Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Didalam tahapan pelayanan ada 3 tahapan yaitu pre hospital, intra hospital dan post hospital.
Pre hospital adalah perluasan / perpanjangan dari pelayanan kesehatan ke dalam ranah komunitas. Dalam ranah
komunitas artinya siapapun berhak menjadi penolong responden. Pre hospital inilah yang sangat mendukung terjadinya
dead or alive. Sering kali terjadi kematian tiba tiba saat datang ke IGD. Di dalam pre hospital ada beberapa indikator
atau cakupan diataranya sebagai berikut:
1. Communication
Harus ada komunikasi yang jelas tentang berita adanya kejadian yang memerlukan pertolongan misalnya
menghubungi 991 (luar negeri) sedangkan 118 (Indonesia). Namun dalam hal ini dapat dilakukan jika penolong
mengerti atau mengetahui, sedangkan jika penolong tidak mengetahui cara menghubungi maka pihak layanan
kesehatan atau rumah sakit tidak tau kalau ada kejadian yang memerlukan bantuan.
2. Transportation
Umumnya banyak kejadian yang datang ke IGD menggunakan kendaraan umum seperti bikep, line dan
sebagainya. Padahal di dalam kendaraan tersebut tidak tersedia seperti oksigen, dan alat kesehatan yang lain.
Terkadang korban yang di bawa itu bisa terjadi asfiksi atau gangguan pernafasan sehingga membutuhkan
oksigen. Hal inilah yang dapat menyebabkan dead or alive.
3. First Responden
First responden inilah yang menjadi penentu dead or alive, terutama pada orang awam yang belum
terlatih dalam melakukan pre hospital. Misalnya ada kecelakaan kemudian keadaan korban dengan posisi
tengkurap kemudian dibantu oleh masyarakat awam yang tidak tahu apakah itu cedera servikal atau yang
lainnya, jika korban tersebut cedera servikal maka penolong harus tau bagaimana cara atau memposisikan
keadaan korban. Karena hal inilah pre hospital yang sangat mendukung untuk sesorang hidup atau mati.
Communication (komunikasi)
Menggunakan EMS (Emergency Medical System) dan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu). SPGDT
terbagi menjadi 2 yaitu SPGDTS (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari) dan SPGDTB (Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana). Waktu yang tepat artinya semakin cepat waktu untuk merespon
terhadap kejadian gawat darurat, semakin besar kesempatan untuk menyelamatkan nyawa. Hal ini dipengaruhi oleh 2
unsur yaitu transportasi dan komunikasi (missal menghubungi 118, 110, 113)serta kemampuan pertolongan.
Fist Responden