Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“POWER GENERATOR (ENERGI DAN PERUBAHAN)”

DISUSUN :

KELOMPOK : I ( SATU )
ANGGOTA : Ihsanul Azra (4183151021)
Izmi Aisyah (41833510
Khadijah Rusdiana Putri Harahap (4182151001)
Siti Aisyah Pohan (4182151012)

KELAS : PENDIDIKAN IPA B 2018

DOSEN PENGAMPU : Dr. ELY DJULIA, M.Pd.

TANGGAL PENGUMPULAN: 17 MARET 2020

PENDIDIKAN IPA B 2018


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “CJR STEM “ini dengan benar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan .Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar
matakuliah STEM atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Penulis harap,
dengan membaca makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai implementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern,
khususnya bagi kami sebagai mahasiswa. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.

Medan, 17 Maret 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................................1
1.4 Identitas.............................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL


2.1............................................................................................................................Isi
Jurnal 1..............................................................................................................4
2.2.Isi Jurnal 2.........................................................................................................9
2.3.Isi Jurnal 3.........................................................................................................11
2.4.Isi Jurnal 4.........................................................................................................14

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Kelebihan..........................................................................................................16
3.2. Kelemahan........................................................................................................16
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan.......................................................................................................18
4.2. Saran.................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Critical jurnal riview merupakan satu dari enam tugas KKNI yang ada di Universitas
Negeri Medan. Critical Jurnal riview (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan
terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka
mahasiswa/i dapat membandingkana dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat
nama jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan
berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, dan setelah
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan yang bener untuk digunakan dan
sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan
dalam penulisan jurnal tersebut.
1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah:

1. Sebagai pemenuhan syarat tugas CJR STEM


2. Menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai STEM
3. Mengulas sebuah isi jurnal
4. Mengetahui informasi yang ada dalam sebuah jurnal
5. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kelemahan dari suatu jurnal
6. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada
7. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

1.3 MANFAAT
2 Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang diriview
3 Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal
4 Agar dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang bener
5 Menambah pengetahuan tentang isi –isi dari jurnal-jurnal penelitian.

1.4 IDENTITAS JURNAL

- JURNAL 1
1. Judul artikel : Penguasaan Konsep Peserta Didik pada Materi Energi
melalui Pembelajaran Authentic Berbasis Inquiry for STEM Education
2. Nama Journal : Jurnal Pendidikan
3. Edisi terbit : Juni 2019
4. Pengarang artikel : Maria Yosefina Pranita, Hari Wisodo, Lia Yuliati
5. Penerbit : UNESA
6. Halaman : 720 – 725
7. Nomor ISSN : 2502-471X
8. Volume dan No : Vol 4 (6)
9. Alamat Situs : Scorball.google.com
- JURNAL 2
1. Judul Artikel :Pengembangan Lkpd Berbasis Science, Technology,
Engineering And Mathematics (Stem) Pada Materi Usaha Dan Energi Di Sma
Muhammadiyah 7 Yogyakarta
1. Nama journal : Jurnal Pendidikan Fisika
2. Vol dan No :-
3. Pengarang artikel : Vindy Anesetia Puri
4. Tahun terbit : 2010
5. ISSN :-
- JURNAL 3
1. Judul Artikel :Kaji Eksperimental Pembangkit Listrik Berbasis
Thermoelectric Generator (Teg) Dengan Pendinginan Menggunakan Udara

2. Nama Journal : Jurnal Sains dan Teknologi


3. Vol dan No : Vol 15 (1)
4. Pengarang Artikel : Hasra Rafika1, Rahmat Iman Mainil1 dan Azridjal Aziz1
5. Tahun terbit : 2016
6. ISSN : 1412-6257
- JURNAL 4
1. Judul artikel :
2. Nama Journal :
3. Edisi terbit :
4. Pengarang artikel :
5. Penerbit :
6. Halaman :
7. Nomor ISSN :
8. Volume :
9. Alamat Situs :

BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

2.1 ISI JURNAL 1


- Pendahuluan
Pendidikan STEM membantu peserta didik untuk dapat berinovasi,
menggunakan teknologi serta merangkai sebuah percobaan yang dapat membuktikan
sebuah hukum atau konsep sais (Kennedy & Odell, 2014). STEM mampu
menghubungkan prinsip kerja ke empat bidang ilmu agar dapat mengetahui
bagaimana konsep, prinsip, teknik sains, teknologi, teknik, dan matematika digunakan
secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari (Çinar, Pirasa, Uzun, & Erenler, 2016; Kennedy &
Odell, 2014). STEM juga mampu menghubungkan antara sekolah, dunia kerja, dan
dunia global sehingga pengemabangan STEM di sekolah dapat melatih peserta didik
untuk bisa bersaing di era 21 (Çinar et al., 2016; Han, Capraro, & Capraro, 2015;
Yıldırım, 2016). Keuntungan dari pendidikan STEM yaitu bagi guru Fisika pada
materi usaha dan energi tidak hanya diajarkan menggunakan proses dan keterampilan
saja, tetapi bisa mengaplikasikan materi ke dalam sebuah produk. Pembelajaran
authentic berbasis inquiry for STEM memberikan dampak terhadap penguasaan
konsep peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
pembelajaran authentic berbasis inquiry for STEM terhadap konsep ilmiah peserta
didik pada materi usaha dan energi.

- Tinjauan Pustaka
Model pembelajaran authentic lebih mengarah kepada masalah nyata yang
harus diselesaikan peserta didik menggunakan konsep-konsep yang telah dibangun
(Herrington & Oliver, 2000; Lombardi & Oblinger, 2007; Mims, 2003). Dalam
pembelajaran authentic diharapkan bisa meningkatkan kemampuan peserta didik
secara optimal sehingga dapat melakukan eksperimen dengan bantuan teknologi
dalam memecahkan masalah di dunia nyata (Iucu & Marin, 2014; Lombardi, 2007).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa
pembelajaran authentic dapat meningkatkan penguasaan konsep peserta didik
sehingga peserta didik lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan (Murphy et
al., 2006). Penerapan model pembelajaran authentic berbasis inquiry terdapat pada
pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

- Metode Penelitian
Instrumen perlakuan menggunakan pembelajaran authentic berbasis inquiry
for STEM. Langkah pembelajaran authentic berbasis inquiry for STEM education
yaitu pada tahap I keterlibatan dan pertanyaan, guru menggali kemampuan awal
peserta didik memberikan pertanyaan yang dapat membangkitkan semangat peserta
didik untuk mempelajari materi usaha dan. Pada tahap ke II proses pembelajaran,
peserta didik akan memecahkan sebuah permasalahan. Di salah satu pertemuan
peserta didik merancang dan menggambarkan penerapan teknologi dan desain roller
coaster sederhana yang akan dibuat dan dilanjutkan dengan pembuatan roller coaster
sederhana yang akan dibuat berdasarkan rancanagan yang telah dibuat oleh peserta
didik sebagai penerapan konsep usaha dan energi. Pada tahap III mengomunikasikan,
peserta didik akan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Instrumen pengumpulan data menggunakan lima soal esai untuk mengukur
penguasaan konsep peserta didik pada materi usaha dan energi dengan reliabilitas
cukup dengan perolehan nilai r 0,49. Soal yang digunakan tergolong dalam kategori
sedang dan mudah. Kriteria penguasaan konsep merujuk padaSelcuk et al.,
(2008)yaitu skor 0 (tidak menjawab), 1 (tidak paham), 2 (miskonsepsi), 3
(miskonsepsi sebagian), 4 (paham sebagian), 5 (Paham konsep). Hasil pre test dan
post test dianalisis menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis yaitu mengunakan uji
t, N-gain dan Effect size. Uji prasarat menunjukkan data terdistribusi normal.

