Anda di halaman 1dari 58

MAKALAH KIMIA ANORGANIK II

“PLATINA DAN COBALT”

DOSEN PENGAMPU : Drs. ABU BAKAR, M.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 10

EKIN DWI ARIF. KURNIAWAN (A1C112011)

RANI MARYANI RAWI (A1C112027)

HUSNA(A1C112037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini sehingga manusia dapat
mengembangkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu dibutuhkan kemampuan untuk belajar
dan berpikir.

Kimia merupakan ilmu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada prosesnya, pembelajaran kimia
akan diarahkan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Tanpa kita sadari kimia sering kita aplikasikan
dalam kegiatan sehari-hari kita.

Makalah ini ditulis sebagai tugas dalam mata kuliah KIMIA ANORGANIK II. Pada makalah ini disusun secara sistematis
agar pembaca dapat memahami materi yang disajikan. Materi ini mengenai platina dan kobalt, yang akan menjelaskan
tentang sejarah, keberadaan dialam, sifat fisik, sifat kimia, reaksi-reaksi, dan kegunaan.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita
semua. Amin.

Jambi, Mei 2013

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................4
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................................4
1.4 Tujuan ...................................................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Platina ...............................................................................................................................5

2.2 Cobalt .............................................................................................................................32

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................59

3.2 Saran ..............................................................................................................................61.

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................62


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dahulunya platina yang ditemukan pada tahun 1924 di Afrika Selatan oleh seorang geologist Jerman
baru. Beberapa puluh tahun kemudian mulai digemari masyarakat elite (Barat tentunya) dan sejak tahun
1990 harga Platina melampaui harga Emas. Platina terjadi secara alami dalam pasir aluvia l berbagai
sungai, meskipun ada sedikit bukti dari penggunaan oleh orang-orang kuno. Platina dalah suatu unsur
kimia dengan simbol kimia Pt dan nomor atom 78.

Cobalt ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. kobalt adalah suatu unsur kimia yang memiliki
lambang Co dan nomor atom 27. Kobalt merupakan logam yang jarang ditemukan, diperkirakan hanya
20 PPm dalam kerak bumi. kobalt ditemukan dalam cadangan Logam kobalt baru dimuali pada abad 20,
namun biji kobalt sesungguhnya telah ditemukan sejak ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru
pada gelas maupun berbagai perkakas dapur. Sumber warna biru pada kobalt dikenal pertama kali oleh
G. Brandt (ahli kimia swedia) pada tahun 1735 yang mengisolasi logam tak murni yang diberi nama
cobalt rex. Pada tahun 1750, T.O.Bergman menunjukkan bahwa cobalt rex adalah unsur baru yang
kemudian diberi nama turunan dari kata kobold (bahasa Jerman) yang artinya globin atau roh hantu.
Pada tahun 1803 Rodium dan Iridium ditemukan dalam residu-hitam yang tertinggal ketika bijih platina
kasar dilarutkan dalam air raja. W.H. Wollaston menemukan rodium dan memberi nama dari turunan
kata yunani podov (rodon) yang artinya mawar (rose) oleh karna warna merah mawar/pink garamnya
yang umumnya dihasilkan dalam larutan air. S.Tenant menemukan rodium bersamaan dengan osmium
dan memberi nama dari nama dewi Yunani Iris yang memilliki tanda pelangi, oleh karena berbagi warna
senyawanya.yang mengumpul sehingga produksi tahunannya mencapai jutaan pon.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana sejarah platina dan cobalt?


 Apa pengertian platina dan cobalt?
 Apa saja bentuk kompleks senyawa platina dan cobalt?
 Apa kegunaan platina dan cobalt?
 Bagaimana pembuatan platina dan cobalt?
 Apa saja bahaya dari cobalt dan bagaimana cara menanggulanginya?

1.3 Batasan Masalah

Pembahasan platina dan cobalt mempunyai cakupan yang sangat luas. Adapun batasan masalah dalam
makalah ini adalah merujuk pada rumusan masalah di atas.

1.4 Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini dapat mengetahui dan menjelaskan:

 Mengetahui sejarah platina dan cobalt


 Mengetahui pengertian platina dan cobalt
 Mengetahui sifat fisik dan kimia platina dan cobalt
 Mengetahui bentuk kompleks senyawa platina dan cobalt
 Mengetahui kegunaan platina dan cobalt
 Mengetahui cara pembuatan platina dan cobalt
 Mengetahui bahaya dari cobalt dan bagaimana cara menanggulanginya?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PLATINA
A. Sejarah Platina

Platina yang ditemukan pada tahun 1924 di Afrika Selatan oleh seorang geologist Jerman baru. Beberapa
puluh tahun kemudian mulai digemari masyarakat elite (Barat tentunya) dan sejak tahun 1990 harga Platina
melampaui harga Emas. Platina mulai mencuri perhatian para peneliti ketika tahun 1557 muncul sebuah
tulisan. Tulisan tersebut berisi tentang sebuah logam berwarna abu-abu yang ditemukan di daerah Antara
Darien dan Meksiko. Salah satu keunggulan dari logam yang ditemukan ini tahan terhadap a pi.

Karena tahan api itulah, penduduk ekuador menggunakan platinum untuk dijadikan sebagai bahan
artefak setelah dicampurkan dengan emas musni. Kemudian, logam ini dikategorikan sebagai salah satu
logam mulia untuk pertama kali dibahas dalam tulisan seorang italia yang bernama Julius Caesar Scaliger
(http://www.anneahira.com/platinum.htm)

" Pada tahun 1750, setelah mempelajari platinum dikirim kepadanya oleh Wood, Brownrigg disajikan
rinci tentang logam ke Royal Society, menyebutkan bahwa ia telah melihat tidak menyebutkan dalam
rekening sebelumnya dikenal mineral. Brownrigg juga membuat catatan dari platinum's sangat tinggi titik
lebur dan Ketahanan api ke boraks. Kimia lain di seluruh Eropa segera mulai mempelajari platinum,
termasuk Torbern Bergman, Jöns Jakob Berzelius, William Lewis, dan Pierre Macquer. Pada tahun 1752,
Henrik Scheffer menerbitkan sebuah deskripsi ilmiah detail logam, yang disebut sebagai "emas putih",
termasuk tentang bagaimana ia berhasil bijih platina sekering dengan bantuan arsenik. Scheffer platinum
digambarkan sebagai kurang lentur daripada emas, tapi dengan ketahanan terhadap korosi yang serupa. Carl
von platina Sickingen diteliti secara ekstensif pada tahun 1772. Dia berhasil membuat platinum dengan
paduan lentur dengan emas, larut dalam paduan aqua regia, menimbulkan platinum dengan amonium
klorida, memicu para chloroplatinate amonium, dan memukul-mukul halus yang dihasilkan dibagi platina
untuk membuatnya berpadu. Franz Karl Sindrom Achard membuat wadah platinum pertama pada tahun
1784. Dia bekerja dengan platinum oleh sekering dengan arsenik, kemudian volatilizing arsenik.

Pada tahun 1786, Charles III dari Spanyol menyediakan sebuah perpustakaan dan laboratorium untuk
Pierre-François Chabaneau untuk membantu dalam penelitiannya dari platinum. Chabaneau berhasil
mengeluarkan berbagai kotoran dari bijih, termasuk emas, merkuri, timah, tembaga, dan besi. Ini
membuatnya percaya bahwa ia sedang bekerja dengan satu logam, tetapi sebena rnya masih berisi bijih besi
yang belum-belum ditemukan kelompok platinum logam. Hal ini menyebabkan hasil yang tidak konsisten
dalam percobaan. Pada kali platinum tampak patuh, tetapi ketika paduan dengan iridium, itu akan jauh lebih
rapuh. Kadang-kadang logam sepenuhnya tahan api, tapi ketika paduan dengan osmium, itu akan menguap.
Setelah beberapa bulan, Chabaneau berhasil memproduksi 23 kilogram murni, lentur platinum oleh memalu
dan menekan bentuk spons sedangkan putih-panas. Chabeneau menyadari bahwa infusibility dari platinum
akan nilai meminjamkan benda-benda yang terbuat dari itu, dan begitu memulai bisnis dengan
memproduksi Cabezas Joaquín platinum ingot dan peralatan. Ini mulai apa yang dikenal sebagai "zaman
platinum" di Spanyol.

A. Pengertian Platina

Platina dalah suatu unsur kimia dengan simbol kimia Pt dan nomor atom 78. Namanya berasal dari
istilah Spanyol platina del Pinto, yang secara harfiah diterjemahkan ke dalam "kecil perak dari Sungai Pinto.
Sebuah padat, patuh, ulet, berharga, abu-abu-putih logam transisi, platinum adalah resisten terhadap korosi
dan terjadi dalam beberapa bijih nikel dan tembaga bersama dengan beberapa deposito asli. Platinum
digunakan dalam perhiasan, peralatan laboratorium, kontak listrik dan elektroda, termometer ham batan
platina, peralatan kedokteran gigi, dan catalytic converters. Platinum bullion memiliki kode mata uang ISO
XPT. Platinum adalah komoditas dengan nilai yang berfluktuasi sesuai kekuatan pasar.

B. Karakteristik
Secara garis besar deskripsi Platina adalah sebagai berikut :
Warna : abu-abu keperakan
Kilap : metalik
Cerat : abu-abu gelap
Kekerasan : 4 – 4,5
Bentuk : amorf
Struktur : granular
Belahan : tidak ada
Pecahan : runcing (hackly)
Kemagnetan : diamagnetik
Sifat dalam : ductile, malleable
Sifat lain : opaque
Platina merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar dicairkan dan
tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia, merupakan logam terberat dengan berat jenis 21,45g/cm3.
Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang tahanan jenisnya 0,42 ohm.mm^2/m. Warnanya putih keabu -abuan.
Pemurnian platina dilakukan secara kimia. Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan filamen yang tipis.

Platina dipakai untuk unsur pemanas tungku-tungku listrik bila membutuhkan panas yang tinggi, suhunya
dapat mencapai diatas 1300° C. Pemakaian platina dalam teknik listrik antara lain untuk peralatan
laboratorium yang tahan karat, kisi tabung radio yang khusus dan sebagainya. Hampir kesemuanya itu untuk
kepentingan dalam laboratorium yang sangat membutuhkan kecermatan kerja. Untuk dipakai secara umum
platina terlalu mahal dan bahan lain sebagai penggantinya cukup banyak.

C. SIFAT-SIFAT LOGAM PLATINA


Platina adalah suatu unsur kimia dengan simbol kimia Pt dan nomor atom 78. Namanya berasal dari
istilah Spanyol platina del Pinto, yang secara harfiah diterjemahkan ke dalam "perak kecil dari Sungai Pinto”.
Platina adalah sebuah logam transisi yang berat, "malleable", "ductile", berharga dan berwarna putih-keabuan.
Platinum tahan karat dan terdapat dalam beberapa bijih nikel dan copper. Platinum resisten terhadap korosi.
Platinum digunakan dalam perhiasan, peralatan laboratorium, kontak listrik dan elektroda, termometer
hambatan platina, peralatan kedokteran gigi, dan catalytic converters. Platinum bullion memiliki kode mata
uang ISO XPT. Platinum adalah komoditas dengan nilai yang berfluktuasi sesuai kekuatan pasar. Per 30
Oktober 2009 (2009 -10-30) [update], platinum adalah senilai US $ 1,324.00 per troy ounce (sekitar US $
42,57 per gram).

