Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN DIAGNOSA


TYPHOID DI BANGSAL MAWAR
RUMAH SAKIT SISMA MEDIKA KARANGGEDE

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


untuk Menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Nasional

Disusun Oleh :
Nama: Cut Misra Niar
NIS : 1060
Kelas :XI Keperawatan 1

KOMPETENSI KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AN-NUR AMPEL
BOYOLALI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKL) yang disusun oleh :

Nama : Cut Misra Niar

NIS :1060

Kelas :XI Asisten Keperawatan 1

Program StudiKeahlian :Keperawatan

Lokasi :Rumah Sakit Sisma Medika

Tanggal Pelaksanaan :23 Desember 2019 – 15 Februari 2020

Yang berjudul :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN DIAGNOSA

TYPHOID DI BANGSAL MAWAR

RUMAH SAKIT SISMA MEDIKA KARANGGEDE

Telah disetujui dan disahkan pada

Hari : ....................................
Tanggal : ....................................

Pembimbing 1 Pembimbing ll

DWI IDA ROCHMAWATI,S.KEP,NS SRI WAHYUNI S.Pd.


Kepala sekolah SMK An-Nur Ampel

SYAMSUDIN JOKO SUSENO,S.T


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa”
(Abdul Muis)
“Bangunlah suatu dunia dimana semua
bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan”
(Ir. Soekarno)
“Gantunglah cita-citamu setinggi langit!
Bermimpilah setinggi langit! Jila engkau
terjatuh engkau akan jatuh diantara bintang
bintang” (Ir. Soekarno)
“jadilah seperti bintang, walau kecil dia
tetap berusaha memancarkan sinarnya”
( penyusun )

PERSEMBAHAN

1. Allah SWT
2. Ayah dan Ibu tercinta.
3. Bapak Kepala Sekolah serta Guru
Pembimbing SMK An-Nur Ampel
Boyolali.
4. Bapak dan Ibu Guru SMK An-Nur
Ampel Boyolali.
5. Teman-teman di SMK An-Nur Ampel
Boyolali
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Tiada yang lebih indah dan bermakna lagi dari lubuk hati terdalam
penyusun, selain rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman
kelak. Atas izin-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL dengan judul
Tindakan Penanganan Pada Pasien Fraktur Rumah Sakit Sisma Medika
Karanggede.

Banyak sekali dukungan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak


yang sangat berarti bagi penyusun dalam menyelesaikan laporan ini. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:

1. Syamsudin Joko Suseno, S.T., selaku kepala SMK An-nur Ampel Boyolali
2. Bapak dan ibu pembimbing di Rumah Sakit Sisma Medika Karanggede yang
telah membimbing dan membekali kami dengan berbagai pengetahuan,
keterampilan serta bantuan selama kegiatan Prakerin.
3. Bekti Susilowati,S.Kep.,M.K.M selaku kepala progam keperawatan yang
telah membimbing dan membekali ilmu serta membagi ilmu dan
keterampilan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan prakerin
dengan baik.
4. Dwi Ida Rochmawati,S.Kep,Ns selaku pembimbing laporan asuhan
keperawatan yang telah dengan kesabaran dan bimbingannya mengarahkan
dan memberikan petunjuk yang sangat berguna sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini.
5. Sri Wahyuni,S.Pd,. selaku pembimbing laporan praktek kerja lapangan yang
telah dengan kesabaran dan bimbingannya mengarahkan dan memberikan
petunjuk yang sangat berguna sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan ini.

Atas bantuan yang diberikan dari berbagai pihak tersebut, penyusun


menyampaikan apresiasi, penghargaan dan terimakasih sebesar-besarnya,
semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuannya.
Kami menyadari dalam pembuatan karya tulis ini penyusun banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapakan banyak
terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang di berikan, sehingga karya tulis ini
dapat diselesaikan. Kami juga menyadari bahwa karya tulis ini mungkin masih
banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya karya tulis ini.Penyusun berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun pembaca pada umumnya.
Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Ampel, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................I

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................II

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................III

KATA PENGANTAR ................................................................................IV

DAFTAR ISI ..............................................................................................V

DAFTAR TABEL .......................................................................................VI

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................VII

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................VIII

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

A. Latar Belakang Masalah .................................................................1


B. Tujuan Penelitian ............................................................................2
C. Manfaat Penelitian ..........................................................................2
Bab II TINJAUAN UMUM ........................................................................

A. Sejarah Rumah Sakit Karanggede Sisma Medika ..........................3


B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Karanggede Sisma Medika. 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................

