Kelompok 6
1.Asriani
3.Zuhratul Munawarah
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui pentingnya gizi yang
tepat bagi ibu yang sedang menyusui. Gizi yang tepat sangat diperlukan bagi ibu
menyusui karena zat makanan yang dimakan oleh ibu akan berpengaruh bagi
perkembangan bayi. Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang
mengandung protein, lemak,mineral, air, dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh
ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Gizi pada ibu menyusui
sangat berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidak terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Ibu yang telah melahirkan akan memasuki masa postpartum. Masa
postpartum merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang
utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat
produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi
yang baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan gizi yang banyak yang
terkandung di dalam setiap makanan yang dikonsumsinya. Pendidikan tentang gizi
sangat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahui, sehingga dengan demikian pola makannya akan lebih diperhatikan
melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan dalam pemenuhan
kecukupan gizi.
B. RumusanMasalah
1. Nutrisi untuk bayi yang direkomendasikan
2. Kandungan ASI
3. Manfaat pemberian ASI
4. Kebutuhan nutrisi pada bayi
5. Anatomi fisiologi laktasi
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui nutrisi untuk bayi yang direkomendasikan
2. Mahasiswa mampu mengetahui kandungan ASI
3. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat pemberian ASI
4. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat pemberian ASI
5. Mahasiswa mampu mengetahui kebutuhan nutrisi pada bayi
6. Mahasiswa mampu mengetahui anatomi fisiologi laktasi
BAB I
PEMBAHASAN
B. Kandungan ASI
kekebalan, dan sel darah putih, dengan porsi yang tepat dan seimbang.
Komposisi ASI bersifat spesifik pada tiap ibu, berubah dan berbeda dari waktu
ke waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi saat itu (Roesli, 2005).
a. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning atau dapat pula
jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banyak dari susu matang)
dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari ke-4/ke-7. Kolostrum
untuk makanan yang akan datang. Jika dibandingkan dengan susu matang,
kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah, dan total
b. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang
lemak makin tinggi dan volume akan makin meningkat. ASI ini keluar sejak
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya,
keluar saat menyusui hampir selesai dan mengandung lemak 4-5 kali lebih
Lemak ASI mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandung enzim
Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA,
dan asam arakhidonat) suatu asam lemak esensial untuk myelinisasi saraf
yang penting untuk pertumbuhan otak. Lemak ini sedikit pada susu sapi.
f. Karbohidrat ASI
banyak dibanding dengan susu mamalia lainnya atau sekitar 20-30 % lebih
banyak dari susu sapi. Salah satu produk dari laktosa adalah galaktosa yang
asam laktat yang memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga
g. Protein ASI
Protein utama ASI adalah whey (mudah dicerna), sedangkan protein utama
susu sapi adalah kasein (sukar dicerna). Rasio whey dan kasein dalam ASI
adalah 60:40, sedangkan dalam susu sapi rasionya 20:80. ASI tentu lebih
Selain itu, pemberian ASI eksklusif dapat menghindarkan bayi dari alergen
karena setelah 6 bulan usus bayi mulai matang dan bersifat lebih protektif.
ASI juga mengandung lactoferin sebagai pengangkut zat besi dan sebagai sistem
normal usus untuk tumbuh dan membunuh bakteri patogen. Zat imun lain
Protein istimewa lainnya yang hanya terdapat di ASI adalah taurine yang
diperlukan untuk pertumbuhan otak, susunan saraf, juga penting untuk
bayi. Selain itu, ASI juga berperan sebagai imunisasi pasif yaitu dengan
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah
akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih sehat dan lebih jarang sakit,
ikatan panjang (DHA, AHA, omega-3, omega-6) yang diperlukan otak bayi
agar tumbuh optimal. Nutrien tersebut tidak ada atau sedikit sekali terdapat
pada susu sapi. Oleh karena itu, pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI
Perasaan terlindung dan disayangi pada saat bayi disusui menjadi dasar
Menurut Roesli (2004) menyusui juga memberikan manfaat pada ibu, yaitu:
lebih cepat berhenti. Hal ini menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
3. Menjarangkan kehamilan
Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak hamil pada
6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak hamil sampai bayi
berusia 12 bulan.
4. Mengecilkan rahim
Pada umumnya bila wanita dapat menyusui sampai bayi berumur 2 tahun
7. Lebih ekonomis/murah
ASI dapat segera diberikan tanpa harus menyiapkan atau memasak air,
tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar suhunya sesuai.
Air susu ibu dapat diberikan di mana saja dan kapan saja dalam keadaan
11. Ibu yang menyusui memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena
osteoporosis.
4. Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan, air bagi tubuh
berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium.
5. Mineral
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi pada ibu menyusui sangat penting Karena nutrisi ibu menyusui
sangat berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembang bayi. Jika nutrisi yang diberikan tidak mencukupi
bagi kebutuhan tubuh, maka produksi ASI tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi.
Sebaliknya bila pemberian ASI memenuhi kebutuhan bayi, maka berat badan bayi
akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Prinsip gizi seimbang bagi ibu menyusui yaitu sama dengan makanan
ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah makanan yang
bergizi, cairan, protein, suplementasi, vitamin dan mineral, dan aktivitas yang
dilakukan oleh ibu. Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi
syarat yaitu: tinggi kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna
dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hari, tinggi konsumsi cairan
dan buah segar, dan susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat tersebut bisa
dipenuhi dengan mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan.
B. Saran
Ibu yang sedang menyusui sebaiknya memperhatikan asupan gizi yang
dikonsumsi, karena zat gizi yang dikonsumsi sangat berhubungan dengan jumlah
ASI yang dihasilkan dan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi.
Selain memperhatikan zat gizi, ibu yang sedang menyusui juga harus
memperhatikan faktor yang mempengaruhi produksi ASI seperti aktivitas,
suplementasi, emosi, dan keadaan psikis.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman M. Gizi dalam Daur Kehidupan 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2009.
Ayu Ida Chandranita, dkk. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2, Jakarta:
EGC, 2009
Hayati, Aslis Wirda. 2008. BUKU SAKU GIZI BAYI. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.