Material Pesawat Terbang
Material Pesawat Terbang
Definisi : Proses pembuatan logam adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang
proses pengolahan mineral (termasuk pengolahan batubara), proses ekstraksi besi dan pembuatan
paduan, hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan logam serta
fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam atau juga disebut teknik metalurgi
Proses pembuatan logam merupakan penekanan pada logam dengan daya tekan tinggi sehingga
dapat dikatakan penempaan merupakan proses penumbukan pada benda kerja sehingga
membentuk suatu benda,karena penempaan merupakan proses merapatan bulir atau serat pada
bahan baku maka.
akibat dari pengerjaan dingin ini beberapa sifat mekanik akan mengalami perubahan,
misalnya : Tensile Strenght, Yield streghth dan Hardnessnya akan naik sedangkan keuletan
(ductility) akan menurun sebanding dengan makin tingginy derajat deformasi dingin yang
dialami.
b. Pengerjaan panas
Pengerjaan panas pada logam merupakan proses deformasi pada logam yang
dilakukan pada kondisi temperatur di atas temperatur rekristalisasi dan laju regangan
tertentu sehingga proses deformasi dan proses recovery terjadi secara bersamaan. Secara
singkat pengerjaan panas dapat di definisikan sebagai proses merubah bentuk logam
tanpa terjadi pencairan (T proses: T cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya
geram (besi halus sisa proses).
2. Proses
Perlakuan Panas
Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah salah satu proses untuk mengubah struktur
logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik terance ( tungku ) pada temperature
rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti
udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang
berbeda-beda.
Beberapa macam perlakuan panas :
1. Pengerjaan anil (annealing), Pengerjaan ini dilakukan dengan memanaskan logam baja hingga
di atas temperatur trasnformasi (723oC) bertujuan untuk mengubah ke fasa austenit kemudian
didinginkan secara perlahan-lahan (pendinginan tungku). Tujuan utama pengerjaan ini adalah
softening baja.
2. Pengerjaan Normalisasi (Normalizing), Pengerjaan ini dilakukan dengan memanaskan
baja hingga menjadi fasa austenit penuh dan didinginkan di udara (pendinginan tungku) hingga
mencapai suhu kamar. Fasa yang dihasilkan berstruktur ferrite dan pearlite tergantung komposisi
unsure karbon.
3. Pengerjaan pengerasan (Quenching treatment), Perlakuan baja ini dilakukan dengan
memanaskan baja hingga fasa menjadi austenit dan didinginkan secara cepat (lihat diagram CCT
baja karbon rendah). Media pendinginan cepat seperti air, oli, garam atau media pendingin
lainnya. Tujuan utama perlakuan ini untuk meningkatkan kekerasan baja.
4. Pengerjaan temper (tempering treatment), Perlakuan pemanasan kembali logam baja
yang telah dikeraskan (quenching) dengan pencelupan cepat. Suhu pemanasan adalah agak
rendah dibawah suhu transformasi eutectoid (lihat diagram fasa biner Fe-C). Tujuan utama yaitu
mengurangi nilai kekerasan logam sehingga keuletan (ductility) logam akan naik. Beberapa
variabel penting dalam perlakuan temper adalah temperatur, waktu pemanasan dan lain-lain.
5. Perlakuan Pembebasan Tegangan ( Stress Relieving Treatment), Perlakuan ini bertujuan
untuk menghilangkan tegangan sisa di dalam logam baja akibat perlakuan logam seperti proses
las, produk cor-coran, pengerjaan dingin, pencelupan cepat dan sebagainya. Proses ini dengan
memanaskan hingga temperatur mendekati suhu temperatur, ditahan untuk beberapa saat
kemudian didinginkan diudara.
6. Speroidisasi (Spherodizing), Perlakuan pemanasan untuk menhasilkan karbida yang
berbentuk bulat (globular) di dalam logam baja.
Metode Perbaikan
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada perbaikan kulit pesawat yang mengalami crack adalah sebagai
berikut:
- Pembukaan akses
Pembukaan akses untuk melakukan perbaikan ini akan menyesuaikan lokasi ditemukannya crack.
- Pembersihan (Cleaning)
Pembersihan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa yang terjadi adalah crack yang sebenarnya. -
Stop Drill/Cutout
Bor penghentian (stop drill) atau pemotongan (cutout) pada bagian yang crack harus dilakukan untuk
menghentikan pergerakan crack tersebut agar tidak bertambah panjang pada saat pesawat dioperasikan
kembali.
- Non Destructive Test (NDT)
NDT masih harus dilakukan kembali untuk memastikan bahwa stop drill/cutout pada ujung-ujung crack
yang dikerjakan sebelumnya sudah efektif menghentikan crack yang terjadi
- Sealant dan pengecatan (painting)
Tahap penyelesaian dari proses perbaikan kulit pesawat adalah penggunaan sealant untuk mengisi
rongga doubler/trippler yang belum tertutup dengan rapat.