Anda di halaman 1dari 4

Nama : Salni Nindita

Npm : 1843057022
Praktikum Kimia Organik kls Sore

DESTILASI SEDERHANA

I. Tujuan
a. Memahami prinsip dari destilasi
b. Memahami fungsi dari destilasi
c. Memahami prosedur mengkalibrasi termometer
d. Memahami prosedur pemisahan senyawa dengan menggunakan destilasi sederhana
II. Dasar Teori

Destilasi secara umum merupakan suatu proses pemisahan komponen didalam zat cair
pada suhu didihnya. Campuran zat cair yang akan dipisahkan dididihkan dan uap yang
terbentuk diembunkan didalam kondenser. Destilasi ada beberapa macam, destilasi biasa,
destilasi dengan reflux dan destilasi dengan uap.Pemisahan komponen dengan destilasi
bergantung pada perbedaan tekanan uap komponen dalam campuran.Tekanan cairan
diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi
uap. Jika suhu cairan dinaikkan , tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan
sama dengan tekanan atmosfir. Pada keadaan ini cairan akan mendidih, suhu pada saat
tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfir dinamakan titik didih. Jika campuran
dididihkan, komposisi uap diatas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan, uap
akan kaya dengan senyawa yang lebih volatil atau komponen yang mempunyai titik didih
lebih rendah. Jika uap didinginkan akan terembunkan dan komposisinya sama dengan
komposisi senyawa yang terdapat pada uap. Jika suhu relatif tetap destilat akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran zat cair
(Yudhi, et   al., 2007).

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada
suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi
adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat
padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan
murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih
normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan
pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin,
2008).

Maksud dan proses destilasi adalah untuk memisahkan etanol dari campuran etanol air.
Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda nyata suhu didihnya,
destilasi merupakan cara yang paling mudah dioperasikan dan juga merupakan cara
pemisahan yang secara thermal adalah efisien. Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada
100ºC dan etanol mendidih pada sekitar 77ºC. Perbedaan dalam titik didih inilah yang
memungkinkan pemisahan campuran etanol air. Prinsip: jika larutan campuran etanol air
dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap
ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang
dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya (Harahap, 2003).

Jenis-jenis destilasi diantaranya:

1.    Destilasi Sederhana

Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan
titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk
menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.  Aplikasi destilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol

2.    Destilasi Uap

Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini
dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran
senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu
destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air. Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk
mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak
sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran
dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan
akhirnya masuk ke labu distilat (Sahidin,2008).

3.    Destilasi Vakum

Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode destilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan
air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai
penurun tekanan pada sistem destilasi ini (Sahidin. 2008)

4.    Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih
yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil destilasi
menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau
penambahan tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan
komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap,
yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke
campuran yang dihasilkan dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam
larutan. Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu,
misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan
ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan
pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi. Campuran azeotrop
merupakan penyimpangan dari hukum Raoult. (Sahidin. 2008)

III. Alat dan Bahan

a. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Termometer 100ºC 1
2 Alat destilasi lengkap Standar 1 set
3 Labu Erlenmeyer 250 mL 1
4 Tabung reaksi Sedang 3
5 Rak tabung reaksi Standar 1
6 Gelas kimia besar 500 mL 1
7 Penjepit tabung reaksi Standar 1
8 Pemanas/heating mantle/waterbath Standar 1

b. Bahan

No Nama bahan Wujud Konsentrasi Jumlah


1 Aquadest cair - 100 mL
2 Etanol Cair 96% 100 mL
3 Aseton Cair - 100 mL
4 Es batu padat - -
5 Garam dapur padat - 1000 gram

IV. Prosedur Kerja


Kalibrasi Termometer
a) Kalibrasi titik nol
 Siapkan gelas kimia berisi es dan garam dapur
 Masukkan aquades ke dalam tabung reaksi
 Celupkan thermometer ke dalam tabung tersebut
 Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia berisi es
 Amati temperatur pada saat air mulai membeku sampai semua air membeku
 Ulangi lima kali dan gunakan haga rata-rata untuk perhitungan
b) Kalibrasi titik serratus
 Pasang alat destilasi sederhana. Gunakan thermometer yang akan dikalibrasi
 Masukkan sejumlah aquades ke dalam labu destilasi, tambahkan batu didih,
panaskan!
 Catat suhu pada saat tetesan destilat mulai keluar
 Amati suhu selama tiga menit. Catat apakah terjadi perubahan suhu!
 Ukur tekanan dan suhu ruang pada waktu anda melakukan percobaan
 Lakukan koreksi titik didih terhadap tekanan menggunakan rumus

c) Destilasi Sederhana
 Ganti akuades yang digunakan pada percobaan B dengan pelarut organic yang
disediakan
 Lakukan destilasi dan catat temperature pada waktu destilat mulai keluar
 Gunakan factor koreksi thermometer (dari percobaan A dan B) untuk menghitung
berapa sebenarnya temperature yang ditunjuk thermometer anda dan bandingkan
dengan literatur untuk pelarut yang sama
 Ganti isi labu dengan campuran air ditambah alcohol
 Lakukan destilasi!
 Uji kemurnian alcohol yang diperoleh (apa kesimbulan anda)!

Anda mungkin juga menyukai