Disusun Oleh :
Nama: Cut Misra Niar
NIS : 1060
Kelas :XI Keperawatan 1
NIS :1060
Yang berjudul :
Hari : ....................................
Tanggal : ....................................
Pembimbing 1 Pembimbing ll
Motto
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa”
(Abdul Muis)
“Bangunlah suatu dunia dimana semua
bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan”
(Ir. Soekarno)
“Gantunglah cita-citamu setinggi langit!
Bermimpilah setinggi langit! Jila engkau
terjatuh engkau akan jatuh diantara bintang
bintang” (Ir. Soekarno)
“jadilah seperti bintang, walau kecil dia
tetap berusaha memancarkan sinarnya”
( penyusun )
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT
2. Ayah dan Ibu tercinta.
3. Bapak Kepala Sekolah serta Guru
Pembimbing SMK An-Nur Ampel
Boyolali.
4. Bapak dan Ibu Guru SMK An-Nur
Ampel Boyolali.
5. Teman-teman di SMK An-Nur Ampel
Boyolali
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Tiada yang lebih indah dan bermakna lagi dari lubuk hati terdalam
penyusun, selain rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman
kelak. Atas izin-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL dengan judul
Tindakan Penanganan Pada Pasien Fraktur Rumah Sakit Sisma Medika
Karanggede.
1. Syamsudin Joko Suseno, S.T., selaku kepala SMK An-nur Ampel Boyolali
2. Bapak dan ibu pembimbing di Rumah Sakit Sisma Medika Karanggede yang
telah membimbing dan membekali kami dengan berbagai pengetahuan,
keterampilan serta bantuan selama kegiatan Prakerin.
3. Bekti Susilowati,S.Kep.,M.K.M selaku kepala progam keperawatan yang
telah membimbing dan membekali ilmu serta membagi ilmu dan
keterampilan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan prakerin
dengan baik.
4. Dwi Ida Rochmawati,S.Kep,Ns selaku pembimbing laporan asuhan
keperawatan yang telah dengan kesabaran dan bimbingannya mengarahkan
dan memberikan petunjuk yang sangat berguna sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini.
5. Sri Wahyuni,S.Pd,. selaku pembimbing laporan praktek kerja lapangan yang
telah dengan kesabaran dan bimbingannya mengarahkan dan memberikan
petunjuk yang sangat berguna sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
A. Definisi ............................................................................................6
B. Etiologi.............................................................................................6
C. Manifestasi Klinis ...........................................................................6
D. Pemeriksaan Penunjang...................................................................7
E. Penatalaksanaan...............................................................................8
F. Masalah yang Lazim Muncul...........................................................8
G. Disharge Planning............................................................................8
H. Patofisiologi.....................................................................................9
ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................
A. Pengkajian.................................................................................10
1. Identitas................................................................................10
2. Riwayat penyakit .................................................................10
3. Riwayat kesehatan................................................................12
4. Pemeriksaan fisik..................................................................14
B. Program terapi ..........................................................................15
C. Pemeriksaan penunjang.............................................................15
D. Data fokus.................................................................................16
E. Analisis data..............................................................................16
F. Intervensi keperawatan.............................................................18
G. Implementasi ............................................................................20
H. Evaluasi.....................................................................................22
BAB IV PENUTUP.....................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................27
B. Saran ...............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................28
LAMPIRAN ..............................................................................................29
IDENTITAS SISWA...................................................................................31
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPRAN
A. LatarBelakang
C. Manfaat
1. Bagi Penyusun
Menambah ilmu pengetahuan tentang penanganan penderita Typhoid.
2. BagiSekolah
Sebagai bahan kepustakaan sehingga dapat digunakan untuk mendapat
pengetahuan tentang bagaimana penanganan penderita Typhoid.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. SejarahRumahSakitSismamedikaKaranggede
Rumah Sakit Sisma Medika adalah rumah sakit swasta yang terletak
di Jalan Tawes no. 18-20, Tanjung Priok Jakarta Utara, yang pada awalnya
merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) swasta pertama di
Jakarta Utara. Puskesmas ini didirikan olehAlm. Dr.Sismadi Partodimulyo,
SpB, MBA padatahun 1975.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan masyarakat, maka padatahun 1980 PUSKESMAS ini
dikembangkan menjadi “Sukmul Health Center” dengan fasilitas poli klinik
dan pelayanan rawat inap yang masih sederhana.Pada tanggal 23 April 1983
Sukmul Health Center di resmikan oleh Dinas Pelayanan Kesehatan DKI
dengan nama Rumah Sakit Sukmul berada dibawah Yayasan Sukmul adalah
Rumah Sakit type C spesialis dengan jumlah tempat tidur 60 dan dilengkapi
dengan 4 dokter spesialis yaitu dokter spesialis bedah, spesialis kandungan,
spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.Untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pada tahun 1987 Rumah Sakit Sukmul menambah fasilitas menjadi
101 tempat tidur untuk mengantisipasi persaingan ketat di bidang kesehatan,
maka padatahun 1998 Rumah Sakit Sukmul mengadakan pembenahan dan
perubahan terhadap pengelolaan dari seluruh sumber yang ada. Pada tahun
1999 Rumah Sakit Sukmul lulus akreditasi tingkat dasar dengan lima standar
pelayanan, yaitu: administrasi dan menejemen,perawatan “medical record” ,
unit gawat darurat dan pelayanan medis. Produk unggulan yang diharapkan
pada masa yang akan datang adalah “Kebidanan dan Medical Check Up”.
Tahun 2004 diadakan perubahan status yang semula berada dibawah
“Yayasan Sukmul” diganti dan sekarang dibawa “PT Sukmul Sisma Medika”.
Setelah perubahan status dan diadakan penilaian oleh tim survey dari KARS,
Pada bulan September 2004 Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika untuk kedua
kalinya lulus Akreditasi.
B. Struktur organisasi
DIREKTUR
KEPALA
INSTANSI
RAWAT INAP
SUPERVISO
R
KEPALA KEPALA
RUANG RUANG
ANGGREK MAWAR
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Definisi Typhoid
Demam Typhoid adalah penyakit infeksi penyakit usus halus, yang
disebabkan oleh Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, Salmonella
paratyphi B, Salmonella paratyphi C, paratifoid biasanya lebih ringan,
dengan gambaran klinis sama. (Widodo Djoko, 2009)
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1
minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. (Nursalam
et al. 2008)
Demam tifoid disebarkan melalui jalur fekal-oral dan hanya
menginfeksi manusia yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Ada dua sumber penularan
Salmonella typhi, yaitu penderita demam tifoid dan karier. Seseorang yang
karier adalah orang yang pernah menderita demam tifoid dan terus
membawa penyakit ini untuk beberapa waktu atau selamanya (Nadyah,
2014)
B. Etiologi Typhoid
Salmonella Typhisama dengan salmonela yang lain adalah bakteri Gram-
negatif, mempunysi flagella, tidak berkapsul, tidak membentuk spora,
fakultatif anaerob. Mempunyai antigen smatic (o) yang terdiri dari
oligosakarida, flogerlar antigen (H) yang terdiri dari proteindan envelope
antigen (K) yang terdiri polisakarida. Mempunyai makromakuler
lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapis luar dari dinding sel
dan dinamakan endotoksin. Salmonella typhi juga dapat memperoleh
plasmid factor-R yang berkaitan dengan resistensi terdapat multiple
antibiotik.(nanda nic noc,2013 )
C. Manifestasi Klinis
1. Gejala pada anak : inkubasiantara 5-40 hari dengan rata-rata 10-14
hari
2. Demam meninggi sampai akhir minggu pertama
3. Demam turun pada minggu ke empat, kecuali demam tidak tertangani
akan menyebabkan syok, stupor dan koma
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari
5. Nyeri kepala, nyeri perut
6. Kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
7. Pusing, bradikardi, nyeri otot
8. Batuk
9. Epistaksis
10. Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi, dan ujung merah serta
tremor)
11. Hepatomegali, splenomegali, meteroismus
12. Gangguan mental berupa samnolen
13. Delirium atau piskosis
14. Dapat timbul dengan gejala yang tidak tipikal terutama pada bayi
muda sebagai penyakit demam akut dan disertai syok dan hipotermia.
(Sudoyo Aru,dkk 2009)
D. Patofisiologi
Kuman Salmonella masuk bersama makanan atau minuman.
Setelah berada dalam usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan
limfoid usus halus (terutama plak payer) dan jaringan limfoid
mesenterika. Setelah menyebabkan peradangan dan nekrose
setempat,kuman lewat pembuluh limfe masuk ke aliran darah ( terjadi
bakteremi primer) menuju ke organ – organ terutama hati dan limfa ,
sehingga organ tersebut membesar disertai nyeri pada perabaan .
Pada akhir masa inkubasi ( 5-9 hari ) kuman kembali masuk dalam
darah ( bakteremi sekunder ) dan menyebar keseluruh tubuh terutama
kedalam kelenjar limfoid usus halus , menimbulkan tukak berbentuk
lonjong di atas plak payer. tukak tersebut dapat mengakibatkan
perdarahan dan perforasi usus . pada masa bakteremi ini, kuman
mengeluarkan endotoksin yang mempunyai peran membantu proses
peradangan lokal dimana kuman ini berkembang . Demam Tifoid
disebabkan karena salmonella typhosa dan endotoksinnya merangsang
sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang
meradang . zat pirogen ini akan beredar dalam darah dan mempengaruhi
di hipotalamus yang menimbulkan gejala demam ( PPNI Klaten,2009 )
Pathway
Mempengaruhi pusat
Lase plak peyer Penurunan moblitas usus thermoregulator
dihipotalamus
A. Pengkajian
1. Identitas Diri
a. Identitas Pasien : 7 Januari 2020 pukul 10.30 WIB
Nama : Ny. R
Umur : 64 tahun
Alamat : Gunung Tumpeng, Suruh
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin
Nomor MR : 08.54.75
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Alamat : Gunung Tumpeng, Suruh
No. Hp :-
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan demam kurang
lebih 7 hari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD Rumah Sakit
Karanggede Sisma Medika jam 10.30 WIB dengan keluhan demam
kurang lebih 7 hari , mual dan muntah , nyeri perut saat aktivitas ,
badan lemes , tidak mau makan TD:103/77 mmHg, N: 98 x/menit, RR:
22 x/menit, Suhu: 39oC. Setelah itu pasien dipindah ke bangsal mawar
dan setelah dikaji ulang pasien mengeluh nyeri perut dengan TD:
124/77 mmHg, N: 90 x/menit, RR:20 x/menit, Suhu: 38,6oC.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak pernah di
rawat di rumah sakit dan belum pernah mengalami penyakit seperti
saat ini.
d. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarga tidak
mempunyai penyakit menular atau keturunan seperti Asma, Diabetes
Militus, Hipertensi, dan Jantung.
e. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal 1 rumah
: garis keturunan
: garis perningkahan
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan :
0: Mandiri
1: Dibantu orang lain
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat bantu
4: Tergantungan Total
c. Pola nutrisi metabolic
Program diet RS : Makanan lunak rendah serat
Intake makanan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari, makan nasi, sayur
habis 1 porsi.
Saat sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari, makan bubur, sayur
habis ¼ porsi.
Intake minuman
Sebelum sakit : Pasien mengatakan minum 1,5 liter air putih sehari.
Saat sakit : Pasien mengatakan minum 1 liter air putih sehari.
d. Pola Eliminasi
Buang Air Besar
Sebelum sakit : 1 hari sekali, warna kekuningan, konsistensi padat,
tidak memakai alat bantu pispot.
Saat sakit : 2 hari sekali, warna kekuningan, konsistensi lembek, tidak
memakai alat bantu pispot.
Paru :
I : Pengembangan dad kanan dan kiri simetris
P : Fermitus raba kanan dan kiri sama
P : Bunyi sonor
A : Bunyi vasikuler
jantungI :
ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis kuat angkat
P : Bunyi pekak
A : bunyi jantung 1 dan 2 reguler
a. Abdomen
I : Bentuk perut kecil
A : Paristaltik usus 16x/ menit
P : Hyper tympani
P :Sakit bila ditekan
b. Inguinal : Tidak ada pembesaran inguinal
c. Genitalia : bersih, tidak ada luka, tidak ada lesi atau lebam
d. Ekstremitas
1. Atas : Tangan Kiri pasien terpasang infus, sehingga
klien terbatas untuk menggerakan tangan kanannya.
Tangan kiri tidak terganggu externitasnya, sehingga
dapat berfungsi dengan baik.
2. Bawah : Kaki dan anggota gerak bawah pasien dapat digerakkan,
tidak ada masalah, klien dapat berjalan ke kamar mandi
sendiri.
3. Kulit : Tidak ada kelainan pigmen pada kulit, kulit kering, tidak
ada edema, tidak ada luka, turgor kulit cukup dan tidak ada
alonosis.
5. Program Terapi
Tanggal/ jaml Terapi
11.00 Infus Rl 20tpm + NB
11.00 Injeksi Ranitidine 1A/12 jam
11.00 Injeksi ondancentron 1A/ 12 jam
11.00 Antasid eye 3x1 cth
11.00 Paracetamol 3 x 1
23.00 Injeksi Ranitidine
23.00 Injeksi ondancentron 1A/12 jam
17.00 Antasid
17.00 Paracetamol
6. Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Angka normal
Hb 11, 6 Mg/dl 12,0 – 14,0
Leukosit 5.900 Gr/dl 5000 – 10.000
Hematokrit 37 % 38 - 48
Trombosit 150 Ribu 150.000 –
400.000
Widal:
Salmonella typhi O 1/80 Negatif Positif
Salmonella typhi H 1/160 Negatif Positif
7. Data fokus
DS:Pasien mengatakan badannya panas
TD : 103/77 mmHg
N: 98 x/ menit
RR : 22 x / menit
S : 39oc
8. Analisa Data
Jam / tanggal No Data fokus problem Etiologi Ttd
Dx
7/01/2020 1. DS: pasien Hipertermi Meningkatnya
mengatakan metabolisme
badannya panas suhu tubuh
DO : tubuh pasien
teraba panas
-pasien terlihat
pucat
Td: 103/77
N : 98x/ menit
RR : 20 x/menit
S : 39oc
2. DS pasien Resiko Anoreksia
mengatakan mual ketidak
dan sering seimbanga
muntah n nutrisi
-pasien kurang
menghabiskan ¼ dari
porsi makan kebutuhan
DO: Pasien tubuh
terlihat lemah
-mukosa bibir
pasien kering
Td ; 103/77
mmHg
N : 98 x/ menit
RR: 22x/menit
S: 39°c
3. DS: pasien Nyeri akut Agen injuri
biologis
mengatakan nyeri
perut bagian
bawah.
P: nyeri bila
ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 5(sedang)
T: hilang timbul
DO: pasien
terlihat lemas dan
pucat
Td: 103/77
mmHg
N : 98 x/ menit
RR: 22x/menit
S : 39OC
9. Intervensi Keperawatan
Jam/ No Tujuan dan Intervensi Rasional Ttd
tanggal Dx kriteria hasil
7/01/2020 1. Setelah - Kaji keadaan -Untuk
dilakukan umum pasien mengetahui
tindakan -Kaji tanda keadaan umum
keperawatan tanda vital pasien
2x24 jam -Mengkompres -Untuk
hilertermi dengan air mengetahui
hilang atau hangat suhu tubuh
terkontrol -Berikan normal
dengan KH: pakaian tipis -Untuk
-suhu tubuh dan dapat membantu
pasien menyerap mengurangi
menurun keringat penguapan
-klien lebih -Kolaborasi pada tubuh
rileks dengan dokter pasien
Td: 120/80 -Untuk
mmHg pemberian obat
N. : 80 x/menit penurun panas
S: 38,6°c
RR: 20 x/menit
2. Setelah -Kaji tingkat -Untuk
dilakukan kebutuhan mengetahui
tindakan nutrisi pasien adanya
keperawatan -Anjurkan peningkatan
2x24 jam makan sedikit berat badan
kebutuhan tapi sering -Mampu
nutrisi pasien -Anjurkan mengidentifika
terpenuhi makan selagi si nutrisi
secara adekuat hangat -Untuk
dengan KH: -Anjurkan memenuhi
-pasien sudah pasien untuk kebutuhan
tidak mual meningkatkan nutrisi
muntah protein dan -Untuk
-Pasien sudah vitamin c menentukan
tidak lemas -Kolaborasi kebutuhan
- pasien pemberian diet kalori dan
menghabiskan makanan nutrisi yang
1 porsi dengan ahli dibutuhkan
makanan gizi pasien
10. Implementasi
No Jam/tanggal Implementasi Respon
Dx
I,II,II Selasa Mengobservasi KU+ Ttv DS: pasien
I 7/01/2020 mengatakan bersedia
16.00 untuk di ukur Ttv.
Do:
Td: 120/80
N : 78x/menit
RR: 20x/menit
S: 38,6°c
16.15 Mengkompres dengan air DS: pasien
I hangat melibatkan keluarga mengatakan bersedia
pasien dikompres air hangat
DO: supaya suhu
tubuh pasien turun
16.30 Kolaborasi dengan ahli gizi DS: pasien
II untuk memberikan mengatakan bersedia
makanan. makan
DO: pasien
menghabiskan ¼ porsi
makannya
DS: pasien
19.00 Mengajar teknik relaksasi mengatakan bersedia
untuk mengurangi nyeri untuk diajarkan teknik
III relaksasi untuk
mengurangi nyeri
DO: pasien tampak
lebih rileks.
I,II,II Rabu DS: pasien
I 8/01/2020 Mengobservasi KU+Ttv mengatakan bersedia
16.00 untuk di ukur Ttv
DO:
TD: 122/78 mmHg
N: 80
S: 38
RR: 20 x/menit
III
11. Evaluasi
No Tanggal Evaluasi Ttd
Dx
1 7/01/2020 S: Pasien menggunakan badannya
panas.
-pasien mengatakan lemas
O: pasien teraba panas
-pasien terlihat pucat dan lemas
Ttv :
Td:120/80 mmHg
N: 78x/menit
S: 38,6°c
RR: 20x/menit
A: masalah hilertermi belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-kaji keadaan umum pasien
-periksa Ttv
-kolaborasi pemberian obat
II
S: pasien mengatakan mual dan
muntah
O: pasien terlihat pucat dan lemas
A: masalah ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Anjurkan pasien untuk makan
makanan sesuai indikasi
-kolaborasi pemberian cairan
intravena
-memantau mual dan muntah
III S: pasien mengatakan nyeri perut
bagian bawah
O: P: nyeri bila ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 5(sedang)
T: hilang timbul
Ttv
Td: 120/80 mmHg
N : 78x/menit
S. : 38,6°c
RR: 20x/menit
A: masalah nyeri belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-kaji keadaan umum pasien
- evaluasi Drajat nyeri
- kaji ulang penyebab nyeri
- kolaborasi dengan dokter
1. 08/01/2020 S: pasien mengatakan panas
tubuhnya sudah berkurang.
O: pasien lemas dan pucat
A: masalah hilertermi teratasi
sebagian
P: intervensi dilanjutkan
-kaji keadaan umum pasien
- monitor Ttv pasien
- memberikan obat penurun
panas.
III
S: pasien mengatakan nyeri perut
sudah berkurang.
O: P: nyeri bila ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 4(sedang)
T: hilang timbul
Ttv
Td: 122/78 mmHg
N : 80 x/menit
S : 38°c
RR: 20 x/menit
A: masalah nyeri sudah teratasi
sebagian
P: intervensi dilanjutkan
-evaluasi derajat nyeri
- kaji ulang penyebab nyeri
- memberikan obat nyeri.
I 09/01/2020 S: pasien mengatakan sudah tidak
demam
O: TTV
Td: 110/71 mmHd
N: 64 x/ menit
S: 36°c
RR: 20 x/menit
A: masalah hilertermi sudah
teratasi
P: intervensi dihentikan
III
S: pasien mengatakan sudah tidak
nyeri perut
O: P: pasien mengatakan nyeri
berkurang
Q: -
R: perut
S: 2(ringan)
T: hilang timbul
Ttv
Td: 110/71 mmHg
N: 64 x/minit
S: 36°c
RR: 20 x/menit
A: masalah nyeri akut sudah
teratasi
P: intervensi dihentikan