Anda di halaman 1dari 8

Skenario Komunikasi dengan Pasien Gangguan Jiwa

Di Rumah Sakit Jiwa Bhakti Kencana

Tema : Halusinasi pendengaran

Astri : Pasien

Alma : Perawat 1

Lina : Perawat 2

Anugrah : Dokter

Anti : Prolog

Lia : Keluarga pasien

Teti : Skenario

Salma : Shoot & edit

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami

perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,

pengecapan, perabaan atau penghidupan.

1
Ny. Astri ,30 tahun masuk Rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan

halusinasi pendengaran, dia sering mendengar suara-suara tanpa wujud.

Tahapa pra interaksi: perawat melakukan persiapan alat, yaitu kertas/ buku dan

pena, dan juga persiapan diri perawat.

Tahap Orientasi

Yakni tahap dimana perawat pertama kali bertemu denagn pasien. Tugas

perawat dalam tahap ini meliputi: menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan

, membina rasa percaya ,penerimaan,dan komunikasi terbuka, menggali pikiran,

mengidentifikasi masalah pasien, merumuskan kontrak yang saling

menguntungkan

Disuatu pagi hari pukul 09:10 Wib diruang perawatn Rumah Sakit Jiwa

Bhakti Kencana perawat alma dan lina memasuki ruangan pasien ny astri dengan

gangguan halusinasi pendengaran

Alma : “ Assalamualaikum Ny. Astri saya bersama teman saya akan

merawat ny.astri, Nama saya Alma Noviantika saya suka di

panggil alma ”

Lina :” perkenalkan nama saya lina marlina, saya suka di panggil Lina.

2
Bagaimana perasaan ny. Astri hari ini? Apakah ada keluhan yang

ny. Rasakan hari ini?”

Astri : “saya merasa ada suara yang memanggil-manggil nama saya”

wajah tegang dan ketakutan)

Alma : “Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara

yang mengganggu ny. Nanti juga kita akan mempelajari cara

mengontrol hal tersebut. Apakah ny bersedia.”

Astri :”iya sus”

Alma : “ dimana kita akan berbincang”

Astri :”terserah sus, disini aja”

Lina : “ bagaimana 20 menit?”

Astir : “Iya boleh sus”

Tahap kerja

Adalah tahap dimana perawat memulai kegiatan komunikasi. Tugas

perawat dalam tahap ini adalah menggali stressor yang relevan, meningkatkan

pengembangan penghayatan dan penggunaan mekanisme koping pasien yang

konstruktif, serta membahas dan atasi perilaku pasien.

Lina : “apakah ny. Astri mendengar suara tanpa ada wujudnya?”

Astri :“ iya sus, suara itu muncul dan lama kelamaan suaranya semakin

3
mendekat sehingga saya merasa ada yang mengejar dan ingin

membunuh saya”

Alma : “apa yang dikatakan suara itu?”

Astri :” suaranya memanggil-manggil nama saya sus, terus katanya saya

Akan dibunuh sus”(raut wajah ketakutan dan khawatir)

Alma :” apakah ny mendengar suara it uterus menerus atau hanya

Sewaktu-waktu saja?”

Astri :” sewaktu-waktu sus”

Lina :” kapan waktu yang paling sering ny mendengar suara itu dan

Berapa kali dalam sehari ny?”

Astri :” paling sering malam hari, tapi terkadang juga muncul tiba-tiba,

Tapi kadang-kadang dua kali “

Lina : pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada saat ny

Sedang sendiri?”

Astri :” iya sus, biasa nya kalau saya sendiri saya suka mikirin keadaan

Ekonomi yang susah, terus tiba-tiba suara itu muncul”

Alma :” apa yang dirasakan pada saat ny mendengar suara tersebut?”

Astri :” saya merinding sus, saya takut sekali dan merasa terancam”

Alma :” kemudian apa yang ny lakukan saat mendengar suara itu?”

Astri :”ketika suara itu muncul, saya berteriak kepada suara itu dan lari.”

Alma :” apakah dengan cara tersebut suara itu hilang?”

Astri :” tidak sus suara itu malah semakin terdengar jelas dan mengikuti

4
Saya”

Alma :”apa yang ny alami itu namanya halusinasi. Bagaimana kalau

Sekarang kita belajar cara-cara untuk mencegah suara itu muncul,

Apa ny bersedia?”