A. Definisi ............................................................................................6
B. Etiologi.............................................................................................6
C. Manifestasi Klinis ...........................................................................6
D. Pemeriksaan Penunjang...................................................................7
E. Penatalaksanaan...............................................................................8
F. Masalah yang Lazim Muncul...........................................................8
G. Disharge Planning............................................................................8
H. Patofisiologi.....................................................................................9
ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................

A. Pengkajian.................................................................................10
1. Identitas................................................................................10
2. Riwayat penyakit .................................................................10
3. Riwayat kesehatan................................................................12
4. Pemeriksaan fisik..................................................................14
B. Program terapi ..........................................................................15
C. Pemeriksaan penunjang.............................................................15
D. Data fokus.................................................................................16
E. Analisis data..............................................................................16
F. Intervensi keperawatan.............................................................18
G. Implementasi ............................................................................20
H. Evaluasi.....................................................................................22
BAB IV PENUTUP.....................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................27
B. Saran ...............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................28
LAMPIRAN ..............................................................................................29
IDENTITAS SISWA...................................................................................31
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pola Aktifitas Latihan


Tabel 1.2 Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 1.3 Analisis Data
Tabel 1.4 Diagnosa Keperawatan
Tabel 1.5 Intervensi Keperawatan
Tabel 1.6 Implementasi Keperawatan
Tabel 1.7 Evalusi Keperawatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pathway Typhoid


Gambar 1.2 Genogram

DAFTAR LAMPRAN

Gambar 1.1 Ruang IDG


Gambar 1.2 Ruang Poli
Gambar 1.3 Ruang HCU
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Sekolah MenengahKejuruan (SMK) Keperawatan merupakan


salahsatu SMK yang membekali siswa dengan materi pendidikan
umum(normatif), pengetahuan dasar penunjang (adaptif), serta teori dan
keterampilan dasar kejuruan (produktif). Selain itu, SMK Keperawatan juga
mengadakan program Praktek Kerja Industri (Prakerin) diinstalasi yang
bergerak dibidang Keperawatan yang sesuai dengan kompetensi yang telah
diberikan disekolah. Sarana yang bergerak dibidang Keperawatan,
diantaranya rumah sakit dan puskesmas. Pada dasarnya, kegiatan ini
merupakan kegiatan pelatihan dilapangan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman, pengetahuan, dan keahlian praktis terhadap siswa khususnya
mengenai cara kerja seorang meningkatkan keahlian profesi, meningkatkan
kualitas sesuai tuntutan kebutuhan perawat bagi SMK Perawat. Harapan
utama dari kegiatan Prakerinya itu dapat usaha atau industri, meliputi: etos
kerja, kemampuan, motivasi, disiplin, inisiatif, dankreatif. Kegiatan Prakerin
juga bertujuan untuk memenuhi persyaratan sebagai Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Selain itu, siswa dapat mendapatkan wawasan maupun
pengalaman yang mungkin belum pernah didapatkan di lingkungan sekolah.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar bagi Mahasiswa untuk berpartisipasi dengan
tugas langsung di Lembaga terkait. Namun semakin berkembangnya
tekhnologi bukan hanya mahasiswa saja yang praktek kerja lapangan tetapi
siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Praktek Kerja Lapangan (PKL) member
kesempatan kepada siswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang telahdiperoleh
di Sekolah. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan wujud  relevansi
antara teori yang didapat selama di Sekolahan dengan praktek yang ditemui
baik dalam dunia usaha swasta maupun pemerintah.
B. Tujuan
Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan penanganan pada
Ny.R dengan diagnosa typohoid di Ruang Mawar Rumah Sakit umum
Karanggede Sisma Medika.

C. Manfaat

1. Bagi Penyusun
Menambah ilmu pengetahuan tentang penanganan penderita Typhoid.
2. BagiSekolah
Sebagai bahan kepustakaan sehingga dapat digunakan untuk mendapat
pengetahuan tentang bagaimana penanganan penderita Typhoid.
BAB II
TINJAUAN UMUM

A. SejarahRumahSakitSismamedikaKaranggede
  Rumah Sakit Sisma Medika adalah rumah sakit swasta yang terletak
di Jalan Tawes no. 18-20, Tanjung Priok Jakarta Utara, yang pada awalnya
merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) swasta pertama di
Jakarta Utara. Puskesmas ini didirikan olehAlm. Dr.Sismadi Partodimulyo,
SpB, MBA padatahun 1975.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan masyarakat, maka padatahun 1980 PUSKESMAS ini
dikembangkan menjadi “Sukmul Health Center” dengan fasilitas poli klinik
dan pelayanan rawat inap yang masih sederhana.Pada tanggal 23 April 1983
Sukmul Health Center di resmikan oleh Dinas Pelayanan Kesehatan DKI
dengan nama Rumah Sakit Sukmul berada dibawah Yayasan Sukmul adalah
Rumah Sakit type C spesialis dengan jumlah tempat tidur 60 dan dilengkapi
dengan 4 dokter spesialis yaitu dokter spesialis bedah, spesialis kandungan,
spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.Untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pada tahun 1987 Rumah Sakit Sukmul menambah fasilitas menjadi
101 tempat tidur untuk mengantisipasi persaingan ketat di bidang kesehatan,
maka padatahun 1998 Rumah Sakit Sukmul mengadakan pembenahan dan
perubahan terhadap pengelolaan dari seluruh sumber yang ada. Pada tahun
1999 Rumah Sakit Sukmul lulus akreditasi tingkat dasar dengan lima standar
pelayanan, yaitu: administrasi dan menejemen,perawatan “medical record” ,
unit gawat darurat dan pelayanan medis. Produk unggulan yang diharapkan
pada masa yang akan datang adalah “Kebidanan dan Medical Check Up”.
Tahun 2004 diadakan perubahan status yang semula berada dibawah
“Yayasan Sukmul” diganti dan sekarang dibawa “PT Sukmul Sisma Medika”.
Setelah perubahan status dan diadakan penilaian oleh tim survey dari KARS,
Pada bulan September 2004 Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika untuk kedua
kalinya lulus Akreditasi.
B. Struktur organisasi

Struktur Organisasi Rumah Sakit umum Karanggede Sisma Medika


adalah sebagai berikut :

DIREKTUR

KEPALA
INSTANSI
RAWAT INAP

SUPERVISO
R

KEPALA KEPALA
RUANG RUANG
ANGGREK MAWAR

PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Definisi Typhoid
Demam Typhoid adalah penyakit infeksi penyakit usus halus, yang
disebabkan oleh Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, Salmonella
paratyphi B, Salmonella paratyphi C, paratifoid biasanya lebih ringan,
dengan gambaran klinis sama. (Widodo Djoko, 2009)
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1
minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. (Nursalam
et al. 2008)
Demam tifoid disebarkan melalui jalur fekal-oral dan hanya
menginfeksi manusia yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Ada dua sumber penularan
Salmonella typhi, yaitu penderita demam tifoid dan karier. Seseorang yang
karier adalah orang yang pernah menderita demam tifoid dan terus
membawa penyakit ini untuk beberapa waktu atau selamanya (Nadyah,
2014)

B. Etiologi Typhoid
Salmonella Typhisama dengan salmonela yang lain adalah bakteri Gram-
negatif, mempunysi flagella, tidak berkapsul, tidak membentuk spora,
fakultatif anaerob. Mempunyai antigen smatic (o) yang terdiri dari
oligosakarida, flogerlar antigen (H) yang terdiri dari proteindan envelope
antigen (K) yang terdiri polisakarida. Mempunyai makromakuler
lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapis luar dari dinding sel
dan dinamakan endotoksin. Salmonella typhi juga dapat memperoleh
plasmid factor-R yang berkaitan dengan resistensi terdapat multiple
antibiotik.(nanda nic noc,2013 )
C. Manifestasi Klinis
1. Gejala pada anak : inkubasiantara 5-40 hari dengan rata-rata 10-14
hari
2. Demam meninggi sampai akhir minggu pertama
3. Demam turun pada minggu ke empat, kecuali demam tidak tertangani
akan menyebabkan syok, stupor dan koma
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari
5. Nyeri kepala, nyeri perut
6. Kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
7. Pusing, bradikardi, nyeri otot
8. Batuk
9. Epistaksis
10. Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi, dan ujung merah serta
tremor)
11. Hepatomegali, splenomegali, meteroismus
12. Gangguan mental berupa samnolen
13. Delirium atau piskosis
14. Dapat timbul dengan gejala yang tidak tipikal terutama pada bayi
muda sebagai penyakit demam akut dan disertai syok dan hipotermia.
(Sudoyo Aru,dkk 2009)

D. Patofisiologi
Kuman Salmonella masuk bersama makanan atau minuman.
Setelah berada dalam usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan
limfoid usus halus (terutama plak payer) dan jaringan limfoid
mesenterika. Setelah menyebabkan peradangan dan nekrose
setempat,kuman lewat pembuluh limfe masuk ke aliran darah ( terjadi
bakteremi primer) menuju ke organ – organ terutama hati dan limfa ,
sehingga organ tersebut membesar disertai nyeri pada perabaan .
Pada akhir masa inkubasi ( 5-9 hari ) kuman kembali masuk dalam
darah ( bakteremi sekunder ) dan menyebar keseluruh tubuh terutama
kedalam kelenjar limfoid usus halus , menimbulkan tukak berbentuk
lonjong di atas plak payer. tukak tersebut dapat mengakibatkan
perdarahan dan perforasi usus . pada masa bakteremi ini, kuman
mengeluarkan endotoksin yang mempunyai peran membantu proses
peradangan lokal dimana kuman ini berkembang . Demam Tifoid
disebabkan karena salmonella typhosa dan endotoksinnya merangsang
sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang
meradang . zat pirogen ini akan beredar dalam darah dan mempengaruhi
di hipotalamus yang menimbulkan gejala demam ( PPNI Klaten,2009 )
Pathway

Kuman Salmonella thypi Lolos dari asam lambung


yang masuk ke saluran
gastrointestinal
Malaise, perasaan tidak
enak badan, nyeri
Bakteri masuk ke usus halus
abdomen

Pembuluh Limfe Inflamasi Komplikasi intestinal:


perdarahan usus, perforasi
Masuk retikuloendothelial usus (bag distal ileum)
Peredaran darah (RES) terutama hatidan peritonituis
(bakteremia primer) limfa

Imflamasi pada hati dan Empedu Masuk kealiran darah


limfa (bakteremia sekunder)

Rongga usus pada kel. endotoksin


Limfoid halus

Hepatomegali Pembesaran limfa Terjadi kerusakan sel

Nyeri tekan – Nyeri akut Splenomegali Merangsang melepas zat


epirogen oleh leukosit

Mempengaruhi pusat
Lase plak peyer Penurunan moblitas usus thermoregulator
dihipotalamus

erosi Penurunan peristaltic usus


Hipertermi

konstipasi Penigkatan asma lambung

Resiko kekurangan volume Anoreksia mual muntah


Pendarahan masif cairan

Nyeri Ketidakseimbangan nutrisi


Komplikasi perforasi dan kurang dari kebutuhan
perdarahan usus tubuh
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar
leukosit normal. Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai
infeksi sekunder.
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal
setelah sembuh. Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan
penanganan khusus.
3. Pemeriksaan Uji Widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap
bakteri Salmonella typhi. Uji widal dimaksudkan untuk menentukan
adanya aglutinin dalam serum penderita demam tifoid. Akibat adanya
infeksi oleh Salmonella typhi maka penderita membuat antibody
(aglutini).
4. Kultur
Kultur darah : bisa positif pada minggu pertama
Kultur urine : bisa positif pada akhir minggu kedua
Kultur feses : bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga
5. Anti Salmonella Typhi IgM
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini infeksi akut
Salmonella typhi, karena antibodi IgM muncul pada hari ke 3 dan 4
terjadinya demam.
F. Penatalaksanaan
1. Non Farmakologi
a. Bed rest
b. Diet : diberikan bubur saring kemudian bubur kasar dan akhirnya
nasi sesuap dengan tingkat kesembuhan pasien. Diet berupa
makanan rendah serat.
2. Farmakologi
a. Kloramfenikol, dosis 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 kali
pemberian oral atau IV selama 14 hari.
b. Bila ada kontraindikasi kloramfenikol diberikan ampisilin dengan
dosis 200 mg/kg/BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian,
intravena saat belum dapat minum obat, selama 21 hari, atau
amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4
kali. Pemberian, oral/intravena 2:10hari kotrimoksasol dengan
dosis (tmp) 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian,
oral, selama 14 hari.
c. Pada kasus berat, dapat diberi seftriakson dengan dosis 50
mg/kgBB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari,
sekali sehari, intravena, selama 5-7 hari.
d. Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika
adalah meropenem, azithromisin dan fluoroquinolon.
(nanda nic noc,2015)

G. Masalah yang Lazim Muncul


1. Hipertermi berhubungan dengan meningkatnya metabolisme suhu
tubuh.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis(peningkatan
kontraksi organ).
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat.
4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan peningkatan suhu tubuh.
5. Konstipasi b.d penurunan motilitas traktus gastrointestinal (penurunan
motilitas usus).
H. Discharge Planning
1. Hindari tempat yang tidak sehat.
2. Hindari daerah endemis demam tifoid.
3. Cucuilah tangan dengan sabun dan air bersih.
4. Makanlah makanan bernutrisi lengkap dan seimbang dan
masak/panaskan sampai suhu 570C beberapa menit dan secara merata.
5. Salmonellatyphio didalam air akan mati apabila dipanasi setinggi
570C untuk beberapa menit atau dengan proses iodinasi/klorinasi.
6. Gunakan air yang sudah direbus untuk minum dan sikat gigi.
7. Mintalah minuman tanpa es kecuali air es sudah dididihkan atau dari
botol.
8. Lalat perlu dicegah menhinggapi makanan dan minuman.
9. Istirahatlah cukup dan lakukan olahraga secara teratur.
10. Jelaskan terapi yang diberikan: dosis, dan efek samping.
11. Ketahui gejala-gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut.
12. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.
13. Vaksin demam tifoid.
14. Buang sampah pada tempatnya
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN DIAGNOSA TYPHOID
DI BANGSAL MAWAR RUMAH SAKIT UMUM SISMA MEDIKA
KARANGGEDE

A. Pengkajian
1. Identitas Diri
a. Identitas Pasien : 7 Januari 2020 pukul 10.30 WIB
Nama : Ny. R
Umur : 64 tahun
Alamat : Gunung Tumpeng, Suruh
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin
Nomor MR : 08.54.75
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Alamat : Gunung Tumpeng, Suruh
No. Hp :-
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan demam kurang
lebih 7 hari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD Rumah Sakit
Karanggede Sisma Medika jam 10.30 WIB dengan keluhan demam
kurang lebih 7 hari , mual dan muntah , nyeri perut saat aktivitas ,
badan lemes , tidak mau makan TD:103/77 mmHg, N: 98 x/menit, RR:
22 x/menit, Suhu: 39oC. Setelah itu pasien dipindah ke bangsal mawar
dan setelah dikaji ulang pasien mengeluh nyeri perut dengan TD:
124/77 mmHg, N: 90 x/menit, RR:20 x/menit, Suhu: 38,6oC.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak pernah di
rawat di rumah sakit dan belum pernah mengalami penyakit seperti
saat ini.
d. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarga tidak
mempunyai penyakit menular atau keturunan seperti Asma, Diabetes
Militus, Hipertensi, dan Jantung.
e. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: perempuan

: pasien

: tinggal 1 rumah

: garis keturunan

: garis perningkahan

: laki-laki sudah meninggal

: perempuan sudah meninggal


3. Riwayat Kesehatan yaitu
a. Persepsi dan Pemeliharaan
 Pasien mengatakan jika sakit pergi ke dokter umum
 Pasien mengatakan tidak merokok
 Pasien mengatakan tidak alergi terhadap makanan apapun
b. Pola aktivitas dan latihan :
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilitas Di Tempat Tidur 

Berpindah 

Ambulasi/ROM 

Keterangan :
0: Mandiri
1: Dibantu orang lain
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat bantu
4: Tergantungan Total
c. Pola nutrisi metabolic
Program diet RS : Makanan lunak rendah serat
Intake makanan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari, makan nasi, sayur
habis 1 porsi.
Saat sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari, makan bubur, sayur
habis ¼ porsi.
Intake minuman
Sebelum sakit : Pasien mengatakan minum 1,5 liter air putih sehari.
Saat sakit : Pasien mengatakan minum 1 liter air putih sehari.

d. Pola Eliminasi
Buang Air Besar
Sebelum sakit : 1 hari sekali, warna kekuningan, konsistensi padat,
tidak memakai alat bantu pispot.
Saat sakit : 2 hari sekali, warna kekuningan, konsistensi lembek, tidak
memakai alat bantu pispot.

Buang Air Kecil


Sebelum sakit : 4x sehari, warna kuning, tidak memakai alat bantu urine
bag.
Saat sakit : 2-4x sehari, warna kuning, tidakmemakai alat bantu urine
bag.
e. Pola Tidur Dan Istirahat
Sebelum masuk di RS : Pasien mengatakan mudah tertidur nyenyak.
Tidur siang : 2 jam
Tidur malam : 8 jam
Saat di RS : Pasien mengatakan sulit tidur karena terbangun.
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 6 jam
f. Pola Perceptual
1) Penglihatan : Pasien tidak memakai alat bantu penglihatan.
2) Pendengaran : Pasien tidak memakai alat bantu pendengaran
3) Pengecapan : Pasien mengatakan lidah pasien terasa pahit
4) Penciuman : Pasien bisa mencium bau minyak kayu putih.
5) Sensasi : Pasien bisa merasakan rangsangan pada
tubuhnya.
g. Pola Persepsi Diri : Pasien mengatakan bahwa pasien akan sembuh
dan akan segera keluar dari rumah sakit.
h. Pola Seksualitas : Pasien mengatakan bahwa berhubungan suami istri
2 kali dalam seminggu.
i. Pola Peran Hubungan : Pasien mengatakan sudah bekerja tetapi selama
sakit pasien mengatakan berhenti bekerja untuk sementara, hubungan
pasien dan keluarga baik.
j. Pola Manajement Koping Stres : Pasien mengatakan jika punya
masalah dan diselesaikan sendiri.
k. Pola spiritual: Pasien beragama islam, saat ini tidak mengerjakan shalat
5 waktu dan tidak mengaji.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : composmentis
Nilai GCS : 15 E: 5. V: 4. M: 6
TTV
Td: 103/77
N : 98x/menit
S : 39°c
RR: 20x/ menit
TB: 152 cm
BB : 56 kg
b. Kepala

- Bentuk kepala mesochepal, distribusi merata dan tidak ada lesi.


- Mata : Mata kanan dan kiri simetris, fungsi penglihatan masih baik,
konjungtiva tidak anemsis, pupil dan reflek cahaya baik dan
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
- Telinga : Telinga kanan dan kiri simetris, kemampuan pendengaran
baik, tidak terdapat serum dan cairan pada lubang telinga,
tidak ada pendarahan telinga dan pasien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
c. Thorak

Paru :
I : Pengembangan dad kanan dan kiri simetris
P : Fermitus raba kanan dan kiri sama
P : Bunyi sonor
A : Bunyi vasikuler
jantungI :
ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis kuat angkat
P : Bunyi pekak
A : bunyi jantung 1 dan 2 reguler

a. Abdomen
I : Bentuk perut kecil
A : Paristaltik usus 16x/ menit
P : Hyper tympani
P :Sakit bila ditekan
b. Inguinal : Tidak ada pembesaran inguinal
c. Genitalia : bersih, tidak ada luka, tidak ada lesi atau lebam
d. Ekstremitas
1. Atas : Tangan Kiri pasien terpasang infus, sehingga
klien terbatas untuk menggerakan tangan kanannya.
Tangan kiri tidak terganggu externitasnya, sehingga
dapat berfungsi dengan baik.
2. Bawah : Kaki dan anggota gerak bawah pasien dapat digerakkan,
tidak ada masalah, klien dapat berjalan ke kamar mandi
sendiri.
3. Kulit : Tidak ada kelainan pigmen pada kulit, kulit kering, tidak
ada edema, tidak ada luka, turgor kulit cukup dan tidak ada
alonosis.
5. Program Terapi
Tanggal/ jaml Terapi
11.00 Infus Rl 20tpm + NB
11.00 Injeksi Ranitidine 1A/12 jam
11.00 Injeksi ondancentron 1A/ 12 jam
11.00 Antasid eye 3x1 cth
11.00 Paracetamol 3 x 1
23.00 Injeksi Ranitidine
23.00 Injeksi ondancentron 1A/12 jam
17.00 Antasid
17.00 Paracetamol

6. Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Angka normal
Hb 11, 6 Mg/dl 12,0 – 14,0
Leukosit 5.900 Gr/dl 5000 – 10.000
Hematokrit 37 % 38 - 48
Trombosit 150 Ribu 150.000 –
400.000
Widal:
Salmonella typhi O 1/80 Negatif Positif
Salmonella typhi H 1/160 Negatif Positif

7. Data fokus
DS:Pasien mengatakan badannya panas

Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah

Pasien mengatakan mual dan sering muntah

Pasien mengatakan badannya lemas

Pasien mengatakan lidah pasien terasa pahit

DO:Tubuh pasien teraba panas

Pasien menghabiskan 1/ 4 porsi makan


Pasien pucat dan lemah

Mukosa bibir pucat Dan kering

TD : 103/77 mmHg

N: 98 x/ menit

RR : 22 x / menit
S : 39oc

8. Analisa Data
Jam / tanggal No Data fokus problem Etiologi Ttd
Dx
7/01/2020 1. DS: pasien Hipertermi Meningkatnya
mengatakan metabolisme
badannya panas suhu tubuh
DO : tubuh pasien
teraba panas
-pasien terlihat
pucat
Td: 103/77
N : 98x/ menit
RR : 20 x/menit
S : 39oc
2. DS pasien Resiko Anoreksia
mengatakan mual ketidak
dan sering seimbanga
muntah n nutrisi
-pasien kurang
menghabiskan ¼ dari
porsi makan kebutuhan
DO: Pasien tubuh
terlihat lemah
-mukosa bibir
pasien kering
Td ; 103/77
mmHg
N : 98 x/ menit
RR: 22x/menit
S: 39°c
3. DS: pasien Nyeri akut Agen injuri
biologis
mengatakan nyeri
perut bagian
bawah.
P: nyeri bila
ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 5(sedang)
T: hilang timbul
DO: pasien
terlihat lemas dan
pucat
Td: 103/77
mmHg
N : 98 x/ menit
RR: 22x/menit
S : 39OC

