Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EFEK PENGGUNAAN PUPUK PADA JAGUNG

SMA NEGERI SMA 1 TANJJUNG

NAMA KELOMPOK 2 :

TRI WIRAJATI K.H

BAMBANG PATMARGA

MUHAMAD ALVALIZI

PANJI SYUKRON HAFIZI


LATAR BELAKANG

Jagung adalah tanaman yang memiliki nama latin zea mays, yang menjadi salah satu
dari sekian banyak tanaman pangan. Yang memiliki ciri-ciri batng tunggal terdiri atas buku
dan ruas, daun terdapat ada setiap buku pada batang, memiliki bunga jantan dan batina
terpisah, dapat ditanam di lahan kering maupun sawah.

Syarat tumbuh tanaman tersebut Tanah yang dikehendaki adalah gembur dan subur,
kerana tanaman jagung memerlukan aerasi dan pengairan yang baik. Jagung dapat tumbuh
baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik bagi
pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih dapat ditanami jagung dengan pengerjaan tanah
lebih sering selama pertumbuhannya, sehingga aerasi dalam tanah berlangsung dengan baik.

Air tanah yang berlebihan dibuang melalui saluran pengairan yang dibuat diantara
barisan jagung. Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untuk jagung adalah sekittir 5,5 – 7,0.
Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah
barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, dengan maksud untuk mencegah keganasan
erosi yang terjadi pada waktu turun hujan besar,

Iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian dari sinar matahari dan curah
hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan
sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh pohon-Pohonan atau bangunan. Bila tidak
terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum untuk
pertumbuhan jagung adalah antara 23 – 27 C.
RUMUSAN MASLAH

1. Apa manfaat jagung ?


2. Bagaimana cara untuk mendapatkan hasil maksimal dalam menanam jagung ?
3. Seberapa besar pengaruh pupuk kandang pada pertumbuhan tanaman jagung ?
PEMBAHASAN

Apa saja manfaat jagung ?

Manfaat Dan Kandungan Jagung Untuk Kesehatan

Manfaat Jagung sebenarnya telah lama orang mengetahuinya, akan tetapi baru belakangan ini
orang mulai memanfaatkanya untuk Kesehatan ataupun sebagai Obat herbal alami untuk
tubuh, Sama seperti halnya dengan artikel yang lalu yakni Manfaat Temulawak yang
memiliki banyak sekali kandungan yang berguna untuk kesehatan manusia, Jagung pun tidak
kalah banyak manfaat yang ada di dalamnya, maka dari itu pada kali ini aku akan mencoba
membahas mengenai Kandungan Jagung Untuk Kesehatan ini.

Tanaman Jagung memiliki nama Latin Zea mays, tanaman merupakan salah satu tanaman
yang pangan yang terpenting di Dunia selain Gandum dan juga Padi. Negara yang
mengkomsumsi jagung sebagai sumber makanan pokok adalah Amerika Tengah dan Juga
Amerika selatan, Kalau kita Indoneisa Rata-rata Nasi yang menjadi Makanan Pokoknya ya.

Manfaat Jagung Untuk Kesehatan

Melawan Kangker
Jagung kaya akan asam fenolik-senyawa ferulic- agen anti kanker yang telah terbukti efektif
memerangi tumor pada kanker payudara dan kanker hati.

Sebagai Sumber Asam Linoleat


Asam linoleat adalah asam lemak esensial yang bersifat tidak jenuh dan sangat baik untuk
kesehatan. Asam linoleat diperlukan untuk asupan dan transportasi vitamin D.

Mencegah Anemia Dan Sebagai Kekebalan Tubuh


Vitamin B12 pada jagung mampu mencegah anemia yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin ini. Selain itu kandungan B2-nya berfungsi mempertahankan keseimbangan sel
tubuh.

Sumber Kalium
Kalium berperan penting sebagai elektrolit yang membantu mengatur tingkat cairan dan
menjaga keseimbangan air dalam tubuh sehingga organ tubuh dapat berfungsi dengan tepat.
Kalium bersifat diuretik yang bisa melancarkan pembuangan air seni, sehingga bisa
mengatasi infeksi saluran kemih, menurunkan kadar asam urat dan mencegah batu ginjal.

Sumber Vitamin C
Konsumsi minyak kulit jagung dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Vitamin C,
karotenoid dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung manis menjaga jantung tetap
sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.

Sumber Asam Pentotenat (vitamin B5)


Vitamin B5 berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak untuk diubah
menjadi energi.
Sumber Asam Folat
Ibu hamil butuh sekali asam folat. Karena jika kekurangan asam folat, bisa mempengaruhi
pertumbuhan janin. Asam folat mencegah bayi kekurangan berat badan dan cacat lahir. Selain
itu konsumsi jagung pada ibu hamil juga dapat memperlancar ASI.

Sumber Beta-Karoten,
Beta-Karoten diperlukan untuk membentuk vitamin A dalam tubuh, penting untuk kesehatan
mata dan kulit.

Sumber Serat
Jagung adalah sumber serat yang sangat baik sehingga sehat untuk sistem pencernaan. Dalam
satu cangkir jagung mengandung 18,4% serat dari jumlah harian yang dibutuhkan oleh tubuh.
Karena kaya serat, makan jagung dapat mencegah sembelit, wasir dan risiko kanker usus
besar. Selain itu, serat kasar pada jagung memberi rasa kenyang yang lebih lama sehingga
cocok untuk yang ingin menurunkan berat badan.

Sumber Mineral
Mineral penting yang didapat dari jagung terutama fosfor yang sangat penting bagi kesehatan
tulang dan gigi. Selain itu sumber magnesium, besi, mangan, seng dan tembaga. Magnesium
membantu menjaga kesehatan jantung.
Sumber kalori tertinggi dalam kelompok sereal yang rendah gula dan kadar Indeks
Glikemiknya. Sehingga baik untuk dikonsumsi sebagai makanan pokok pengganti nasi atau
beras., terutama pada penderita diabetes dan hipertensi.

Anti-Aterogenik
Minyak jagung telah menunjukkan sifat anti-aterogenik yang berefek pada kadar kolesterol,
sehingga mencegah risiko penyakit kardiovaskular.

Sumber Protein
Dalam 100 ram jagung mengandung 9,2gram protein. Protein membantu membentuk jaringan
otot baru dan meningkatkan kerja sel dalam tubuh. Selain itu protein juga meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan pelepasan insulin.

Sumber Pigmen Fenolik Flavonoid


Pigmen ini tampak pada warnanya yang kuning. Konsumsi makanan alami yang kaya
flavonoid akan membantu mencegah kanker paru-paru dan kanker rongga mulut.

Jangan pernah ragu untuk mengkomsumsi jagung yang kaya akan Zat yang sangat berguna
untuk Kesehatan tubuh manusia, Makanan ini adalah salah satu faforit ku, bagai manfa
dengan kalian, apakah kalian juga menyukai Makanan yang satu ini, Nah semoga artikel kali
ini bermanfaat ya. sampai ketemu lagi di artikel berikutnya.
BAGAIMANA CARA UNTUK MENDAPATKAN HASIL MAKSIMAL DALAM
MENANAM JAGUNNG ?

A. Syarat benih
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya
tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam,
sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

B. Pengolahan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar,
abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah
yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat
saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm.
Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang
dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan
tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang
sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman
jagung.

C. Pemupukan

Waktu Dosis Pupuk Makro Dosis POC


(per ha) NASA

Urea TSP KCl


(kg) (kg) (kg)

Perendaman - - - 2 – 4 cc/ lt air


benih

Pupuk dasar 120 80 25 20 – 40 tutup/tangki


( siram merata )

2 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki
( semprot/siram)

Susulan I (3 115 - 55 -
minggu)

4 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki
( semprot/siram )

Susulan II 115 - - 4 – 8 tutup/tangki


(6minggu) ( semprot/siram )

Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPER NASA dosis ± 1 botol/1000 m2
dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk).
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk
menyiram + 10 m bedengan.

D. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :
a. Tumpang sari ( intercropping ),
melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari
sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon,
padi gogo.
b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain
untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang
tanah, dll.
c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ):
pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok
(dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan
kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) :
penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun
larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama
dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam


Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak
tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam
semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya
40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75
cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat
di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena
akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk
mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah
dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda
dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu
perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah
maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang
agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan
tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan
waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul,
kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang
memanjang.

4. Pengairan dan Penyiraman


Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab,
tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang
diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan
tanaman jagung.

F. Hama dan Penyakit


1. Hama
a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami
pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau
mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning
kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang
lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2)
tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) semprot
dengan PESTONA
b. Ulat Pemotong
Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas
gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa
jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia
furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam
serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di
dalam tanah); (3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.

2. Penyakit
a. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis,
merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3
minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi
bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami
gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah
bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan
pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan
musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO

b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)


Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak
memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang
dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian
berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua.
Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman. (2)
mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan GLIO

c. Penyakit karat (Rust)


Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw. Gejala: pada tanaman
dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta
terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan
memanjang. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap
penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.

d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)


Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae
Schw, Uredo maydis DC. Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol
sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini
menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur
kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam
dicampur GLIO dan POC NASA .

e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji


Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw),
Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah
membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah
kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1)
menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2)
GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum
mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida
kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO
810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

httpv://youtu.be/Oh3NMCSF1OY

G. Panen dan Pasca Panen


1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn)
dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen
ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen
jika sudah matang fisiologis.

2. Cara Panen
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air
dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.

4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau
dengan mesin pengering.

5. Pemipilan
Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.

6. Penyortiran dan Penggolongan


Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa
tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan
jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

SEBERAPA BESAR PENGARUH PUPUK KANDANG TERHADAF


PERTUMBUHAN JAGUNG ?

Metodelogi

a.       Alat dan Bahan


      Alat:
          Skope
    3 wadah(pot)
          Penggaris/Mistar
      Bahan:
     Tanah
    Pupuk kandang
  Biji jagung 15 buah
b.      Cara Kerja
  Siapkan 3 wadah(pot) yang berisi tanah yang sama banyak kemudian berikan label ke masing-
masing wadah (A,B,C).
  Setiap wadah diisi 5 biji jagung dan tunggu hasil pertumbuhannya/perkembangannya kurang
lebih 2 minggu.
  Setelah tanaman tumbuh 2 minggu berikan pupuk kandang pada wadah B sebanyak 1 gr,
wadah C sebanyak 3 gr, dan wadah A tidak diberi pupuk.
  Siram tanaman jagung 1 kali dalam sehari
  Amatilah pertumbuhan tinggi batang, panjang daun dan banyak daun.
  Catatlah hasil pengamatan pada tabel yang disediakan.
c.       Waktu dan tempat pelaksanaan:
      Waktu
-          Jadwal menanam         : 30 juli 2011
-          Jadwal Perlakuan        : 13 Agustus 2011
                     Tanaman jagung diberikan pupuk kandang.
-          Jadwal Pengamatan     : 20 Agustus 2011
                     1 minggu setelah perlakuan
                                                            :27 Agustus 2011
                     Selama 1 minggu data diambil 1 kali
                                                            :10 September 2011
                     Data telah selesai dikumpulkan
      Tempat Pelaksanaan
Di rumah Aris

Bab.IV
Hasil dan Pembahasan
a.       Deskripsi data

Pengamatan Rata-rata Wadah


A B C
Tinggi Batang 4.52 cm 4.4 cm 4.14 cm
Banyaknya Daun 4 4 4
Panjang Daun 31 cm 32 cm 31 cm
1
Tinggi Batang 7.17cm 7.2 cm 5.96 cm
Banyaknya Daun 4 4 4
Panjang Daun 35 cm 21 cm 26 cm
2
Tinggi Batang 8.4 cm 8.5 cm 7.98 cm
Banyaknya Daun 4 4 4
Panjang Daun 45 cm 32 cm 38 cm
3
Tinggi Batang 9.06 cm 9.42 cm 9.5 cm
Banyaknya Daun 4 4 5
Panjang Daun 51 cm 34 cm 43 cm
4
Tinggi Batang 11.46 cm 10.24 cm 11 cm
Banyaknya Daun 5 4 5
Panjang Daun 56 cm 36 cm 48 cm
5

Dari tabel di atas kami menyimpulkan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman jagung yang
tidak diberi pupuk kandang ternyata kenaikannya lebih signifikan dibandingkan tanaman
yang diberi pupuk kandang.pada penelitian pertama sampai terakhir kenaikan tinggi batang
pada pot A sebesar 6,94 cm, kenaikan tinggi batang pada pot B sebesar 5,84 cm,dan kenaikan
tinggi batang pada pot C sebesar 6,86 cm.Rata-rata banyaknya daun dari ketiga pot sebanyak
4 helai.

b.      Interpretasi data


            Dari penelitian yang kami lakukan ternyata pupuk kandang tidak mempengaruhi
pertumbuhan tanaman jagung. Pada penelitian pertama kepenelitian kedua terlihat kenaikan
tinggi batang sebesar 2,65 cm pada pot A dan pada pot B sebesar 2,8 cm sedangkan pada pot
C sebesar 1,82 cm.

c.       Pembahasan
            Dari table diatas, dapat kita lihat pertumbuhan tanaman jagung selama sebulan. Pada
pot A, tanaman 1 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 8.5 cm, 5 helai daun dan
daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 11 cm. tanaman 2 mengalami pertumbuhan
tinggi batang sebesar 11.5 cm, 5 helai daun dan daun jagung mengalami perpanjangan
sebesar 11 cm. tanaman 3 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 4.9 cm, 5 helai daun
dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 11 cm. tanaman 4 mengalami
pertumbuhan tinggi batang sebesar 6.2 cm, 5 helai daun dan daun jagung mengalami
perpanjangan sebesar 11 cm. tanaman 5 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 4.6
cm, 5 helai daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 11 cm. jadi rata-rata yang
kami peroleh yaitu pertumbuhan tinggi batang 6.94 cm, helai daun sebanyak 6 dan
perpanjangan daun sebanyak 11 cm.
            Pada pot B, tanaman 1 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 5.5 cm, 4 helai
daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 4 cm. tanaman 2 mengalami
pertumbuhan tinggi batang sebesar 5.1 cm, 4 helai daun dan daun jagung mengalami
perpanjangan sebesar 4 cm. tanaman 3 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 6.8 cm,
4 helai daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 4 cm. tanaman 4 mengalami
pertumbuhan tinggi batang sebesar 5.6 cm, 4 helai daun dan daun jagung mengalami
perpanjangan sebesar 4 cm. tanaman 5 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 4 cm, 4
helai daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 4 cm. jadi rata-rata yang kami
peroleh yaitu pertumbuhan tinggi batang 5.84 cm, helai daun sebanyak 4 dan perpanjangan
daun sebanyak 4 cm.
            Pada pot C, tanaman 1 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 4.5 cm, 5 helai
daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 17 cm. tanaman 2 mengalami
pertumbuhan tinggi batang sebesar 11.1 cm, 5 helai daun dan daun jagung mengalami
perpanjangan sebesar 17 cm. tanaman 3 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 9 cm,
5 helai daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 17 cm. tanaman 4 mengalami
pertumbuhan tinggi batang sebesar 1 cm, 5 helai daun dan daun jagung mengalami
perpanjangan sebesar 17 cm. tanaman 5 mengalami pertumbuhan tinggi batang sebesar 7.3
cm, 5 helai daun dan daun jagung mengalami perpanjangan sebesar 17 cm. jadi rata-rata yang
kami peroleh yaitu pertumbuhan tinggi batang 6.84 cm, helai daun sebanyak 5 dan
perpanjangan daun sebanyak 17 cm.
DAFATAR PUSTAKA
Google.www.tiportips.com.Tips kesehatan

Google.distributorpupuk.deebeeshop.cara dan tips budidaya jagung.hmtl


Google.wafikah.blogspot.com.peneltian pengaruh nutrisi pupuk

Anda mungkin juga menyukai