Ko-P-Iyen Situmorang
Ko-P-Iyen Situmorang
Npm : 158530018
Prodi :Ilmu Komunikasi
Latar Belakang
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki
ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat
dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya
menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terjadi suatu organisasi,
maka sesungguhnya terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik .
Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk
dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa
penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap
pimpinan atau manajer organisasi.
Permasalahan
Konflik yang menimpa Minarsih dan Hengky Syam sedikit berbeda. Keduanya
mengadukan nasibnya pada Komisi I DPRD, karena menganggap menerima perlakuan yang
tidak adil dari perusahaan tempatnya bekerja. Mereka merupakan karyawan PT Kayan Putra
Utama Coal, yang telah bekerja sejak tahun 2000 lalu dan bertugas sebagai juru masak. Namun
sejak bulan Agustus tahun lalu mereka dimutasikan dari mess Separi I ke mess Separi II. Karena
jarak keduanya jauh maka mereka menolak untuk dipindah dan memilih berhenti bekerja.
Dengan meminta pesangon dan sisa pembayaran gaji serta uang lembur yang menjadi hak
mereka. Pihak perusahaan tidak dapat menerima begitu saja, karena menganggap keduanya telah
mengkir dari kerjaannya. Dengan alasan ketidakdisiplinan sehingga perlu dibina lebih lanjut.
Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu kami melakukan pembinaan, kata Erwan Agim
Direktur PT Kayan Putra. Dengan alasan bahwa masalah kedisiplinan tidak dapat ditolerir maka
perusahaan tidak dapat memenuhi sesuai yang diminta keduanya. Selain itu nilai nominal yang
diminta dianggap sangat berlebihan.
Tinjauan Teoritis
Ada beberapa teori penyebab konflik berikut ini akan dipaparkan beberapa teori
mengenai penyebab konflik.
Pembahasan
Konflik berasal dari kata kerja configere yang artinya saling memukul. Dilihat dari sisi
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan
ciri-ciri yang dibawa individu. Hal itu lalu menimbulkan perbedaan yang menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Karena ciri-ciri individu
dibawa dalam hal interaksi sosial, konflik merupakan hal yang wajar. Dalam kehidupan sehari-
hari tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Seperti masalah yang terjadi pada Mereka merupakan karyawan PT Kayan Putra Utama
Coal, yang telah bekerja sejak tahun 2000 lalu dan bertugas sebagai juru masak. Namun sejak
bulan Agustus tahun lalu mereka dimutasikan dari mess Separi I ke mess Separi II. Karena jarak
keduanya jauh maka mereka menolak untuk dipindah dan memilih berhenti bekerja. Dengan
meminta pesangon dan sisa pembayaran gaji serta uang lembur yang menjadi hak mereka. Pihak
perusahaan tidak dapat menerima begitu saja, karena menganggap keduanya telah mengkir dari
kerjaannya. Dengan alasan ketidakdisiplinan sehingga perlu dibina lebih lanjut. Sebelum
mengambil keputusan, terlebih dahulu kami melakukan pembinaan, kata Erwan Agim Direktur
PT Kayan Putra. Dengan alasan bahwa masalah kedisiplinan tidak dapat ditolerir maka
perusahaan tidak dapat memenuhi sesuai yang diminta keduanya. Selain itu nilai nominal yang
diminta dianggap sangat berlebihan.
Di atas adalah contoh konflik yang ada di perusahaan jadi itu bisa di selesaikan dengan cara :
o Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang
lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
o Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan
keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya
sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
o Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromi antara dominasi kelompok dan kelompok lain untuk
berdamai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran
positif, dengan alasan yang tidak lengkap, tetapi memuaskan.
o Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah
pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari
kedua pihak.
o Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan
kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disumpulkan bahwa
kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir.
Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan
maupun individu karyawan, konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok
tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang
ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu
kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara
terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi.