Bab Ii CD PDF
Bab Ii CD PDF
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Teori Nifas
a. Masa Nifas
nifas atau masa post partum disebut juga puerperium yang berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous”
berarti melahirkan. Nifas Yaitu darah yang keluar dari rahim karena
yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan hamil. maka
7
http://repository.unimus.ac.id
8
kembali diterima oleh gereja setelah periode 40 hari saat mana mereka
medis, akhir mana nifas ditandai oleh pemeriksaan pasca natal wanita
psikologi.
maupun bayi.
http://repository.unimus.ac.id
9
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu
http://repository.unimus.ac.id
10
(Marmi, 2012:84).
2012:84).
(Marmi,2012:84).
http://repository.unimus.ac.id
11
keseluruhannyadisebut involusi.
ini(Marmi, 2012:84).
a) Involusi uterus
http://repository.unimus.ac.id
12
(3) Autolysis
http://repository.unimus.ac.id
13
http://repository.unimus.ac.id
14
c) Perubahan ligamen
http://repository.unimus.ac.id
15
2012:88).
http://repository.unimus.ac.id
16
(Marmi,2012:88).
e) Lochea
http://repository.unimus.ac.id
17
mekoneum.
yang mati.
keluarnya(Anggraini, 2010:37-38).
http://repository.unimus.ac.id
18
latihan harian(Rukiyah.A,dkk,2010:61-62)
http://repository.unimus.ac.id
19
ibu
keluarga
menigkatkanrasa nyaman
melakuakankegiatan administrasi
kebersihan yangaman
http://repository.unimus.ac.id
20
pemulihan.
menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi dan
tinggal dengan ibu dan bayinya untuk 2 jam pertama setelah lahir,
http://repository.unimus.ac.id
21
bayi, tai pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari
– hari.
ibu tentang penyulit – penyulit yang ia tau atau yang bayi alami;
(Yeyeh,A.R.dkk : 2010)
http://repository.unimus.ac.id
22
(Anggraini, 2010:89)
jam(Anggraini.2010:99).
http://repository.unimus.ac.id
23
mengalamiinfeksi (Anggraini.2010:99).
a. Pengertian Preeklampsia
bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias yaituhipertensi
http://repository.unimus.ac.id
24
sekali, akibatnya pembuluh darahotak bisa pecah, terjadi oedema paru paru
(Anggraini,2010:99).
serupa mengenai invasi tromboblastik yang tidak adekuat juga tampak pada
tambahan
c. Insiden Preeklampsia
http://repository.unimus.ac.id
25
2) Sampai 20% ibu hamil akan mengalami hipertensi dalam kehamilan, dari
1) Primigravida
2) Riwayat Preeklampsia
3) Tekanan darah yang meningkat pada awal kehamilan dan badan yang
gemuk
5) Kehamilan ganda
7) Diabetes pregestasional
8) Sindroma antifosfolipid
e. Komplikasi Awal
http://repository.unimus.ac.id
26
(henti jantung, edema pulmo dan syok), perdarahan serebral dan gagal
ginjal.
perdarahan intrakranial
4) Perdarahan postpartum
5) Toksik delirium
6) Luka karena kejang, berupa laserasi bibir atau lidah dan frakturfertebrata
g. Pemeriksaan Laboratorium
2) Pemeriksaan Darah:
http://repository.unimus.ac.id
27
fibronektin (Prawirohardjo,2010:540)
2) Viskositas Darah
3) Hematologik
http://repository.unimus.ac.id
28
Hepar
Bila terjadi perdarahan pada sel periportal lobus perifer, akan terjadi
nekrosis sel hepar dan peningkatan enzim hepar. Perdarahan ini dapat
(Prawirohardjo,2010:540).
vasogenik edema.
http://repository.unimus.ac.id
29
serebri.
edema paru. Edema paru dapat disebabkan oleh payah jantung kiri,
menurunnya deuresis(Prawirohardjo,2010:541).
i. Aspek Klinik
Pembagian preeklampsi menjadi berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua
http://repository.unimus.ac.id
30
cukuplanjut(Prawirohardjo,2010:542-543).
1) Preeklampsia Ringan
a) Definisi
mmHg atau lebih, yang ditandai edema umum pada kaki, jari
(Nanda,2016:186)
b) Diagnosis
http://repository.unimus.ac.id
31
d) Pengelolaan
dansedativum
Nugroho,2012:56).
http://repository.unimus.ac.id
32
medikamentosa(Prawirohardjo,2010:543)
2) Preeklampsia Berat
a) Definisi
b) Diagnosis
berikut:
http://repository.unimus.ac.id
33
kualitatif
(3) Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam
(6) Nyeri epigastrum atau nyeri pada kuadran kanan atau abdomen
(Prawirohardjo,2010:545).
c) Pengelolaan:
http://repository.unimus.ac.id
34
MgSO4 yaitu:
mL/KgBB/ jam
126
Nugroho,2012:7).
http://repository.unimus.ac.id
35
Nugroho,2012:7).
j. Pencegahan Preeklampsia
Menurut lily yulaikhah 2008 ada Beberapa cara untuk mencegah terjadinya
1) Ketenangan
http://repository.unimus.ac.id
36
berikut:
2) Pencegahan Non-medical
obat. Cara yang paling sederhana adalaha dengan melakukan tirah baring.
(a) minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh, misalnya
omega-3 PUFA,
kalsium(Prawirohardjo,2010:542).
http://repository.unimus.ac.id
37
3) Pencegahan Medical
belum ada bukti yang kuat dan sahih. Pemberian deuritik tidak terbukti
pada risiko tinggi terjadinya preeklampsia. Selain itu dapat pula diberikan
dianggap dapat mencegah preeklampsia ialah aspirin dosis rentah rata rata
dibawah 100 mg/hari, atau dipiridamol. Dapat juga diberikan obata obat
garam dan air. pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
http://repository.unimus.ac.id
38
glomelurus.
Paroksidase lemak adalah hasil proses oksidase lemak tak jenuh yang
peroksidase oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut
stres oksidatif. Pada PEE srum anti oksidan kadarnya menurun dan plansenta
yang berperan sebagai anti oksidan yang cukup kuat. Paroksidase lemak
beredar dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini
akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel – sel endotel
http://repository.unimus.ac.id
39
yang akan mengakibatkan rusaknya sel – sel ndotel tersebut. Rusaknya sel –
lemak.
a. Pengertian MgSO4
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan
http://repository.unimus.ac.id
40
Cara Pemberian:
http://repository.unimus.ac.id
41
(Prawirohardjo,2010:457)
pertolongan medis:
tenggorokan);
Pusing
http://repository.unimus.ac.id
42
kulit memerah
berkeringat.
http://repository.unimus.ac.id
43
2016)
1) Pengobatan Medikamentosa
untuk rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi.
http://repository.unimus.ac.id
44
(3) infus Dekstrose 5% yang tiap 1 liter nya diselingi dengan infus
Ringer Laktat (60 – 125 cc/ jam) 500 cc. Dipasang foley catheter
urine < 30 cc/ jam dalam 2 – 3 jam atau < 500 cc/ 24 jam.
(1) Obat antikejang adalah MgS𝑂4, contoh obat obat lain yang
(a) Diasepam
http://repository.unimus.ac.id
45
(Prawirohardjo, 2010:546-547)
b) Diuretikum tidak diberikan secara rutin, kecuali bila ada edema paru-
http://repository.unimus.ac.id
46
(Prawirohardjo,2010:547).
(Prawirohardjo, 2010:548).
preeklamsi berat
http://repository.unimus.ac.id
47
(2010)
informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan konsep
pasien.
a. Data Subyektif
a) Nama
b) Umur
http://repository.unimus.ac.id
48
masa nifas.
c) Agama
d) Pendidikan
e) Suku/ bangsa
f) Pekerjaan
pasientersebut.
g) Alamat
biladiperlukan.
2) Keluhan Utama
http://repository.unimus.ac.id
49
berkunang-kunang.
3) Riwayat Kesehatan
nifasini.
4) Riwayat Perkawinan
http://repository.unimus.ac.id
50
5) Riwayat Obstetrik
lalu.
6) Riwayat KB
http://repository.unimus.ac.id
51
8) Data Psikologis
9) Data pengetahuan
a) Nutrisi
b) Eliminasi
http://repository.unimus.ac.id
52
jumlah.
c) Istiraha
d) Personal Hygiene
e) Aktivitas
http://repository.unimus.ac.id
53
ambulasi.
Data Objektif
1) Vital Sign
a) Temperatur/suhu
http://repository.unimus.ac.id
54
c) Tekanan darah
http://repository.unimus.ac.id
55
mmHg.
2) Pemeriksaan Fisik
menonjol/ tidak.
b) Kelainan abdomen
(1) Uterus
Normal:
nifassegera
Abnormal
(a) lembek
segera
c) keadaan genetalia
(1) Lochea
http://repository.unimus.ac.id
56
3-5 jam.)
nya
3) Data penunjang
ringan >300 mg/ 24 jam atau > 1+ dan preeklampsia berat >5
2. Interpretasi Data
http://repository.unimus.ac.id
57
diidentifikasikanoleh bidan.
a. Diagnosa Kebidanan
preeklamsi berat.
1) Data Subyektif
tentangkeluhannya.
2) Data Obyektif
tanda-tandavital.
http://repository.unimus.ac.id
58
b. Masalah
pernyataanpasien.
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
3. Diagnosa Potensial
4. Antisipasi Masalah
5. Perencanaan
http://repository.unimus.ac.id
59
meliputi apa yang sudah dilihat kondisi pasien atau dari setiap masalah
psikososial.
Contohnya :
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
http://repository.unimus.ac.id
60
mencakup :
http://repository.unimus.ac.id
61
Lingkup praktik bidan adalah pada BBL, bayi, balita, anak perempuan,
remaja putri, wanita pranikah, wanita selama masa hamil, nersalin dan nifas,
http://repository.unimus.ac.id
62
D. pathway preeklamsi
1. Sistolik/diastolik ≥160/110
mmHg
2. Proteinuria : ≥ 5g/24 jam /
preeklamsi 3+
3. Oliguria, yaitu produksi
1. Sistolik/diastolik ≥140/90 mmHg urin kurang 500 cc/24 jam
Preeklamsi ringan Preeklamsi berat 4. Pada lengan, muka dan
2. Proteinuria: ≥ 3000 mg/24 jam perut, edema generalisata
5. Kenaikan kadar kreatinin
3. Edema : Pada lengan, muka dan pervaginam plasma
SC Pervaginam 6. Edema paru – paru dan
perut, edema generalisata
1. Pasang inful sianosisGangguan visus dan
serebral Nyeri epigstrum
RL/RD 5%
Tidakharustirah baring
2. Beri 1. Pasang inful RL/RD 5%
Diet regular
antikejangMgS 2. Beri antikejangMgSO4 IV :
Tidakperluretriksi
O4 IV : 4gr 4gr (40% dalam 10 cc)
Tidakperlupembriandeuretik,
(40% dalam 10 selama 15 menit.
antihipertensi, dansedativum
cc) selama 15
Kunjungankerumahsakitsetiapminggu.
menit. sc
Vakum / forcep
Eklamsia
Iya Tidak
Dosis 1-2 gr/ jam/ infus 15 tpm atau 5gr IM 6gr MgSO4 40% IV selama
tiap 4 jam 6jam (1gr/ jam) Dalam
http://repository.unimus.ac.id