Anda di halaman 1dari 2

GARA-GARA CORONA

Oleh: Maiske Ardila Muntine

Minggu 22 Maret 2020 saya memilih untuk pulang ke kampung. Saya

diberikan dua pilihan oleh Ibuku “Kamu ingin hidup atau bertahan untuk

mininggal di tempat orang”. Setelah mendengarkan perkataan Ibu, saya pun

memutuskan untuk pulang. Hal tersebut dikarenakan pandemi virus corona yang

telah menyebar ke mana-mana termasuk Maluku Utara (Malut). Ternate adalah

kota pertama di Malut yang memiliki pasien positif covid19, dan saya adalah

mahasiswa yang studi di salah satu kampus kesehatan di kota Ternate. Kampus

memutuskan kuliah dilakukan secara online.

Setelah tiba di rumah saya melakukan karantina mandiri, hal ini saya

lalukan sesuai dengan anjuran pemerintah. Covid19 menjadikan mahasiswa yang

berasal dari daerah terjangkit terasingkan di kampung sendiri, dan saya merasakan

itu. Saya sangat sadar kalau saya berasal dari daerah terjangkit, oleh karena itu

saya melakukan karantina mandiri. Tetapi satu hal yang sulit terbendung yaitu

omongan orang-orang kampung, saya tidak hanya diasingkan tapi juga menjadi

bahan omong. Saya dianggap sebagai pembawah virus, hal ini dikarenakan saya

dari daerah terjangkit. Dalam cerita pendek ini saya ingin bilang bahwa “kita yang

berasal dari daerah terjangkit harus memiliki mental dan hati yang kuat”. Mental

dan hati yang kuat diperlukan untuk menanggapi semua omongan yang ditujukan

orang-orang kepadamu.

Saya menyadari bahwa apa yang dilakukan orang-orang kepadaku

sangatlah wajar, sebab semua orang ingin terhindar dari virus tersebut. Kepanikan
yang dialami masyarakat dikerenkan simpamg siurnya informasi yang diterima,

hal tersebut dikarenakan masyarakat yang belum terlalu mengikuti perkembangan

berita terkini tengang covid19. Sebagai mahasiswa kesehatan saya memiliki

sedikit pengetahuan tentang bagaimana virus tersebut dapat menyerang seseorang.

Pola hidup bersih dan sehat serta menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah

adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari covid19. Makan makanan dengan

gizi seimbang, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan diam di rumah adalah

solusi untuk memanilisir penyebaran covid19.

Dalam keadaan seperti ini seharusnya pemerintah dan dinas kesehatan

melakukan sosialisai kepada masyarakat terkait perkembangan dan cara

penanganan virus mematikan ini. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat paham

dan tidak panik menghadapi informasi tentang virus ini. Berita baik berasal dari

hati dan mulut baik dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena iitu dalam cerita

pendek ini saya ingin menghimbau agar saudara dan teman-teman yang bisa

mengakses informasi terkait covid19 bisa bijak dalam berbagi informasi.

Menyebarkan berita yang tidak benar sama halnya memperpanjang barisan

pembodohan.

Anda mungkin juga menyukai