D.
1. Sifat fisik platina

78 iridium ← platina → emas

Pd

Pt
↓ Tabel periodik
Ds
Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor atom platina, Pt, 78

Deret kimia transition metals

Golongan, Periode, Blok 10, 6, d

grayish white

Penampilan

Massa atom 195.084(9) g/mol

Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d9 6s1

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 17, 1

Ciri-ciri fisik

Fase solid

Massa jenis (sekitar suhu


21.45 g/cm³
kamar)

Massa jenis cair pada titik


19.77 g/cm³
lebur

2041.4K
Titik lebur
(1768.3 °C, 3214.9 °F)

4098K
Titik didih
(3825 °C, 6917 °F)
Kalor peleburan 22.17 kJ/mol

Kalor penguapan 469 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 °C) 25.86 J/(mol·K)

Tekanan uap

P/Pa 1 10 100 1k 10 k 100 k

pada T/K 2330 (2550) 2815 3143 3556 4094

Ciri-ciri atom

Struktur kristal cubic face centered

2,4
Bilangan oksidasi
(mildly basic oxide)

Elektronegativitas 2.28 (skala Pauling)

Energi ionisasi pertama: 870 kJ/mol

ke-2: 1791 kJ/mol

Jari-jari atom 135 pm

Jari-jari atom (terhitung) 177 pm

Jari-jari kovalen 128 pm

Jari-jari Van der Waals 175 pm

Lain-lain

Sifat magnetik paramagnetic


Resistivitas listrik (20 °C) 105 nΩ·m

Konduktivitas termal (300 K) 71.6 W/(m·K)

Ekspansi termal (25 °C) 8.8 µm/(m·K)

Kecepatan suara
(suhu kamar) 2800 m/s
(pada wujud kawat)

Modulus Young 168 Gpa

Modulus geser 61 Gpa

Modulus ruah 230 Gpa

Nisbah Poisson 0.38

Skala kekerasan Mohs 3.5

Kekerasan Vickers 549 Mpa

Kekerasan Brinell 392 Mpa

Nomor CAS 7440-06-4

Isotop

iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP

190 186
Pt 0.01% 6.5 E11 y α 3.18 Os

191 191
Pt syn 2.96 d ε ? Ir

192
Pt 0.79% Pt stabil dengan 114 neutron

193m 193
Pt syn 4.33 d IT 0.1355e Pt
193 193
Pt syn 50 y ε ? Ir

194
Pt 32.9% Pt stabil dengan 116 neutron

195m 195
Pt syn 4.02 d IT 0.1297e Pt

195
Pt 33.8% Pt stabil dengan 117 neutron

196
Pt 25.3% Pt stabil dengan 118 neutron

197m 197
Pt syn 1.59 h IT 0.3465 Pt

197
Pt syn 19.8913 h β- 0.719 197
Au

198
Pt 7.2% Pt stabil dengan 120 neutron

2. Sifat kimia platina


 Platinum biasanya tidak bereaksi dengan udara atau air.
 Reaksi platinum dengan halogen

kontrol Mencermati reaksi antara logam platina dan gas fluorin memberikan baik platinum volatile (VI)
fluorida, PTF 6 atau platinum tetrameric (V) fluoride, (PTF 5) 4. Produk terakhir disproportionates ke platinum
(VI) fluorida dan platinum (IV) fluoride, PTF 4.

Pt (s) + 3F 2 (g) PTF 6 (s) [merah gelap]


4Pt (s) + 10F 2 (g) (PTF 5) 4 (s) [merah tua]
(PTF 5) 4 (s) PTF 6 (s) + PTF 4 (s) [coklat kuning]

PtCl 4, PtBr 4 dan PTI 4 terbentuk dalam reaksi logam platinum dan klorin, Cl 2,bromin, Br 2, atau yodium, I 2.

Pt (s) + 2Cl 2 (g) PtCl 4 (s) [coklat merah]


Pt (s) + 2Br 2 (g) PtBr 4 (s) [hitam coklat]
Pt (s) + 2I 2 (g) PTI 4 (s) [hitam coklat]

PtCl 2 ini juga terbentuk dalam reaksi dikendalikan dari logam platinum dan klorin. Tergantung pada
conditio9ns reaksi, salah satu dari dua bentuk yang berbeda dari PtCl 2 terbentuk.
Pt (s) + Cl 2 (g) PtCl 2 (s) [gelap atau zaitun hijau merah]

Platinum memiliki sifat mekanik, fisik dan elektrik yang sangat menarik. Platinum lebih keras namun
juga lebih mudah untuk ditempa.

a) Platinum dapat ditempa seperti layaknya aluminum foil, namun lebih tipis dengan ketebalan hanya
100 atom platinum.
b) Titik leleh platinum, 1768,3 OC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang
membuat platinum merupakan bahan favorit di laboratorium untuk studi temperatur dan tekanan
tinggi. Berbeda dengan emas, Platinum pada suhu tinggi bersifat stabil.
c) Campuran platinum dan cobalt akan menghasilkan salah satu magnet terkuat yang kita kenal.

Platinum memiliki koefisien muai yang hampir sama dengan kaca silika -natrium karbonat,
oleh karena itu dapat digunakan untuk membuat elektroda bersegel dalam sistem kaca. Platina tidak
teroksidasi pada suhu beraapapun, meskipun berkarat oleh halogen, sianida, belerang, dan alkali kaustik.
Platinum tidak larut dalam asam klorida dan nitrat, tetapi melarut dalam aqua regia dan membentuk
asam chloroplatinic (H2PtCl6) Platinum yang lebih berharga dari emas atau perak. Platinum memiliki
resistansi tinggi terhadap serangan kimia, baik karakteristik temperatur tinggi, dan stabil sifat listrik.
Semua sifat ini telah dimanfaatkan untuk aplikasi industri.

3. Beberapa sifat platina yang menguntungkan :

Platinum tidak mudah teroksidasi, atom platinum bersifat lebih kalalytic. Platinum, Jika
sebuah lapisan platinum tergores (secara micro), atom-atom nya tidaklah benar benar hilang, namun
cuma bergeser tempat. Artinya, atom platinum masih ada. Platinum yang tidak perlu disepuh. Perhiasan
platinum hanya akan mem-polish/burnish platinum anda, tanpa menambahkan bahan lain ke perhiasan
platinum anda. Karena sifat inilah, platinum menjadi lebih favorit dibanding emas.
Platinum memiliki sifat mekanik, fisik dan elektrik yang sangat menarik. Platinum lebih keras namun juga
lebih mudah untuk ditempa.
a) Platinum dapat ditempa seperti layaknya aluminum foil, namun lebih tipis dengan ketebalan hanya
100 atom platinum.
b) Titik leleh platinum, 1768,3 OC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang
membuat platinum merupakan bahan favorit di laboratorium untuk studi temperatur dan tekanan tinggi.
Berbeda dengan emas, Platinum pada suhu tinggi bersifat stabil.
c) Campuran platinum dan cobalt akan menghasilkan salah satu magnet terkuat yang kita kenal.
Di bidang surface-science, untuk mengamati singe atom, lebih sering digunakan jarum yang terbuat dari
platinum. Akan lebih mudah membuat jarum platinum yang diujungnya cuma ada satu atom dibanding
menggunakan jarum jenis lain. Dengan ini, resolusi data anda akan jauh lebih tinggi. Sayangnya, jarum
platinum sangat lah mahal.
Platinum bersifat hypoallergic. Platinum merupakan satu-satunya logam yang cocok sebagai elektroda
untuk alat pemicu jantung (heart pacemakers). Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang, tulang
disambung menggunakan platinum . Coba lihat hard disk anda, platinum banyak digunakan dalam
pembuatan hard disk saat ini, karena hard disk akan lebih tahan lama.
Platinum merupakan bahan non-organik yang dapat digunakan untuk terapi kanker. Cisplatin atau
cisplatinum (cis-diamminedichloridoplatinum(II), CDDP) merupakan kemoterapi yang berbasiskan
platinum. Biasanya, Cisplatin digunakan dalam terapi kanker seperti , sarcoma, carcinoma (misalnya,
kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma dan sel tumor

(http://fitriisusan.blogspot.com/2011/03/logam-platina.html)

E. Sumber Platina

Platinum adalah logam yang sangat langka, terjadi hanya 0,003 ppb dalam kerak bumi. Platinum
sering ditemukan oleh penduduk asli bercampur dengan iridium sebagai platiniridium. Platinum sering
ditemukan dalam bagian sekunder, dan berkombinasi dengan logam grup platina lain dalam tanah alluvial.

Platinum banyak ditemukan di Pegunungan Ural, Rusia. Dalam nikel dan tembaga, logam grup platina
terjadi sebagai sulfida (yaitu (Pt, Pd) S)), tellurides (yaitu PtBiTe), antimonides (PdSb), da n arsenides (yaitu
PtAs2) dan juga sebagai paduan akhir nikel atau tembaga. Platinum arsenide, sperrylite (PtAs2), adalah
sumber utama dari platinum terkait dengan bijih nikel di Sudbury Basin di Ontario, Kanada. Mineral sulfida
yang langka cooperite, (Pt, Pd, Ni) S, mengandung platinum bersama dengan paladium dan nikel. Cooperite
terjadi di dalam Merensky Reef Bushveld kompleks, Gauteng, Afrika Selatan.

Cadangan utama tembaga terbesar yang diketahui berada di kompleks Bushveld di Afrika Selatan.
Selain itu Norilsk di Rusia dan Sudbury Basin, Kanada, adalah dua deposito besar lainnya. Di Sudbury Basin,
bijih nikel yang banyak itu setelah diolah hanya mendapatkan platinum 0,5 ppm dalam bijih. Cadangan yang
lebih kecil juga ditemukan di Amerika Serikat, yaitu di Range Absaroka di Montana. Hal ini menunjukan
bahwa dalam produksi nikel besar-besaran hanya satu bagian logam platinum yang ditemukan dalam dua
juta bagian bijih mineral. Pada tahun 2005, Afrika Selatan adalah produsen platina dengan hampir 80%
saham diikuti oleh Rusia dan Kanada. Platinum ada kelimpahan yang lebih tinggi di Bulan dan di meteorit.
Sejalan dengan itu, platinum ditemukan dalam kelimpahan sedikit lebih tinggi pada situs-situs dari bolide
impact pada Bumi yang berkaitan dengan dampak yang dihasilkan pasca vulkanisme, dan dapat ditambang
secara ekonomis; salah satu contohnya ada di Sudbury Basin.

Platina banyak ditemukan pada batuan beku basa dan ultrabasa (khususnya dunit dan serpentinit),
berasosiasi dengan olivin, piroksen, kromit dan magnetit. Hal tersebut dikarenakan asal mula primer mineral
ini dari tahap segregasi awal pada pembentukan batuan beku basa. Biasa ditemukan sebagai butiran pada
sungai yang berasal dari tepat yang mengandung batuan ultrabasa.

Selain sebagai konduktor panas yang baik, platina juga dikenal resisten terhadap korosi dari hampir
semua jenis bahan kimia. Hal itu yang menyebabkan platina banyak dipakai pada industri kimia, sebagai
katalis pada proses kimia organik maupun anorganik. Pada industri yang lain pun platina sangat dibutuhkan
terutama untuk pembuatan peralatan elektronik karena sifat konduktornya dan titik lelehnya yang tinggi

F. Logam Platina

Ruthenium, Osmium, Rhodium, dan Platina adalah enam anggota terberat golongan VIII. Platina
adalah yang paling umum kelimpahan sekitar 10-6 % dimana yang lainnya memiliki kelimpahan dengan
order 10-7% . Platina atau aliasinya digunakan dalam kontak listrik . Pd dan Pt keduanya mampu menyerap
sejumlah besar volume molekul hidrogen, dan Pd digunakan untuk pemurnian H 2 dengan difusi karena
logam Pt adalah permiabel terhadap hidrogen secara unik.

kelompok platina Unsur-Unsur meliputi: ruthenium ( 44), rhodium ( 45), palladium (46), osmium ( 76),
iridium ( 77) dan platina ( 78). Tentang unsur-unsur ini, [yang] hanya platina dan palladium ditemukan di
(dalam) suatu format murni secara alami. Yang lainnya terjadi secara alami [sebagai/ketika] campuran logam
alami dengan emas dan platina, sebagai contoh.

