Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

HUBUNGAN STRESS DAN GASTRITIS DILAYANAN KESEHATAN


MASYARAKAT

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

DOSEN PEMBIMBING : DR. Hj. Nunung Herlina. S.Kp., M.Pd

Disusun Oleh :

Annisa Muliani
1811102411065

Kelas : 4B

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN 2020


I. DESKRIPSI UMUM
No. Item
1. Judul Jurnal
Hubungan Stress Dan Gastritis Dilayanan Kesehatan Masyarakat
2. Penulis Jurnal
a) Raras Merbawani
b) M. Sajidin
c) Asef Wildan Munfadlila
3. Nama Jurnal / dipublikasikan oleh
http://ijnms.net/index.php/ijnms/article/view/64/30
4. Penelaah / reviewer jurnal
Annisa Muliani
5. Sistematika Penulisan
IMRAD ( Introduction, Methode, Result, Analyze, Discussion)
➢ Font : 12
➢ Spasi : 1.15
➢ Format penulisan : Times New Roman
➢ Rataan : Justify
➢ Column :3
6. Referensi Daftar Pustaka
a) Buku : 19 buku dari tahun ( 2006 – 2015)
b) Jurnal : 4 jurnal dari tahun ( 2012– 2016)
c) Website : 1 website dari tahun (2016)
d) Refrensi : untuk referensi dan daftar pustaka peneliti menggunakan
beberapa jurnal penelitian, buku dan website
II. DESKRIPSI KONTEN
No Komponen Jurnal Item question to help “ Telaah Jurnal “

1. Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian?


Menentukan hubungan stres dengan
kambuhnya gastritis di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat
Jatirejo pada tahun 2016

2. Seberapa besar masalah tersebut?


Publik pelayanan kesehatan Gowa
menemukan bahwa 47% dari
penyebab utama penyakit gastritis
adalah diet tidak teratur, 28%
disebabkan oleh stres, 12% karena
konsumsi alkohol, 8% disebabkan oleh
kebiasaan merokok, 5% disebabkan
oleh penggunaan obat antiinflamasi
steroid. Hasil dari penelitian
Rismayanti (2013)

3. Dampak masalah jika tidak di atasi?


Ketika seseorang dalam keadaan stres
akan terjadi rangsangan simpatik
Vagus saraf yang akan meningkatkan
produksi asam klorida (HCl) dalam
perut. HCl yang berlebihan di perut
akan menyebabkan mual, muntah dan
anoreksia (Price, 2006 dalam Neni
2014)
.

4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi?


Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?
Tidak ada kesenjangan dalam
penelitian. Penelitian yang dilakukan
sesuai dengan harapan / target.
Penelitian juga sudah sesuai dengan
tujuan penelitian dan mendapatkan
hasil yang diteliti.
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa
tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti?
Dalam penelitian ini peniliti ingin
mengkaji stres pada pasien gastritis
dirawat di pelayanan kesehatan
masyarakat jatirejo Kabupaten
Mojokerto pada 28 Maret – 29 April
2016.
2. Methode Untuk desain eksperimen

1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan?


penelitian Desain penelitian ini adalah survei
analitik penelitian dengan
menggunakan desain kohort

a. Apakah menggunakan kelompok kontrol


untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi?
Penelitian ini tidak menggunakan
kelompok kontrol atau kelompok
intervensi untuk menentukan
efektifitas. Penelitian ini menggunakan
metode independen variabel dengan
jumlah 35 pasien gastritis

b. Apakah random melakukan penelitian


alokasi (randomisasi)?
Peneliti tidak melakukan random
alokasi, karena hanya tertuju pada
pasien kesehatan masyarakat jatirejo
Kabupaten Mojokerto

c. Jika penelitian melakukan randomisasi


,bagaimana prosedurnya, apakah
dilakukan randomisasi sederhana blok
stratifikasi ?siapa yang melakukan
randomisasi?
Penelitian ini tidak melalakukan
randomisasi, melainkan penelitian ini
menggunakan kuesioner (DASS42)
catatan medis dan lembar observarsi

