Anda di halaman 1dari 20

BAB.

I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu baku yang dijadikan sebagai
bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya
konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu
Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19.

Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya


sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu
yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan
bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian
besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di
Indonesia sebagai bahasa ibu.Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan
versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu
lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan
sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak,
surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[8] Menurut


sebagian orang, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat
dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

1|Page
.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah sejarah Bahasa Indonesia?

2.Apa fungsi Bahasa Indonesia?

3.Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia?

C.Tujuan Makalah
1.Untuk menambah wawasan tentang sejarah Bahasa Indonesia

2.Untuk mengingatkan kembali mahasiswa tentang pelajaran Bahasa Indonesia

D.Manfaat Makalah
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari dan
menganalisis sejarah,fungsi,dan kedudukan Bahasa Indonesia dan mendapat
pengetahuan tentang sejarah,fungsi,dan kedudukan Bahasa Indonesia.

2|Page
BAB. II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Seperti kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah


bahasa yang digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi.
Bahasa Indonesia menjadi identitas bangsa di tengah-tengah bangsa lain
di dunia. Sebelum resmi menjadi bahasa nasional, bahasa Indonesia
dikenal sebagai bahasa Melayu. Sejak tanggal 28 Oktober 1928, bahasa
Indonesia dipakai resmi oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia yang kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di negara
kita berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang kita gunakan
tersebut merupakan bahasa Melayu tua yang sampai sekarang masih
dapat kita selidiki sebagai peninggalan masa lampau. Penelitian lebih
lanjut yang dilakukan oleh para ahli, bahkan menghasilkan penemuan
bahwa bahasa Austronesia itu juga mempunyai hubungan kekeluargaan
dengan bahasa-bahasa yang dipergunakan di daratan Asia tenggara.
Bukan baru sekarang bahasa Indonesia atau bahasa Melayu itu digunakan
sebagai bahasa penghubung di beberapa negara Asia Tenggara. Sudah
sejak dulu kala, bahasa Indonesia atau bahasa Melayu itu dikenal oleh
penduduk daerah yang bahasa sehari-harinya bukan bahasa Indonesia
atau Melayu. Hal tersebut dibuktikan oleh adanya beberapa prasasti yang
ditemukan di daerah-daerah yang bahasa sehari-hari penduduknya bukan
bahasa Indonesia atau Melayu. Tentu saja ada juga ditemukan di daerah
yang bahasa sehari-hari penduduknya sudah menggunakan bahasa
Indonesia atau Melayu.

3|Page
Sejarah perkembangan bahasa ini dapat dibuktikan dengan adanya
prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuo (684 M), Kota Kapur (686
M), Karah Barahi (686 M). Ketika bangsa Eropa pertama kali datang ke
Indonesia, bahasa Melayu sudah mempunyai kedudukan yang luar biasa
di tengah-tengah bahasa-bahasa daerah di Nusantara ini. Pigafetta yang
mengikuti perjalanan Magelhaen mengelilingi dunia, ketika kapalnya
berlabuh di Tidore pada tahun 1521 menuliskan kata-kata Melayu. Itu
merupakan bukti yang jelas bahwa bahasa Melayu yang berasal dari
bagian barat Indonesia pada zaman itu pun sudah menyebar sampai ke
bagian Indonesia yang berada jauh di sebelah timur.

Demikian juga menurut Jan HuygenvanLischoten, pelaut Belanda


yang 60 tahun kemudian berlayar ke Indonesia, mengatakan bahwa
bahasa Melayu bukan saja sangat harum namanya tetapi juga dianggap
bahasa yang terhormat di antara bahasa-bahasa negeri timur. Hal tersebut
dapat dibandingkan dengan orang yang tidak dapat atau tidak tahu Bahasa
Indonesia, seperti orang yang tidak tahu dan tidak dapat berbahasa
Prancis di Negeri Belanda pada zaman itu. Berarti hal tersebut
menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sudah demikian terkenal dan
terhormat pada masa itu.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia resmi menjadi


bahasa persatuan atau bahasa nasional. Nama bahasa Indonesia tersebut
sifatnya adalah politis, karena setujuan dengan nama negara yang diidam-
idamkan yaitu Bangsa Indonesia. Sifat politik ditimbulkan karena
keinginan agar bangsa Indonesia mempunyai semangat juang bersama-
sama dalam memperoleh kemerdekaan agar lebih merasa terikat dalam
satu ikatan: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa.

4|Page
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diikrarkan melalui butir-butir
Sumpah pemuda sebagai berikut.
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.

Pada ketiga ikrar tersebut terdapat perbedaan ikrar antara ikrar


ketiga dengan ikrar pertama dan kedua yaitu pada kata mengaku dan
menjunjung. Ikrar pertama dan kedua menyatakan, ”mengaku bertumpah
darah yang satu dan mengaku berbangsa yang satu”. Artinya, tanah air
dan bangsa kami hanya satu yaitu Indonesia. Berbeda dengan,
”menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ikrar ini menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam
mempersatukan bangsa Indonesia. Tidak berarti bahwa, bahasa daerah
dihapuskan. Bahasa daerah tetap harus dijaga dan dilestarikan sebagai
kekayaan budaya bangsa. Jadi, sangatlah keliru jika ada warga daerah
yang malu menggunakan bahasa daerahnya dalam berkomunikasi.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan diartikan sebagai


bahasa yang digunakan di dalam kegiatan berkomunikasi yang
melibatkan banyak tokoh atau masyarakat yang berasal dari berbagai
daerah di Indonesia. Itulah sebabnya bahasa Indonesia memiliki fungsi
dan kedudukan sebagai bahasa persatuan.
Apa sebab justru bahasa melayu yang dijadikan bahasa nasional?
Mengapa bukan bahasa Jawa atau bahasa Sunda yang jumlah
pemakaiannya meliputi hampir seluruh penduduk Indonesia. Juga bahasa

5|Page
yang kesusastraannya sudah maju dibandingkan dengan bahasa Melayu
dan bahasa-bahasa daerah lainnya? Prof. Dr. Slametmulyana
mengemukakan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, sebagai
berikut.
1. Sejarah telah membantu penyebaran bahasa melayu.

Bahasa Melayu merupakan linguafranca di Indonesia, bahasa


perhubungan atau bahasa perdagangan. Dengan bantuan para pedagang,
bahasa Melayu disebarkan ke seluruh pantai Nusantara terutama di kota-
kota pelabuhan. Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara
individu.

2. Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana, mudah dipelajari.

Tak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa atau bahasa Bali,
atau perbedaan pemakaian bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa
Sunda atau bahasa Jawa.

3. Faktor psikologis, yaitu suku bangsa Jawa dan Sunda telah dengan
sukarela menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,
sematamata didasarkan pada keinsafan akan manfaatnya ada
keikhlasan mengabaikan semangat dan rasa kesukuan karena sadar
akan perlunya kesatuan dan persatuan.

4. Kesanggupan bahasa itu sendiri juga menjadi salah satu faktor


penentu. Jika bahasa itu tidak mempunyai kesanggupan untuk dapat
dipakai menjadi bahasa kebudayaan dalam arti yang luas, tentulah
bahasa itu tidak akan dapat berkembang menjadi bahasa yang
sempurna. Pada kenyataannya dapat dibuktikan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa yang dapat dipakai untuk merumuskan
pendapat secara tepat dan mengutarakan perasaan secara jelas.

6|Page
Prof. Soedjito menjelaskan secara sederhana alasan mengapa bahasa
Melayu yang dijadikan landasan lahirnya bahasa Indonesia sebagai
berikut.
1. Bahasa Melayu telah digunakan sebagai linguafranca (bahasa
perhubungan) selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah
air kita (Nusantara). Hal tersebut tidak terjadi pada bahasa Jawa, Sunda,
ataupun bahasa daerah lainnya.
2. Bahasa Melayu memiliki daerah persebaran yang paling luas dan
melampaui batas-batas wilayah bahasa lain meskipun penutur aslinya
tidak sebanyak penutur asli bahasa Jawa, Sunda, Madura, ataupun bahasa
daerah lainnya.
3. Bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara
lainnya sehingga tidak dianggap sebagai bahasa asing.
4. Bahasa melayu bersifat sederhana, tidak mengenal tingkat-tingkat
bahasa sehingga mudah dipelajari. Berbeda dengan bahasa Jawa, Sunda,
Madura yang mengenal tingkat-tingkat bahasa.
5. Bahasa melayu mampu mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa
antarpenutur yang berasal dari berbagai daerah. Dipilihnya bahasa
Melayu menjadi bahasa persatuan tidak menimbulkan perasaan kalah
terhadap golongan yang lebih kuat dan tidak ada persaingan antar bahasa
daerah.

Sehubungan dengan hal yang terakhir itu, kita wajib bersyukur atas
kerelaan mereka membelakangkan bahasa ibunya demi cita-cita yang
lebih tinggi, yakni cita-cita nasional. Tiga bulan menjelang Sumpah
Pemuda, tepatnya 15 Agustus 1926, Soekarno dalam pidatonya
menyatakan bahwa perbedaan bahasa di antara suku bangsa Indonesia
tidak akan menghalangi persatuan, tetapi makin luas bahasa Melayu

7|Page
(bahasa Indonesia) itu tersebar, makin cepat kemerdekaan Indonesia
terwujud.
Pada zaman Belanda ketika Dewan Rakyat dibentuk, yakni pada 18 Mei
1918 bahasa Melayu memperoleh pengakuan sebagai bahasa resmi kedua
di samping bahasa Belanda yang berkedudukan sebagai bahasa resmi
pertama di dalam sidang Dewan rakyat. Sayangnya, anggota bumiputra
tidak banyak yang memanfaatkannya.
Masalah bahasa resmi muncul lagi dalam Kongres Bahasa Indonesia
pertama di Solo pada tahun 1938. Pada kongres itu ada dua hal hasil
keputusan penting yaitu bahasa Indonesia menjadi (1) bahasa resmi dan
(2) bahasa pengantar dalam badan-badan perwakilan dan perundang-
undangan.

Demikianlah ”lahir”nya bahasa Indonesia bukan sebagai sesuatu


yang tiba-tiba jatuh dari langit, tetapi melalui perjuangan panjang disertai
keinsafan, kebulatan tekad, dan semangat untuk bersatu. Api perjuangan
itu berkobar terus untuk mencapai Indonesia merdeka yang sebelum itu
harus berjuang melawan penjajah.
Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia dan Jepang tidak dapat
menggunakan bahasa lain selain bahasanya sendiri. Bahasa Belanda jatuh
dari kedudukannya sebagai bahasa resmi. Bahkan, dilarang untuk
digunakan. Jepang mengajarkan bahasa Jepang kepada orang Indonesia
dan bermaksud menggunakan bahasa Jepang sebagai pengganti bahasa
Belanda untuk digunakan oleh orang Indonesia. Akan tetapi, usaha itu
tidak dapat dilakukan secara cepat seperti waktu dia menduduki
Indonesia. Karena itu, untuk sementara Jepang memilih jalan yang praktis
yaitu memakai Indonesia yang sudah tersebar di seluruh kepulauan
Indonesia. Satu hal yang perlu dicatat bahwa selama zaman pendudukan

8|Page
Jepang 1942-1945 bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di
semua tingkat pendidikan.

Demikianlah, Jepang terpaksa harus menumbuhkan dan


mengembangkan bahasa Indonesia secepat-cepatnya agar
pemerintahannya dapat berjalan dengan lancar. bagi orang Indonesia hal
itu merupakan keuntungan besar terutama bagi para pemimpin
pergerakan kemerdekaan. Dalam waktu yang pendek dan mendesak
mereka harus beralih dari bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia. Selain
itu, semua pegawai negeri dan masyarakat luas yang belum paham akan
bahasa Indonesia, secara cepat dapat memahami bahasa Indonesia.

Waktu Jepang menyerah, tampak bahwa bahasa Indonesia sebagai


bahasa persatuan makin kuat kedudukannya. Berkaitan dengan hal di
atas, semua peristiwa tersebut menyadarkan kita tentang arti bahasa
nasional. Bahasa nasional identik dengan bahasa nasional yang didasari
oleh nasionalisme, tekad, dan semangat kebangsaan. Bahasa nasional
dapat terjadi meskipun eksistensi negara secara formal belum terwujud.
Sejarah bahasa Indonesia berjalan terus seiring dengan sejarah bangsa
pemiliknya.

9|Page
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan diantaranya sebagai berikut.

a) Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional


Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ditetapkan melalui
ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut.

 Sebagai lambang kebanggaan nasional


Bahasa Indonesia selaku lambang kebanggaan nasional memiliki
nilai-nilai budaya luhur dan sosial. Nilai-nilai ini pula yang dijadikan
cermin bangsa, sehingga semestinya warga Indonesia bersedia
menjunjung tinggi dan mempertahankannya. Karena bahasa Indonesia
dapat menyatukan berbagai suku bangsa yang berbeda. Ini
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sanggup mengatasi perbedaan
yang ada. Atas dasar kebanggaan inilah, bahasa Indonesia terpelihara
dan berkembang serta  rasa kebanggaan memakainya senantiasa
terbina.
 Sebagai lambang identitas nasional
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan
lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui
identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai
bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri
kepribadian kita tidak tercermin didalamnya. Jangan sampai bahasa
Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang
sebenarnya.
 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya.
Berkat adanya bahasa nasional, masyarakat Indonesia yang
beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya
dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib
yang sama. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan
menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial
budaya daerah masih tercermin dalam bahasa masing-masing.
 Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa yang
berbeda untuk saling berkomunikasi dengan baik tanpa perlu

10 | P a g e
meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa
Indonesia masyarakat dapat memperoleh informasi baik itu antar
masyarakat. Dari pemerintah maupun antar masyarakat. Apabila
urusan antar manusia meningkat berarti akan mempercepat
peningkatan pengetahuan dan wawasan seseorang.

b) Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara

           Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa Negara pada 18 Agustus


1945 dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, pasal 36. Sebagai Negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut.

 Sebagai bahasa resmi kenegaraan.


Bahasa Indonesia dipakai untuk urusan-urusan kenegaraan. Dalam
hal ini pidato-pidato resmi, dokumen dan surat-surat resmi harus
ditulis dalam bahasa Indonesia. Upacara-upacara kenegaraan juga
dilangsungkan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pemakaian
bahasa Indonesia dalam acara-acara kenegaraan sesuai dengan UUD
1945 mutlak dilakukan. 

 Sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan


Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat
memenuhi kebutuhan akan bahasa yang seragam dalam pendidikan di
Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi, kecuali di daerah-daerah yang menggunakan bahasa daerahnya
sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan
dasar.
 Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan
pembangunan dan pemerintahan.
Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi
timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja
sebagai alat perhubungan antar daerah dan antarsuku, melainkan juga
sebagai alat perhubungan dalam masyarakat yang sama latarbelakang
sosial budaya dan bahasanya. Kalau ada lebih dari satu bahasa yang
digunakan sebagai alat perhubungan, keefektifan pembangunan dan
pemerintahan akan tergangggu karena akan diperlukan waktu yang

11 | P a g e
lebih lama dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia dapat mengatasi
hambatan ini.

 Sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan


teknologi.
Ilmu dan Teknologi atau IPTEK adalah hal penting yang harus
dikembangkan dan disampaikan. Dalam hal ini, bahasa jelas jadi alat
krusial yang akan membantu penyaluran ilmu pengetahuan. Maka
media-media cetak seperti buku, majalah, Koran hingga audio-visual
seperti video harus menggunkan bahasa Indonesia yang baik dan
benar untuk mengurangi kekeliruan pada masyarkat luas.

12 | P a g e
C. Fungsi Bahasa Indonesia

 FUNGSI BAHASA SECARA UMUM


Dalam literatur bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara
umum ada empat, yaitu:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau
mengekspresikan diri.
2. Sebagai sarana komunikasi.
3. Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan
masyarakat.
4. Sebagai alat kontrol sosial.

Secara rinci fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau
mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan
perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita, dengan kata lain
Sebagai sarana ekspresi diri dalam arti media yang dapat kita gunakan
untuk mencurahkan isi pikiran kita kepada orang lain, sebagai contoh
berupa karya ilmiah, kreatifitas, ataupun curahan isi hati kita, Sehingga
kita dapat mempublikasikan pendapat kita mengenai suatu hal.
Ada dua unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
1. Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
2. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi

2) Sebagai sarana komunikasi.


Sebagai sarana komunikasi dalam arti media yang anda gunakan
sebagai penghubung antara anda dengan orang lain. Dalam
berkomunikasi anda tentu saja mengharapkan timbal balik dari lawan
bicara anda. Jika anda tidak memiliki bahasa (dalam kasus ini Bahasa
Indonesia) yang baik maka lawan bicara anda tidak akan mengerti apa
yang anda maksudkan. Sehingga mereka tidak bisa memberikan timbal
balik kepada anda. Bila  hal  ini terjadi maka komunikasi tidak dapat
berjalan. Dengan kata lain Bahasa merupakan saluran maksud seseorang,
yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja
sama.

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada
saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan
agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian

13 | P a g e
seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.
Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal
dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan
alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non
verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat,
kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan
kedalam bahasa manusia. Contoh dari penerapan fungsi ini yang paling
sederhana adalah saat anda mengobrol dengan teman,orang tua, guru, dan
lain-lain.

3) Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan


masyarakat.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih
bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.
Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat
berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada
saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai
bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa.

Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat,


fungsi kali ini memiliki makna bila kita ingin mempelajari suatu
kebudayaan, lingkungan sosial, ataupun tinggal pada suatu negara
tertentu kita harus mempelajari bahasa yang digunakan di negara tersebut.
Agar kita dapat mengetahui kapan kita menggunakan suatu kata dalam
bentuk formal ataupun bahasa sehari-hari. Karena bahasa merupakan
media yang kita gunakan untuk berhubungan dengan orang lain jadi kita
harus menguasai bahasa tersebut agar bisa beradaptasi pada suatu
lingkungan.

4) Sebagai alat kontrol sosial.


Sebagai alat kontrol sosial memiliki arti sebagai suatu media yang
dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku, maupun kepribadian seseorang.
Dengan Bahasa Indonesia kita dapat mengubah sifat ataupun kepribadian
seseorang hanya dengan kata-kata. misalkan anda ingin merokok di suatu
tempat namun pada saat itu anda membaca suatu pemberitahuan yang
menyatakan bahwa di tempat ini dilarang merokok, maka anda akan
mencari tempat lain ataupun tidak jadi merokok di tempat itu. Contoh
sederhana seperti ini suda bisa membuktikan bahwa Bahasa Indonesia
memiliki fungsi sebagai alat kontrol sosial yang dapat mengubah sifat,
tingkah laku, maupun kepribadian suatu individu ataupun kelompok.

14 | P a g e
 FUNGSI BAHASA SECARA KHUSUS

Bagi bangsa Indonesia ada dua fungsi bahsa Indonesia secara khusus,
yaitu sebagai bahasa nasional dan  sebagai bahasa Negara.

1. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.


Bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu Bangsa Indonesia. Hal
ini merupakan suatu terobosan yang sangat besar yang dilakukan oleh
persatuan pemuda-pemuda Indonesia.mereka menjadikan Bahasa
Indonesia menjadi Bahasa Nasional Bangsa Indonesia. Kita tahu bahwa
saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa melayu dipakai
sebagi lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu sudah
terjadi berabad-abad sebelumnya.Dengan adanya kondisi semacam itu,
masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya
disaingi. Sebalikanya, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya
tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab
yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri.

Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun
tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai
dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat
yang semacam itulah, khususnya pemuda-pemudanya yang mendukung
lancarnya inspirasi tersebut. "Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Febuari
1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya bahasa
nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

a) Lambang Kebanggaan Nasional


Sebagai lambang kebanggan nasional, Bahasa Indonesia
memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur Bangsa Indonesia. Dengan
keluhuran nilai yang dicerminkan Bangsa Indonesia, kita harus bangga
dengannya, kita harus menjunjungnya, kita harus mempertahankannya.
Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap Bahasa Indonesia, kita harus
memakainya tanpa ada rasa rendah diri melainkan kita harus berbangga
hati menggunakan dan memelihara Bahasa indonesia.

b) Lambang Identitas Nasional


Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia merupakan
lambang Bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan Bahasa indonesia akan
dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, peringai, dan watak kita sebagai
Bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus
menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercemin di

15 | P a g e
dalamnya. Jangan sampai Bahasa Indonesia tidak menunjukan gambaran
Bangsa Indonesia yang sebenarnya.

c) Sebagai Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda


Latar belakang Sosial, Budaya dan Bahasanya.
Dengan adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dari
berbagai suku bisa bersatu padu. Dengan Bahasa Indonesia akan merasa
serasi dan aman hidupnya karena mereka tidak merasa dijajah oleh suku
bangsa lain. Ditambah lagi adanya fakta bahwa identitas dan nilai-nilai
budaya dari suku lain masih tercemin pada bahasa daerah masing-masing,
bahkan diharapkan dapat memperkaya khazanah Bahasa Indonesia.

d) Sebagai Penghubung Antar Budaya Antar Daerah.


Warga Indonesia terkenal dengan keragaman penduduknya yang
berasal dari berbagai suku bangsa yang memiliki adat berbeda. Dengan
adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dapat bersatu
walupun berasal dari suku bangsa yang berbeda. Kita dapat mempelajari
ataupun mengetahui kebudayaan dari daerah lain karena sudah ada media
komunikasi formal yang menjebatani kita sehingga kita bisa
berkomunikasi dengan baik.

2. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.


Pada awalnya yaitu pada zaman penjajahan Belanda, bahasa yang
digunakan untuk bahasa negara adalah bahasa melayu. Selain itu, bahasa
melayu merupakan bahasa negara (resmi) kedua yang dipakai untuk
golongan-golongan rendah. Bahasa Indonesia belum bisa tersebar bebas
pada saat itu. Hanya segelintir orang yang berjiwa nasionalis yang
menggunakan Bahasa Indonesia.

Bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia diangkat pula


Bahasa indonesia menjadi bahasa negara. Hal ini tercantum dalam UUD
1945, Bab XV, pasal 36. Pengangkatan Bahasa Indonesia menjadi bahasa
negara bukanlah hal mudah, banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Karena bila terjadi kesalahan dapat berakbat ketidak stabilan suatu
negara. Dalam "Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional" yang
diselenggarakan di Jakarta tanggal 25 sampai dengan 28 Febuari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia sebagai berikut :

a. Bahasa Resmi Kenegaraan.


Pembuktian bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan ialah digunakannya Bahasa Indonesia dalam naskah

16 | P a g e
proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah Bahasa
indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik
dalam bentuk lisan maupun tulis

b. Bahasa Pengantar Resmi di Dunia Pendidikan.


Bahasa Indonesia digunakan dalam penyampaian pendidikan di
Indonesia dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, walaupun ada
beberapa lembaga pendidikan dengan dasar kepraktisan menggunakan
bahasa daerah untuk penyampaiannya. Hal itu pun hanya sampai kelas
tiga sekolah dasar. Oleh karena itu sebaiknya buku-buku yang digunakan
juga menggunakan Bahasa Indonesia sehingga membantu pelajar dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

c. Bahasa Resmi dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk


Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta
Pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah
dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan
itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu
media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu
tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan
tepat diterima oleh masyarakat.

d. Bahasa Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan


Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi Modern.
Sebagai fungsi pengembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi,
Bahasa Indonesia sangat terasa sekali manfaatnya. Karena Bahasa
Indonesia digunakan dalam penyebarannya di negara kita. misalkan
seorang pengajar tari Bali tidak mungkin mengajarkan tari Bali kepada
orang Jawa, Aceh, ataupun orang suku lain menggunakan bahasa Bali.
Karena mereka belum tentu mengerti bahasa Bali. Oleh karena itu
digunakan Bahasa Indonesia untuk menjebatani hal tersebut. Sehingga
informasi yang berisi ilmu, kebudayaan, ataupun teknologi bisa
dimengerti oleh orang lain. Hal ini juga berlaku dalam penyebaran ilmu
modern.

17 | P a g e
BAB. III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sejarah Bahasa Indonesia

Sejak tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia dipakai resmi oleh bangsa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia yang kini kitagunakan
sebagai bahasa resmi di negara kita berasal dari bahasa Melayu.Sejarah
perkembangan bahasa ini dapat dibuktikan dengan adanya prasasti Kedukan
Bukit (683 M), Talang Tuo (684 M), Kota Kapur (686 M), Karah Barahi (686
M).

Ketika bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia, bahasa Melayu sudah
mempunyai kedudukan yang luar biasa di tengah-tengah bahasa-bahasa daerah
di Nusantara ini. Pigafetta yang mengikuti perjalanan Magelhaen mengelilingi
dunia, ketika kapalnya berlabuh di Tidore pada tahun 1521 menuliskan kata-
kata Melayu. Itu merupakan bukti yang jelas bahwa bahasa Melayu yang
berasal dari bagian barat Indonesia pada zaman itu pun sudah menyebar sampai
ke bagian Indonesia yang berada jauh di sebelah timur.

Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Kedudukan


bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ditetapkan melalui ikrar Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Fungsi Bahasa Indonesia

Dalam literature bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara umum ada
empat, yaitu:

1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

2. Sebagai sarana komunikasi.

3. Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat.

4. Sebagai alat kontrol sosial.

18 | P a g e
B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

19 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Oemar. (1981). Bunga Rampai Sumpah Pemuda.Satu Bahasa, Bahasa Indonesia.
Jakarta: Mutiara.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.(1981). Politik Bahasa Nasional. Jakarta: PN


Balai Pustaka.

Setiawan, Parta. 2019. Sejarah Bahasa Indonesia Terlengkap( Fungsi, Perkembangan Dan
Kedudukan ),

https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-bahasa-indonesia/#forward (diakses pada tanggal


26 Agustus 2019)

https://www.academia.edu/8969688/Sejarah_Kedudukan_serta_Fungsi_Bahasa_Indonesia
(diakses pada tanggal 25 Agustus 2019)

https://salamadian.com/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/ (diakses pada tanggal 25


Agustus 2019)

http://fungsibahasaindonesia22bandit33oran.blogspot.com/2013/01/makalah-fungsi-bahasa-
indonesia.html?m=1 (diakses pada tanggal 25 Agustus 2019)

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia (diakses pada tangga 27 Agustus 2019)

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai