Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

UNIVERSITAS SARI MULIA

MATA KULIAH Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan

KODE MK Bid. 021

DOSEN
Istiqamah, SST., M.Kes
PENGAMPU

NAMA Natasha Priskila


MAHASISWA/
NIM 11194861911011

JADWAL PELAKSANAAN

Minggu I

BENTUK EVALUASI

Kuis

PERTANYAAN

Kerjakan kuis dengan penjelasan yang tepat untuk setiap orang

Isilah kuis pada lembar berikut sesuaikan dengan arahan pada PPT di materi.

1. Curiga syok ..... apa yang bisa dilakukan saudara


2. Jelaskan apa yang dikatakan saudara tentang masalah ginekologi di bawah

Masalah Penjelasan

 
GANGGUAN HAID  
PERDARAHAN UTERUS ABDOMINAL  
KEPUTIHAN  
ENDOMETRIOSIS  
PENYAKIT RADANG PANGGUL  
BARTOLINITIS  
MIOMA UTERI  
TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK  

3. Bagaimana Penanganan Lanjutan Pada Kasus Kegawatdaruratan Maternal Setelah Anda


Pahami Penanganan Dasar ????
4. Bagaimana Pencegahan, Penentuan Dan Penanganan Syok Dalam Kebidanan

JAWABAN
1. Jenis Syok
1) Syok Hipovolemik

Syok hipopolemik adalah kondisi darurat dimana jantung tidak mampu memasok darah
yang cukup ke seluruh tubu akibat volume darah yang berkurang.
2) Tanda dan Gejala
Gejala syok hipovolemik yang termasuk gejala ringan adalah sebagai berikut ini:
 Sakit kepala
 Pusing
 Mual
 Kelelahan
 Keringat berlebih

Sedangkan gejala syok hipovolemik yang parah dan membutuhkan penanganan segera
adalah seperti:
 Kulit lembap dan dingin
 Kulit pucat
 Pernapasan cepat dan pendek
 Detak jantung cepat
 Urin sedikit atau tidak keluar sama sekali
 Kebingungan
 Lemah
 Denyut nadi lemah
 Bibir dan kuku membiru
 Hilang kesadaran

Sedangkan jika terjadi pendarahan internal, tanda syok hipovolemik adalah sebagai
berikut ini:
 Nyeri perut
 Darah pada tinja
 Tinja hitam dan kering
 Darah dalam urin
 Muntah darah
 Sakit dada
 Pembengkakan pada perut

3) Penatalaksanaan
Syok hipovolemik adalah kondisi yang dapat menyebabkan kematian jika tidak diatasi.
Jika Anda mengalami atau mememukan seseorang yang mengalami gejala syok
hipovolemik, segera hubungi tenaga medis.
Sebelum petugas kesehatan datang atau sebelum sampai di rumah sakit, terdapat
beberapa langkah penanganan syok hipovolemik agar kondisinya tidak semakin
memburuk. Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan:
 Mintalah orang yang diduga mengalami syok untuk berbaring rata dengan kaki
terangkat sekitar 30 cm.
 Jangan menggerakkan orang tersebut jika dicurigai terdapat cedera pada kepala,
leher, maupun punggung.
 Jaga orang tersebut tetap hangat untuk mencegah hipotermia.
 Jangan berikan cairan melalui mulut.
 Jangan mengkat kepala mereka.
 Bersihkan kotoran-kotoran yang ada di sekitar lokasi cedera, namun jangan lepaskan
benda yang mungkin tertanam atau tersangkut pada luka.
 Jika area cedera bersih, gunakan benda semacam handuk untuk menahan darah
agar tidak semakin banyak jumlah darah yang keluar.

Penanganan syok hipovolemik oleh petugas medis biasanya dimulai dengan


memberikan tranfusi cairan atau darah melalui infus. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan sirkulasi darah dan mengisi kembali darah yang hilang untuk
menstabilkan kerusakan akibat syok hipovolemik.

Transfusin yang mungkin diberikan termasuk transfusi plasma darah, trombosit, sel
darah merah, atau kristaliod intravena. Dokter juga mungkin akan memberikan obat-
obatan untuk meingkatkan sirkuklasi darah dan meningkatkan kekuatan pompa jantung.

