Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Konversi Energi
Ikhsan Hidayat,.S.T.

Disusun oleh:

1. Bintang Akbar Pratama 1400022005


2. Amar Ma’ruf 1400022006
3. Muhammad Setiawan 1400022007
4. Aji Surya Kurniawan Putra 1400022008
5. Wahdan Mustaqim 1400022009
6. Dedi Abdurohman 1400022010

Universitas Ahmad Dahlan


Fakultas Teknologi Industri

1
Program Studi Teknik Elektro
2014

I. Kata Pengantar
Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU)” ini
dapat diselesaikan sesuai dengan batasan waktunya. Dan semoga kita selalu berada
dalam lindungan Allah SWT, Amiin
Tersusunnya makalah ini adalah berkat dorongan, bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
Semua pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung berupa masukan dan kritikan yang bersifat
penyempurnaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
manusia tidak pernah luput dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna meskipun
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan. Hal ini dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu dengan senag
hati penulis mengharapkan
keritik dan saran yang bersifat membangun.
Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk proses pembelajaran khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

2
II. DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
D. Manfaat ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 5

Komponen-komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU ............................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................... 11

Simpulan .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13

3
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses tejadinya
listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkan
pemecahan tentang teka-teki timbulnya listrik. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil
mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitanya dengan dunia
kelistrikan diantaranya adalah Michael Faraday dengan salah satu hasil kegiatanya
adalah tentang rotasi elektromagnetik. Hasil penemuanya ini merupakan dasar
terpenting dari perkembangan dunia kelistrikan berikutnya.
Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat
elektromagnetik
seperti transformator dan generator. Generator elektromagnetik yang memakai
sistem rotasi pertamakali ditemukan oleh H.M. Pexii dari Paris pada tahun 1832.
Generator pertama ini menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk sepatu
kuda, diputar mengelilingi sebuah inti besi yang berlilitan yang dihubungkan dengan
sebuah komutator dan bila diputar akan menghasilkan bunga api. Selain Michael
Faraday masih banyak lagi tokoh-tokoh lain yang sangat berperan dalam bidang
kemajuan teknologi kelistrikan.
Sejarah tentang listrik komersial pertamakali beroperasi pada tahun 1882
yaitu pada bulan Januari di London, kemudian disusul di New York pada bulan
September tahun yang sama. Listrik komersial ini menggunakan arus searah dengan
tegangan yang rendah. Di Indonesia sejarah penyediaan listrik pertama kali diawali
oleh sebuah pembangkit tenaga listrik di Gambir, Jakarta, pada bulan Mei 1897,
kemudian disusul oleh kota-kota lainya di Indonesia yaitu: Medan pada tahun 1899,
Surakarta pada tahun 1908, Bandung pada tahun1906, Surabaya pada tahun 1912
dan Banjarmasin pada tahun 1922. Pada awalnya pusat-pusat tenaga listrik ini
menggunakan tenaga termis namun terus dikembangkan sehingga menggunakan
tenaga air yang lebih ekonomis dan efisien.
Dari beberapa jenis pembangkit yang ada saat ini, pada makalah ini penulis
hanya membahas sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat ditemukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan untuk
sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)?
2. Bagaimana proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap?

4
C. Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan permasalahan diatas, tujuan penulisan ini meliputi:
1.Untuk mengetahui prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan untuk
sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
2.Untuk mengetahui proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap.

D. Manfaat Penulisan
Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat sebagai
berikut :
 Manfaat teoritis, dapat menberikan sumbangan ilmu pendidikan bagi
mahasiswa lainya dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
 Manfaat Praktis
o Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar
dalam bidang sistem pembangkit tenaga uap (PLTU).
o Bagi pengajar, dapat digunakan sebagai sarana referensi dalam
pembelajaran guna peningkatan prestasi siswa didik dalam proses
belajar mengajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Perkembngan PLTU
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael
Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet.
Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong
medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya.
Kini rancangan semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik
untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang digerakkan
dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap dari boiler
pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang dan
pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan untuk
bergabung agar menjadi ekonomis.

Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak

5
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan sistem
banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles Parson
mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat generator 3
fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan magnet,
tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan lebih mudah
mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan yang diam
atau stator. Rancangan mesin secara bertahap berkembang sehingga pada 1922,
generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga dibentuk
organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat
penyaluran dan pengatur beban.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan
energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah
energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

B. Konversi Energi
Untuk menggerakkan suatu mesin dibutuhkan energi. Kata energi hampir
setiap hari terdengar diantara kita, tetapi kadangkala tidak mengerti apa arti kata
tersebut. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Seseorang dikatakan
berenergi jika ia mampu melakukan gerak fisik tertentu. Darimana ia memperoleh
energinya ? Tentu saja energi diperoleh dari makanan yang ia makan atau suatu aksi
kimia. Energi yang diperoleh dari makanan yang kita makan sesungguhnya berasal
dari matahari.
Pada kenyataanya semua energi yang kita gunakan dimuka bumi ini berasal
dari matahari. Batubara yang kita bakar, bensin yang kita gunakan untuk kendaraan,
angin yang berhembus melintasi negara, hujan yang turun membasahi bumi semua
melepaskan energi.
Energi dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tetapi untuk dapat
dimanfaatkan oleh kita energi harus diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Ketika membuat segelas teh, maka kita merebus air dengan cara menyalakan
kompor. Proses yang terjadi adalah merubah energi kimia bahan bakar menjadi
energi panas untuk memanaskan (diberikan) pada air hingga mendidih. Apabila
kemudian air panas dibiarkan mendingin, maka energi panas ini diserahkan ke udara
sekitarnya.

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan

6
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
Pusat pembangkit listrik adalah salah satu contoh bagaimana proses konversi
energi itu terjadi. Pada dasarnya semua pembangkit mengubah energi dari satu
bentuk ke bentuk lainnya.
Batubara atau minyak yang dibakar terjadi dari tumbuhan, tanaman atau
organisme yang membusuk. Tanaman pada dasarnya tumbuh pada bumi dan
menyimpan energi yang diperoleh dari matahari. Dengan berlalunya waktu dimana
tanaman ini tertimbun tetapi tetap menyimpan energinya .
Ketika batubara dibakar energi panas dilepas dan diberikan ke air didalam
boiler. Air berubah menjadi uap superheat yang bertekanan dan uap ini dialirkan ke
turbin.
Energi panas didalam uap dilepas ketika uap mengalir melalui turbin. Energi
panas diubah menjadi energi mekanik ketika uap mengalir mendorong turbin
sehingga poros berputar
Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan
rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar
didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
 Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
 Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

C. Pengertian / Definisi PLTU


Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia
listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin.
Sudu -sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin
mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan
energi listrik yang ekonomis.

D.Konversi Energi di PLTU


Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan
rotor generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar
didalam kumparan sehingga menghasilkan energi listrik.

7
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
 Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
 Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

E. Cara Kerja PLTU


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran
tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin
gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan


(pressure losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

8
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.

F. SISTEM BAHAN BAKAR


Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga menjadi
uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :
 Batu bara
 Gmbut
 Minyak bumi
 MFO

1. Sistem pembakaran
Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler yang
letaknya terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.
Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar menjadi energi
panas untuk memanaskan air yang kemudian berubah menjadi energi mekanik
yang menggerakkan turbin lalu berubah lagi menjadi energi listrik dalam
generator.

Berikut ini adalah macam-macam bahan bakar PLTU:

a. Batu bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar utama.
Instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan
menghasilkan energy listrik dengan bahan bakar batu bara.Persediaan batu
bara tersebut ditampung dilapangan terbuka dan untuk kebutuhan
pembakaran diboiler batu bara tersebut ditampung pada bunker ditiap
boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini.
Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batu bara kerana biaya PLTU batu
bara sangat terjangkau selain itu bahan bakar batu bara sendiri mudah
didapatkan dan persediaannya berlimpah.

a) Prinsip kerja PLTU berbahan bakara batu bara.


Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan
menggunakan boiler sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk
utama pembangkit listrik tersebut adalah generator yang dihubungkan
keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara
dengan conveyon, kemudian dihancurkan dengan menggunakan
pulverized fuel coal. Lalu batu bara tersebut menjadi tepung halus ,
tepung halus batu bara tersebut kemudian dicamapur dengan udara
panas oleh forced draught. Dengan tekanan tinggi campuran tersebut
akan disemprotkan ke boiler yang akan dialirkan kepipa boiler dan
menjadi uap setelah itu uap tersebut dialirkan kesuper heaters yang akan

9
menggerakan turbin.
Selain itu ada beberpa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu
bara ada metode pembakaran tetap,serbuk,dan mengambang.

b) Proses kerja bahan bakar batu bara.


Ada beberapa metode dalam pemerosesan bahan bakar batu bara
yaitu dengan metode pembakaran lapisan tetap, Metode pembakaran
batu bara serbuk,dan metode pembakaran lapisan mengambang. Dan
memiliki prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam metode tersebut.
 Metode lapisan pembakaran tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan stoker
boiler untuk proses pembakarannya. Dalam metode ini batu bara
yang digunakkan mengandung kadar abu yang tidak terlalu rendah
maka batu bara perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal yang
ikut tercampur dlam batu bara tersebut.
 Metode pembakaran batu bara serbuk.
Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan
menggunakan coal pulverizer ,kemudian bersama-sama dengan udara
pembakaran disemprotkan ke boiler untuk dibakar. Metode
pembakaran ini sangat sensitive batubara yang digunakan harus
memikiki sifat ketergrusan dengan HGI(Hardgrove Grindabillity Index).
Metode pembakaran ini menghasilkan abu yang terdiri dari clinker
ash dan sisanya adalah fly ash.
 Metode pembakaran lapisan mengambang.
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk
meremuk batu bara terlebih dahulu. Metode pembakaran ini tidak
seperti metode pembakaran yang lainnya dengan meletakkan batu
bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini campuran batu bara
disemprotkan dan menggunakan udara pada saat pembakaran,
butiran-butiran tersebut dijaga agar dalam posisi mengambang
dengan cara melewatkan angin dengan berkecepatan tertentu dari
bagian bawah boiler sehingga butiran-butiran batu bara tersebut
mengambang.
 Peralatan yang digunakan.
Dalam pemerosesan bahan bakar batu bara tersebut ada
beberapa macam peralatan yang digunakan. Tetapi peralatan yang
sangat penting pada pemerosessan tersebut ada adalah Coal supply.
 Kesimpulan,
Batu bara merupakan sumber daya alam yang terbesar,selain itu
persediaan batu bara tersebut sangatlah berlimpah juga batu bara
adalah bahan bakar yang sangat banyak digunakan dalam
pemerosesan PLTU.

10
b. Gambut.
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhan
yang setengah membusuk, oleh karena itu bahan organiknya tinggi. Oleh
karena itu gambut sering digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat
dikatakan gambut merupakan batubara dengan kualitas yang paling rendah.

a) Prinsip kerja bahan bakar gambut.


Proses yang dilakukan adalah dengan cara oksidasi yang manghasilkan
energi yaitu panas. Panas inilah yang kemudian digunakan untuk
memanaskan air sehingga dapat dihasilkan uap untuk memutar turbin
dan generator.

b) Proses pada PLTU berbahan bakar gambut.


Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :
 Pengeringan gambut.
 Penggalian gambut.
 Konversi termal.
Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu sendiri
karena gambut memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang
tepat agar gambut tersebut dapat menghasilkan pembakaran yang
sempurna.

c) Peralatan yang digunakan PLTU berbahan bakar gambut.


Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar
gambut tersebut tidak jauh beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu
bara dan biomas yaitu : Boiler, Water piping, super heater, re-heater
,economizer, pump, fan, water dan waste treatment, dll.

d) Kesimpulan ,
Gambut merupakan salah satu energi alternatif yang cukup
berpotensial untuk diaplikasikan dengan berbagai perlengkapan yang
sesuai,energi gambut merupakan energi yang cukup ramah lingkungan .
Untuk daerah seperti indonesia ini sangat berpotensi sekali untuk
menerapkan PLTU berbahan bakar gambut tersebut sleain iklimnya
ketersedian bahan bakar gambut tersebut sangat berlimpah dan energi
ini sangat ramah lingkungan.

11
c. Minyak bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik
dari jasad mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di
darat. Sisa-sisa hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh endapan pasir,
zat-zat, dan lumpur selama jutaan tahun lamanya serta mendapat tekanan
panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri
pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon dalam proses penguraian tersebut
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
membutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali, sehingga
dibutuhkan kebikjasaana dalam eksplorasi pemakaianya.
Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran.
Semakin dalam batuan yang terkubur di dalam perut
bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak juga.

Dewasa ini sangat berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi
kita. Disebabkan karena mafaat dan kegunaanya yang banyak. Minyak bumi
adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang sangat
mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
bumi. Dari pengertian diatas bisa kita bayangkan bagaimana pentingnya
minyak bumi dalm hidup kita di era modern ini dan minyak bumi salah satu
bahan bakar utama dari sekian banyak bahan bakar yang digunakan dalam
PLTU.

12
d. MFO
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi, yang
digunakan untuk pembakaran langsung di dapur-dapur industri dan
pemakaian lainnya seperti untuk Marine Fuel Oil. MFO merupakan bahan
bakar minyak termasuk jenis residue yang lebih kental pada suhu kamar
serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan galian
dari perut bumi yang yang masih memerlukan proses lebih lanjut karena
minyak bumi tersebut belum dapat digunakan secara langsung. Untuk itu
dilakukan pengolahan agar didapat produk-produk yang sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan untuk masing-masing produk salah satunya
sebagai bahan bakar PLTU. Minyak heavy fuel oil yaitu Marine Fuel Oil (MFO)
memiliki karakteristik viskositas, kandungan sulfur dan kandungan logam,
sedimen, kandungan abu dan CCR cukup tinggi.

G. Komponen-komponen PLTU
a. Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran

dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.
Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai
nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam
bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam,
maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
a) Cara Kerja Boiler
     Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan
pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal
tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high
pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar

13
dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk
memanasakan cairan dan menjalankan suatu
mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan
energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik
kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua
sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur
tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari
turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat
recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan
sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler
secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem
air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk
pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam.
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan
untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.

b) Komponen-komponen Boiler
 Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan
bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya : refractory, ruang

perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge


door.

14
 Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang
besar dan untuk memisahkan uap dari air setelah proses
pemanasan yang terjadi dalam Boiler. Secara umum, ada
empat jenis pipa sambungan dasar yang berhubungan

dengan Steam Drum, yaitu :


o Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi
mengalirkan air dari Economizer ke Distribution Pipe
yang panjangnya sama persis dengan Steam Drum.
Distribution Pipe bertugas mengalirkan air dari
Economizer secara merata keseluruh bagian Steam
Drum.
o Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang
biasanya kita sebut Downcomers. Downcomers
biasanya ditempatkan disepanjang bagian dasar
Steam Drum dengan jarak yang sama antara satu
dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air
dari Steam Drum  menuju Boiler Circulating Pump.
Boiler Water Circulating Pump atau disingkat dengan
BWCP digunakan untuk memompa air dari
Downcomers dan mensirkulasikannya menuju
Waterwall yang kemudian air tersebut dipanaskan
oleh pembakaran di Boiler dan selanjutnya dikirim
kembali ke Steam Drum.
o Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum,
yaitu Waterwall Pipe. Waterwall merupakan pipa-
pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler, setiap
pipa dilas satu sama lain agar membentuk selubung
yang kontinyu dalam Boiler, konstruksi seperti ini
biasanya disebut sebagai konstruksi membran.
Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air
yang berasal dari Boiler Circulating Pump untuk
kemudian dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke
Steam Drum.

15
o Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe.
Pipa ini diletakkan dibagian atas Steam Drum untuk
memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam
Drum dan menuju Superheater. 

Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan


dan diteruskan untuk pemanasan lebih lanjut di
Superheater, sedangkan airnya tetap berada dalam
Steam Drum untuk kemudian dialirkan ke Downcomers,
dari sini keseluruhan proses akan dimulai lagi.
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown
Pipe, letaknya didekat bagian bawah Steam Drum, tepat
dibawah lapisan permukaan air. Setiap kali air berubah
menjadi Steam, kotoran-kotoran air tetap tertinggal di air
dalam Steam Drum. Jika konsentrasi kotoran-kotoran ini
menjadi tinggi, kemurnian Steam yang keluar dari Steam
Drum akan terpengaruh dan bahkan kotoran tersebut
terbawa ke Superheater maupun ke Turbine. Pipa
Blowdown menghilangkan sebagian kecil air Boiler dari
permukaan Steam Drum, pipa ini akan mengalirkan
kotoran-kotoran tersebut sehingga dapat mengurangi
konsentrasi kotoran dalam air Boiler, dan pada akhirnya
dapat menjaga Superheater maupun Turbine tetap
bersih.

 Super Heater (SH)


Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam
dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk
menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.

 Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang
digunakan untuk memanaskan air dari air yang
terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan
baru.
Sealain Komponen tersebut masih ada komponen
pendukung lainya yang tidak kalah pentingnya dalam proses
produksi seperti, Reheater, Boiler Water Circulating Pump
(BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain

16
b. Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap

(steam) yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.


a) Komponen-komponen Turbin
 Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin.
Turbin mempunyai susunan sudu bergerak berselang-seling
dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap tersebut
berkerja besama untuk mengubah energi panas dalam uap
menjadi energi mekanis berotasi.
 Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar)
potensial menjadi energi kinetik dari uap.
 Disck (roda turbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin
kepada pesawat yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan
poros ini tenaga mekanis uap.

Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga potensial


dari uap dari boiler dirobah menjadi tenaga kinetis pada Nozel
dan tenaga kinetis ini dirobah menjadi tenaga putar pada Blade,
dengan melalui Disck tenaga putar dirubah menjadi tenaga
mekanis pada poros (shaft).

c. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari
Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga
berputar bersama-sama. Stator Bars didalam sebuah generator membawa
arus hubungan output pembangkit. Arus DC (Direct current) dialirkan melalui
Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi
satu dengan Rotor sehingga akan timbul medan magnit (flux). Jika Rotor
berputar, medan magnit tersebut memotong kumparan pada Stator sehingga
pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan listrik.

17
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu
terjadi kontak dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka
perlu sistem pendinginan berikut pengenai sisitem pendinginannya:
a) Sistem Pendinginan Stator
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih
besar seringkali mempunyai sistim pemdingin terpisah untuk
mendinginkan statornya. Batangan- batangan stator (stator bars)
didalam sebuah generator membawa arus hubungan output
pembangkit. Aliran arus yang melewati batangan-batangan ini
menghasilkan jumlah panas yang berarti/signifikan .
Untuk generator yang berpendingin  hidrogen yang lebih kecil,
hidrogen itu saja biasanya sudah dapat menghisap panas. Akan
tetapi generator yang lebih besar sering mempunyai sistim
pendingin air tambahan bagi batangan-batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor
yang berlubang. Air yang mengalir melewati konduktor ini
menghisap panas yang dihasilkan oleh arus yang dibawa batangan
tersebut. 
b) Sistem Pendinginan Rotor
Pendinginan  dengan udara jarang digunakan pada
pembangkit tenaga listrik yang besar, karena pendinginan dengan
udara bukanlah alat yang efisien untuk menyingkirkan panas yang
jumlahnya besar. Sebagian besar pembangkit tenaga listrik yang
besar menggunakan sistim pendinginan hidrogen untuk
mempertahankan temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap
lebih banyak panas daripada udara, sehingga pembangkit tenaga
listrik lebih umum memakai pendingin hidrogen.Untuk melepaskan
panas dari komponen-komponen yang ada didalam generator rotor
hidrogennya harus disirkulasikan disekitar komponen-komponen
yang panas.

d. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan
putaran rendah yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum
dikirim ke furnace. Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil
dari gas buang hasil pembakaran dari furnace yang dialirkan melalui Air

18
preaheater ini sebelum dibuang ke cerobong.

Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan
keluar udara, sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen
pemanas, jalan masuk gas panas dan jalan keluar gas panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas
melewati bagian elemen pemanas. Pada saat gas melewati permukaan
elemen, gas memanaskan plat-plat logam. Plat-plat panas tersebut berputar
menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga terjadi perpindahan panas.

e. Electrostatic Precipitator (ESP)


ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap
debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel
yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator
(ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya
sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%)

19
H.Keunggulan dan Kelemahan PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara
lain :
 Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair dan
gas).
 Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

 Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

 Kontinyuitas operasinya tinggi

 Usia pakai (life time) relatif lama

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki beberapakelemahan.


Kelemahan tersebut antara lain :

 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

 Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar

 Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu

 Investasi awalnya mahal

BAB III
PENUTUP

A. Daftar pustaka
http://constrengineering.blogspot.com/2013/04/pltu-site-paiton.html
http://fariz-pembangkitlistrik.blogspot.com/2011/12/keunggulan-dan-kelemahan-
pltu.html
http://Pln-research.blogspot.com
http://raka-bsd.blogspot.com
http://sideofardeliani.wordpress.com
http://candycoffin.blogspot.com

20
21

Anda mungkin juga menyukai