Astri :” baik sus, tapi bagaimana caranya?”

Alma :” ada 4 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu: menghardik,

Bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan aktivitas,

Dan minum obat. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu,

Yaitu dengan cara menghardik.”

Astri :” iya sus”

Lina :”caranya sebagai berikut: saat suara itu muncul katakana dengan

Keras”pergi saya tidak mau dengar,..kamu suara palsu sambil

Menutup telinga, begitu di ulang-ulang sampai suara itu tak

Terdengar lagi.coba ny peragakan!”

Astri :”baik sus, pergi-pergi saya tidak mau dengar..kamu suara palsu”

(sambil menutup telinga)

Lina :” bagus! Coba lagi!

Astri : (mengangguk) pergi pergi..saya tidak mau dengar..kamu suara

Palsu”(sambil menutup telinga)

Alma : “wahh bagus sekali ny sudah bisa melakukannya”

Tahap terminasi

5
Adalah tahap dimana perawat akan menghentikan interaksi dengan

pasien,tahap ini bisa merupakan tahap perpisahan yang akan bertemu lagi atau

terminasi sementara, ataupun perpisahan yang tidak akan bertemu kembali atau

terminasi akhir.

Alma :”bagaimana perasaan ny setelah bercakap cakap,

Dan memperagakan latihan tadi?”

Astri : “saya merasa lega dan tenang sus”

Alma : jika suara suara itu muncul, silahkan coba cara tsb,

Apakah ny ingat caranya?”

Astri : “iya sus, kalau ada suara itu, saya harus tutup telinga

Dan mengatakan “pergi pergi saya tidak mau dengar…

Kamu suara palsu” sampai suara itu hilang “

Alma :”tolong praktekan cara yang saya sudah ajarkan dan masukan

Ke jadwal harian ny

Astri : “baik sus, saya akan lakukan”(mengangguk)

Lina : baiklah ny, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang

Lagi tentang caa minum obat untuk mencegah suara itu muncul

Apakah ny bersedia?”

Astri :” iya, saya bersedia sus”

Lina :” bagaimana jika besok kita berbincang-bincang ditaman saja

Pukul 09.00?”

6
Astri :” iya gak apa-apa sus”

Alma : “kalau begitu saya dan teman saya pamit dulu, sampai bertemu

Besok. Selamat pagi” (berdiri dan meninggalkan ruangan).

Tiba-tiba anak dari ny astri menanyakan keadaan ibunya kepada suster

Lia : “jadi sus, perkembangan ibu saya hari ini gimana?”

Lina :” untuk keseluruhan keadaan ny astri sudah membaik, tapi yang

lebih berhak menjelaskan adalah dokter! Untuk itu mari ikut saya

keruangan untuk bertemu dokter.”(keluar ruangan perawatan

menuju ruang dokter).

Lina : (mengetuk pintu) “assalamualaikum wr wb?”

Anugrah :”waalaikumsalam wr wb, silahkan masuk!”

Lina :” maaf dok ada keluarga pasien ny astri.”

Anugrah : “ohh iya suruh masuk saja”

Perawat lina pun menyuruh ny lia untuk masuk keruangan dokter

Anugrah : “apakah ibu keluarga ny astri?”

Lia :” iya dok”

Anugrah : “ apa pendapat ibu tentang ny astri?

Lia :” dia sering berteriak-teriak, dan kadang suka berlari-lari dok, dia

Pernah bilang mendengar suara-suara tanpa wujud yang ingin

7
Membunuhnya”

Anugrah :”ya gejala yang dialami oleh ny astri itu dinamakan halusinasi,

Yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada”

Lia :” apakah ibu astri tidak apa-apa dok?”

Anugrah :” tidak apa-apa bu, untuk itu kita diharapkan dapat membantunya

Dengan beberapa cara: 1.jika ibu ada di hadapan ny astri,

Ibu jangan membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan

Saja ibu percaya dan mendengar suara tsb. Ke2 jangan biarkan ny

Astri melamun, karena jika melamun halusinasi akan muncul lagi

Dan ajak ngobrol pasien.”

Lia :”iya baik dok, terimakasih” (sambil salaman sama dr)

Anugrah :” iya bu”( sambil tersenyum).

Anda mungkin juga menyukai