- Hasil dan Pembahasan

Pada sub materi hubungan antara usaha dengan energi potensial yang bekerja pada
benda. Sebelum diberi perlakuan peserta didik mengalami kesulitan untuk memilih
bidang miring yang tepat untuk memindahkan benda serta peserta didik mengabaikan
ketinggian truk. Variansi soal mengenai energi potensial seringkali membuat peserta
didik mengalami kebingungan (Singh et al., 2013). Setelah diberi perlakuan peserta
didik mampu menentukan bidang miring yang pas agar dapat megurangi gaya yang
diberikan pada sistem. Perubahan penguasaan konsep peserta didik sebelum dan
setelah diberi perlakuan menunjukkan bahwa penguasaan konsep yang dimiliki oleh
peserta didik meningkat setalah diberi perlakuan.
Peningkatan penguasaan konsep peserta didik pada materi usaha dan energi
dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran authentic. Model pembelajaran
authentic membawa peserta didik kedalam sebuah permasalahan sehingga peserta
didik membutuhkan kemampuan berpikir secara bertahap untuk membangun ide agar
dapat menyelesaikan permasalahan (Nursalam, 2016). Hal ini didukung oleh hasil
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pembelajaran authentic mampu
meningkatkan penguasaan konsep peserta didik sehingga peserta didik cenderung
lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan (Murphy et al., 2006). Selain
menerapakan model pembelajaran authentic, implementasi pendekatan pembelajaran
inquiry turut membantu meningkatkan kemampuan penguasaan konsep peserta didik
pada materi usaha dan energi. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati, Hasan, dan Haji (2014) yang
menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran inquiry mampu meningkatkan
penguasaan konsep yang dimiliki oleh peserta didik. Pendekatan pembelajaran inkuiri
akan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencari sendiri jawaban atas
pemasalahan yang diberikan (Tangkas, 2012; Ng & Adnan, 2018; Panasan &
Nuangchalerm, 2010). Dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik tidak
terlepas dari pendidikan STEM.
Dalam hal ini rekayasa STEM memungkinkan peserta didik untuk melakukan
penyelidikan sehingga dapat membangun ide-ide peserta didik sehingga bisa
mencapai penguasaan konsep yang lebih tinggi (Yıldırım, 2016). Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa rekayasa STEM memberikan sumbangan yang positif terhadap
pembelajaran terutama dalam meningkatkan minat belajar dan penguasaan konsep
peserta didik (Çinar et al., 2016; Han et al., 2015). Pembelajaran authentic berbasis
inquiry for STEM education lebih menekankan bagaimana cara peserta didik melalui
proses kognitif sehingga peserta didik bisa memahami konsep sains. Dengan
keterlibatan aspek kognitif dapat mengarahkan perhatian dan motivasi peserta didik
untuk mempelajari konsep dan keterampilan (Chi et al., 1980).

2.2 ISI JURNAL 2

- Pendahuluan Jurnal

Pendidikannmemiliki peranan yang penting dalam proses pembangunan suatu bangsa.


Abad 21lilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat. Peserta didik dituntut
dapat menguasailberbagai keterampilan agar dapat bersaing secara global. Keterampilan
tersebut meliputi keterampilan berpikir kritis, logis, analisis dan kreatif. Dunia pendidikan
diharapkan dapat memberikan sumber daya manusia yang profesional untuk memajukan
negara dengan ilmu dan teknologinya
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara [1]. Pendidikan merupakan suatu upaya
untuk mendewasakan anak didik dalam arti bahwa dengan pendidikan anak didik akan
bertambah dewasa dalam pemikiran dan perilakunya. Peserta didik sebagai generasi muda
penerus bangsa nantinya akan berperan penting dalam menentukan perkembangan suatu
bangsa. Oleh karenanya, penguasaan sains dan teknologi harus sudah diperhatikan sejak
tingkat sekolah dasar. Salah satu penguasaan sains dan teknologi yang sedang berkembang
abad 21 adalah STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).
STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) merupakan istilah yang
digunakan untuk merujuk secara kolektif pengajaran dan pendekatan lintas disiplin ilmu
yaitu sains, teknologi, teknik dan matematika. Kolaborasi dalam proses pembelajaran
STEM dapat membantu peserta didik untuk mengumpulkan dan menganalisis serta
memecahkan permasalahan yang terjadi dan mampu untuk memahami
Hubungan antara suatu permasalahan dengan masalah lainnya. STEM mengacu pada
kemampuan individu untuk menerapkan pemahaman tentang bagaimana ketatnya
persaingan bekerja di dunia riil yang membutuhkan empat domain yang saling terkait.
Pembelajaran yang dikaitkan dengan aspek-aspek STEM memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memahami konsep fisika yang dipadukan dengan teknologi,
engineering, dan matematika melalui kegiatan diskusi maupun praktikum. Kegiatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran dapat menarik peserta didik terhadap peningkatan
hasil belajar maupun kreatifitas belajar.
- Kajian Pustaka Jurnal

STEM adalah perpaduan empat disiplin ilmu pengetahuan yaitu sains, teknologi,
rekayasa dan matematika dalam pendekatan interdisipliner dan berdasarkan konteks dunia
nyata. Menurut Revee bahwa Pendidikan STEM sebagai pendekatan interdisiplin yang di
dalamnya peserta didik dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
bidang ilmu pengetahuan sains, teknologi, rekayasa dan matematika [7]. Sanders juga
berpendapat bahwa STEM sebagai pendekatan integratif menyelidiki proses belajar
mengajar antara dua atau lebih bidang mata pelajaran [8]. Pendekatan STEM ini
diharapkan mampu memberikan peserta didik :
a. Memecahkan masalah yang menjadi teka teki
b. Memiliki kekuatan untuk melakukan investigasi dalam memecahkan masalah
c. Mengenali penemuan yang sesuai kebutuhan dan kreatif dalam mendesain dan
menetapkan solusinya
d. Berpikir logis
e. Menguasai keterampilan dan mampu mengembangkannya dengan tepat