Obat-obatan yang diberikan adalah seperti dopamine, dobutamin, norepinefrin, atau


epinefrin. Pemberian antibiotik juga mungkin dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri
dan syik septik. Kondisi jantung pasien akan dipantau untuk melihat ekfektivitas
perawatan yang dilakukan.

Pemberian cairan kristaloid 10-20 mL/kgBB secara bolus dalam 10-30 menit dapat
dilakukan sambil menilai respons tubuh. Pada syok hipovolemik, peningkatan volume
intravaskular akan meningkatkan isi sekuncup disertai penurunan frekuensi jantung.
Pada kasus yang berat, pemberian cairan dapat diulangi 10 mL/kgBB sambil menilai
respons tubuh. Pada umumnya anak dengan syok hipovolemik mempunyai nilai tekanan
vena sentral kurang dari 5 mmHg. Pemberian cairan harus diteruskan hingga mencapai
normovolemik. Kebutuhan cairan untuk mengisi ruang intravaskuler umumnya dapat
dikurangi bila digunakan cairan koloid.
2.

Masalah Penjelasan Penanganan Lanjutan


GANGGUAN HAID Gangguan menstruasi adalah 1. Berendam air hangat atau
kondisi ketika siklus menstruasi menempelkan kompres
mengalami anomali atau kelainan. hangat pada bagian
Hal ini bisa berupa perdarahan abdomen. Hal tersebut
menstruasi yang terlalu banyak bertujuan untuk
atau terlalu sedikit, siklus mengurangi nyeri dan
menstruasi yang tidak beraturan, kram akibat haid.
dan bahkan tidak haid sama sekali. 2. Berolahraga dapat
mengurangi nyeri haid.
3. Beberapa ahli
mengatakan, gangguan
menstruasi bisa dikurangi
risikonya dengan
mengatur pola makan
sekitar 14 hari sebelum
haid. Disarankan untuk
mengonsumsi gandum
utuh, buah, dan sayuran
segar, serta menghindari
lemak jenuh dan makanan
cepat saji. Selain itu,
batasi konsumsi garam
(sodium), membatasi
asupan kafein, gula, dan
alkohol.
4. Cegah dan atasi anemia.
PERDARAHAN UTERUS Perdarahan uterus abdominal Ada beberapa perawatan
ABDOMINAL adalah perdarahan berat dan lama untuk perdarahan uterus
yang terjadi di luar periode abnormal. Kadang, ketika
menstruasi bulanan. Pada kondisi seorang gadis sedang melalui
normal, menstruasi berlangsung masa puber, dokter tidak akan
antara 5 hingga 8 hari, dengan merekomendasikan
siklus antara 21 hingga 35 hari. pengobatan apa pun. Ini
Namun, ketika terjadi perdarahan karena nantinya kadar hormon
uterus abnormal, perdarahan Anda akan seimbang lagi.
terjadi di antara periode bulanan, Pengobatan yang terbaik buat
atau terjadi perdarahan hebat Anda tergantung pada
dalam waktu yang relatif lama. penyebab perdarahan uterus
abnormal.

Pengobatan yang paling


umum dan sederhana yaitu
kombinasi pil KB yang
mengandung estrogen dan
progesteron. Keduanya
berfungsi untuk mengatur
siklus menstruasi Anda.
Terutama jika Anda tidak
sedang mengusahakan
kehamilan.
Kalau perdarahannnya terlalu
deras dan Anda tidak bisa
menjalani pengobatan dengan
pil KB, Anda mungkin
diberikan infus estrogen
sampai perdarahannya
mereda. Hal ini biasanya
dilanjutkan dengan progestin
untuk menyeimbangkan
hormon.

Bila Anda sedang berusaha


hamil dan tidak mengalami
perdarahan yang terlalu deras,
dokter Anda mungkin
meresepkan obat untuk
merangsang ovulasi, yaitu
clomiphene atau clomid.
Merangsang ovulasi dapat
menghentikan perdarahan
menstruasi yang
berkepanjangan.

Perdarahan menstruasi yang


berkepanjangan dan deras
disertai dengan dinding rahim
menebal bisa diatasi dengan
prosedur yaitu dilatasi dan
kuret. Pembedahan ini
dilakukan dengan cara
mengangkat atau menguret
sebagian dinding rahim.

Kalau sel-sel rahim Anda tidak


normal, Anda mungkin diminta
untuk melakukan biopsi
tambahan setelah
pengobatan. Bila misalnya sel-
sel tersebut adalah sel kanker,
Anda mungkin dianjurkan
untuk menjalani histerektomi
(angkat rahim). Namun, ini
biasanya jadi pilihan terakhir.
KEPUTIHAN Keputihan atau Fluor Albus atau
Dokter sering kali
Leukorea merupakan sekresi
memerintahkan pasien datang
vaginal pada wanita. Keputihan
ke Laboratorium Klinik untuk
pada dasarnya dapat digolongkan
dilakukan kultur terhadap
menjadi dua golongan yaitu
ambilan sekret keputihan. Dari
keputihan normal (fisiologis) dan
biakan kultur, dapat
keputihan abnormal (patologis).
diketahuinya antibiotik yang
Keputihan fisiologis adalah
tepat untuk mengobatinya,
keputihan yang biasanya terjadi
terutama untuk E. coli,
setiap bulannya, biasanya muncul
Klebsiela sp dan
menjelang menstruasi atau
Pseudomonas sp yang sering
sesudah menstruasi ataupun masa
resiten terhadap beberapa
subur. Keputihan patologis dapat
jenis antibiotik tertentu.
disebabkan oleh infeksi biasanya
Resistensi ini dapat berubah-
disertai dengan rasa gatal di dalam
ubah sejalan dengan waktu
vagina dan di sekitar bibir vagina
dan dapat berbeda
bagian luar. Penyebab umum
resistensinya pada orang yang
keputihan ini antara lain bakteri,
berlainan.
virus, jamur atau juga parasit.
Infeksi ini dapat menjalar dan Kadang-kadang keputihan
menimbulkan peradangan ke dapat juga bersamaan
saluran kencing, sehingga dengan Infeksi saluran kemih,
menimbulkan rasa pedih saat si karena itu perlu dibedakan
penderita buang air kecil. apakah hanya keputihan saja
atau keduanya. Jika sulit
buang air kecil atau terasa
anyang-anyangan atau
merasa ada air seni yang
tertinggal atau merasa tidak
tuntas, maka ini adalah tanda
kemungkinan terjadinya
infeksi saluran kemih. Jika
juga disertai dengan adanya
keputihan, maka bisa
ditangani oleh Dokter
Spesialis Urologi (SpU). Jika
hanya keputihan saja dapat ke
Dokter Spesialis Kandungan
(SpOG), Dokter Spesialis
Penyakit Dalam (SpPD) atau
dokter umum. Dengan hasil
kultur, dokter akan mengobati
penyakit dengan antibiotik
yang sesuai.
ENDOMETRIOSIS Endometriosis adalah radang yang Pilihan pengobatan untuk
terkait dengan hormon endometriosis:
estradiol/estrogen berupa
pertumbuhan jaringan endometrium
1. Obat-obatan yang
yang disertai perambatan
menekan
pembuluh darah, hingga menonjol
aktivitas ovarium dan
keluar dari rahim (pertumbuhan memperlambat
ectopic) dan menyebabkan pelvic pertumbuhan
pain jaringan endometrium
2. Pembedahan untuk
membuang sebanyak
mungkin endometriosis
3. Kombinasi obat-obatan
dan pembedahan
4. Histerektomi, sering kali
disertai dengan
pengangkatan tuba
falopii dan ovarium.
PENYAKIT RADANG Radang panggul atau pelvic Penanganan radang panggul
PANGGUL inflammatory disease (PID) adalah atau pelvic inflammatory
suatu infeksi yang menjangkiti disease dapat dilakukan
serviks (leher rahim), uterus dengan cara pemberian
(rahim), tuba falopi (saluran indung antibiotik pada penderita yang
telur), dan ovarium (indung telur). masih berada pada tahapan
Kasus radang panggul sebagian awal penyakit. Biasanya
besar ditemukan pada perempuan penderita akan diberikan
berusia 15-24 tahun yang aktif antibiotik metronidazole,
secara seksual. Selain infertilitas, ofloxacin, doxycycline, atau
penyakit radang panggul yang tidak ceftriaxone untuk mengobati
segera ditangani dapat infeksi bakteri, setidaknya
menyebabkan nyeri panggul kronis, selama 14 hari. Pemberian
dan kehamilan ektopik. antibiotik dapat disertai
dengan pemberian obat
pereda sakit, seperti ibuprofen
dan paracetamol jika
penderita merasakan sakit di
daerah perut atau panggul.
Bagi penderita yang sedang
hamil, disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter
sebelum mengonsumsi
antibiotik.

Sebagian besar pasien


dengan kasus radang panggul
berat dapat menerima
antibiotik melalui infus di
rumah sakit. Pengobatan
dengan antibiotik harus
diselesaikan sampai tuntas
sesuai dengan periode
konsumsi yang dianjurkan
oleh dokter agar infeksi bakteri
benar-benar hilang.

Bagi penderita radang


panggul yang memakai alat
kontrasepsi IUD, dokter
kemungkinan akan
menganjurkan pencabutan
alat kontrasepsi tersebut bila
gejala tidak kunjung membaik
setelah beberapa hari.

Untuk mencegah penyebaran


infeksi pada orang lain selama
periode pengobatan radang
panggul, pasangan seksual
penderita juga disarankan
untuk menjalani pemeriksaan
dan pengobatan, walau tidak
nampak gejala yang sama.
Dokter juga akan
menganjurkan penderita dan
pasangannya untuk tidak
berhubungan seksual selama
proses pengobatan
berlangsung.

Prosedur operasi dilakukan


jika abses telah muncul pada
organ yang terinfeksi dan
terdapat jaringan parut yang
menyebabkan nyeri. Tindakan
operasi dapat dilakukan
dengan membuka perut
(laparotomi) atau dengan
bedah minimal invasif
(laparoskopi), untuk
mengangkat atau mengalirkan
abses dan memotong jaringan
parut.
BARTOLINITIS Kista kelenjar Bartholin umumnya Langkah-langkah penanganan
dapat hilang dengan sendirinya. berikut dapat
Ukurannya kecil dan tidak terasa direkomendasikan kepada
nyeri. Meski demikian, kadang pasien yang mengalami
gangguan ini dapat menyebabkan gangguan pada Kelenjar
kondisi yang lebih berat, yaitu jika Bartholin:
kista Bartholin terinfeksi dan
menyebabkan rasa nyeri, sehingga Merendam vagina hingga
penderita kesulitan untuk berjalan. panggul dan bokong di dalam
air hangat, beberapa kali
Kelenjar Bartholin adalah sepasang dalam sehari selama 3-4 hari,
organ kecil di bawah lipatan bibir untuk membantu meluruhkan
vagina, disebut labia, pada area kista yang terinfeksi.
kemaluan wanita. Kelenjar ini Mengonsumsi antibiotik dari
berperan mengeluarkan cairan dokter, untuk menangani kista
untuk melembapkan dan melumasi yang terinfeksi bakteri atau
bagian luar vagina. Cairan ini untuk mengobati infeksi
keluar dari saluran Bartholin yang menular seksual.
berada pada mulut vagina. Marsupialisasi, yaitu prosedur
di mana dokter menyayat kista
kelenjar Bartholin kemudian
menjahit tiap sisi sayatan kista
pada bagian di sekitarnya
untuk mengeluarkan cairan
yang tersumbat. Setelah
cairan dan darah keluar,
dokter akan memberikan alas
dan kateter khusus untuk
mencegah kambuhnya kista
kelenjar Bartholin.
Operasi untuk mengeringkan
cairan pada kista yang sangat
besar atau yang terinfeksi.
Pada beberapa kasus yang
sangat jarang terjadi, dokter
mungkin perlu mengangkat
kelenjar Bartholin dengan
operasi. Biasanya prosedur ini
dilakukan bila penanganan
lain tidak berhasil.

Meski gangguan kelenjar


Bartholin tidak selalu dapat
dicegah, tetapi risiko
terjadinya gangguan ini dapat
dikurangi dengan menjaga
kebersihan organ kewanitaan,
menggunakan kondom saat
berhubungan seksual, serta
melakukan hubungan seksual
yang aman. Selain itu,
upayakan untuk mengonsumsi
cukup cairan serta hindari
menahan kencing dalam
waktu terlalu lama.
MIOMA UTERI Mioma merupakan suatu Dokter akan melakukan
pertumbuhan massa atau daging di beberapa pilihan pengobatan
dalam rahim atau di luar rahim yang bisa dilakukan untuk
yang tidak bersifat ganas. Mioma menangani mioma, yaitu:
berasal dari sel otot polos yang
terdapat di rahim dan pada 1. Pemberian anti-nyeri
beberapa kasus juga berasal dari berupa parasetamol.
otot polos pembuluh darah rahim. 2. Pemeriksaan fisik dan
Jumlah dan ukuran mioma USG, yang harus diulangi
bervariasi, terkadang ditemukan setiap 6-8 minggu untuk
satu atau lebih dari satu. mengawasi pertumbuhan
mioma, baik ukuran
Pada umumnya, mioma terletak di maupun jumlah. Jika
dinding rahim dan bentuknya pertumbuhan stabil,
menonjol ke rongga endometrium pengidap diobservasi
atau permukaan rahim. Sebagian setiap 3-4 bulan.
besar mioma tidak bergejala 3. Pengobatan dengan terapi
ditemukan pada wanita usia 35 hormonal, dengan
tahun, sedangkan sebagian kecil menggunakan preparat
lainnya ditemukan secara tidak progestin atau
sengaja sewaktu pemeriksaan rutin gonadotropin-releasing
pada wanita usia reproduksi atau hormone (GnRH).
usia subur. 4. Prosedur miomektomi,
yaitu prosedur
pembedahan untuk
mengangkat mioma.
Prosedur ini
dipertimbangkan apabila
seorang wanita masih
berusia muda dan masih
ingin memiliki anak lagi.
Kemungkinan mioma untuk
tumbuh lagi setelah
miomektomi berkisar 20-25
persen. Setelah operasi,
pengidap disarankan
menunda kehamilan
selama 4-6 bulan, karena
rahim masih dalam
keadaan rapuh.
5. Prosedur histerektomi,
yaitu prosedur operasi
pengangkatan rahim.
Prosedur ini wajib
dipertimbangkan terlebih
dahulu karena wanita
sudah tidak bisa hamil
setelahnya. Namun, bagi
mereka yang kerap
merasakan gejala seperti
nyeri yang tidak kunjung
sembuh, dan mengalami
pertumbuhan mioma yang
berulang meski telah
menjalani operasi, sangat
disarankan untuk
melakukannya.
TUMOR OVARIUM Kista Ovarium adalah sebuah Beberapa pilihan pengobatan
NEOPLASTIK struktur tidak normal yang yang mungkin disarankan :
berbentuk seperti kantung yang 1. Pendekatan
bisa tumbuh dimanapun dalam pendekatan yang dilakukan
tubuh. Kantung ini bisa berisi zat pada klien tentang
gas, cair, atau setengah padat. pemilihan pengobatan
Dinding luar kantung menyerupai nyeri dengan analgetik /
sebuah kapsul. (Andang, 2013) tindakan kenyamanan
Kista ovarium biasanya berupa seperti, kompres hangat
kantong yang tidak bersifat kanker pada abdomen, dan teknik
yang berisi material cairan atau relaksasi napas dalam
setengah cair. (Nugroho, 2014). (Prawirohardjo, 2011).
Kista berarti kantung yang berisi 2. Pemberian obat anti
cairan. Kista ovarium (kista indung inflamasi non steroid
telur) berarti kantung berisi caira, seperti ibu profen dapat
normalnya berukuran kecil, diberikan kepada pasien
yang terletak di indung telur dengan penyakit kista
(ovarium). Kista indung telur dapat untuk mengurangi rasa
terbentuk kapan saja. (Setyorini, nyeri (Manuaba, 2009)
2014). Jadi, kista ovarium 3. Pembedahan
merupakan tumor jinak yang Jika kista tidak menghilang
menimbulkan benjolan abnormal di setelah beberapa episode
bagian bawah abdomen dan berisi menstruasi
cairan abnormal berupa udara, semakin membesar,
nanah, dan cairan kental. lakukan pemeriksaan
ultrasound, dokter harus
segera mengangkatnya.
Ada 2 tindakan
pembedahan yang utama
yaitu : laparaskopi dan
laparatomi (Yatim, 2008).
3. Telah di jawab di No. 2
4. 1) Pencegahan
Pencegahan syok terbagi dua bagian yaitu:
A. Pencegahan Awal
1. Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat.
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan harus dipastikan bahwa
jalan napas bebas.
3. Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan suhu tubuh)
4. Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan risiko terjadinya
aspirasi jika ia muntah dan untuk memeastikan jalan napasnya terbuka.
5. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas karena hal ini akan
menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah ke organ vitalnya.
6. Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung (jika
memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian kaki).
B. Pencegahan Khusus
Mulailah infus intra vena. Darah diambil sebelum pemberian cairan infus untuk
pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan (cross match), pemeriksaan
hemoglobin, dan hematokrit. Jika memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk
trombosit, ureum, kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji
pembekuan.
Berhasil tidaknya penanggulangan syok tergantung dari kemampuan mengenal gejala-
gejala syok, mengetahui, dan mengantisifikasi penyebab syok serta efektifitas dan
efesiensi kerja kita pada saat-saat/ menit-menit pertama penderita mengalami syok.

2) Penentuan
a. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala syok secara klinis :
1. Nadi cepat dan halus (> 100/menit)
2. Tekanan darah turun (diastolik < 60 mmHg)
3. Respirasi cepat (> 32/ menit)
4. Temperatur suhu turun < 36,5 C
5. Pucat terutama pada konjungtiva, telapak tangan, bibir.
6. Berkeringat, gelisah, apatis/bingung, pingsan/tidak sadar
7. Tekanan darah ↓↓ (sistolik < 90 mmHg)
Tanda dan gejala lain :
1. Pucat (kelopak mata dalam, telapak tangan, sekitar mulut)
2. Keringat/kulit terasa dingin dan lembab
3. Urin sedikit (< 30 ml/jam)
4. Kesadaran penderita menurun
5. Nafas dangkal dan kadang tak teratur.
6. Mata penderita tampak hampa, tidak bercahaya dan manik matanya/pupil melebar.
b. Peristiwa-peristiwa dalam kebidanan yang menimbulkan syok antara lain:
1. Perdarahan
Perdarahan merupakan penyebab utama syok dalam kebidanan. Perdarahan sampai
syok antara lain : abortus, kehamilan ektopik, Mola hidatitosa, gangguan pelepasan
plasenta, Atonia uteri, plasenta previa, rupture uteri.
2. Infeksi berat
Infeksi berat sebagai penyebab syok masih sering ditemukan diantaranya adalah
syok septik atau syok endotoksik dengan kuman terseringnya yaitu gram negatif.
Peristiwa infeksi yang dapat menimbulkan syok adalah : abortus infeksiosus, febris
puerperalis yang berat, piolenefritis.
3. Solusio plasenta
Solusio plasenta yang berat selain karena perdarahan syok juga terjadi karena
inversio uteri, syok terjadi disamping karena perdarahan juga bersifat neurogen
karena tarikan kuat pada peritoneum, kedua ligamentum infudibulo pelvikum, serta
ligamentum rotundum.
4. Emboli air ketuban
Syok karena emboli air ketuban berlangsung sangat mendadak dan berakhir dengan
kematian. Penderita mendadak gelisah, sesak nafas, kejang dan meninggal. Emboli
air ketuban terjadi pada his yang kuat dan ketuban telah pecah. Karena his yang
kuat, air ketuban bersama mekonium, rambut lanugo dan vernik kaseosa masuk
kedalam sinus-sinus dalam dinding uterus dan dibawa ke paru-paru.
5. Supine hipotensive syndrome
Supine hipotensive syndrome terjadi karena adanya tekanan vena kava oleh rahim,
sering terjadi pada kehamilan kembar, hidramnion dan kehamilan trimester akhir.

3) Penanganan
Syok Obstetri adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang disebabkan baik oleh
perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya. Klasifikasi Syok : Syok hipovolemik,
syok sepsis (endatoxin shock), syok kardiogenik, dan syok neurogenik.
Penanganan syok terbagi dua bagian yaitu:
Penanganan Awal
1. Mintalah bantuan, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan harus dipastikan bahwa
jalan napas bebas.
3. Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan suhu tubuh)
4. Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan risiko terjadinya
aspirasi jika ia muntah dan untuk memeastikan jalan napasnya terbuka.
5. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas karena hal ini akan
menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah ke organ vitalnya.
6. Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung (jika
memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian kaki)
Penanganan Khusus
Mulailah infus intra vena. Darah diambil sebelum pemberian cairan infus untuk
pemeriksaan golongan darah dan uji kecocockan (cross match), pemeriksaan
hemoglobin, dan hematokrit. Jika memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk
trombosit, ureum, kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji
pembekuan.

Anda mungkin juga menyukai