d. Jika ternyata pada data dasar (base line)


terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua
kelompok, apakah peneliti melakukan
pengendalian pada uji statistic dengan
stratifikasi atau uji multivariate?
Tidak terdapat perbedaan
karakteristik/variabel perancu dalam
penelitian karna tidak ada pembagian
kelompok pada subjek sehingga
peneliti tidak menjelaskan
pengendalian pada uji statistic dengan
stratifikasi atau uji multivariate

e. Apakah peneliti melakukan masking atau


penyamaran dalam memberikan
perlakuan pada responden (responden
tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji
cobakan?
Peneliti tidak menggunakan masking
atau penyamaran karena penelitian
yang dilakukan kepada 35 pasien telah
bersedia mengikuti penelitian

f. Untuk menjamin kualitas pengukuran,


apakah peneliti melakukan blinding saat
mengukur outcome? Blinding merupakan
upaya agar sampel atau peneliti tidak
mengetahui kedalam kelompok mana
sampel dimasukkan ( eksperiment atau
control ). Hal ini menunjukkan upaya
peneliti meningkatkan validitas informasi
Penelitian ini tidak melakukan
blinding karna penelitian ini survei
analitik penelitian dengan
menggunakan desain kohort
2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi
sampel terjangkau?
Populasi Target : Pasien stress dengan
penyakit gastritis yang dirawat
dipelayanan kesehatan masyarakat
jatirejo kabupaten mojokerto
Populasi terjangkau : pasien gastritis
dengan kekambuhannya yang dirawat
dipelayanan kesehatan masyarakat
jatirejo kabupaten mojokerto

2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria


inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel adalah pasien kesehatan
masyarakat jatirejo

3. Bagaimana metode sampling yang


digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?
Menggunakan metode purposive
sampling.

4. Berapa jumlah sampel yang digunakan


dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan
jumlah sampel?
35 responden dan menggunakan
metode purposive sampling.

3. Pengukuran 1. Variable apa saja yang diukur dalam


atau penelitian?
pengumpulan Variabel yang diukur dalam penelitian
data yaitu stress pada pasien gastritis yang
dirawat di layanan kesehatan
masyarakat di jatirejo menggunakan
kuesioner (DASS 42) dan kekambuhan
pada pasien gastritis di layanan
kesehatan masyarakat di jatirejo
menggunakan catatan medis dan
lembar observasi.

7. 2. Metode apa yang digunakan untuk


mengumpulkan data?
Metode kuesioner (DASS42), catatan
medis dan lembar observasi.

8. 3. Alat ukur apa yang digunakan untuk


mengumpulkan data?
Alat ukur yang digunakan peneliti
yaitu kuesioner dan lembar observasi.

9. 4. Siapa yang melakukan pengukuran atau


pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau
yang melakukan pengukuran?
Pengukuran atau pengambilan data
penelitian dilakukan oleh Dosen Stikes
Bina Sehat PPNI Mojokerto

4. Analisis
10. data 1. Uji statistic apa yang digunakan untuk
menguji hipotesis atau menganalisis
data?
Peneliti melakukan analisis dan cross
tabulasi

11. 2. Untuk penelitian eksperimen apakah


peneliti menggunakan metode intention
to treat atau on treatment analysis?
Tidak ada penelitian experiment.
12. 3. Program atau software statistic apa yang
digunakan peneliti untuk menganalisis
data?
Peneliti menggunakan Spss 17 statistic.

3 Hasil penelitian

13. 1. Alur 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang


penelitian menggambarkan responden yang
dan data mengikuti penelitian sampai selesai, drop
base line out dan loss follow up?
Pada jurnal penelitian tersebut,
peneliti mengambil responden yaitu
pasien dirawat layanan kesehatan
masyarakat di jatirejo kabupaten
Mojokerto, semua responden
mengikuti penelitian sampai selesai
karena menggunakan tabel silang

2. Bagaimana karakteristik responden dan


baseline data?
Pada penelitian digunakan sampel
sebanyak 35 responden dengan
karekteristik.
• Sebanyak 16 responden (45,7%)
memiliki tingkat stress sedang
• Sekitar 20 (57,1%) responden
mengalami kekambuhan gastritis
• Responden memiliki tingakat stress
sedang yaitu sebanyak 16 responden
dan berulang sebanyak 13 responden
(81,2%)
• 11 responden menunjukkan tingkat
stress normal dan 9 responden
mengalami kekambuhan gastritis
(81,8%)
• 5 responden mengalami tingkat
sendang dan tidak mengalami
kekambuhan (60%)
3. Pada penelitian eksperiment apakah
variable perancu (counfounding
variable) dalam data base line tersebar
seimbang pada setiap kelompok? Jika
tidak seimbang apa dilakukan peneliti
untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variable perancu?
Tidak terdapat variable perancu pada
penelitian ini, karena penelitian ini
tidak menggunakan penelitian
eksperiment melainkan menggunakan
survei analitik.

2. Hasil penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika


peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak
terbukti ( bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga
bermakna secara klinis?
Didapatkan hasil utama penelitian
bahwa lebih tinggi dan lebih sering
seseorang mengalami stress psikologis
pada pasien gastrittis yaitu sebanyak
16 responden (81,2%)

2. Untuk penelitian eksperimen dengan


variable dependen kategorik apakah
peneliti menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian
seperti number need to treat (NTT),
relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR) ?
Peneliti tidak menjelaskan
kepentingan klinis NTT atau RRR
atau ARR.
4. Diskusi (discuss) 1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap
hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan
ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori
terkini? Catatan: meskipun hasil
penelitian tidak sesuai dengan hipotesis,
namun suatu penelitian tetap berkualitas
jika peneliti mampu menjelaskan rasional
secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti..
Peneliti membuat interpretasi yang
rasional dan ilmiah
• Separuh dari responden
berusia 36-45 tahun sebanyak
19 responden (54,3%). Pada
usia produktif sering dihadapi
dengan tantangan, jika tidak
mampu mengelolanya bisa
berpotensi mengalami stres
(Aminullah, 2008).
• Sebagian besar responden
adalah perempuan sebagai 22
responden (62,9%). Wanita
pada 40% lebih mungkin
mengalami gangguan kejiwaan,
di mana wanita rentan
terhadap gangguan panik,
fobia, insomnia, post- gangguan
stres traumatis, dan makan
gangguan, selain biologis dan
aspek lingkungan (Anna, 2013)
• Setengah dari responden
bekerja sebagai pabrik pekerja
sebanyak 17 responden
(48,6%). Stres tingkat
menengah hingga tinggi
ditemukan secara bergiliran
pekerja, di mana stres lebih
lazim di pekerja yang terpapar
kebisingan daripada yang tidak
terbuka, gejala-gejala lain
mulai menghilang dari
lingkungan sosial tempat kerja,
bereaksi berlebihan terhadap
hal-hal kecil, keluhan dari
rekan kerja (Naution dan Adi,
2011)
• Berdasarkan tabel 2
menunjukkan bahwa sebagian
besar responden mengalami
kekambuhan sebagai sebanyak
20 responden (57,1%).
Kekambuhan gastritis adalah
munculnya kembali dari gejala
yang dirasakan sebagai rasa
sakit, terutama di perut, orang
yang terkena penyakit ini
biasanya sering mual, muntah,
perut terasa kembung dan
kurang nafsu makan. Penderita
gastritis umumnya menderita
dari saluran pencernaan dalam
bentuk nafsu makan menurun,
perut kembung mual, dan
terkadang muntah (Saroinsong,
2014).
• Berdasarkan usia yang
setengah dari responden
berusia 36-45 tahun yaitu
sebanyak 19 responden
(54,3%). Penyakit gastritis bisa
mogok dari semua tingkatan
usia dan jenis kelamin, survei
menunjukkan bahwa gastritis
paling sering menyerang usia
produktif (Hartati, 2014)
• Berdasarkan tabel 3
menunjukkan bahwa setengah
dari responden memiliki
tingkat stres sedang yaitu
sebanyak 16 responden dan
berulang sebanyak 13
responden (81,2%)
2. Bagaimana peneliti membandingkan
hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada
saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?
• Penenlitian ini didukung oleh
hasil penelitian Rahmawati
(2011) bahwa ada hubungan
antarastres psikologis dengan
kekambuhan gastritis dengan
rasio prevalensi 2,19 untuk
responden yang sangat rentan
terhadap stres psikologis dan
rasio prevalensi 2,83 untuk
stres yang rentan secara
psikologis responden.
• Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Atmaja
(2011) dalam penelitiannya
juga menunjukkan bahwa ada
hubungan stres pada
kambuhnya gastritis
• Handayani (2012) di
penelitiannya menyatakan
bahwa penyakit gastritis adalah
salah satu penyakit
psikosomatis yang salah
satunya penyebabnya adalah
stres. Stres dialami oleh pasien
gastritis dapat timbul dari
pekerjaan lingkungan Hidup.
• Produksi asam lambung akan
meningkat situasi yang penuh
tekanan, misalnya dalam beban
kerja yang berat, panik dan
tergesa-gesa. Tingkat perut
meningkat asam dapat
mengiritasi mukosa lambung
dan jika ini dibiarkan
mengarah secara bertahap
kambuhnya
gastritis. (Ardiansyah, 2012)
• Ketika seseorang dalam
keadaan stres akan terjadi
stimulasi saraf simpatik Vagus
itu akan meningkatkan
produksi asam klorida (HCl) di
perut. HCl yang berlebihan di
perut akan menyebabkan mual,
muntah dan anoreksia (harga,
2006)
3. Bagaimana peneliti menjelaskan makna
dan relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu
keperawatan/kesehatan serta terhadap
pemecahan masalah?
Peneliti tidak mencantumkan hasil
perbandingan relevansi untuk hasil
penelitian terdahulu dengan hasil
penelitian saat ini.

4. Bagaimana nilai kepentingan


(importancy) hasil penelitian?
Untuk nilai kepentingan hasil
penelitian ini sendiri telah dijelaskan
penyebab umum gastritis adalah
faktor psikologis seperti stress dan
kecemasan dapat mempengaruhi
fungsi sistem pencernaan di beberapa
orang. Stres memberikan manifestasi
anoreksia, sakit perut dan perut.
Kondisi ini tidak hanya dapat
menyebabkan gastritis, tetapi juga
dapat memicu kekambuhan gastritis
penyakit

5. Bagaimana applicability hasil penelitan


menurut peneliti? Apakah hasil penelitian
dapat diterapkan pada tatanan praktik
keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas,
pembiayaan, sumber daya manusia, dan
aspek legal?
Tidak, karena penelitian ini hanya
dilakukan untuk mengetahui
hubungan stress pada kambuhnya
gastritis.

6. Apakah mungkin penelitian ini


direplukasi pada setting pratik klinik
lainnya?
Ya, penelitian ini dapat direplikasi
bahkan dapat dilakukan
pengembangan lagi pada setting
praktik klinik lainnya dengan
penelitian serupa untuk bisa mendapat
hasil yang lebih signifikan.

7. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan


dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan
validitas hasil penelitian?
- Tidak dijelaskan kekuatan dari
penelitian ini.
- Kelemahan dari penelitian ini :
a. peneliti tidak mengembangkan
penelitian tentang cara mengelola
stress dengan baik sehingga stress
yang dialami responden tidak
kambuh lagi dan peneliti tidak
memeriksa faktor – faktor lain
terkait kambuhnya gastritis.

Anda mungkin juga menyukai