Sebagai mineral, platina terjadi di (dalam) silikat gelap mengayun-ayun dengan mineral yang berisi besi
dan magnesium. Itu pada umumnya ditemukan ketika butir halus atau lapisan atas menyebar sepanjang,
seluruh batu karang dan jarang sebagai bongkah emas besar. Itu mengeristal di dalam hablur kubus sistem,
tetapi jarang membentuk kristal nyata. Kristal Pekerjaan menggambar di sini [menjadi/dari] paduan platina
kristal sangat jarang dari Rusia. Platina adalah metalik dan, seperti perak dan emas, lunak itu dapat dicamkan
lembar, seprai dan dapat dibentuk ( itu dapat digambar/ditarik ke dalam kawat).

Paling secara alami platina terjadi benar-benar suatu campuran iridium dan platina. Yang menurut
geologis, platina ditemukan di (dalam) lapisan yang tipis dari bijih metal. Sulfida Bijih ini ditemukan di
(dalam) batuan beku gunung berapi mafic ( itu adalah, batuan beku gunung berapi gelap dengan besi/ setrika
dan magnesium isi tinggi).

G. Kompleks Platina

Terdapat beberapa kompleks Pt, suatu komplek nirayo yang terbentuk bilaman Pt dilarutkan dalam
HNO3 pekat. Meskipun demikian, platina membentuk banyak kompleks oktahedral yang inert secara termal
dan kinetik, berarah dari yang kationik seperti [ Pt(NH 3)6 Cl4 sampai yang anionik seperti K2[PtCl6], yang
terpenting adalah natrium atau kalium heksakloroplatina yang merupakan bahan awal bagi sintes is senyawa
lain. Asam yang disebut “ asam kloroplatina” adalah suatu garam oksonium (H 3O)2 Pt Cl6, ia dibentuk sebagai
kristal jingga bilamana Pt dalam air raja atau dalam HCl jenuh dengan klor diuapkan.

H. Produksi Platina

Platinum bersama-sama dengan sisa logam platinum diperoleh secara komersial sebagai produk dari
nikel dan tembaga penambangan. Selama electrorefining tembaga, logam mulia seperti perak, emas dan
kelompok platinum logam serta selenium dan telurium mengendap di bagian bawah sebagai anoda sel
lumpur, yang merupakan titik awal untuk ekstraksi logam kelompok platinum.

Jika platinum murni ditemukan dalam placer deposito atau bijih lainnya, platinum dapat terisolasi
dari mereka dengan berbagai metode mengurangkan kotoran. Karena platinum secara signifikan lebih padat
daripada banyak kotoran lain, kotoran yang lebih ringan dapat dihilangkan dengan hanya mencucinya.
Platinum bersifat non-magnetik, sedangkan nikel dan besi keduanya magnetis. Kedua zat pengotor dapat
dihilangkan dengan menjalankan elektromagnet atas campuran. Karena platinum memiliki titik lebur yang
lebih tinggi daripada kebanyakan zat lain, maka banyak pengotor dapat dihilangkan dengan membakar
sehingga kotoran tersebuit akan meleleh tanpa melelehkan platinum. Platinum juga tahan terha dap klorida
dan asam sulfat, sedangkan senyawa lain mudah diserang oleh mereka. Sehingga kita dapat mengurangi
kotoran logam dengan mengaduk campuran dalam salah satu dari dua asam dan memulihkan platinum yang
tersisa.

Salah satu metode yang cocok untuk pemurnian untuk platinum mentah, yang mengandung
platinum, emas, dan logam grup platina lain adalah proses dengan aqua regia. Di mana paladium, emas dan
platinum yang dipisahkan, sementara osmium, iridium, rhodium dan ruthenium tidak bereaksi. Emas ini
dapat dipicu dengan penambahan besi (III) klorida dan setelah penyaringan dari emas. Sedangkan platinum
dapat dipicu dengan penambahan ammonium. Ammonium klorida sebagai chloroplatinate. Chloroplatinate
amonium dapat diubah menjadi logam dengan pemanasan.

Beberapa logam mulia dan langka di dunia termasuk platinum dan iridium bisa memperlihatkan
keberadaannya di dalam kerak Bumi dan di dalam meteorit besi dan meteorit batuan-besi yang merupakan
potongan sejumlah besar asteroid yang telah mengalami proses geologi di awal masa tata Surya terbentuk. Dr.
Gerhard Schmidt dari the University of Mainz, Jerman, menghitung sekitar 160 logam asteroid yang memiliki
diameter 20 km, yang diperkirakan memiliki konsentrasi kandungan logam-logam langka tersebut. Logam-
logam langka yang ditemukan di dalam kerak Bumi tersebut dikenal sebagai Highly Siderophile Elements
(HSE). Elemen Siderophile merupakan kelompok logam transisi yang memiliki kerapatan sangat tinggi yang
terikat dengan logam besi pada kondisi padat ataupun cair. Kelompok HSE ini terdiri dari rhenium (Re),
osmium Os), iridium (Ir), ruthenium (Ru), rhodium (Rh), platinum (Pt), palladium (Pd) dan emas (Au).
Menurut Dr. Schmidt kunci untuk memahami asal mula planet adalah pengetahuan akan kelimpahan HSE di
dalam kerak dan mantel Bumi, Mars dan Bulan. Dr. Schmidt menemukan kelimpahan seragam HSE dalam
contoh lapisan teratas kerak Bumi. Setelah melakukan perbandingan dengan jumlah HSE di meteorit,
tampaknya HSE ini memiliki sumber kimia kosmik.(http://fitriisusan.blogspot.com/2011/03/logam-
platina.html)

PENAMBANGAN PLATINA
Dalam proses penambangan, ada tiga hal utama yang dilakukan yaitu: eksplorasi, eksploitasi, dan
pemrosesan. Eksplorasi merupakan proses pencarian mineral berharga. Eksploitasi adalah proses
penambangan mineral tersebut. Sedangkan pemrosesan adalah kegiatan memisahkan mineral berharga dari
partikel-partikel lain yang menyatu dengan mineral tersebut.
Pada dasarnya, penambangan bijih platina sama halnya dengan penambangan logam lain seperti
penambangan emas. Penambangan dilakukan dengan cara:
· Penambangan terbuka (open pit)
· Penambanngan tertutup (http://atteubear.blogspot.com/2013/01/platina.html)

I. Reaksi-reaksi Platina

 Platinum biasanya tidak bereaksi dengan udara atau air.

 Reaksi platinum dengan halogen


Mencermati reaksi antara logam platina dan gas fluorin memberikan baik platinum volatile
(VI) fluorida, PTF 6 atau platinum tetrameric (V) fluoride, (PTF 5) 4. Produk terakhir disproportionates ke
platinum (VI) fluorida dan platinum (IV) fluoride, PTF 4.

Pt (s) + 3F 2 (g) PTF 6 (s) [merah gelap]


4Pt (s) + 10F 2 (g) (PTF 5) 4 (s) [merah tua]
(PTF 5) 4 (s) PTF 6 (s) + PTF 4 (s) [coklat kuning]

PtCl 4, PtBr 4 dan PTI 4 terbentuk dalam reaksi logam platinum dan klorin, Cl 2,bromin,
Br 2, atau yodium, I 2.

Pt (s) + 2Cl 2 (g) PtCl 4 (s) [coklat merah]


Pt (s) + 2Br 2 (g) PtBr 4 (s) [hitam coklat]
Pt (s) + 2I 2 (g) PTI 4 (s) [hitam coklat]

PtCl 2 ini juga terbentuk dalam reaksi dikendalikan dari logam platinum dan klorin. Tergantung pada
conditio9ns reaksi, salah satu dari dua bentuk yang berbeda dari PtCl 2 terbentuk.

Pt (s) + Cl 2 (g) PtCl 2 (s) [gelap atau zaitun hijau merah]

J. Ekstraksi platina
Untuk memisahkan konsentrasi PGM harus melalui proses pembentukan aqueos solution.
Ada beberapa metode :
a. Disolution dengan aquo regia
8HCL = 2HNO3 = Pt  H2PtCL6 = 2NOCL
 Laju dissolusi tertingi pada saat boiling point aquo regia.
 Metode aqua regia ini lebih banyak digunakan pada compact metallic platina.
b. Reduksi dengan besi ( II )
 Setelah proses dissolution diatas, dihasilkansolution yang mengandung unsur Au, Pt dan Pt.
 Unsur Au dapat dipisahkan dengan cara mereduksinya dengan FeSo4 dan menghasilkan endapan Au.
 Reduction agent lain yang ditambahkandalam proses reduksi ini antara lain: oxali acid, sulfur dioxide dan
ascorbic acid.
c. Pengendapan dengan NH4Cl
 Padaproses reduksidenganFe(II),menghasilkan larutan Pt(IV) dan Pd(II)
 Sebelum diendapkan dengan NH4 unsur Pt harus dalam keadaan Pt IV
 Unsur Pt(II) harus dioksidasi denganmenggunakan klorin yang didihkan
 Hasil dari proses ini adalah endapan(NH4)2[PtCl6]
d. Purification of platinum
 Unsur Pt dalam bentuk (NH4)2 [PtCl6]
 Purifikasi bentuk tersebut dapat dilakukan dengan pengkristalan pada air.
 Tetapi metode tersebut akan menghasilkan kadar logam yang rendah sehingga harus
menggunakan volume (NH4)2 [PtCl6] yang besar
 Endapan (NH4)2 [PtCl6] dipanaskan hingga mencapai temperatur diatas 100 c pada
presure yang tinggi
 Tetapi semakin tinggi dan semakin lama waktu pemanasan akan menurunkan solubilitas.

K. Kegunaan Platina
 Platinum digunakan besar-besaran sebagai perhiasan wanita, kawat, dan bejana untuk aplikasi
laboratorium dan banyak instrumen berharga lainnya termasuk termokopel. Platinum juga
digunakan untuk bahan kontak listrik, peralatan tahan korosi dan kedokteran gigi.
 Alloy platinum-kobalmemiliki sifat magnetis. Salah satunya terdiri dari 76.7% berat Pt dan
23.3% berat Co, merupakan magnet yang sangat kuat hampir dua kali lipat dari Alnico
 Ketahanan kawat platinum digunakan untuk membuat tungku listrik bersuhu tinggi.
 Platinum digunakan untuk melapisi kerucut misil, kerucut bensin mesin jet dan lain-lain, yang
mengandalkan ketahanan pada suhu tinggi untuk waktu yang sangat lama. Logam ini, seperti
palladium, menyerap sejumlah besar hidrogen, menahannya pada suhu biasa dan
melepaskannya ketika dipanaskan.
 Dalam kondisi yang sangat halus, platinum merupakan katalis yang sempurna, yang banyak
digunakan untuk menghasilkan asam sulfat. Juga digunakan sebagai katalis dalam pemecahan
produk minyak bumi. Platinum juga banyak diminati untuk dimanfaatkan sebagai katalis
dalam sel bahan bakar dan peralatan anti polusi untuk mobil.
 Anoda platinum digunakan secara ekstensif dalam sistem perlindungan katoda untuk kapal
besar dan bejana yang melewati lautan, pipa, baja dermaga dan lain-lain. Kawat platinum
yang sangat halus akan berkilau merah terang bila ditempatkan dalam uap metil alkohol, di
mana platinum berperan sebagai katalis, untuk mengubah alkohol menjadi formaldehida.
Fenomena ini digunakan secara komersial untuk memproduksi pemantik api rokok dan
pennghangat tangan. Hidrogen dan oksigen dapat meledak dengan adanya platinum.
 Batang-batang rel platina digunakan seperti bedak atau spons, dan digabungkan kedalam
objek padat dengan sintering. Seperti Pt kasar, digunakan dibarang permata, sepertiga dikereta,
mobil dan sepertiga untuk investasi dan industri.
 Pt telah digunakan dibarang permata sejak berabad-abad SM. Para pemakai yang paling awal
adalah orang mesir dan orang Indian di Negara Peru serta Ekuador. Sekarang Pt ini sering
dibuat untuk membuat alat Bantu intan untuk dipakai di cincin dan di permata lainnya. Hal
tersebut menyerupai perak dan disebut emas putih. Nama ini digunakan untuk semua
campuran logam Pd/Au.
 Suatu yang baru dan meningkatkan Pt adalah didalam there way catalytic comventor ini
dicoba untuk banyak mobil baru untuk mengurangi polusi gas beracun, adalah penting bahwa
lead-free gasoline digunakan oleh mobil. Komponen yang utama komventor adalah suatu
barang keramik yang dilapisi dengan Pt, Pd dan Rh. Gas beracun yang dibentuk mesin motor
ditampung disarang pasa suhu sekitar 300 0C. Logam mulia tersebut mengkomversi bahan
bakar, CO dan Nitrogen kedalam CO 2 dan N2 yang tak berbahaya
 .Dilaboratorium Pt kadang-kadang digunakan juga untuk membuat piranti ke handie HF, juga
digunakan sebagai segel kedalam gelas air soda untuk jalan elektrik menerobos gelas itu.
 Platinum juga digunakan untuk bahan kontak listrik, peralatan tahan korosi dan kedokteran
gigi. Alloy platinum-kobal memiliki sifat magnetis. Salah satunya terdiri dari 76.7% berat Pt
dan 23.3% berat Co, merupakan magnet yang sangat kuat hampir dua kali lipat dari Alnico V.
Ketahanan kawat platinum digunakan untuk membuat tungku listrik bersuhu tinggi.
 Platina Plantinized atau platina elektrode hitam sering digunakan untuk daya konduksi
pengukuran dan ini dibuat oleh elektrolising hexakhloroplatina [PtCl 6]2. platina membentuk
alkil yang diturunkan oleh suatu reaksi grignard.
Platinum memiliki sifat mekanik, fisik dan elektrik yang sangat menarik. Dibanding emas, Platinum
lebih keras namun juga lebih mudah untuk ditempa.
a). Platinum dapat ditempa seperti layaknya aluminum foil, namun lebih tipis dengan ketebalan hanya 100
atom platinum.
b). Titik leleh platinum, 1768,3 OC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang membuat
platinum merupakan bahan favorit di laboratorium untuk studi temperatur da n tekanan tinggi. Berbeda
dengan emas, Platinum pada suhu tinggi bersifat stabil.
c). Campuran platinum dan cobalt akan menghasilkan salah satu magnet terkuat yang kita kenal. (Prentice
Hall Lab Manual Introductory Chemistry (4th Edition), karangan C. H. Corwin. Buka bab tentang
Electroplating.)

Kegunaan lain dari platinum terdapat pada :

 Di bidang surface-science,
untuk mengamati singe atom, lebih sering digunakan jarum yang terbuat dari platinum. Akan
lebih mudah membuat jarum platinum yang diujungnya cuma ada satu atom dibanding
menggunakan jarum jenis lain. Dengan ini, resolusi data anda akan jauh lebih tinggi.
Sayangnya, jarum platinum sangat lah mahal.
 Platinum bersifat hypoallergic.
Platinum merupakan satu-satunya logam yang cocok sebagai elektroda untuk alat pemicu
jantung (heart pacemakers). Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang, tulang disambung
menggunakan platinum . Coba lihat hard disk anda, platinum banyak digunakan dalam
pembuatan hard disk saat ini, karena hard disk akan lebih tahan lama.
 Platinum merupakan bahan non-organik yang dapat digunakan untuk terapi kanker. Cisplatin
atau cisplatinum (cis-diamminedichloridoplatinum(II), CDDP) merupakan kemoterapi yang
berbasiskan platinum. Biasanya, Cisplatin digunakan dalam terapi kanker sep erti , sarcoma,
carcinoma (misalnya, kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma dan sel tumo
 Coba lihat hard disk anda, platinum banyak digunakan dalam pembuatan hard disk saat ini,
karena hard disk akan lebih tahan lama. (http://www.bookrags.com/research/platinum-woc/)

produksi

 Platinum bersama-sama dengan sisa logam platinum diperoleh secara komersial sebagai
produk dari nikel dan tembaga penambangan dan pengolahan. Selama electrorefining
tembaga, logam mulia seperti perak, emas dan kelompok platinum logam serta selenium dan
telurium mengendap di bagian bawah sebagai anoda sel lumpur, yang merupakan titik awal
untuk ekstraksi logam kelompok platinum.
 Jika platinum murni ditemukan dalam placer deposito atau bijih lainnya, itu terisolasi dari
mereka dengan berbagai metode mengurangkan kotoran. Karena platinum secara signifikan
lebih padat daripada banyak dari kotoran, kotoran yang lebih ringan dapat dihilangkan
dengan hanya melayang mereka pergi dalam air mandi. Platinum juga non-magnetik,
sedangkan nikel dan besi keduanya magnetis. Kedua zat pengotor sehingga dihapus dengan
menjalankan elektromagnet atas campuran. Karena platinum memiliki titik lebur yang lebih
tinggi daripada kebanyakan zat lain, banyak pengotor dapat dibakar atau meleleh tanpa
melelehkan platinum. Akhirnya, platinum yang tahan terhadap klorida dan asam sulfat,
sedangkan senyawa lain mudah diserang oleh mereka. Kotoran logam dapat dihilangkan
dengan mengaduk campuran dalam salah satu dari dua asam dan memulihkan platinum yang
tersisa.
 Salah satu metode yang cocok untuk pemurnian untuk platinum mentah, yang mengandung
platinum, emas, dan logam grup platina lain, adalah proses itu dengan aqua regia, di mana
paladium, emas dan platinum yang dibubarkan, sementara osmium, iridium, rhodium dan
ruthenium tinggal tidak bereaksi. Emas ini dipicu oleh penambahan besi (III) klorida dan
setelah penyaringan dari emas, platinum ini dipicu oleh penambahan amonium amonium
klorida sebagai chloroplatinate. Chloroplatinate amonium dapat diubah menjadi logam dengan
pemanasan.

 Katalisis
Yang paling umum adalah menggunakan platina sebagai katalis pada reaksi kimia. Ini telah
digunakan dalam aplikasi ini sejak awal 1800-an, ketika bubuk platina digunakan untuk
mengkatalisasi mesin hidrogen. Aplikasi yang paling penting dari platinum ada di mobil
sebagai catalytic converter, yang memungkinkan pembakaran yang sempurna konsentrasi
rendah terbakar hidrokarbon dari knalpot ke karbon dioksida dan uap air. P latinum juga
digunakan dalam industri minyak bumi sebagai katalis dalam sejumlah proses yang terpisah,
tetapi khususnya dalam reformasi katalitik lurus menjalankan naphthas ke bensin beroktan
lebih tinggi yang menjadi kaya dengan senyawa aromatik. PtO2, juga dikenal sebagai Adams
katalis, digunakan sebagai katalis hidrogenasi, khusus untuk minyak sayur. Platinum logam
juga sangat mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan gas oksigen
3.2 COBALT
A. Unsur cobal

Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.
Kobalt merupakan unsur transisi yang terletak pada golongan 9 pada periode keempat. Kobalt merupakan
logam metalik yang berwarna sedikit berkilauan dan keabu-abuan.
Kobalt selalu terdapat bergabung dengan Nikel dan biasa juga dengan arsen. Sumber utama Kobalt adalah ‘
speisses “, yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, Pb. Kobalt relatif tidak reaktif,
meskipun ia larut lambat sekali dalam asam mineral encer. (http://www.chem-is-
try.org/?sect=belajar&ext=anorganik08_06)

B. Sejarah Cobalt

Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. kobalt adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Co dan
nomor atom 27.

Kobalt merupakan logam yang jarang ditemukan, diperkirakan hanya 20 PPm dalam kerak bumi.
kobalt ditemukan dalam cadangan yang mengumpul sehingga produksi tahunannya mencapai jutaan pon.
kobalt terdapat dialam sebagai senyawa sulfida, sifat mempunyai kesamaan dengan Besi. Kobal terdapat
dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga
dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam
meteorit.

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis
Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan
kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan
Amerika Serikat lainnya.

Co(Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan Penggolongan: Metalik Ketersediaan: unsur kimia
kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat.
contoh besar Dan kecil unsur kimia. Kobal juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan
mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia kobalt adalah batu bintang.
Deposit bijih. Cobalt-60 ( 60Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar (
radiasi energi tinggi). unsur kimia/kobalt mewarnai gelas/kaca serta memiliki suatu keindahan warna
kebiruan.
Secara umum dapat kita deskripsikan sebagai berikut :

 Nama: unsur kimia kobal


 Lambang: Co
 Nomor-Atom: 27
 Berat atom: 58.933200 ( 9)
 Golongkan nomor;jumlah: 9
 Nomor periode;Jumlah: 4

Banyak bijih berisi unsur kobalt, tetapi tidak memiliki arti penting untuk ekonomi. meliputi sulfid dan
arsenid, linnaite, CO 3S4, kobaltit, Cokass, dan smaltite, Cokas2. Digunakan untuk industri, secara normal
diproduksi sebagai by product dari produstion tembaga, nikel Bijih yang dibakar Secara normal membentuk
suatu campuran oksida metal. Perawatan dengan cuka sulphurik dapat meninggalkan tembaga metalik
sebagai residu dan disolves. Besi diperoleh oleh hujan, timbulnya dengan lima kapur perekat ( CaO) sedang
unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan hujan akan timbul hipoklorit sodium

(NaOCl) 2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2OOH)3(s) + NaCl(aq)

Trihidroksid CO(OH)3 dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian dikurangi dengan karbon
akan membentuk unsur kimia/kobalt metal.

2Co(OH)3 (heat) Co2O 3 + 3H2O 2CO2O3 + 3C Co + 3CO 2

C. Sumber Cobalt

Mineral Cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), Cobalttite (CoAsS) dan Lemacite (Co 3S4).
Sumber utama Cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.

Cobalt juga terdapat dalam meteorit.Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko,
dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke
utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah
Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.Unsur Cobalt di alam selalu didapatkan bergabung
dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik.

D. Keberadaan di alam
Ketersediaan unsur kimia kobalt tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak,
potongan, tangkai, dan kawat. Unsur kimia Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak
keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia Kobalt adalah batu
bintang. Deposit bijih. Kobalt-60 ( 60Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber
sinar ( radiasi energi tinggi). unsur kimia/Kobalt mewarnai gelas/kaca serta memiliki suatu keindahan warna
kebiruan.

Di alam, kobalt terdapat dilapisan kerak bumi yaitu sekitar 0,004% (Heslop,1961) dari berat
kerak bumi atau sekitar 30 ppm (Lee, 1991) dari kerak bumi. Terdapat banyak bijih logam yang
mengandung kobalt (mineral kobalt), diantaranya yang dikomersilkan yaitu Kobaltite (CoAsS), Smaltite
(CoAs2) dan Linneaite (CO3S2). Persenyawaan kobalt yang terdapat di alam selalu ditemukan dengan bijih
logam nikel, terkadang juga bersamaan dengan bijih tembaga serta bijih timbal. Negara – negara
yang secara komersil memproduksi logam murni kobalt dari mineralnya di alam antara lain : Zaire
(32,5%), Zambia(16%), Australia (11%), USSR (10%) dan kanada (9%).
kobalt murni diperoleh dari mineralnya
Secara umum untuk mendapatkan kobalt murni dilakukan reduksi termal terhadap Co3O4 dengan
menggunakan logam Aluminium. Namun untuk mendapatkan kobalt oksida itu sendiri sebelumnya
dilakukan beberapa tahapan proses, baik untuk memisahkan pengotor
– pengotornya maupun logam lain yang biasanya terdapat dengan persenyawaan kobalt di alam.

Proses mendapatkan kobalt murni (Gould,1955):

CoS

CoAsS pemanasan dalam FeS pemanasan dalam


udara udara
Co3O4
(kobaltite)

NaNO3 dan Fe2O3 SiO


Na 2CO3 2
FeS Na 3AsO4

reduksi

Logam Al
Co

Fe2 O3

Na3AsO4

SiO2
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kobal)

E. Karakteristik cobalt

Cobalt merupakan logam feromagnetik dengan berat jenis sebesar 8,9 (20 ° C). Murni
kobalt tidak ditemukan di alam, tetapi senyawa dari kobalt yang umum. Sejumlah kecil itu
ditemukan di batuan paling, tanah, tumbuhan, dan hewan. Ini memiliki nomor atom 27.Suhu
Curie adalah 1115 ° C, dan momen magnetik adalah 1,6-1,7 magnetons per atom Bohr.

Di alam, sering dikaitkan dengan nikel, dan keduanya merupakan komponen kecil
karakteristik dari besi meteorit. Mamalia memerlukan sejumlah kecil kobalt yang merupakan
dasar dari vitamin B12. Cobalt-60, sebuah isotop radioaktif buatan yang dihasilkan dari
kobalt, adalah perunut radioaktif penting dan agen kanker pengobatan. Cobalt memiliki
permeabilitas relatif dua per tiga yang dari besi. kobalt logam terjadi sebagai dua struktur
kristalografi: Hcp dan fcc. Suhu transisi ideal antara Hcp dan struktur fcc adalah 450 ° C,
tetapi dalam prakteknya, perbedaan energi sangat kecil sehingga intergrowth acak dari dua
umum.

Karakteristik Keterangan
Lambang, nomor atom Co, 27
Massa Atom 58,933195 g.mol-1
Elektronegativitas 1,8
Densitas 8,9 g.cm-3 pada 20OC
Titik Leleh 1495OC
Titik Didih 2927OC
Radius Vanderwaals 0,125 nm
Radius Ion 0,078 nm (+2) ; 0,063 nm (+3)
Isotop 8
Elektron kulit terluar (Ar) 3d7 4s2
Energi Ionisasi pertama 757 kJ.mol-1
Energi Ionisasi kedua 1666,3 kJ.mol-1
Energi Ionisasi ketiga 3226 kJ.mol-1
Potensial standar -0,28 V (Co2+/Co) ;
+1,84 V (Co3+/ Co2+)

(http://bagus-edi-anggianto.blogspot.com/2011/08/seputar-cobalt-kobalt-dan-
paduannya.html)

F. Sifat – sifat cobalt

1. Sifat fisis

Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal
memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung terdapat
sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara
dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana
dilaporkan pada sifat fisik kobal.

a. Logam berwarna abu – abu .

b. Sedikit magnetis

c. Melebur pada suhu 14900 C dan mendidih pada suhu 35200 C.

d. Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5.

e. Kobalt relatif tidak reaktif, meskipun ia larut lambat sekali dalam asam mineral
encer.

f. Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan

g. Kobal bersifat logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel.

h. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi.


i. Penggolongan: Metalik.

j. Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan
mengandung metal serta kaya sifat magnetis.

2. Sifat Kimia

a. Mudah larut dalam asam – asam mineral encer


b. Kurang reaktif
c. Dapat membentuk senyawa kompleks
d. Senyawanya umumnya berwarna
e. Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah
f. Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
g. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik dalam bentuk
larutan maupun padatan.
h. Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III)
i. Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam
j. Tahan korosi
k. Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion dengan biloks +2.
l. Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida, reaksi
yang terjadi adalah :

Co + 2H+ → Co2+ + H2

3Co + 2HNO 3 + 6H+ →3Co2+ + 2NO+ 4H2O

4. Sifat Mekanik Kobalt

Penambahan unsur kobalt akan memperbaiki sifat kekerasan baja. Kekerasan


meningkat dan tahan aus serta stabil pada suhu yang tinggi.

G. Logam Paduan Kobalt


1. Nikel dan Paduan Kobalt
- Merupakan rangkaian buat bahan pesawat
- Tidak mudah korosif
- Kobal selalu terdapat bergabung dengan Nikel dan biasa juga dengan arsen.
Sumber utama kobal adalah ‘ speisses “, yang merupakan sisa dalam peleburan
bijih arsen dari Ni, Cu, Pb.
2. Alloy
Alloy adalah paduan kobal-based dengan kekuatan yang sangat baik suhu
tinggi dan ketahanan oksidasi yang baik untuk 2000 ° F (1093 ° C). Tingkat krom
tinggi ditambah dengan penambahan kecil lantanum menghasilkan skala yang sangat
ulet dan protektif. paduan ini juga memiliki ketahanan sulfidasi baik dan stabilitas
metalurgi yang sangat baik ditampilkan oleh keuletan baik setelah terlalu lama terkena
suhu yang tinggi.

H. Kompleks Cobalt

 Co3+

Semua senyawa kompleks kobalt (III) mengadopsi geometri oktahedron. Sebagai


contoh yaitu ion heksaaminkobaltat(III) [Co(NH3)6]3+ dan ion heksasianokobaltat(III)
[Co(CN)6]3+ . ion heksanitrokobaltat(III) [Co(NO2)6]3+, yang berwarna kuning dan
biasaanya disintesis sebagai garam natriumnya, menunjukkan sifat tak lazim. Seperti lazimnya
garam-garam alkali, Na3[Co(NH3)6] larut dalam air, tetapi garam kaliumnya saangat sukar
larut dalam air, begitu juga garam-garam rubidium maupun sesiumnya. Hal ini dikaitkan
dengan ukuran ion relatifnya. Ion kalium mempunyai ukuran relatif jauh lebih dekat dengan
ukuran anion kompleksnya sehingga kristalnya memiliki energi kisi yang lebih tinggi dan
kelarutan lebih rendah. Sifat ini merupakan salah satu reaksi petunjuk kualitatif adanya ion
kalium :

3K+(aq) + [Co(NO 2)6]3+(aq) →K3[Co(NO2)6](s) (kuning)

 Co2-

Dalam larutan air garam-garam kobalt(II) berwarna pink CoCl2.6H2O oleh karena
ion oktahedral [Co(H2O)6]2+. Tetapi ion tetrahedral kobatl(II) berwarna biru, dan ini dapat
terjadi misalnya denganligan Cl-. Jadi penambahan HCl pada (ion Cl-) pada ion
[Co(H2O)6]2+ akan menghasilkan larutan biru ion tetrahedral [CoCl4]2- :

[Co(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq) →[CoCl4]2-(aq) + 6H2O(l) (pink biru)

Hasil yang sama juga dapat diperoleh dari proses pelarutan kristal pink CoCl2.6H2O
di dalam etanol absolute atau aseton; dalam hal ini, pelarut berfungsi menarik ligan air. Pada
kondisi keseimbangan yaitu tepat terjadinya perubahan warna, pergeseran keseimbangan
waarna sangat sensitif terhadap temperatur, yaitu biru pada pemanasan tetaspi menja di pink
pada pendinginan (dengan es).

pemanasan [Co(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq) →[CoCl4]2+(aq) + 6H2O(l) pendinginan

Penambahan ion hidroksida kedalam larutan ion kobalt (II) dalam air menghasilkan
endapan kobalt(II) hidroksida berwarna biru pada awalnya, tetapi menjadi pink setelah
dibiarkan beberapa lama :

[Co(H2O)6]2+(aq) + 2OH-(aq) →Co(OH)2(s) + 6H2O(l) (pink biru)

Secara perlahan, kobalt(II) hidroksida teroksidasi dengan dioksigen udara menjadi


kobalt(III)oksida hidroksida CoO(OH).

I. Kecenderungan golongan

Kobalt lebih reaktif dari pada besi. Tingkat oksidasi yang umum bagi kobalt yaitu +2
dan +3. Dalam larutan air, ion [Co(H2O)6]2+ dan ion [Co(H2O)6]3+ keduanya dikenal, tetapi
kobalt(III) bersifat oksidator,dan dalam larutan air kecuali dalam lingkungan asam, terurai
dengan cepat karena Co(III) mengoksidasi air dengan membebaskan gas dioksigen.

J. Senyawa oksida kobalt


Beberapa oksida logam golongan ini yang dikenal yaitu kobalt(II)-CoO, campuran
Co(II) dan Co(III)-Co3O4, satu-satunya oksida loogam divalen, CoO yang berupa abu-abu
atau buah zaitun hijau dapat diperoleh dari pemanasan logamnya dalam udara atau uap air,
atau pemanasan hidroksida, karbonat atau nitrat dalam kondisi tanpa udara. kobalt ( II)
oksida memiliki Titik-Lebur: 1830°C, Kepadatan : 6400 kg m-3

 Oksida

Cobalt (II) Oksida merupakan senyawa padatan berwarna hijau dibuat melalui
pemanasan Cobalt(II) karbonat atau nitrat pada suhu 1100 0C. Reaksi ini harus dilakukan
dalam ruang bebas oksigen, reaksinya sebagai berikut :

CoCO3 →CoO + CO 2

2Co(NO3)2 →2CoO + 4NO2 +O2

Cobalt(II) Oksida mempunyai struktur NaCl. Pada pemanasan 400–5000C dalam


udara dihasilkan senyawa Co3O4. Beberapa oksida lain yang dikenal antara lain Co 2O3, CoO2
dan oksoCobalttat (II) merah Na 10[Co4O9].

 Halida

Halida anhidrat CoX 2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan untuk CoF 2
dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2. Halida klor berwarna biru terang. Reaksi
dari flourida atau senyawaan flourinasi lain pada Cobalt halida pada temperatur 300 – 4000C
menghasilkan Cobalt(III) flourida yang merupakan senyawa berwarna coklat gelap yang
umumnya digunakan sebagai zat flourinasi. Cobalt(III) flourida dapat direduksi oleh air.
Senyawa yang sederhana misalnya CoF 3 yang berupa padatan coklat mudah bereaksi dengan
air menghasilkan oksigen.

 Sulfida

Dibentuk dari larutan Co 2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk endapan CoS
berwarna hitam.

Co2+ + H2S →CoS + 2H+


 Garam

Bentuk garam Cobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat. Semua
garam hidrat Cobalt berwarna merah atau pink dari ion [Co(H 2O)6]2+ yang merupakan ion
terkoordinasi oktahedral.

Cobalt(II) hidroksida bersifat amphotir bila dilarutkan dalam hidroksida pekat


membentuk larutan berwarna biru yang mengandung ion [Co(OH) 4]2-. Bentuk garam
Cobalt(III) sangat sedikit, garam flourida hidrat berwarna hijau CoF 3.5H2O dan hidrat sulfat
berwarna biru Co2(SO4)3.18H2O.

 Stabilitas ion cobalt

Stabilitas dari ion Cobalt mempunyai kecenderungan menurun dari bilangan oksidasi
tinggi menuju bilangan oksidasi rendah dan terjadi peningkatan stabilitas tingkat oksidasi II
relatip lebih tinggi dibandingkan tingkat oksidasi III, sesuai dengan deret unsur periode
pertama, Ti, V, Cr, Mn, dan Fe, terakhir Co. Tingkat oksidasi tertinggi dari ion cobalt ada lah V
dan sangat sedikit senyawaan yang dikenal. Untuk senyawaan ion cobalt (III) banyak dijumpai
dengan atom-atom donor (biasanya N) dan untuk ion cobalt (I) biasanya dengan ligan-ligan
phi-aseptor.

 Isotop cobalt

Cobalt-60 ( 60Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber
sinar (radiasi energi tinggi) Kobal-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma
yang penting dan digunakan secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat radioterapi.
Sumber kobal tunggal kobal-60 berharga dari $1 hingga $10 per curie, tergantung pada
kuantitas dan aktivitas jenis.

