DOSEN
Istiqamah, SST., M.Kes
PENGAMPU
JADWAL PELAKSANAAN
Minggu I
BENTUK EVALUASI
Kuis
PERTANYAAN
Isilah kuis pada lembar berikut sesuaikan dengan arahan pada PPT di materi.
Masalah Penjelasan
GANGGUAN HAID
PERDARAHAN UTERUS ABDOMINAL
KEPUTIHAN
ENDOMETRIOSIS
PENYAKIT RADANG PANGGUL
BARTOLINITIS
MIOMA UTERI
TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK
JAWABAN
1. Jenis Syok
1) Syok Hipovolemik
Syok hipopolemik adalah kondisi darurat dimana jantung tidak mampu memasok darah
yang cukup ke seluruh tubu akibat volume darah yang berkurang.
2) Tanda dan Gejala
Gejala syok hipovolemik yang termasuk gejala ringan adalah sebagai berikut ini:
Sakit kepala
Pusing
Mual
Kelelahan
Keringat berlebih
Sedangkan gejala syok hipovolemik yang parah dan membutuhkan penanganan segera
adalah seperti:
Kulit lembap dan dingin
Kulit pucat
Pernapasan cepat dan pendek
Detak jantung cepat
Urin sedikit atau tidak keluar sama sekali
Kebingungan
Lemah
Denyut nadi lemah
Bibir dan kuku membiru
Hilang kesadaran
Sedangkan jika terjadi pendarahan internal, tanda syok hipovolemik adalah sebagai
berikut ini:
Nyeri perut
Darah pada tinja
Tinja hitam dan kering
Darah dalam urin
Muntah darah
Sakit dada
Pembengkakan pada perut
3) Penatalaksanaan
Syok hipovolemik adalah kondisi yang dapat menyebabkan kematian jika tidak diatasi.
Jika Anda mengalami atau mememukan seseorang yang mengalami gejala syok
hipovolemik, segera hubungi tenaga medis.
Sebelum petugas kesehatan datang atau sebelum sampai di rumah sakit, terdapat
beberapa langkah penanganan syok hipovolemik agar kondisinya tidak semakin
memburuk. Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan:
Mintalah orang yang diduga mengalami syok untuk berbaring rata dengan kaki
terangkat sekitar 30 cm.
Jangan menggerakkan orang tersebut jika dicurigai terdapat cedera pada kepala,
leher, maupun punggung.
Jaga orang tersebut tetap hangat untuk mencegah hipotermia.
Jangan berikan cairan melalui mulut.
Jangan mengkat kepala mereka.
Bersihkan kotoran-kotoran yang ada di sekitar lokasi cedera, namun jangan lepaskan
benda yang mungkin tertanam atau tersangkut pada luka.
Jika area cedera bersih, gunakan benda semacam handuk untuk menahan darah
agar tidak semakin banyak jumlah darah yang keluar.
Transfusin yang mungkin diberikan termasuk transfusi plasma darah, trombosit, sel
darah merah, atau kristaliod intravena. Dokter juga mungkin akan memberikan obat-
obatan untuk meingkatkan sirkuklasi darah dan meningkatkan kekuatan pompa jantung.
Pemberian cairan kristaloid 10-20 mL/kgBB secara bolus dalam 10-30 menit dapat
dilakukan sambil menilai respons tubuh. Pada syok hipovolemik, peningkatan volume
intravaskular akan meningkatkan isi sekuncup disertai penurunan frekuensi jantung.
Pada kasus yang berat, pemberian cairan dapat diulangi 10 mL/kgBB sambil menilai
respons tubuh. Pada umumnya anak dengan syok hipovolemik mempunyai nilai tekanan
vena sentral kurang dari 5 mmHg. Pemberian cairan harus diteruskan hingga mencapai
normovolemik. Kebutuhan cairan untuk mengisi ruang intravaskuler umumnya dapat
dikurangi bila digunakan cairan koloid.
2.
2) Penentuan
a. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala syok secara klinis :
1. Nadi cepat dan halus (> 100/menit)
2. Tekanan darah turun (diastolik < 60 mmHg)
3. Respirasi cepat (> 32/ menit)
4. Temperatur suhu turun < 36,5 C
5. Pucat terutama pada konjungtiva, telapak tangan, bibir.
6. Berkeringat, gelisah, apatis/bingung, pingsan/tidak sadar
7. Tekanan darah ↓↓ (sistolik < 90 mmHg)
Tanda dan gejala lain :
1. Pucat (kelopak mata dalam, telapak tangan, sekitar mulut)
2. Keringat/kulit terasa dingin dan lembab
3. Urin sedikit (< 30 ml/jam)
4. Kesadaran penderita menurun
5. Nafas dangkal dan kadang tak teratur.
6. Mata penderita tampak hampa, tidak bercahaya dan manik matanya/pupil melebar.
b. Peristiwa-peristiwa dalam kebidanan yang menimbulkan syok antara lain:
1. Perdarahan
Perdarahan merupakan penyebab utama syok dalam kebidanan. Perdarahan sampai
syok antara lain : abortus, kehamilan ektopik, Mola hidatitosa, gangguan pelepasan
plasenta, Atonia uteri, plasenta previa, rupture uteri.
2. Infeksi berat
Infeksi berat sebagai penyebab syok masih sering ditemukan diantaranya adalah
syok septik atau syok endotoksik dengan kuman terseringnya yaitu gram negatif.
Peristiwa infeksi yang dapat menimbulkan syok adalah : abortus infeksiosus, febris
puerperalis yang berat, piolenefritis.
3. Solusio plasenta
Solusio plasenta yang berat selain karena perdarahan syok juga terjadi karena
inversio uteri, syok terjadi disamping karena perdarahan juga bersifat neurogen
karena tarikan kuat pada peritoneum, kedua ligamentum infudibulo pelvikum, serta
ligamentum rotundum.
4. Emboli air ketuban
Syok karena emboli air ketuban berlangsung sangat mendadak dan berakhir dengan
kematian. Penderita mendadak gelisah, sesak nafas, kejang dan meninggal. Emboli
air ketuban terjadi pada his yang kuat dan ketuban telah pecah. Karena his yang
kuat, air ketuban bersama mekonium, rambut lanugo dan vernik kaseosa masuk
kedalam sinus-sinus dalam dinding uterus dan dibawa ke paru-paru.
5. Supine hipotensive syndrome
Supine hipotensive syndrome terjadi karena adanya tekanan vena kava oleh rahim,
sering terjadi pada kehamilan kembar, hidramnion dan kehamilan trimester akhir.
3) Penanganan
Syok Obstetri adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang disebabkan baik oleh
perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya. Klasifikasi Syok : Syok hipovolemik,
syok sepsis (endatoxin shock), syok kardiogenik, dan syok neurogenik.
Penanganan syok terbagi dua bagian yaitu:
Penanganan Awal
1. Mintalah bantuan, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan harus dipastikan bahwa
jalan napas bebas.
3. Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan suhu tubuh)
4. Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan risiko terjadinya
aspirasi jika ia muntah dan untuk memeastikan jalan napasnya terbuka.
5. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas karena hal ini akan
menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah ke organ vitalnya.
6. Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung (jika
memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian kaki)
Penanganan Khusus
Mulailah infus intra vena. Darah diambil sebelum pemberian cairan infus untuk
pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan (cross match), pemeriksaan
hemoglobin, dan hematokrit. Jika memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk
trombosit, ureum, kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji
pembekuan.