Kolaborasi bidang ilmu dalam proses pembelajaran dapat membantu peserta didik
memecahkan suatu permasalahan serta mampu memajukan pendidikan melalui
pendekatan inetragtif karena dibangun dari beberapa disiplin ilmu sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh

- Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yang dimodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dan
pengembangan dari Borg dan Gall. Produk yang dimaksud dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Produk tersebut
diujicobakan ke peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta untuk
mengetahui responnya terhadap LKPD yang dikembangkan. Instrumen penilaian terdiri
dari lembar validasi ahli materi, lembar validasi ahli media, lembar validasi guru, angket
teman sejawat dan angket respon peserta didik. Skor dilihat dari setiap pernyataan dimana
skor ter tinggi bernilai 5 dan skor terendah bernilai 1.

- Hasil penelitian
Penelitian ini berhasil mengembangkan LKPD berbasis STEM. Hasil penelitian ini
diperoleh dari validasi ahli materi, validasi ahli media, guru, dan teman sejawat serta
respon peserta didik terhadap LKPD yang telah dikembangkan. Penilaian menggunakan
skala Liker t dengan skor 1-5. Untuk validasi dari dua ahli materi diperoleh nilai sebesar
84,86% dengan kategori “Sangat Layak”, dua ahli media sebesar 84,99% dengan kategori
“Sangat Layak”, guru fisika sebesar 93,84% dengan kategori “Sangat Layak”, dua teman
sejawat sebesar 83,5% dengan kategori “Sangat Layak” dan respon dari 23 peserta didik
sebesar 81,87% dengan kategori “Sangat Layak”. Maka dapat diperoleh hasil rata-rata dari
penilaian tersebut sebesar 83,80% dengan kategori “Sangat Layak”. Sehingga bahan ajar
berupa LKPD berbasis STEM pada materi usaha dan energi sangat layak digunakan
sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran. Jika dijabarkan dalam histogram, terdapat
nilai-nilai yang diperoleh dari ahli materi, ahli media, teman sejawat, respon peserta didik
dan rata-rata.

Tingkat kelayakan dari pengembangan LKPD memperoleh nilai dari ahli materi
sebesar 84,86% dengan kategori “Sangat Layak”, ahli media sebesar 84,99% dengan
kategori “Sangat Layak”, guru sebesar 93,84% dengan kategori “Sangat Layak”, teman
sejawat sebesar 83,5% dengan kategori “Sangat Layak” dan respon peserta didik sebesar
81,87% dengan kategori “Sangat Layak”. Maka dapat diperoleh hasil rata-rata dari
penilaian tersebut sebesar 83,80% dengan kategori “Sangat Layak”. Sehingga bahan ajar
berupa LKPD berbasis STEM pada materi usaha dan energi sangat layak digunakan
sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran.

2.3 ISI JURNAL 3


- Pendahuluan Jurnal

Indonesia kita ketahui permasalahan yang ada pada masa sekarang ini adalah
kebutuhan pemakaian listrik yang tidak sebanding dengan usaha penyediaan tenaga listrik
yang memadai. Terutama di daerah Riau, kendala saat ini kurangnya pemasokan energi
listrik dari Pembangkit Listrik Negara (PLN), sehingga mengakibatkan seringnya mati
lampu. Sedangkan untuk bahan bakar untuk memproduksi sumber energi listrik berasal
dari sumber energi fosil seperti batu bara dan bahan bakar minyak dan lainya, apabila
dipakai secara terus menerus sumber energ fosil itu sendiri pasti akan habis seiring dengan
waktu. Didalam mengatasi pemakaian listrik harus mencari sumber energi alternatif untuk
meningkatkan efisiensi sumber energi dengan cara memanfaatkan sumber energi yang
sudah ada.

Konsumsi bahan bakar pada kendaraan 100% bahan bakar yang dipakai pada
kendaraan, berkisar hanya sekitar 30% yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan
tersebut, sebagian besar energi terbuang dalam bentuk panas yang terjadi pada radiator dan
gas buang. Temperatur panas buang kendaraan berkisar sekitar 300-700 derajat Celcius
(Rahman, 2004). Dengan adanya panas buang pada kendaraan tentunya bisa dikonversi
menjadi daya listrik dengan menggunakan termoelektrik generator.

Bahan dalam komponen termoelektrik adalah bahan yang dapat mengkonversi energi
panas menjadi energi listrik atau jika diberi tegangn listrik maka akan terjadi beda
temperatur. Dampak atau resiko dari alat termoelektrik kecil tidak menghasilkan gas
beracun karbondioksida maupun polusi lain seperti elemen logam berat (Sutjahja, 2010).
Konsep seebeck sebagai efek dari dua buah material logam yang tersambung berada di
lingkungan dengan dua temperatur berbeda, maka di material tersebut akan mengalir arus
listrik atau gaya gerak listrik. Sedangkan efek termoelektrik adalah kebalikan dari efek
seebeck apabila dua buah logam direkatkan kemudian dialirkan listrik maka di antara
kedua sisi logam tersebut terjadi perbedaan temperatur

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan melakukan pengambilan data


dilapangan dan pengolahan data secara matematis. Instalasi alat uji termoelektrik
generator dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut :
1. Pemasangan kabel Voltage Regulator Output pada Heater.
2. Pemasangan Kabel pengukur Temperatur sisi heater, sisi panas, dan sisi dingin.
3. Pemasangan kabel data akusisi TC-08 pada computer.
4. Aliran listrik dihubungkan pada Fan.
5. Memasang kabel multimeter pada setiap Modul termoelektrik.

Langkah Pengambilan data termoelektrik generator ditunjukkan pada Gambar 3 sebagai


berikut :
1. Persiapan alat dan bahan pengujian Termoelektrik generator
2. Menggunakan dua Modul termoelektrik tipe TEC 12706 dan tipe TEG SP 1848
3. Tegangan input heater 60 volt
4. Mengukur temperatur sisi panas dan sisi dingin
5. Mengukur tegangan output yang dihasilkan dari dua Modul tipe TEC 12706 dan tipe
TEG SP 1848

- Hasil dan Pembahasan

Pada pengujian dilakukan dengan menggunakan 2 buah tipe Modul Termoelektrik,


yaitu tipe TEC 12706 dan tipe TEG SP 1848. Kemudian melakukan variasi pada tegangan
Voltage Regulator yang diberikan tegangan pada heater dengan variasi tegangan 60 Volt.

Hasil dari pengujian Termoelektrik tipe TEC 12706 dan TEG SP 1848 pada tegangan
Voltage Regulator 60V dengan Modul Termoelektrik 4 buah menunjukkan nilai Tegangan
yang dihasilkan nilai Modul termoelektrik SP 1848 lebih besar dibandingkan Modul
Termoelektrik TEC 12706 yaitu Tegangan output yang dihasilkan Modul Termoelektrik
SP 1848 sebesar 0,391 V, sedangkan nilai Tegangan Modul Termoelektrik TEC 12706
sebesar 0,379 V. Perbedaan temperatur sisi panas dan sisi dingin sangat berpengaruh pada
kinerja Modul Termoelektrik. Semakin besar perbedaan Temperatur maka nilai Daya
Output dan arus Modul Termoelektrik akan semakin besar. Untuk Modul Termoelektrik
SP 1848 nilai ΔT 14,45 ᵒC, Daya 0,109 W, Arus 0,279 A Sedangakan untuk Modul
Termoelektrik TEC 12706 Nilai ΔT 14,87 ᵒC, Daya 0,055 W, dan Arus 0,147 A.

2.4 ISI JURNAL 4


- Pendahuluan
- Tinjauan Teoritis

- Metode Penelitian

- Hasil dan Pembahasan

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN
- Jurnal 1
 Menerapkan kerapian dalam penulisan dan bentuk jurnal.
 Penggunaan tanda baca yang benar sehingga pembaca mudah membacanya.
 Abstraknya menggunakan terjemahan kebahasa indonesia sehingga dengan
membaca bagian abstraknya saja si pembaca sudah mengetahui apa isi dan tujuan
dari penelitian tersebut.
 Penulis sudah mencantumkan judul, nama, serta Bagian abstrak nya yang sudah
jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca sudah lebih mengetahui
apa tujuan dari penulisan jurnal tersebut.
- Jurnal 2
 Penggunaan tanda baca yang benar sehingga pembaca mudah membacanya.
 Penulis sudah mencantumkan judul, nama, serta Bagian abstrak nya yang sudah
jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca sudah lebih mengetahui
apa tujuan dari penulisan jurnal tersebut.
- Jurnal 3
 Jurnal ini menyediakan data data sesuai apa yang akan di analisis, jurnal yang
memberikan metode penelitan secara akurat.
- Jurnal 4

3.2 KELEMAHAN
- Jurnal 1
 Jurnal penelitian ini tidak memiliki kekurangan, penggunaan huruf serta kalimat
yang sudah bagus dan penataan tata letak setiap materi juga sudah bagus sehingga
jurnal ini sudah layak di jadikan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
- Jurnal 2
 Jurnal penelitian ini tidak memiliki kekurangan, penggunaan huruf serta kalimat
yang sudah bagus dan penataan tata letak setiap materi juga sudah bagus sehingga
jurnal ini sudah layak di jadikan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
- Jurnal 3
 Jurnal ini tidak kurang dalam konteks penyajian data hanya rumus- rumus
menghitung hasil penelitian tersebut sedikit berantakan dalam penulisannya.

- Jurnal 4
 pada jurnal tersebut gambar yang di lampirkan masih kurang jelas untuk diamati,
sehingga pembaca kurang bisa memahami maksud dari jurnal tersebut.
 Jurnal penelitian ini tidak memiliki kekurangan, penggunaan huruf serta kalimat
yang sudah bagus dan penataan tata letak setiap materi juga sudah bagus sehingga
jurnal ini sudah layak di jadikan sebagai pedoman dalam pembelajaran.

BAB IV
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
- Jurnal 1
Model pembelajaran authentic berbasisi inquiry for STEM memberikan
sumbangan yang kuat terhadap penguasaan konsep peserta didik, hal ini dikarenakan
pembelajaran authentic berbasis inquiry for STEM mampu meningkatkan penguasaan
konsep peserta didik pada materi usaha, hubungan usaha, gaya dan perpindahan,
hubungan usaha dengan energi kinetik, hubungan usaha dengan energi potensial. Serta
untuk megetahui besar peningkatan penguasaan konsep sebelum dan setelah
pembelajaran dapat dilihat dari hasil uji N-gain. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pembelajaran authentic berbasis inquiry for STEM terhadap penguasaan
konsep peserta didik dapat dilihat dari hasil uji effect size. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, diberikan saran bagi peneliti lain untuk menggali pengetahuan
awal peserta didik secara mendalam dengan memberikan permasalahan yang sering
ditemukan peserta didik dalam keseharian. Serta dalam pembelajaran dapat ditambahkan
lebih banyak demonstrasi atau fenomena yang dapat menggali pengetahuan awal peserta
didik
- Jurnal 2
Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap pengembangan
LKPD berbasis Science, Technology, Engineering And Mathematic (STEM) pada materi
usaha dan energi di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan tujuh
tahapan dari sepuluh tahapan penelitian yang dikemukakan oleh Borg & Gall. Tujuh
tahapan tersebut meliputi potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validitas
produk, revisi produk, ujicoba produk, dan revisi produk akhir. Produk yang dihasilkan
berupa LKPD berbasis Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM) pada
materi usaha dan energi di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Jurnal 3

Hasil dari pengujian Termoelektrik tipe TEC 12706 dan TEG SP 1848 pada
tegangan Voltage Regulator 60V dengan Modul Termoelektrik 4 buah menunjukkan nilai
Tegangan yang dihasilkan nilai Modul termoelektrik SP 1848 lebih besar dibandingkan
Modul Termoelektrik TEC 12706 yaitu Tegangan output yang dihasilkan Modul
Termoelektrik SP 1848 sebesar 0,391 V, sedangkan nilai Tegangan Modul Termoelektrik
TEC 12706 sebesar 0,379 V. Perbedaan temperatur sisi panas dan sisi dingin sangat
berpengaruh pada kinerja Modul Termoelektrik. Semakin besar perbedaan Temperatur
maka nilai Daya Output dan arus Modul Termoelektrik akan semakin besar. Untuk Modul
Termoelektrik SP 1848 nilai ΔT 14,45 ᵒC, Daya 0,109 W, Arus 0,279 A Sedangakan
untuk Modul Termoelektrik TEC 12706 Nilai ΔT 14,87 ᵒC, Daya 0,055 W, dan Arus
0,147 A.

- Jurnal 4

1.2 SARAN
Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi,
dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai