Pdpersi, Jakarta -
Memasuki abad ke XXII, masyarakat Indonesia secara serta merta langsung
berhadapan dengan berbagai masalah, terutama masalah sosial, moneter dan
ekonomi dengan kadar yang semakin terpuruk.
Elit politik bak manusia buatan. Inilah yang disebut dengan terracota Indonesia.
Pada saatnya, semua akan masuk keranjang sampah, sehingga istilah
pemerintahan keranjang sampah cocok diberikan kepada pemerintahan pada saat
ini.
Harga kebutuhan pokok naik seperti deret ukur. Kesenjangan semakin tajam,
Pengangguran bertambah, lapangan kerja semakin menyempit. Tenaga kerja
Indonesia pada usia produktif, menjual tenaganya keluar negeri sebagai buruh
kasar (Arab, Taiwan, Malaysia,dan Hongkong serta negara lainya). Padahal
mereka pun tahu bahwa rintik rupiah di negeri sendiri tetap lebih baik
dibandingkan hujan dollar di negeri orang.
Istilah dalam ilmu kedokteran, kecemasan disebut dengan istilah Anxietas. Ada
dua macam bentuk anxietas yaitu anxietas normal anxietas patologik. Anxietas
yang normal, merupakan kecemasan yang dapat ditelusuri sumbernya dan
merupakan suatu yang akrab dalam kehidupan manusia. Anxietas yang
penyebabnya tidak dapat ditelusuri dan tidak dapat diusut.
Bila pasien gangguan anxietas tidak mendapat pertolongan segera dan secara
tepat, maka pasien ini menjadi #Doctor Shopping#, berpindah dari satu dokter
kedokter yang lain, mulai dari dokter umum sampai dokter spesialis.
Sebagai contoh bila serangan merupakan serangan kuman, bakteri, virus atau
penyebab yang lain, maka timbul mekanisme badan yang ditunjukkan dengan
adanya lekositosis, suhu tinggi atau perubahan pada organ tubuh, yang terjadi
secara otomatis dan tanpa disengaja.
Begitu pula halnya dengan jiwa manusia, terjadi mekanisme pembelaan secara
tidak disadari dan tanpa disengaja terhadap datangnya anxietas. Anxietas
mungkin akan menghilang dengan adanya mekanisme pembelaan, muncul dalam
bentuk devariatif (anak turunanya), dalam jenis dan bentuk gejala yang lain.
PREVALENSI GANGGUAN ANXIETAS
Prevalensi (angka kesakitan) gangguan anxietas berkisar pada nagkan 6-7% dari
populasi umum. Kelompok perempuan lebih banyak dibandingkan prevalensi
kelompok laki-laki.
Beberapa tahun yang lalu hasil penelitian yang pernah dilakukan pada kelompok
perempuan yang tinggal di rumah susun Klender Jakarta Timut, menunjukkan
prevalensi gangguan anxietas sebesar 9,8% .
Penelitian lainya yang dilakukan pada sejumlah karyawan pada tingkat eksekutif
di beberapa Instansi Pemerintah, maupun Instansi Swasta di Jakarta,
menunjukkan prevalensi phobia sosial, (satu di antara gangguan anxietas),
sebesar 10-16%.
Penelitian yang dilakukan pada kelompok laki-laki dan kelompok perempuan pada
murid SLA di dua kawasan Jakarta yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Utara,
prevalensi gangguan anxietas sebesar 8-12%.
Penelitian yang sama dengan menggunakan Hamilton anxiety Rating Scale, telah
dilakukan pada kelompok perempuan di dua kelurahan, yaitu di Tanjung Duren
Utara dan Tanjung Duren Selatan (Kecamatan Grogol Petamburan), ternyata
prevalensi anxietas sebesar 9,4%.
TERJADI
REPRESI DAN KONFLIK
KECEMASAN MENAHUN
STRES
MEKANISME PERTAHANAN
KURANG EFEKTIF
KECEMASAN NEUROTIK
Kecemasan neurotik dihayati secara subyektif. Dapat disertai dengan beberapa
(atau) dari gejala fisiologis seperti ketegangan otot, kegelisahan (agitasi),
gemetar pupil dan detak nadi yang cepat. Disertai dengan gejala tambahan, yang
merupakan akibat sekunder, misalnya kelelahan, susah tidur (insomnia), mudah
tersinggung (iritabilitas), kesulitan mempertahankan perilaku dan berbagai
gangguan lainnya.
2. Kecemasan Psikotik
Kecemasan yang etrdapat pada kecemasan psikotik bukanlah gejala ini atau yang
menentukan. anxietas di siniebih berupa gejala biasa pada kondisi Psikotik.
Gejala Psikotik datang dengan gejala utama yaitu waham dan hallusinasi.
3. Kecemasan Sosial
Merupakan kondisi yang sangat menekan perasaan individu karena pada situasi-
kondisi dan obyek tertentu dapat menimbulkan gangguan anxietas. Situasi-
kondisi-obyek tersebut, misalnya:
Memperlihatkan diri di depan umum. Dalam keadaan yang sedemikian ini,
seseorang akan merasa cemas. Pada umumnya yang bersangkutan dinyatakan
sebagai seorang yang pemalu, penakut, merasa tidak tenteram bila berkumpul
dengan orang-orang yang masih asing dengannya.
1. Cemas kalau-kalau kehilangan kontrol atas dirinya bila
berada ditempat ramai dan tanpa disadari individu yang
bersangkutan merasa akan segera jatuh pingsan.