Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mata Kuliah : UTS ASKEB PRODI

Agustin Dwi KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN


Eriska MATERNAL NEONATAL

NIM : Tanggal : 6 April 2020 Dosen : Rahayu


20185121001 Kelas : DIII tingkat II Budi Utami,
S.SiT, M.Kes

Jenis Tema Tugas : Pendokumentasian SOAP dengan Abortus

A. Kajian Teori Abortus


Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan
batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan
terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 mingguatau
berat janin kurang dari 500 gram.
Diagnosis abortus :
1. Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak
2. Perut nyeri dan kaku
3. Pengeluaran sebagian produk konsepsi
4. Serviks dapat tertutup maupun terbuka
5. Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya (Diagnosis
ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan ultrasonografi)
B. Jenis-jenis Abortus
1. Abortus imminens
Ciri-cirinya : perdarahan sedikit, nyeri perut sedang, uterus
sesuai gestasi, serviks tertutup, dan tidak ada ekspulsi
jaringan konsepsi.
2. Abortus insipiens
Ciri-cirinya : perdarahan sedang-banyak, nyeri perut sedang-
hebat, uterus sesuai usia kehamilan, serviks terbuka, dan tidak
ada ekspulsi jaringan konsepsi.
3. Abortus inkomplit
Ciri-cirinya : perdarahan sedang-banyak, nyeri perut sedang-
hebat, uterus sesuai usia kehamilan, serviks terbuka, dan
ekspulsi sebagian jaringan konsepsi.
4. Abortus komplit
Ciri-cirinya : perdarahan sedikit, nyeri perut tidak ada/sedikit,
uterus lebih kecil dari usia gestasi,serviks terbuka/tertutup,
dan ekspulsi seluruh jaringan konsepsi.
5. Missed abortion
Ciri-cirinya : tidak ada perdarahan, tidak ada nyeri perut,
uterus lebih kecil dari usia kehamilan serviks tertutup, dan
janin telah mati tapi tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi.
C. Faktor- Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi abortus mencakup beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor dari janin (fetal), yang terdiri dari: kelainan genetik
(kromosom)
2. Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari: infeksi, kelainan
hormonal seperti hipotiroidisme, diabetes mellitus, malnutrisi,
penggunaan obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol, faktor
immunologis dan defek anatomis seperti uterus
didelfis,inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan
serviks sebelum waktu in partu, umumnya pada trimester
kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman.
3. Faktor dari ayah (paternal): kelainan sperma
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.A DENGAN
KEHAMILAN ABORTUS DI RUANG KIA

Tanggal : 6 april 2020 pukul : 11.21 wib

S :
Ny. A berumur 23 tahun G1P0A0 datang ke ruang KIA menemui bidan untuk
memeriksakan kehamilannya, ia mengeluh bahwa ada pengeluaran darah tidak
banyak disertai kram perut bagian bawah 2 jam yang lalu,ibu mengatakan
pengeluaran darah dan kram tersebut ia alami setelah ibu mengangkut air dari
sungai kerumahnya. Ibu tidak ada riwayat alergi dan riwayat penyakit HPHT : 10
desember 2019.

O :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 61 kg
Lila : 28 cm
TB : 158 cm
TD : 120/60 mmHg
N : 87x/m
RR : 17 x/m
Suhu : 36,5
Pembesaran perut : sesuai usia kehamilan
L1 : TFU : 3 Jari diatas simfisis pubis
L2 : Kanan teraba bagian keras, teraba ballottement (+)
L3 : -
L4 : -
DJJ : (-) belum terdengar
Kontraksi : tidak ada
Udema : tidak ada
Varises : tidak ada
Reflex patella : positif
TP : 17 – 9- 2020
Pemeriksaan inspekulo : adanya flek darah, tidak ada pembukaan serviks, tidak
ada ekspulsi jaringan konsepsi, tidak ada perdarahan aktif.
Pemeriksaan penunjang : Hb : 12,7 gr%
Pp test : (+)

A :
G1P1A0 Hamil 15 minggu dengan abortus imminens

P :
1. Melakukan informed consent dengan ibu sebelum melakukan
pemeriksaan ( evaluasi : ibu menyetujui)
2. Menyampaikan seluruh hasil pemeriksaan kepada ibu (evaluasi : ibu
mengerti )
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa ia mengalami abortus yaitu abortus
imminens dan menganjurkan ibu bed rest total atau istirahat dan
Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang dapat memperberat
keadaan seperti: angkat junjung berat, bekerja terlalu keras dan hindari
stres serta tidak melakukan coitus (hubungan suami istri) untuk sementara
waktu.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG lebih lanjut ke
dokter kandungan (evaluasi : kolaborasi dengan dokter SpOg)
5. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup dengan
makan makanan 1 porsi lengkap dan bergizi serta minum air putih cukup
dan personal hygiene yang baik. (evaluasi : ibu bersedia)
6. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan pemeriksaan kehamilan 1 bulan
lagi dan bila ada keluhan lain yang ibu rasakan ibu boleh segera ke faskes
terdekat. (evaluasi:ibu mengerti)

Anda mungkin juga menyukai