Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Zaman industrialis seperti sekarang ini banyak sekali pabrik-pabrik dari


pelaku industri menggunakan lintasan air atau yang disebut pipa, sebagai
pendistribusian air. Pipa yang digunakan pada gedung industri sangat lah panjang dan
besar guna tercapainya pasokan air yang cukup. Pipa akan mengalirkan air dengan
dimensi dari benda itu sendiri (Widodo 2016). Pemilihan bahan yang digunakan juga
berpengaruh terhadap pasokan air yang didistribusikan.
Pengaplikasian pipa pada gedung-gedung, perumahan atau pabrik haruslah
diperkirakan agar sesuai dengan yang direncanakan. Aliran fluida pada pipa akan
terjadi yang headloss atau kehilangan energi. Pada bangunan air, pendistribusian air
akan menurunkan tekanan pada fluida secara perlahan (Sodiki 2014). Kehilangan
tekanan yang utama atau headloss major berasal dari gesekan antara fluida dan
permukaan pipa. Hal ini dapat dicegah agar mendapatkan aliran fluida yang sesuai
dengan cara membandingkan jenis ataupun hal yang lainnya agar aliran fluida
memiliki energi ataupun tekanan yang sesuai direncanakan.

TUJUAN
Praktikum bertujuan mengetahui kerugian teknan atau headloss serta faktor
gesekan dan sambungan yang terjadi pada pipa menggunakan metode coding dengan
aplikasi Quick Basic untuk menghitung persamaan Blasius Equation dan Universal
velocity.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini
1. Laptop
2. Proyektor
3. Aplikasi Quick Basic
METODE
Praktikum Comparison of Pipe Friction Factor dilaksanakan hari Selasa, 24
September 2019 pukul 13.00 – 16.00 WIB. Kegiatan praktikum dilaksanakan di RK.
Pasca SIL-2, Institut Pertanian Bogor. Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah
laptop serta aplikasi Quick Basic. Langkah-langkah praktikum tercantum dalam
diagram alir berikut ini :
Menyalakan
laptop

Menginstal aplikasi
Quick Basic

Menginstal aplikasi
Quick Basic

Membuka aplikasi
Quick Basic

Memasukan script ke
aplikasi Quick Basic

Menjalankan hasil coding dengan


menekan menu Run

Angka 35 diketik dalam


program

Gambar 1 Diagram alir pada Quick Basic

Adapun rumus-rumus yang digunakan pada praktikum kali ini sebagai berikut
F = F – (2,5 × 10-3) .................................................................................................... (1)
Keterangan : F : Faktor friksi

F1 = 0,0791 + (R0,25) ................................................................................................. (2)


Keterangan : F1 : Faktor friksi
R : Jari-jari hidrolik

E = F0,5 ...................................................................................................................... (3)


Keterangan : E : Energi spesifik
F : Faktor friksi

A = 4 × 0,04343 × log(RE) – 0,4 .............................................................................. (4)


Keterangan : A : Luas penampang saluran

1
B = ..........................................................................................................................
E
(5)
Keterangan : B : Lebar saluran
E : Energi spesifik

C = A – B .................................................................................................................. (6)
Keterangan : C : Koefisien Chezy
B : Lebar saluran

D = Abs (100(1-(F + F1))) ........................................................................................(7)


Keterangan : D : Selisih factor friction
F : Besar faktor friksi dengan metode Universal Velocity
F1 : Besar faktor friksi dengan metode Blasius equation

PEMBAHASAN
Quick Basic adalah salah satu Bahasa pemrograman yang menggunakan
bahasa dasar yang merupakan produk Microsoft Qbasic yang cukup baik untuk
belajar dasar pemrograman. Quick Basic bisa digunakan untuk Operating System
manapun. Pada OS DOS mampu mengandalkan Quick Basic secara baik dalam
penggunaannya (Suhariyanto 2010). Program Quick Basic ini telah dibuat khusus
untuk memasukan data-data serta menyajikan data tersebut pada plot segitiga,
histogram, dan data statistik (Swenson 1991)

Simpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai