1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Permen
Putri Malu, Solusi Bagi Para Penderita Insomnia” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan banyak masukan
serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian proposal ini . Penulis juga
mengucapkan terima kasi kepada semua pihak yang telah turut serta membantu menyumbangkan
pikirannya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-per satu.
Penulis sangat berharap agar proposal ini memberi banyak manfaat bagi para pembaca.Penulis
juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar proposal ini bisa
menjadi lebih sempurna.
2
Daftar Isi
Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan
1.1 latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6
Daftar Pustaka 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2018,masyarakat Indonesia dihebohkan dengan adanya kasus penolakan
Tanjung dan Doni Oskaria). Terhadap laporan keuangan tahunan perusahaan tersebut.Kasus
tersebut menimbulkan banyak perhatian masyarakat umum dan para pemerhati bisnis di
Indonesia.Komisaris berpendapat bahwa laporan tersebut tidak masuk akal dan tidak
realistis mengingat selama sembilan bulan berjalan Pt Garuda Indonesia mencatatkan adanya
bersih sebesar US$809,84 ribu atau Rp11,33 miliar (Rp14.000 per dolar Amerika
perusaan yang telah merugi sepanjang tahun mencatat kenaikan signifikan hingga
memperoleh laba dalam kurun waktu empat bulan.Kejanggalan kemudian ditemukan pada
kontrak kerja antara Pt Garuda Indonesia dengan PT Mahata Aero Teknologi ynag berupa
penyediaan layanan entertaiment on board yang diakui sebagai pendapatan kompensasi atas
hak pemasangan peralatan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat dan manajemen
konten sebesar US$239,94 juta. kontraknya dilaksanakan selama 15 tahun namun pada
kenyataannya diakui dalam setahun dan tidak dilakukan pengakrualan kontrak dan ditambah
4
Melihat dari kasus tersebut banyak yang merasa dirugikan oleh kejadian tersebut terutama
bisa saja terjadi karena auditor tidak dapat mendeteksi adanya manipulasi keuangan atau
auditor publik tersebut terlibat dan mengamankan rekayasa tersebut.Namun dalam penelitian
hungna audit tenur dengan independensii auditor memilik hubungan yang tidak signifikan
sehingga perlu adanya pengukuran lain yaitu dengan mempertimbangkan Fee auditor dan
ukuran kap,serta pembelian jasa lain,serta ada atau tidaknya hubungan khusus dengan klien
ada atau tidaknya tekanan dari klien,ada atau tidaknya persaingan antar akuntan publik.Audi
tenur tidak diikutkan dalam pengukuran karena lamanya audit tenur sudah ditentukan
Dari diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah
sebagai berikut:
5
2) Apakah Independensi memiliki pengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan?
3) Apakah Fee auditor memiliki pengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan secara
tidak langsung?
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah audit
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memebrikan bukti empiris mengenai faktor-faktor
pengetahuan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
manajemen (agent). Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara
pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka
akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan selalu
terdapat dua macam bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang
adanya perkembangan perusahaan yang semakin besar maka dapat terjadi konflik antara
prinsipal dalam hal ini adalah para pemegang saham (investor) dan pihak agen yang
diwakili oleh manajemen (direksi). Agen dikontrak melalui tugas tertentu bagi prinsipal
serta mempunyai tanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh prinsipal. Prinsipal
mempunyai kewajiban untuk memberi hasil kepada agen atas jasa yang telah diberikan
oleh agen. Adanya gap kepentingan antara agen dan prinsipal inilah yang dapat
Dalam teori agensi terdpat tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya
mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas
mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu
menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut
7
manajer sebagai manusia akan bertindak mengutamakan kepentingan pribadinya.
(Eisenhardt, 1989)
laporan keuangan tersebut. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dibutuhkan pihak ketiga
yang independen dalam hal ini adalah akuntan publik. Tugas dari akuntan publik
(auditor) memberikan jasa untuk menilai laporan keuangan yang dibuat oleh agen,
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntan pada hakikatnya harus mencerminkan
dijadikan rujukan oleh manajemen untuk menghasilkan keputusan bisnis. Ikatan Akuntan
Indonesia dalam PSAK NO.1 (IAI,2009) mengemukakan bahwa tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna dalam rangka membuat keputusan-
8
Laporan keuangan dikatakan berintegritas apabila laporan keuangan tersebut memenuhi
kualitas reliability (Kieso, 2001) dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
a. Verifiability
Laporan keuangan suatu entitas yang mempunyai kondisi yang sama dengan laporan
keuangan entitas lain, akan mendapat opini yang sama jika diaudit oleh auditor yang
berbeda.
b. Representational faithfullness
Angka dan keterangan yang disajikan sesuai dengan apa yang ada dalam proses bisnis
c. Neutrality
Informasi dari laporan keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.Tidak boleh ada usaha
menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Mulyadi (2004) mendefinisikan bahwa
integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak, jujur, seseorang yang berintegritas
tinggi memandang fakta seperti apadanya dan mengemukakan fakta tersebut seperti
apadanya.” Ukuran integritas laporan keuangan selama ini belum ada walaupun demikian
secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diukur dengan konservatisme serta
keberadaan manipulasi laporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba.
Menurut (Mayangsari, 2003) laporan keuangan yang reliable atau berintegritas dapat
9
dinilai dengan cara penggunaan prinsip konservatisme dan penggunaan earning
management karena informasi dalam laporan keuangan akan lebih reliable apabila
laporan keuangan tersebut konservatif dan laporan keuangan tersebut tidak overstate
supaya tidak ada pihak yang dirugikan akibat informasi dalam laporan keuangan tersebut.
Audit tenure adalah masa jabatan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memberikan
jasa audit terhadap kliennya. Ketentuan mengenai audit tenure telah dijelaskan dalam
pengaruh dari klien yang dikhawatirkan akan menjadi bias dalam penilaian auditor.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Knapp, 1991) menunjukkan bahwa lamanya
hubungan antara klien dan auditor dapat mengganggu independensi serta keakuratan
audit yang terlalu lama kemungkinan dapat mendorong akuntan publik kehilangan
independensinya karena akuntan publik tersebut merasa puas, kurang inovasi, dan
kurang ketat dalam melaksanakan prosedur audit. Sebaliknya penugasan audit yang
lama kemungkinan dapat pula meningkatkan independensi karena akuntan publik sudah
10
familiar, pekerjaandapat dilaksanakan dengan efisien dan lebih tahan terhadap tekanan
klien “ .
kepercayaan diri dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan
kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Oleh karena itu,
dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa harus
maupun terhadap kepentingan akuntan publik itu sendiri. Mautz (1974) dalam
sebagai berikut :
” Jika manfaat seorang sebagai auditor rusak oleh perasaan pada sebagian pihak ketiga
1. Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi profesi akunta publik untuk
informasi.
11
3. Independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan keuangan yang
4. Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak
Auditor dalam menjalankan tugasnya tidak hanya mengutamakan ada kompetensi dan
keahliannya saja akan tetapi auditor memiliki juga tanggung jawab moral dengan sikap
independennya.Persepsi di masyarakat jika citra salah satu auditor melakukan hal yang
melanggar kode etik maka profesi audir akan dipertanyakan oleh masyarakat.
Menurut (Mulyadi, 2002) audit fee merupakan bayaran yang diterima oleh
akuntan publik setelah melaksanakan jasa auditnya, besarnya tergantung dari resiko
penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan. Fee Audit juga bisa
diartikan sebagai fungsi dari jumlah kerja yang dilakukan oleh auditor dan harga per jam.
Menurut Menurut Haryono Jusup (2001: 104), besarnya fee audit dapat bervariasi
tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat
keahlian yang diperlukan untuk melakukan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang
semakin sulit untuk mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama pula sehingga
fee audit pun semakin tinggi (Hay, Knechel, & Wong, 2006)
12
2.6 Reputasi KAP
Reputasi KAP diukur dengan mengguankaan ukuran KAP.Ukuran KAP digunakan untuk
menentukan besar kecilnya Kantor Akuntan Publik.Pada masa ini terdapat empat KAP
dengan kantor tersebut,memiliki tenaga profesional diatas 25 orang ,dan memil9ki kantor
cabang dikategorikan sebagai KAP Big 4.KAP kecil di definisikan sebagai KAP yang
tidak terafiliasi dengan Big 4 dan jumlah tenaga profesional kurang dari 25.
KAP yang besar lebih independen dibandingkan dengan KAP yang kecil. Dengan alasan
bahwa ketika KAP besar kehilangan satu klien tidak begitu berpengaruh terhadap
pendapatannya. Akan tetapi jika KAP kecil kehilangan satu klien sangat berarti karena
klienya sedikit (Shockley, 1981). Sehingga KAP besar seperti Big 4 biasanya dianggap
lebih mampu mempertahankan independensi auditor daripada KAP kecil. Selain itu,
perusahaan audit yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas audit
tinggi dan memiliki reputasi tinggi di ingkungan bisnis serta KAP yang lebih besar juga
dianggap lebih mandiri dari KAP yang kecil dalam menahan tekanan manejemen jika
terjadi perselisihan karena biasanya memiliki lebih banyak klien dan mampu mengatasi
kesulitan.
Penelitian yang dilakukan Susiana dan Herawaty (2007) menyatakan bahwa kualitas audit
diukur dengan ukuran KAP tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas
laporan keuangan. Dalam penelitian tersebut KAP dibedakan menjadi KAP big four dan
KAP non-big four. Lennox (1999) dalam Mayangsari (2003) menyatakan bahwa auditor
kantor akuntan big-eight dan lebih akurat dibandingkan dengan KAP non-big eight.
Dengan demikian semakin besar ukuran KAP semakin tinggi integritas laporan keuangan
13
yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan KAP besar memiliki insentif untuk menghindari hal-
14
institusi, persentase signifikan terhadap
kepemilikan manajerial, integritas
komite audit, dan laporan keuangan.
komisaris independen;
kualitas audit.
Sampel dan populasi :
perusahaan public 2003-
2006
3 (Astria & Variabel dependen : integritas struktur corporate
Ardiyanto, laporan keuangan. governance
2011) Variabel indpenden : (kepemilikan institusional,
Audit tenure, kepemilikan manajerial,
Struktur corporate komite audit, komisaris
governance, dan independen) dan ukuran
Ukuran kap KAP berpengaruh
signifikan terhadap
integritas laporan
keuangan. Sementara itu,
audit tenure tidak
berpengaruh signifikan
terhadap
integritas laporan
keuangan.
4 (Putra & Muid, Variabel dependen : integritas independensi, komite
2012) laporan keuangan. audit, kualitas audit dan
Variabel independen : manajemen laba
Independensi,Mekanisme berpengaruh secara
Corp.Gov,Kualitas Audit,dan signifikan terhadap
Manajemen Laba integritas laporan
keuangan.
5 Saksakotama Variabel dependen : integritas Ukuran KAP ,memiliki
(2014) laporan keuangan. signifikansi positif,
Variabel Independen : Audit tenure memilii
corporate governance, pengaruh signifikan
ukuran KAP, firm size dan negatif terhadap integritas
auditor tenure terhadap Laporan keungan.
Dalam pembahasan kerangka teoritis pada penelitian ini akan diuraikan mengenai
gambaran secara garis besar suatu rangkaian pemikiran yang didasarkan pada tinjauan
15
pustaka dan penilitian terdahulu yang berkaitan dengan integritas laporan
keuangan.Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang dapat
Lamanya Audit tenure telah diatur oleh pemerintah dengan adanya peraturan menteri
keuangan.Audit tenure dibatasi maka akan ada bias dalam menilai pengaruhya terhadap
bahwa audit tenure berpengaruh signifikan negetif terhadap integritas laporan keuangan.
Fee auditor akan mempengaruhi penilaian dari auditor.Bisa jadi auditor memilik
pandangan yang
Dengan semakin besarnya fee maka akan muncul kecenderungan dari auditor sehingga
perusahaan.Perusahaan jasa KAP besar seperti Big four dianggap lebig kredibel dan
besar biasanya dianggap penyediaan jasanya lebih baik dan lebih mandiri dalam
Berdasarkan dari penjelasan diatas maka berikut merupakan gambar kerangka teoritis
16
Audit Tenure
-
Integritas Laporan
Keuangan
Independensi
Auditor
+
- +
Fee Auditor Reputasi KAP
Menurut studi yang dilakuakan sebelumnya oleh (Saksakotama & Cahyonowati, 2014)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara audit tenur dan integritas laporan
keuangan.
H1: Audit Tenure memiliki hubungan negatif dengan Integritas Laporan Keuangan
Independensi auditor merupakan kunci utama dari sebuah proses audit.Menurut studi
17
Fee auditor akan mempengaruhi penilaian dari auditor.Bisa jadi auditor memilik
pandangan yang Dengan semakin besarnya fee maka akan muncul kecenderungan dari
laporan keuangan
Perusahaan akan memliki kecendrungan untuk mengguanakan jasa kantor audit dengan
reputasi tinggi seperti big four.KAP yang tergabung dalam big four memiliki
auditor dari akuntan big-eight lebih akurat dibandingkan auditor dari akuntan nonbig
eight
Dengan demikian semakin besar ukuran KAP maka integritas laporan keuangan
perusahaan yang diaudit juga semakin tinggi. Hal ini dikarenakan KAP yang besar
memiliki insentif yang lebih untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak reputasinya
laporan keuangan
18
BAB III
METODOLOGI PENEITIAN
Bab ketiga dalam proposal ini merupakan metodologi penelitian.Dalam bab ini akan
membahas mengenai metode penelitian yang akan diambil yang meliputi variabel,penentuan
hipotesis,populasi,sampel, sumber data ,serta metode analisi yang akan digunakan dalam
penelitan.
Variabel dependen merupakan variabel yang terikat dan dipengaruhi oleh variabel
Lapporan Keuangan.
dimaksud adalah perusahaanterbuka untuk publik dan terdaftar di BEI dalam rentang
antara tahun 2015 sampai dengan 2019.Data akan didefiniskan dengan numerikal
dengan setiap kasus kemunculan diwakili oleh angka satu numerisVaribel ini
19
Variabel Independen merupakan variabel yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh variabel
Audit tenure adalah masa perikatan audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
audit tenure dihitung dengan menjumlah total panjang masa perikatan audit
tidak mempertimbangkan faktor lain seperti :jasa non audit,fee auditor,dan reputasi
Fee auditor adalah bayaran yang diterima oleh akuntan publik setelah
20
3.1.3.2 Reputasi KAP
non big four dinyatakan ke KAP kecil.KAP big four yang dimaksud
adalah :
Tuanakotta
Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Rekan; Osman Bing Satrio &
Rekan.
2) Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko &
&Rekan.
3.2.Pengukuran Variabel
3.2.1 Audit tenure akan diukur dengan menggunakan satuan lama waktu KAP (Kantor
3.2.2 Fee auditor akan diukur mengguanakan data dari laporan tahunan
3.2.3 Independensi auditor akan diukur dengan menggunakan Fee auditor dan ukuran
kap,serta pembelian jasa lain,serta ada atau tidaknya hubungan khusus dengan klien
21
ada atau tidaknya tekanan dari klien,ada atau tidaknya persaingan antar akuntan
publik
3.2.4 Reputasi KAP diukur dengan menggunakan dummy sebagai alat bantunya.KAP
yang tergabung dalam big four akan diberi kode 1 dan bukan big four akan diberi
kode 0
Dimana:
keuangan.
NOA = net operating assets, yang diukur dengan rumus kewajiban keuangan
bersih : (total hutang + total saham + total dividen) – (kas + total investasi
adalah sebagian atau wakil dari keseluruhan populasi.Sampel yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar dari tanggal 1 Januari 2015 s.d. 31 Desember 2018.Pemilihan
sampel didasarkan pada Purposive Sampling yaitu dengan memilih sampel secara tidak
acak dengan menggunakan kriteria tertentu (Sekaran & Bougie, 2016) dengan kriteria
sebagai berikut :
22
1. Menerbitkan laporan keuangan selama periode 2015 s.d 2018\
3. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang dapat diakses melalui internet dan
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu jenis datayang di
dapat melalui perantara atau tidak langsung di dapat dari sumbernya (Sekaran &
Bougie, 2016). Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang
diperoleh dari database yang tersedia di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id),
Metode pengumpulan data yang diperlukan untuk membantu penelitian ini adalah
metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan jurnal-
jurnal, buku-buku, serta melihat dan mengambil data-data yang diperoleh dari laporan
keuangan yang disampaikan Bursa Efek Indonesia (dalam hal ini diperoleh dari pojok
BEI UNDIP), dan dari floor announcement dari Bursa Efek Indonesia yang dapat di
Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode analisis data
23
Uji statistik deskriptif diilakuakan untuk mengetahi karakteristik data yang akan
Uji Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini akan menggunakan Logistic
p
ln =Cont = β
1− p ¿ 0+ β AT + β
¿ 1 2 IA+ β
¿ 3 FA+β RK +ε ¿
¿
¿
¿
¿ 4
AT = Audit tenure
IA = Independensi Auditor
FA = Fee Auditor
RK = Reputasi KAP
Pengujian kelayakan model regresi logistik dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test . Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Goodness menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model
(tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit).
Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau
kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan
antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test tidak baik
24
karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer
and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol
diterima dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat
2007)
25
DAFTAR PUSTAKA
Astria, T., & Ardiyanto, M. D. (2011). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Struktur Corporate
Governance, dan Ukuran KAP Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Universitas
Diponegoro,
DeAngelo, L. E. (1981). Auditor size and audit quality. Journal of accounting and economics,
3(3), 183-199.
Diany, Y. A., & Ratmono, D. (2014). Determinan kecurangan laporan keuangan: Pengujian
teori fraud triangle. Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Eisenhardt, K. M. (1989). Agency theory: An assessment and review. Academy of management
review, 14(1), 57-74.
Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multilavare dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hay, D. C., Knechel, W. R., & Wong, N. (2006). Audit fees: A meta‐analysis of the effect of
supply and demand attributes. Contemporary accounting research, 23(1), 141-191.
Knapp, M. C. (1991). Factors that audit committee members use as surrogates for audit quality.
Auditing-A Journal of Practice & Theory, 10(1), 35-52.
Lastanti, H. S. (2008). Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik:
Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 5(1), 85-
97.
Mayangsari, S. (2003). Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pendapat Audit:
Sebuah Kuasieksperimen. The Indonesian Journal of Accounting Research, 6(1).
Meckling, W. H., & Jensen, M. C. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs
and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), 305-360.
Mulyadi, K. P. (2002). Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Putra, D. S. T., & Muid, D. (2012). Pengaruh independensi, mekanisme corporate governance,
kualitas audit, dan manajemen laba terhadap integritas laporan keuangan. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis,
Saksakotama, P. H., & Cahyonowati, N. (2014). Determinan integritas laporan keuangan
perusahaan manufaktur di Indonesia. Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
26
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business: A skill building approach:
John Wiley & Sons.
Supriyono, R. (1988). Pemeriksaan Akuntansi (Auditing): Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Independensi Penampilan Akuntan Publik. Yogyakarta: Salemba Empat.
Susiana, A. H. (2007). Analisis pengaruh independensi, mekanisme corporate governance, dan
kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.
27