9. Intervensi Keperawatan
Jam/ No Tujuan dan Intervensi Rasional Ttd
tanggal Dx kriteria hasil
7/01/2020 1. Setelah - Kaji keadaan -Untuk
dilakukan umum pasien mengetahui
tindakan -Kaji tanda keadaan umum
keperawatan tanda vital pasien
2x24 jam -Mengkompres -Untuk
hilertermi dengan air mengetahui
hilang atau hangat suhu tubuh
terkontrol -Berikan normal
dengan KH: pakaian tipis -Untuk
-suhu tubuh dan dapat membantu
pasien menyerap mengurangi
menurun keringat penguapan
-klien lebih -Kolaborasi pada tubuh
rileks dengan dokter pasien
Td: 120/80 -Untuk
mmHg pemberian obat
N. : 80 x/menit penurun panas
S: 38,6°c
RR: 20 x/menit
2. Setelah -Kaji tingkat -Untuk
dilakukan kebutuhan mengetahui
tindakan nutrisi pasien adanya
keperawatan -Anjurkan peningkatan
2x24 jam makan sedikit berat badan
kebutuhan tapi sering -Mampu
nutrisi pasien -Anjurkan mengidentifika
terpenuhi makan selagi si nutrisi
secara adekuat hangat -Untuk
dengan KH: -Anjurkan memenuhi
-pasien sudah pasien untuk kebutuhan
tidak mual meningkatkan nutrisi
muntah protein dan -Untuk
-Pasien sudah vitamin c menentukan
tidak lemas -Kolaborasi kebutuhan
- pasien pemberian diet kalori dan
menghabiskan makanan nutrisi yang
1 porsi dengan ahli dibutuhkan
makanan gizi pasien

3. Setelah Kaji keadaan -Untuk


dilakukan umum pasien mengetahui
tindakan Kaji tanda keadaan umum
keperawatan tanda vital pasien
2x24 jam nyeri Evaluasi Drajat -Untuk
hilang atau nyeri mengetahui
terkontrol Berikan Drajat nyeri
dengan KH: lingkungan -Untuk
-ambang nyeri yang nyaman mengurangi
hilang Kaji ulang nyeri pasien
- pasien lebih yang
merasa nyaman meningkatkan
-Pasien lebih nyeri
rileks

10. Implementasi
No Jam/tanggal Implementasi Respon
Dx
I,II,II Selasa Mengobservasi KU+ Ttv DS: pasien
I 7/01/2020 mengatakan bersedia
16.00 untuk di ukur Ttv.
Do:
Td: 120/80
N : 78x/menit
RR: 20x/menit
S: 38,6°c
16.15 Mengkompres dengan air DS: pasien
I hangat melibatkan keluarga mengatakan bersedia
pasien dikompres air hangat
DO: supaya suhu
tubuh pasien turun
16.30 Kolaborasi dengan ahli gizi DS: pasien
II untuk memberikan mengatakan bersedia
makanan. makan
DO: pasien
menghabiskan ¼ porsi
makannya

17.00 Memberikan terapi DS: pasien


I,II,II Ranitidine, antasid, mengatakan bersedia
I Paracetamol. untuk diberikan terapi
DO: pasien meminum
obat oralnya

DS: pasien
19.00 Mengajar teknik relaksasi mengatakan bersedia
untuk mengurangi nyeri untuk diajarkan teknik
III relaksasi untuk
mengurangi nyeri
DO: pasien tampak
lebih rileks.
I,II,II Rabu DS: pasien
I 8/01/2020 Mengobservasi KU+Ttv mengatakan bersedia
16.00 untuk di ukur Ttv
DO:
TD: 122/78 mmHg
N: 80
S: 38
RR: 20 x/menit

Menganjurkan kompres air DS: pasien


16.10 hangat dan berikan selimut mengatakan bersedia
I tipis pada pasien untuk dikompres dan
diberikan selimut tipis.
DO:suhu tubuh pasien
menurun
Suhu sebelum 38°c
Suhu sesudah 36,8°c

16.30 Menganjurkan pasien untuk DS: pasien


II makan sesuai program diet mengatakan bersedia
makan
DO: pasien
menghabiskan ½ porsi
Memberikan terapi makannya
17.00 Ranitidine, ondancentron,
I,II,II antasid, Paracetamol DS: pasien
I mengatakan bersedia
untuk diberikan terapi
DO: pasien minum
obat oralnya.
19.00 Mengkaji skala
Nyeri DS: pasien
III mengatakan nyeri
perutnya sudah
berkurang
DO:
P: nyeri bila ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 4(sedang)
T: hilang timbul
Kamis Mengobservasi Keadaan
9/01/2020 umum pasien
I,II,II DS: pasien
I Mengatakan badannya
sudah terasah baik.
Mengobservasi Ttv
DS:pasien mengatakan
bersedia untuk diukur
I,II,II Ttv
I DO:
TD: 110/71
N. : 64 x/menit
S: 36,2°c
RR: 20 x/menit

DS: pasien bersedia


Memberikan makan siang untuk makan
untuk pasien makanannya
DO: pasien
menghabiskan 1 porsi
II makanannya

Memberikan terapi DS: pasien


Ranitidine, antasid, mengatakan bersedia
ondancentron, Antasid untuk minum obat
Paracetamol DO: pasien meminum
obat oralnya
I,II,II
I DS: pasien bersedia
Menganjurkan pasien untuk untuk istirahat
istirahat DO: Pasien tidur
kurang lebih 5jam

III
11. Evaluasi
No Tanggal Evaluasi Ttd
Dx
1 7/01/2020 S: Pasien menggunakan badannya
panas.
-pasien mengatakan lemas
O: pasien teraba panas
-pasien terlihat pucat dan lemas
Ttv :
Td:120/80 mmHg
N: 78x/menit
S: 38,6°c
RR: 20x/menit
A: masalah hilertermi belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-kaji keadaan umum pasien
-periksa Ttv
-kolaborasi pemberian obat

II
S: pasien mengatakan mual dan
muntah
O: pasien terlihat pucat dan lemas
A: masalah ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Anjurkan pasien untuk makan
makanan sesuai indikasi
-kolaborasi pemberian cairan
intravena
-memantau mual dan muntah
III S: pasien mengatakan nyeri perut
bagian bawah
O: P: nyeri bila ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 5(sedang)
T: hilang timbul
Ttv
Td: 120/80 mmHg
N : 78x/menit
S. : 38,6°c
RR: 20x/menit
A: masalah nyeri belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-kaji keadaan umum pasien
- evaluasi Drajat nyeri
- kaji ulang penyebab nyeri
- kolaborasi dengan dokter
1. 08/01/2020 S: pasien mengatakan panas
tubuhnya sudah berkurang.
O: pasien lemas dan pucat
A: masalah hilertermi teratasi
sebagian
P: intervensi dilanjutkan
-kaji keadaan umum pasien
- monitor Ttv pasien
- memberikan obat penurun
panas.

S: pasien mengatakan mual dan


II
muntah sudah berkurang
O: pasien masih muntah satu kali
A: masalah gangguan ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Sudah teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan
-kolaborasi dengan ahli gizi
-kaji adanya elegi makanan.

III
S: pasien mengatakan nyeri perut
sudah berkurang.
O: P: nyeri bila ditekan
Q: tertusuk tusuk
R: perut
S: 4(sedang)
T: hilang timbul
Ttv
Td: 122/78 mmHg
N : 80 x/menit
S : 38°c
RR: 20 x/menit
A: masalah nyeri sudah teratasi
sebagian
P: intervensi dilanjutkan
-evaluasi derajat nyeri
- kaji ulang penyebab nyeri
- memberikan obat nyeri.
I 09/01/2020 S: pasien mengatakan sudah tidak
demam
O: TTV
Td: 110/71 mmHd
N: 64 x/ menit
S: 36°c
RR: 20 x/menit
A: masalah hilertermi sudah
teratasi
P: intervensi dihentikan

S: pasien mengatakan sudah tidak


II
muntah,makan habis 1 porsi
O: tampak pasien sudah tidak
muntah saat makan dan minum
A: masalah ketidakseimbangan
nutrisi sudah teratasi
P: intervensi dihentikan

III
S: pasien mengatakan sudah tidak
nyeri perut
O: P: pasien mengatakan nyeri
berkurang
Q: -
R: perut
S: 2(ringan)
T: hilang timbul
Ttv
Td: 110/71 mmHg
N: 64 x/minit
S: 36°c
RR: 20 x/menit
A: masalah nyeri akut sudah
teratasi
P: intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai