Anda di halaman 1dari 1

Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresepkan dalam pengobatan modern.

Fungsinya
adalah untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Namun selain dapat membunuh
bakteri yang menyebabkan penyakit juga dapat membunuh “bakteri baik”, yaitu bakteri yang normal
terdapat dalam tubuh manusia dan yang membantu menjaga pertumbuhan jamur tetap terkendali. Hal
ini dapat menyebabkan pertumbuhan jamur menjadi tidak terkendali sehingga berpotensi menimbulkan
infeksi.

Infeksi jamur sering muncul saat meminum antibiotik karena keseimbangan antara ”bakteri baik” dan
jamur terganggu, yang memungkinkan jamur untuk tumbuh terlalu cepat. Infeksi jamur yang paling
sering terjadi pada wanita setelah meminum antibiotik selama lima hari atau lebih yaitu kandidiasis
vagina, merupakan infeksi jamur Candida albicans yang ditandai dengan keluarnya cairan putih kental
dan vagina terasa panas dan gatal.

Tapi kadang antibiotik tak dapat dihindarkan karena Anda sedang sakit, jadi bagaimana Anda
mengurangi risiko agar tidak terkena infeksi jamur? Tentu saja jika Anda sakit dan diresepkan antibiotik
oleh dokter, maka antibiotik tersebut harus diminum sampai habis agar sembuh total dan mencegah
resistensi bakteri. Tetapi yang harus diperhatikan adalah jangan pernah menggunakan antibiotik jika
Anda tidak benar-benar membutuhkannya, apalagi membeli sendiri antibiotik dan meminumnya tanpa
petunjuk dokter. Jadi, sebelum menggunakan antibiotik, berkonsultasilah dengan dokter untuk
mendapatkan penanganan penyakit yang tepat karena tidak semua penyakit memerlukan pengobatan
dengan antibiotik

Beberapa dokter merekomendasikan penggunaan probiotik untuk menggantikan ”bakteri baik” yang
akan dimusnahkan oleh antibiotik. Probiotik adalah bakteri mirip dengan bakteri normal yang hidup
dalam tubuh. Sumber probiotik adalah yogurt dan minuman probiotik yang mengandung “bakteri baik"
– biasanya tertera kata Lactobacillus atau Acidophilus pada labelnya. Produk ini dapat membantu
memulihkan keseimbangan normal antara ”bakteri baik” dengan jamur di dalam tubuh.

Mekanisme kerja chlorampenicol

Chloramphenicol merupakan antibiotik bakteriostatis. Cara kerja antibiotik


menghambat sintesis protein dan biasanya digunakan pada penyakit akibat
kuman Salmonella.

Efek Sampingnya yaitu Diskrasia darah, gangguan saluran pencernaan, reaksi


neurotoksik, reaksi hipersensitif dan sindroma kelabu.

Anda mungkin juga menyukai