 Reaksi-reaksi Cobalt
1. Reaksi kobalt dengan udara

Cobalt tidak terlalu reaktif dengan udara. Namun pada pemanasan oksida
Co 3 O 4 terbentuk. Jika reaksi dilakukan di atas 900 ° C, hasilnya adalah kobalt (II) oksida,
CoO. Cobalt tidak bereaksi langsung dengan nitrogen, N 2.
3Co (s) + 4o 2 (g) →2CO 3 O 4 (s)
2CO (s) + O 2 (g) →2CoO (s)

2. Reaksi cobalt dengan air

Air memiliki sedikit efek terhadap logam kobalt. Reaksi antara logam kobalt merah panas dan
uap menghasilkan kobal (II) oksida, CoO.

2CO (s) + O 2 (g) →2CoO (s)

3. Reaksi cobalt dengan halogen

The dibromida kobalt (II) bromida, CoBr 2, dibuat melalui reaksi langsung antara logam kobalt
dan bromin.

Co (s) + Br 2 (l) →CoBr 2 (s) [hijau]

Klorida yang sesuai dan iodida dapat dilakukan dengan cara yang sama, tetapi metode lain
tampaknya digunakan dalam menggunakan preferensi forsynthetic.

Co (s) + Cl 2 (g) →COCl 2 (s) [blue]


Co (s) + I 2 (s) →COI 2 (s) [biru-hitam]

4. Reaksi cobalt dengan asam

logam Cobalt larut perlahan dalam cairan asam sulfat untuk membentuk solusi berisi Co
aquated (II) ion bersama dengan gas hidrogen, H 2. Dalam prakteknya, Co (II) hadir sebagai
ion kompleks [Co (OH 2) 6] 2 +.

Co (s) + H 2 SO 4 (aq) →Co 2 + (aq) + SO 4 2 - (aq) + H 2 (g)


 KOBALT (III)

Semua senyawa kompleks kobalt (III) mengadopsi geometri oktahedron. Sebagai contoh yaitu
ion heksaaminkobaltat(III) [Co(NH3)6]3+ dan ion heksasianokobaltat(III) [Co(CN)6]3+ . ion
heksanitrokobaltat(III) [Co(NO2)6]3+, yang berwarna kuning dan biasaanya disintesis sebagai
garam natriumnya, menunjukkan sifat tak lazim. Seperti lazimnya garam-garam alkali,
Na3[Co(NH3)6] larut dalam air, tetapi garam kaliumnya saangat sukar larut dalam air, begitu
juga garam-garam rubidium maupun sesiumnya. Hal ini dikaitkan dengan ukuran ion
relatifnya. Ion kalium mempunyai ukuran relatif jauh lebih dekat dengan ukuran anion
kompleksnya sehingga kristalnya memiliki energi kisi yang lebih tinggi dan kelarutan lebih
rendah. Sifat ini merupakan salah satu reaksi petunjuk kualitatif adanya ion kalium :

3 K+ (aq) + [Co(NO2)6]3+ (aq) K3[Co(NO2)6] (s) kuning

Ion Kobalt(III) memperlihatkan afinitas tertentu terhadap donor N seperti NH3, en, EDTA, NCS
dan sebagainya dapat membentuk senyawa kompleks yang beragam. Semua kompleks Kobalt
(III) yang dikenal berstruktur oktahedral.
Kompleks Kobalt(III) dapat dibuat melalui oksidasi Co2+ dengan adanya ligan, oksigen atau
hidrogen peroksida dan katalis karbon dengan reaksi sebagai berikut :
Kedua isomer cis dan trans dari [Coen2Cl2]+ bila dipanaskan dalam air akan mengalami
reaksi akuasi. Senyawa [Coen2Cl2]+ bila direaksikan dengan ligan lain akan terjadi
pertukaran ligan.

 KOBALT (II)

Ion akuo (Co(H2O)6] merupakan kompleks Kobalt(II) paling sederhana. Struktur dari
komplek Kobalt(II) yang paling umum adalah oktahedral atau tetrahedral. Hanya terdapat
sedikit perbedaan kestabilan dari kedua jenis ligan yang sama, mungkin berbeda dalam
kesetimbangan. .
Penambahan Cl- terlebih pada larutan pink ion akuo akan menghasilkan senyawaan
tetrahedral yang berwarna biru .
Tanpa adanya ligan lain, oksidasi dari ion Co(H2O)62+ sangat tidak disukai dan ion
Co3+ dapat direduksi oleh air. Meskipun demikian oksidasi elektrolitik atau oksidasi O3
dalam larutan asam dingin dengan Co(ClO4)2 menghasilkan ion akuo[Co(H2O)6]3+ yang
berada dalam kesetimbangan dengan [Co(OH)(H2O)5]2+. Dengan adanya ligan lain seperti
NH3 dapat memperbaiki stabilitas ion CoIII.
Dengan adanya ion OH-, Kobalt(II) hidroksida mudah teroksidasi oleh udara menjadi hidrat
oksida berwarna hitam. (http://bagus-edi-anggianto.blogspot.com/2011/08/seputar-cobalt-
kobalt-dan-paduannya.html)

Dalam larutan air garam-garam kobalt(II) berwarna pink CoCl2.6H2O oleh karena ion
oktahedral [Co(H2O)6]2+. Tetapi ion tetrahedral kobatl(II) berwarna biru, dan ini dapat
terjadi misalnya denganligan Cl-. Jadi penambahan HCl pada (ion Cl-) pada ion
[Co(H2O)6]2+ akan menghasilkan larutan biru ion tetrahedral [CoCl4]2- :

[Co(H2O)6]2+(aq) + 4 Cl-(aq) [CoCl4]2-(aq) + 6 H2O (l) pink biru

Hasil yang sama juga dapat diperoleh dari proses pelarutan kristal pink CoCl2.6H2O
di dalam etanol absolute atau aseton; dalam hal ini, pelarut berfungsi menarik ligan air. Pada
kondisi keseimbangan yaitu tepat terjadinya perubahan warna, pergeseran keseimbangan
waarna sangat sensitif terhadap temperatur, yaitu biru pada pemanasan tetapi menjadi pink
pada pendinginan (dengan es).

 pemanasan

[Co(H2O)6]2+ (aq) + 4 Cl- (aq) [CoCl4]2+ (aq) + 6 H2O (l)

 pendinginan

Penambahan ion hidroksida kedalam larutan ion kobalt (II) dalam air menghasilkan
endapan kobalt(II) hidroksida berwarna biru pada awalnya, tetapi menjadi pink setelah
dibiarkan beberapa lama :

[Co(H2O)6]2+ (aq) + 2 OH- (aq) Co(OH)2 (s) + 6 H2O (l) pink biru

secara perlahan, kobalt(II) hidroksida teroksidasi dengan dioksigen udara menjadi


kobalt(III)oksida hidroksida CoO(OH).
Proses Pembuatan Kobalt
Unsur cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga
dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan
Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam
peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium (
NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)
Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk
oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal.
Berikut reaksinya :
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
2Co2O3 + 3C 4Co(s) + 3CO2(g)

Kegunaan cobalt :
Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy
dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung
kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang
digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy,
digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating
karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru
brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal
adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida
digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk
klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit
kekurangan mineral tertentu pada binatang. Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 –
0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.

Penggunaan kobalt di Industri


1. Radioisotop dalam industri.
2. Kobal-60: Digunakan untuk sterilisasi gamma, radiografi industri, kepadatan dan ketinggian
mengisi.
3. Industri mobil memakai paduan bahan kobalt.
4. Paduan baja dan kobalt banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbang atau
konstruksi yang harus tahan panas dan tahan aus.
Logam Cobalt sebenarnya dibutuhkan manusia dalam jumlah yang sangat sedikit untuk
proses pembentukan butir darah merah. Cobalt (Co) dalam jumlah tertentu dibutuhkan tubuh
melalui Vitamin B12 yang masuk ke tubuh manusia
Tingkat Bahaya Kobalt
1. Toksisitas kobalt cukup rendah dibandingkan dengan logam lain dalam tanah.
2. Hewan diberikan kobalt klorida perorally atau melalui suntikan menunjukkan konsentrasi
yang lebih tinggi dalam hati, dengan konsentrasi agak rendah di ginjal dan limpa.
3. Kobalt garam terhirup menyebabkan iritasi pernafasan mungkin menyebabkan oedema paru
(pneumonia kimia) pada hewan.
4. Cobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak kelenjar
gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki
menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-batuk dan kondisi badan yang
lemah.

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Kobalt


Wabah keracunan Cobalt pernah terjadi di Amerika tahun 1964-1966 di kota
Nebraska dan Ohama. Masyarakat kedua kota tersebut mengalami gagal jantung.
Penyebabnya adalah beberapa Industri menggunakan Cobalt (Co) dalam proses produksi
misalnya : produksi minuman kaleng.
Cara pencegahannya dan penanggulangan yang dapat dilakukan terhadap
pencemaran kobalt adalah:
Melakukan pengolahan terhadap air limbah yang mengandung logam Co sehingga aman
dibuang ke lingkungan.
Menanam tanaman eceng gondok di badan air yang tercemar oleh logam Co.
Melakukan pengolaham kembali atau recovery.
K. Skema Proses Electroplating menggunakan unsur Cobalt

Perpindahan ion logam terjadi dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit,sehingga ion
logam mengendap pada benda padat yang akan dilapisi. Ion logamdiperoleh dari elektrolit maupun berasal
dari pelarutan anoda logam di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai
katoda dalam hal ini baja akan dilapisi.

DILAPISIaksi ya Re

Reaksi kimia yang terjadi pada proses electroplating seperti pada gambar dijelaskan sebagai berikut :

 Pembentukan pelapis cobalt :

Co2 + (aq) + 2e- Co(s)

 Pembentukan gas Hidrogen

2H+(aq)+ 2e-H2 (g)

 Reduksi oksigen terlarut

½ O2 (g)+ 2H+H2O(l)

Sedangkan pada anoda Pembentukan gas oksigen

H2O(l)4H+(aq)+ O2 (g)+ 4e-

Oksidasi gas Hidrogen

H2 (g)2H+(aq)+ 2e-
Mekanisme terjadinya pelapisan logam adalah dimulai dari dikelilinginya ion-ionlogam oleh
molekul-molekul pelarut yang mengalami polarisai. Di dekat permukaankatoda, terbentuk daerah

Electrical Double Layer

(EDL) yang bertindak seperti lapisandielektrik. Adanya lapisan EDL memberi beban tambahan bagi
ion-ion untukmenembusnya. Dengan gaya dorong beda potensial listrik dan dibantu oleh reaksi-reaksikimia,
ion-ion logam akan menuju permukaan katoda dan menangkap electron darikatoda, sambil mendeposisikan
diri di permukaan katoda. Dalam kondisi equilibrium,setelah ion-ion mengalami discharge menjadi atom-
atom kemudian akan menempatkandiri pada permukaan katoda dengan mula-mula menyesuaikan
mengikuti susunan atom dari material katoda.

L. Kelebihan dan kerugian kobalt

 Kelebihan

1. Cobalt adalah logam yang tidak reaktif atau tidak mudah teroksidasi. Dengan menggunakan
cobalt sebagai coating material pada proses electroplating , bajaakan memiliki sifat yang serupa
yaitu tahan terhadap karat.
2. Struktur unsur cobalt pada umumnya keras. Dengan menggunakan cobalt sebagaiunsur pelapis
akan diperoleh baja yang lebih kuat dan keras.
3. Logam cobalt adalah salah satu logam yang bersifat magnetis. Sehingga baja yangtelah dilapisi
dengan unsur cobalt banyak digunakan di berbagai sektor industry
4. Baja yang telah dilapisi dengan cobalt akan memiliki sifat yang tidak mudah
aus.Dengan begitu, baja tersebut cocok digunakan sebagai bahan konstruksi bangunanporos
pada bagian yang bergerak. Baja hasil electroplating dengan cobalt akan memiliki sifat yang tetap
keras padasuhu yang tinggi.

 Kerugian :
1. Logam Cobalt adalah logam yang cukup mahal. Sehingga kurang efisien jikadigunakan sebagai
unsur pelapis dalam proses electroplating.
2. Karena sifat cobalt yang keras, baja yang dilapisi dengan logam tersebut rentan patah dan rapuh.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Platina ditemukan pada tahun 1924 di Afrika Selatan oleh seorang geologist Jerman
baru.

 Platina adalah suatu unsur kimia dengan simbol kimia Pt dan nomor atom 78.
Namanya berasal dari istilah Spanyol platina del Pinto, yang secara harfiah
diterjemahkan sebagai “perak kecil dari Sungai Pinto”.

 Kegunaan platina:

1. Pt kasar, digunakan dibarang permata, sepertiga dikereta, mobil dan sepertiga


untuk investasi dan industri.
2. Batang-batang rel platina digunakan seperti bedak atau spons, dan digabungkan
kedalam objek padat dengan sintering
3. Platinum juga digunakan untuk bahan kontak listrik, peralatan tahan korosi dan
kedokteran gigi.
4. Platinum digunakan untuk melapisi kerucut misil, kerucut bensin mesin jet dan
lain-lain, yang mengandalkan ketahanan pada suhu tinggi untuk waktu yang
sangat lama.
5. Dalam kondisi yang sangat halus, platinum merupakan katalis yang sempurna,
yang banyak digunakan untuk menghasilkan asam sulfat.

 Pembuatan platina:
Platinum bersama-sama dengan sisa logam platinum diperoleh secara komersial
sebagai produk dari nikel dan tembaga penambangan. Selama electrorefining tembaga,
logam mulia seperti perak, emas dan kelompok platinum logam serta selenium dan
telurium mengendap di bagian bawah sebagai anoda sel lumpur, yang merupakan titik
awal untuk ekstraksi logam kelompok platinum.
 Kompleks platina:
platina membentuk banyak kompleks oktahedral yang inert secara termal dan kinetik,
berarah dari yang kationik seperti [ Pt(NH 3)6 Cl4 sampai yang anionik seperti K2[PtCl6],
yang terpenting adalah natrium atau kalium heksakloroplatina.

 Logam kobalt baru mulai digunakan pada abad 20, namun bijih kobalt sesungguhnya
telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada gelas maupun
berbagai perkakas dapur.

 Kobalt adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.
 Kegunaan kobalt:
1. Kobal terutama digunakan untuk membuat campuran dengan logam lain
2. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya,
kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.
3. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta.
4. kobal juga banyak digunakan dalam pembuatan paduan logam yang tahan
karat
5. Kobal juga digunakan untuk baja magnet
6. sebagai pewarna untuk keramik, gelas dan industri cat
7. Sebagai katalis pada industri kimia maupun
petrol
 Unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan akan timbul hipoklorit
sodium
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) +4OH-(aq) →H2O + Co(OH)3(s) + NaCl(aq)

Trihidroksid Co(OH)3 dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian


dikurangi dengan karbon untuk membentuk unsur kimia/kobalt metal.
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O →2Co2O3 + 3C Co + 3CO2.

 Kompleks kobalt:
1. Semua senyawa kompleks kobalt (III) mengadopsi geometri oktahedron.
2. Dalam larutan air garam-garam kobalt(II) berwarna pink CoCl2.6H2O
oleh karena ion oktahedral [Co(H2O)6]2+.

 Bahaya Cobalt

 Toksisitas kobalt cukup rendah dibandingkan dengan logam lain dalam tanah.
 Hewan diberikan kobalt klorida perorally atau melalui suntikan menunjukkan
konsentrasi yang lebih tinggi dalam hati, dengan konsentrasi agak rendah di ginjal
dan limpa.
 Kobalt garam terhirup menyebabkan iritasi pernafasan mungkin menyebabkan
oedema paru (pneumonia kimia) pada hewan.
 Cobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak
kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi,
pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-
batuk dan kondisi badan yang lemah.

 Cara pencegahan dan penanggulangan yang dapat dilakukan terhadap pencemaran


kobalt adalah:
1. Melakukan pengolahan terhadap air limbah yang mengandung logam Co
sehingga aman dibuang ke lingkungan.
2. Menanam tanaman eceng gondok di badan air yang tercemar oleh logam Co.
3. Melakukan pengolaham kembali atau recovery.

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini agar kedepannya
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Sastra Wijaya tresna, M,Sc. Kimia Dasar II Modul I sampai IX Jakarta: Erlangga.

Irfan Ansory & Hiskia Achmad, 2003. Kimia SMU. Bandung: Erlangga.

J. D Lee. 1991. Concise Inorganik Chemistry Newyork : Chapman dan Hall.

Mulyono, HAM, MPd. Drs, 2005. Kamus kimia, Bandung: PT Bumi Aksara.

Ralph H. Petrucci- Summinar. 1989. Kimia dasar I Jakarta: Erlangga.

Wilkinson & Kotton, 1989. Kimia Anorganik Dasar, Jakarta: UI Pres

http://annadenina.wordpress.com/2010/08/14/cobalt-ku/

http://bagus-edi-anggianto.blogspot.com/2011/08/seputar-cobalt-kobalt-dan-paduannya

http://bataviase.co.id/content/plus-minus-cobalt-60

http://education.poztmo.com/2011/04/kobalt.html

http://eggz-geologirls.blogspot.com/2011.02/logam-platina.html

http://fitriisusan.blogspot.com.info/2011/03/logam-platina.html

http://hanifkimia.blog.uns.ac.id/2010/12/04/mengapa-platinum-dapat-digunakan-dalam-
elektroda-inert

http://himdikafkipuntan.blogspot.com/2008/05/cobalt.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kobal

http://id.wikipedia.org/wiki/Platina

http://iqbalmenasda.blogspot.com/2010/01/platina.html

http://jokosusilo35.blogspot.com/2011/05/unsur-besi-cobalt-dan-nikel.html

http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/platinum.html

http://novitatu.blogspot.com/2010/06/kobalt.html

http://nu2nklupphnaruti.blogspot.com/2010/06/kobalt-rodium-iridium.html

http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/kobalt-rodium-dan-iridium.html
http://ulifa2008.wordpress.com/2010/03/17/sejarah-kobalt-rodium-dan-iridium/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/platinum/

http://www.facebook.com/pages/Kobalt/118146498201800

http://www.scribd.com/doc/68152781/ekstraksi-unsur-platina-pt

http://www.tsani-oke.co.cc/2011/04/kobalt.html

http://www.tsani-oke.co.cc/2011/04/kobalt.html

http://yefrichan.wordpress.com/2011/04/bahan-teknik-platina-pt/

www.artikelkimia.info/proses-pemurnian-platinum-refining-platinum-14471213032012

www.com./http/Google-Nikel-Kobal-Palladium-dan-platina.

www.ripiu.com/article/read/kobalt-rodium-iridium

www.scribd.com/doc/35053138/elektroplating-cobalt
JAWABAN PERTANYAAN

1. JUBAIDI ISMAIL NIM: A1C111036

faktor apa yg menyebabkan platina dpt digunakan utk orng yg patah tulang ?

jawab :

Karena Platinum bersifat hypoallergic,.dimana hypoallergic itu adalah meminimalisasi

munculnya alergi. Jadi platinum sangat efektif untuk dijadikan penyambung bagi yang

patah tulang karena sifat hypoallergic nya tidak membahayakan si pengguna. Selain itu

platinum juga tidak lunak atau keras sehingga resiko patahnya sambungan tulang (pen)

platina sangatlah kecil. Tetapi sekarang telah digunakan logam TITANIUM (Ti) karena lebih

ringan (sangat ringan), kuat dan juga hypoallergenic, selain juga karena kemajuan

teknologi yang memudahkan mendapatkan logam Titanium murni dan harganya yang

lebih murah.

Berikut ini adalah gambar penggunaan platina pada patah tulang :

2. RENI DEWITA SARI, NIM: A1C112030


Mengapa perhiasan platina lebih mudah di rawat dari pada perhiasan emas?

Jawab :

Iya itu benar. Walaupun Emas dan Platinum sama sama tidak mudah teroksidasi, atom

platinum bersifat lebih kalalytic dibanding atom emas. Sebuah lapisan emas, jika tergores

(tergores disini dalam arti mikro, bukan goresan yang kasat mata), atom-atom emas ini

akan benar-benar hilang, meninggalkan daerah kosong yang tidak ditempati oleh atom

emas. Goresan mikro pada emas putih, jika dibiarkan kelamaan, akan menimbulkan efek

kuning kumal yang kasat mata. Beda halnya dengan platinum. Jika sebuah lapisan platinum

tergores (secara micro), atom-atom nya tidaklah benar benar hilang, namun cuma bergeser

tempat. Artinya, atom platinum masih ada. Inilah alasan, setelah beberapa lama, sebuah

perhiasan emas perlu disepuh kembali agar tetap kelihatan mengkilat seperti baru. Untuk

menyepuh emas, diperlukan logam tambahan, sesuai dengan jenis emas apa yang anda

miliki. Dalam proses penyepuhan ini (dalam kimia disebut elektroplating), kita benar-benar

menambahkan atom baru ke emas tersebut. Biasanya, emas putih akan disepuh dengan

nikel atau rhodium. Berbeda dengan platinum yang tidak perlu disepuh. Perhiasan

platinum yang terlihat tidak kinclong lagi, cukup dibawa ke toko/ahli perhiasan. Disana, si

ahli perhiasan cuma akan mem-polish/burnish platinum anda, tanpa menambahkan

bahan lain ke perhiasan platinum anda. Karena sifat inilah, platinum menjadi lebih favorit

dibanding emas. Perhiasan emas memang lebih murah, namun biaya pemeliharaannya

akan jauh lebih besar dibanding perhiasan platinum. Jadi, jika uang anda berlebih,

memang lebih baik membeli perhiasan platinum.

(http://www.scribd.com/doc/216106632/cobalt-dan-platina)

3. ICHA MARISSA NH, NIM: A1C112016

pengolahan limbah Co kan biasanya pakai eceng gondok. Apakah enggak ada solusi lain ?
Jawab :

Seperti yang pernah dijelaskan bahwa ada beberapa Cara pencegahannya dan

penanggulangan yang telah kami jelaskan saat tampil yaitu :

- Melakukan pengolahan terhadap air limbah yang mengandung logam Co sehingga

aman dibuang ke lingkungan.

- Menanam tanaman eceng gondok di badan air yang tercemar oleh logam Co.

- Melakukan pengolaham kembali atau recovery.

Tetapi baru baru ini ada beberapa solusi yang telah diteliti yaitu penghapusan kobalt dari

air limbah dengan menggunakan tanah liat aktif Saudi ( bentonit ) yang telah diselidiki.

Karena Karakteristik pemindahan diselidiki dalam berbagai variabel operasi seperti waktu

kontak , pH larutan , dosis tanah liat dan konsentrasi logam awal . Ditemukan bahwa

adsorpsi ion kobalt di tanah liat Saudi aktif (bentonit) relatif cepat dan kesetimbangan

tercapai setelah 30 menit . Adsorpsi juga tergantung pada pH larutan di mana persentase

penyisihan kobalt secara bertahap meningkat dengan meningkatnya pH larutan hingga 99

% pada pH 8 . Selain itu , penghapusan kobalt sekitar 100 % diamati ketika larutan pH

meningkat menjadi lebih dari 8 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan

konsentrasi kobalt awal penurunan persentase penyisihan kobalt karena kejenuhan tanah

liat dengan ion kobalt . Data isoterm adsorpsi dilengkapi dengan model linearized

Langmuir dan Freundlich .

(http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1110016813001026)

Proses lebih jelasnya dapat dibaca pada data pengamatan berikut. (maaf kata -kata sedikit

berantakan karena mengambil literature dari Bahasa inggris dan kami translate sendiri) :
Adsorpsi kobalt dengan tanah liat dilakukan dengan menggunakan teknik bets adsorpsi .

Sebuah jumlah tertentu bentonit dan 50 mL larutan kobalt pada konsentrasi awal yang

diinginkan ditambahkan ke 100 mL tutup termos kerucut . Labu dikocok dalam shaker

horisontal dengan mandi air pada 200 rpm . Larutan stok ( 1000 mg / L ) dari kobalt dibuat

dengan melarutkan jumlah yang sesuai kobalt klorida dalam air suling . Solusi saham

diencerkan seperti yang diperlukan untuk mendapatkan solusi standar mengandung 20-

210 mg / L kobalt . penyesuaian pH dilakukan dengan menggunakan HCl 1N dan 1N NaOH

. 200 rpm Sambil tingkat dan suhu 25 ± 2 ° C diaplikasikan pada shaker . Sampel dengan

kandungan liat pada kisaran 0,5-1,0 g diambil dari shaker pada interval waktu kontak

biasa . The sorben dan solusi dipisahkan dengan filtrasi setelah masing-masing berjalan .

Filtrat dianalisis untuk konsentrasi kobalt dengan Spektrofotometer Serapan Atom . Efek

dari beberapa faktor seperti pH larutan , konsentrasi larutan , massa tanah liat dan waktu

kontak pada efisiensi penyisihan kobalt diperiksa . Data yang diperoleh digunakan untuk

menghitung kapasitas penyerapan logam kesetimbangan sesuai dengan persamaan berikut

𝑞 𝑉 ( 𝐶𝑜 −𝐶𝑒 )
𝑒
𝑚

dimana Co adalah konsentrasi awal ion kobalt ( mg / L ) ; Ce adalah kesetimbangan

konsentrasi ion kobalt ( mg / L ) ; qe adalah jumlah ion kobalt terserap per satuan berat

adsorben ( mg / g ) ; V adalah volume larutan ( L ) ; m adalah dosis sorben ( g ) .

4. NURUL HIKMAH, NIM: A1C112008

: seperti yang ada jelaskan, kobalt sukar bereaksi dengan udara. Berarti dalam situasi

tertentu kobalt bisa bereaksi dengan udara kan ? dalam situasi apa kobalt bisa bereaksi

dengan udara ?
Jawab :

Cobalt tidak terlalu reaktif dengan udara. Tetapi kobalt memang tetap bisa bereaksi dengan

udara apabila disuhu yang tinggi kobalt bisa bereaksi dengan udara tepatnya pada

pemanasan oksida Co3O4 terbentuk. Jika reaksi dilakukan di atas 900 ° C, hasilnya ada lah

kobalt (II) oksida, CoO.

3Co (s) + 4O2 (g) →2Co3O4 (s)

2Co (s) + O2 (g) →2CoO (s)

Jadi kesimpulannya kobalt dapat bereaksi dengan udara apabila disuhu yang sangat tinggi

dan tekanan yang tinggi pula.

(https://www.webelements.com/cobalt/chemistry.html

5. YUNIARTI, A1C112021

kondisi platina di alam ? bagai mana cara mendeteksi platina di tanah

Jawab :

platinum terdapat di alam dalam sejumlah kecil,iridium, osniaum,ruthenium, dan

rhodium,yang merupakan grup logam yang sama. Ditemukan pada tanah alluvial

dipegunungan ural kolumbia, dan di Negara bagian amerika sebelah

barat,sperrilit,merupakan mineralplatinum dengan kandungan nikel yang terdapat di

Sudbury. Ontario, yang merupakan sumber latina dengan jumlah yang cukupproduksi

nikel besar-besaran telah menunjukan fakta bahwa hanya satu bagian logam platinum

dalam dua juta bagian bijih mineral.


(http://www.chem – mi –try.org/table_periodik/platinum/)

Stewartdan timnya menganalisa sampel 222 sarang rayap jenis tumuliternes tumuli.

temuan mereka menunjukan serangga ini dapat menggali 3 sampai 13 kaki kedalam bumi,

mencapai batuan yang syaratlogam mulia .” mengejutkan, hewan kecil iini mampu

memindahkan material, emas dan platina secara vartikal ke sarangnya. Dan

mengungkapsumberdaya terkubur, rayap merupakan petunjuk yang berharga untuk

menunjukan harta tersembunyi jauh di bawah tanah dan sangat menghematkan biaya bagi

para penambang.

Rayap juga di gunakan untuk mengais gundukan sarang untuk mencari serpihan tulang

fosil, karna gigi rayap mampu membawa serpihan fosil dari bawah tanah ke sarangnya,

tubuh rayap juga mengandung logam, berasal dari tanaman yang mereka makan.

(http://m.liputan6.com/ilmuawa-sarang-rayap)

6. ELVI YARNI, NIM: A1C112039

mengapa titik leleh platina lebih tinggi dari emas?

Jawab :

Platina merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar

dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia , merupakan logam terberat

dengan berat jenis 21,45g/cm3. Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang tahanan jenisnya

0,42 ohm.mm^2/m. Warnanya putih keabu-abuan. Pemurnian platina dilakukan secara

kimia. Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan filamen yang tipis.
Platina dipakai untuk unsur pemanas tungku-tungku listrik bila membutuhkan panas yang

tinggi, suhunya dapat mencapai diatas 1300° C. Pemakaian platina dalam teknik listrik

antara lain untuk peralatan laboratorium yang tahan karat, kisi tabung radio yang khusus

dan sebagainya. Hampir kesemuanya itu untuk kepentingan dalam laboratorium yang

sangat membutuhkan kecermatan kerja. Untuk dipakai secara umum platina terlalu mahal

dan bahan lain sebagai penggantinya cukup banyak.

Sifat platinum :

Padat

tebal

keras tapi mudah di tempa,

titik lelehnya 1768,3 oc,

sifat emas :

padat

titik lelehnya 1064,18 oC

jadi, yang menyebabkan titik leleh platina lebih tinggi dari emas karna platina itu sifatny

lebih keras dibandingkan emas sehingga untuk melelehkannya membutuhkan energy atau

suhu yang tinggi dan juga seperti yang kita ketahui bahwa logam platina ini paada suhu

yang tinggi bersifat stabil.

(http://www.anneahira.com/platinum.htm)

7. META TRIA PUTRI, NIM: A1C112024


jelaskan proses pembuatan platina dalam proses aqua reagia

Jawab :

Larutan aqua regia atau biasa dikenal dengan istilah air raja di kita adalah cairan yang

sangat berguna untuk proses ekstraksi logam berharga seperti emas, palladium ataupun

platinum.cara membuatnya dengan mencampur larutan HCL(asam klorida) dengan HNO 3

(Asam nitrat) dengan perbandingan 3:1 atau bisa 4:1

4HCL + 1HNO 3

EX : 400 ml HCL + 100 ml HNO 3

Untuk melarutkan 1 gram platina di perlukan sekitar 400 ml larutan AR yang di buat dari

32 ml HCL dan 8 ml HNO 3 ( Refensi dari ebook C.M Hoke)

Logam-logam mulia seperti emas,platinum, dan palladium akan larut dalam larutan AR

sedangkan perak akan larut dan kemudian mengendap lagi dalam bentuk endapan perak

klorida (endapan putih)

Untuk mempercepat reaksi biasanya dengan sedikit pemanasan akan tetapi perlu

hati-hati denganasap yang di hasilkan karena sangat beracun dan jika terhirup dalam

jumlah banyak dapat menyebabkan kematian, selalu lakukan ektraksi logam logam mulia

denganlarutan AR di luar ruangan atau di dalam ruangan yang memiliki cerobong untuk

ventilasi keluarnya asap beracun.

(http://www.mineraltambang.com /aqua-regia.html)

8. EMALIA CONTESA, NIM: A1C112023


Mengapa unsure kobalt di produksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodiun

(NaOCL)

JAWAB :

Unsure kobalt diproduksi ketika hujan, akan timbul hipoklorit sodium (NaOCL) karna

kobalt akan membentuk reaksi :

2Co2(aq) + NaOCL (aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3 (s) + NaCL (aq) trihydroxide

Co(OH)3 .

Yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian di tambah

dengan karbon sehingga terbentuklah unsure kobalt metal, bentuk reaksinya :

2Co(OH)3 (heat) Co2o3 + 3H2O e- 2Co2O + 3C4Co(s) + 3CO2(g)

(http://novitatu.blogspot.com/2010/06/kobalt.html?m=1 )

9. SAMSINAR: A1C112026

Kobalt bisa dijadikan radio isotop, syarat-syarat kobalt bisa dijadikan radioisotope

Jawab :

Kobalt adalah suatu unsure kimia dalam table priodik yang memiliki unsure Co dan nomor

atom 27. Elemen inibiasany adi temukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen

bebasnya, di produksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang

keras dan berkilau.

syarat-syarat kobalt bisa dijadikan radioisotope

 Suatu unsure harus dapat memancarkan radiasi


 Unsuryang bernomor atom 83 bersifat radio aktif,unsure yang nomor atomnya

kurang dari 83 mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium.

Sebagai contoh :

 Kobalt-60(Co-60) merupakan sumber radiasi gamma untuk trapi tumor dan

kanker.

 Kobalt-60 (Co-60) dan scandium-137 (Cs-137) radiasinya di gunakan untuk

sterilisasi alat-alat medis.

Kesimpulannya : mengapa kobalt bisa dijadikan radioisotope karna kobalt dapat

memenuhi syarat-syarat dari isotop.

(http://www.chem-is-try.org/?sect=belajar&ext=anorganik08_06)

10. NADIA NOVITA PUTRI, NIM: A1C112013

mengapa platina bisa stabil pada suhu tinggi?

Jawab :

karena

a. Tahan terhadap temperatur yang tinggi.

b. Stabil pada temperatur yang tinggi, karena jenis logam platina lebih stabil dari pada

jenis logam yang lainnya.

c. Kemampuannya tidak akan terganggu pada kisaran suhu yang luas.

titik lelehnya 1768,3 oc,


bandingkan dengan titik leleh emas yang lainnya seperti emas 1064,18 oC

contoh penggunaan platina pada suhunyang tinggi.

Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan

adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu

temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga, atau

nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing

temperatur di dalam kisaran suhunya. Semakin panas benda tersebut, semakin besar atau

semakin tinggi nilai tahanan listriknya, begitu juga sebaliknya. PT100 merupakan tipe RTD

yang paling populer yang digunakan di industri.

Resistance Temperature Detector merupakan sensor pasif, karena sensor ini membutuhkan

energi dari luar. Elemen yang umum digunakan pada tahanan resistansi adalah kawat

nikel, tembaga, dan platina murni yang dipasang dalam sebuah tabung guna untuk

memproteksi terhadap kerusakan mekanis. Resistance Temperature Detector (PT100)

digunakan pada kisaran suhu -200 0C sampai dengan 650 0C.

(chapter%2011.fdf adobe reader)


DAFTAR PUSTAKA

(http://www.scribd.com/doc/216106632/cobalt-dan-platina)

(http://www.scribd.com/doc/216106632/cobalt-dan-platina)

(http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1110016813001026)

(https://www.webelements.com/cobalt/chemistry.html

(http://m.liputan6.com/ilmuawa-sarang-rayap)

(http://www.anneahira.com/platinum.htm)

(http://www.mineraltambang.com /aqua-regia.html)

(http://novitatu.blogspot.com/2010/06/kobalt.html?m=1 )

(http://www.chem-is-try.org/?sect=belajar&ext=anorganik08_06)

(chapter%2011.fdf adobe reader)

Anda mungkin juga menyukai