Anda di halaman 1dari 1

Malem ini jadi melo gajelas karena keingetan dia, alm..

nantiku ceritakan sebaik apa dia kalau luka


dihati sudah mulai mereda..

Sekarang, Cuma butuh didengar sebenarnya, karena curhat ke manusia selalu hambar rasanya
seperti tidak ada yang benar benar tulus mendengarkan, atau karena aku yang belum menemukan
ya?

Ah masa bodoh dengan itu, setiap harinya selama dirumahaja, harusnya semakin paham ngga sih,
sebenarnya diri sendiri maunya apa? Kok aku kebalikannya ya, jadi seperti terombang ambing ngga
punya tujuan, bingung, kadang marah sendiri sama keadaan, kesel, takut, ngga tau harus apa tapi
dikepala tuh, segunung rencana ada. Bukan kosong, tapi hati dan raga.. kaya ngga mau bangkit deh.
Gimana ya caranya menutup luka dengan perban sendiri, biar tau serapat apa nutupnya, butuh
tambahan obat merah atau engga, butuh bantuan orang lain juga kah? Intinya gimana caranya
bangun integritas biar logika hati sama perbuatan jadi sejalan.

Aneh kan, mau sendiri aja aku gatau gimana maunya orang lain, jangan heran makanya kalo kamu
lihat aku berubah ubah, coba bawa ketepian biar aku ga terlalu jauh kegulung ombak. Mencoba
mengerti diri sendiri ternyata masih jadi pr-ku, jadi mencoba mengerti kamu, nanti dulu ya, aku
masih ragu.

Anda mungkin juga menyukai