Anda di halaman 1dari 11

Rekayasa Ide

Matakuliah Pendidikan Pancasila

Oleh :

Kelompok 6
Maike Airin Plorensa Br Tarigan : 2162131008
Hesti Ulina Silaban : 2162131007

Evdy Zulkifli Tamba : 2162131005

Fredi Septianus Ginting : 2162131006

PRODI PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS


REGULAR-A

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esaatas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penerapan Sila Persatuan Indonesia Dalam Kehidupan Sosial Dan Pergaulan
Masyarakat”.
Beberapa referensi dan subjek penelitian telah penulis kumpulkan sebagai
bahan dalam penulisan makalah ini. Namun demikian penulis menyadari akan
keterbatasan yang tidak dapat menyajikan makalah ini dengan sempurna. Maka dari
itu penulis menerima kritikan dalam penyempurnaan tugas ini.
Oleh karena itu penulis juga mengucapakan terimakasih kepada semua  pihak
yang telah berpartisipasi dengan mengambil bagian dalam penyusunan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sajikan. Kiranya makalah ini dapat memberi manfaat
baik bagi penulis, juga kepada semua pihak yang bersedia membaca.

Medan, Mei 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tahun ajaran baru sangat identik dengan adanya mahasiswa mahasiswa baru
yang ingin menuntut ilmu pada sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Mereka
tentunya bukan hanya berasal dari satu daerah atau wilayah. Mengenai daerah asal
masing-masing mahasiswa tentunya banyak sekali perbedaan yang di bawa dari
daerah asal masing-masing. Perbedaan tersebut antara lain bahasa sehari-hari, gaya
pergaulan, dan cara berkomunikasi.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat mahasiswa-mahasiwa enggan
untuk berteman dengan mahasiswa daerah lain, dan akhirnya berkumpul dengan
orang-orang dari daerahnya sendiri dan membentuk kelompok sendiri.
Adanya kelompok-kelompok ini tanpa disadari membuat mahasiswa
mahasiswa merasanyaman dan membatasi pergaulan mereka dengan yang lain.
Pengelompokan mahasiswa-mahasiswa ini tentunya sangat bertentangan dengan
silaketiga dalam Pancasila, yaitu; Persatuan Indonesia. Padahal
dalamimplementasinya terdapat butir berikut; Memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya
pergaulan, hubungan ekonomi, politik, budaya antar suku, pulau dan agama.
Sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan makalah ini, dimana akan dibahas
apa yangmenyebabbkan mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari
daerah lain serta bagaimana pandangan pancasila mengenai hal ini.

B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, makadapat
dirumuskanmasalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut :
1. Mengapa mahasiswa-mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa
dari daerah lain?
2. Apa yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa senang berkumpul dengan
mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri?
3. Bagaimana pandangan Pancasila mengenai hal ini?
4. Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan?
5. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah
ini?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut :


1. Mahasiswa memahami tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan kampus.
2. Mahasiswa mampu memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
BAB II
KERANGKA PIKIR

A. Arti Dan Makna Sila Persatuan Indonesia


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidakterpecah belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang  beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”.
Persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia yang kita rasakan saat ini, terjadi
dalam proses yangdinamis dan berlangsung lama,karena persatuan dan kesatuan
bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya 
masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama.

Butir-butir implementasi sila ketiga adalah sebagai berikut:


1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan
negaradiatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa. Kecintaan akan Indonesia dapat diwujudkan
lewat berbagai kegiatan, seperti olahraga,ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampu
an sumber  daya manusia,cinta produkIndonesia dan melestarikan kekayaan alam dan
budaya Indonesia
4. Bangga, berani dan percaya diri sebagai warga negara Indonesia.
5.Memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tungg
al Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan dan hubungan baik ekonomi, politik,
dan budaya antar suku, pulau dan agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun,
damai dan makmur.

B. IMPLEMENTASI SILA PERTAMA INDONESIA 


 Nasionalisme 
 Cinta bangsa dan tanah air: Kecintaan kepada negara akan melahirkan
rasa kebangsaan yang besar dankecintaan ini adalah bukan milik pribadi,
melainkan milik setiap warga sebuah Negara maka akan melahirkan sebuah
“isme” yang bersifat nasionaldan dikenal sebagai“nasionalisme” Semangat
kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa cinta tanah air yang
membangkitkan kemauan untuk membela dan mempertahankan NKRI dengan
dasar negara Pancasila dan UUD 1945. Kecintaan terhadap tanah air akan
menghapuskan perasaan kesukuan yang sempit, mendorong usaha untuk
menyebarkan dan meratakan pembangunan,yang semuanya itu akan
membentengi kemungkinan berpikir separatis.
 Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia: Persatuan dan kesatuan
Nasional harus kita pelihara dan perkokoh. Usaha-usahaini tidak ada henti-
hentinya. Karena persatuan dankesatuan bangsa merupakan kekuatan dan
modal utama bagi bangsa untuk maju danmencapai cita-citanya.Wilayah
nasional dari Sabang sampai Merauke memang sudah diakui oleh
duniaInternasional, namun kita masih harus mengusahakan agar lautan dan
selat-selat yangmenghubungkan rangkaian kepulauan Nusantara yang ribuan
jumlahnya itu beserta dasarlaut dankekayaan alam yang ada di dalamnya,
yang merupakan kesatuan yangtak terpisahkan dari keseluruhan wilayah
nasional Indonesia benar-benar amandan damai,sehingga mampu
memanfaatkan sumber alam milik bangsa sebagai anugrah Tuhan
YMEsemaksimal mungkin bagi kepentingan seluruh rakyat.
 Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan,
 keturunan dan perbedaan warna kulit.
Kita terdiri beragam suku, bahasa dan kebudayaan yang berbeda dan kita
menyadari perbedaan itu tetapi kita lebih menyadari kebulatan tekaduntuk ber
satu padu sebagai bangsa Indonesia. Kita telah mengikatkan diridalam satu
Bangsa Indonesia. Kita memang berbeda-beda tetapi bertekaduntuk bersatu.
Bhineka Tunggal Ika.
 Menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan: Menumbuhkan rasa senasib
sepenanggunan dapat dilakukan denganmelihat perjalanan bangsa dari awal
kemerdekaan sampai sat ini. Sehinggakesadaran inilah yangharus dibentuk
pada setiap jiwa-jiwa manusia Indonesiayang berdaulat guna
menghindariadanya rasa tersisihkan, atau merasa tidak diperhatikan oleh
pemerintah bahkan lebih-lebih berpikir untuk memisahkandiri dari NKRI
yang justru disayangkan. Jika kitamenyadari perasaan senasibsepenanggungan
pada masa lalu dengan sendirinya kita tidakakan bercerai- berai. Sehingga
yang perlu ditekankan lagi adalah perasaan nasionalismekitasebagai bangsa
Indonesia.

C. LINGKUNGAN SOSIAL
Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran
orang lain. Danlingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitulingkungan yang
terdiri dari mahluk sosial (manusia). Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannyadalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan sosial seseorang pertama di bentuk dalam lingkungankeluarga,
Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh
terhadap perilaku anak.
Di dalam lingkungan keluarga kita di berikan pendidikan agar anak menjadi
mandiri, tidak hanya mandiri saja tetapi kita juga bisa mengarahkan dirinya pada 
untuk mengembangkan kemampuan fisik, mental sosial dan emosional yang
dimilikinya, sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang
sehatdan produktif. Untuk suasana dalam lingkungan keluarga kita harus menciptakn
suasana yang kondusif , yaitu suasana yang saling terbuka , saling menyayangi dan
saling mempercayai.
Lingkungan keluarga merupakan bekal untuk kita dalam melakukansosialisasi
dalam lingkungan sosial yang mencangkup luas dan tidak hanya dalam suasana
rumah , tetapi juga bisa kita menggunakan bekal itu dalam lingukangan sosial dalam
masyarakat dan lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PERGAULAN MAHASISWA
Mahasiswa dan generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas
mahasiswa semua adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya
untuk mengambil peran dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa di masa
depan.
Dengan meningkatkan kesadaran diri, untuk mencapai keharmonisan dalam
berbangsa dan bernegara. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
merupakan sila yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. 
Namun sila ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsa
Indonesia. Karena itu Sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kunci
keberlngsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan
ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi pemuda
Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya.
Seperti disebutkan dalam butir terakhir pengimplementasian sila ketiga,yaitu
memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tunggal 
Ika, yang mana kitadiharuskan untuk memajukan pergaulan demi bangsa Indonesia.
Namun pada kenyataannya banyak sekali mahasiswa - mahasiswa yang tidak
melaksana kan hal ini. Padahal lewat pergaulan banyakhal baru yang bisa di dapat,
baik ilmu, wawasan, bahkan relasi.
Mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan orang-orang yang
berasal dari daerahnya masing-masing. Sebagai makhluk sosial, setelah memasuki
kehidupan kampus mahasiswa harus bisa berinteraksi dengan mahasiswa lain, karena
kehidupan kampus juga termaksud dalam lingkungn sosial yang mana
akan membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
B. FAKTOR YANG MEMBUAT MAHASISWA MEMBATASI PERGAULAN 
Ada beberapa factor yang membuat mahasiswa-mahasiswa membatasi
pergaulannya, misalnya dia hanya senang bergaul dengan mahasiswa yang berasal
dari daerah yang sama danenggan untuk bergaul dengan mahasiswa yang berasaldari
daerah lain.
Hal ini disebabkan karena gaya pergaulan yang sama, bahasa keseharian yang
sama, dan kemudahan berkomunikasi satu sama lain. Adanya banyak kesamaan dari
daerah yang sama membuat para mahasiswa lebih senang bergaul dengan orang-
orang dari daerah asal mereka masing-masing.

C. PANDANGAN PANCASILA MENGENAI PERGAULAN MAHASISWA 


Apabila di pandang dari Pancasila, tentunya hal tersebut adalah salah.
Pancasila menginginkan adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh Indonesia. Tidak
hanya satu untukdari daerah asal, melainkan untuk seluruh daerah diIndonesia.
Pancasila memandang bahwa Indonesia adalah bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika.
Karena itu haruslah terjalin persatuanyang di wujudkan lewat pergaulan antar
mahasiswa. Sehingga cita-cita dalam sila ketiga ini dapat tercapai.

D. DAMPAK DARI PMBATASAN PERGAULAN MAHASISWA 


Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan? Pemahaman, karakter
mahasiswa dari masing-masing daerah dan budaya dari masing-masing daerah asal
mahasiswa tentunya berbeda-beda.
Apabila mahasiswa yang berasaldari 2 daerah atau lebih, berkumpul dan tidak
mengerti tatakrama dari daerah asal mahasiswa lain, tentunya akan mengakibatkan
kesalah pahaman.
Kesalah pahaman ini hanya terjadi apabila ada pergaulan yang kurang dibina 
dengan baik. Dampak lainialah kurangnya relasi mahasiswa, padahal dalam menuntut
ilmu memasuki dunia kerja, mahasiswa-mahasiswa harus memiliki relasi yang
banyak. Karenadari orang lain mahasiswa-mahasiswa bisa mendapatkan hal-hal
baru yang tidak ada di dalam dirinya. Dan juga mendapatkan pengalaman yang lebih.
E. LANGKAH LANGKAH MENYELESAIKAN MASALAH PEMBATASAN
PERGAULAN MAHSISWA 
Langkah-langkah yang dapat di lakukan adalah dengan mengadakanacara-
acara yang membuat mahasiswa bisa berkumpul, bermain dan saling bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah, atau mengadakan suatu proyek yang
melibatkan mahasiswa-mahasiswa. Sehingga akhirnya mahasiswa-mahasiswa bisa
memupuk rasa persatuan dan kesatuan dan bisa menjalin pertemanan.
Salah satunya dengan mendirikan organisasi-organisasi baik didalam
atau diluar kampus, selain bermanfaat untuk menjalin silaturahmi antar mahasiswa,
juga dapat menambah ilmu pengetahuan yang didalamnya kita dapat saling sharing
ilmu dan pengalaman.
Didalam organisasi tersebut tidak dibatasi siapapun orangnya dan darimana
asalnya, yang terpenting adalah rasa kemauan untuk bersosialisasi dan rasa ingin
berorganisasi.
Melalui hal-hal inilah yang mungkin dapat mempereratkan hubungan
mahasiswa yang bukanhanya satu daerah tetapi juga dari daerah lain, sehingga dalam
pergaulan dapat terbangun jiwa kebersamaan seperti zaman perjuangan tempo dulu.
Kesatuan hati tentunya modal dari sebuah kemajuan. Apabila mahasiswa-
mahasiswa yangada diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa
memandang
adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobr
akan baru baikdalam lingkungan kampus maupun secara global.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mahasiswa dan generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas
mahasiswa semua adalah mempersipkan diri dengan sebaik-baiknya. Mahasiswa dan
generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa untuk mengambil peran dalam
proses pembangunan untuk kemajuan bangsa di masa depan.
Dengan meningkatkan kesadaran diri, untuk mencapai keharmonisan dalam
berbangsa dan bernegara. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
merupakan sila yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. 
Ada beberapa factor yang membuat mahasiswa-mahasiswa membatasi
pergaulannya, misalnya dia hanya senang bergaul dengan mahasiswa yang berasal
dari daerah yang sama danenggan untuk bergaul dengan mahasiswa yang berasaldari
daerah lain.
Hal ini disebabkan karena gaya pergaulan yang sama, bahasa keseharian yang
sama, dan kemudahan berkomunikasi satu sama lain. Adanya banyak kesamaan dari
daerah yang sama membuat para mahasiswa lebih senang bergaul dengan orang-
orang dari daerah asal mereka masing-masing.

B. SARAN
Setiap mahasiswa harusnya mengimplementasikan atau menerapkan Nilai
Nilai Pancasila didalam kehidupan kampus atau pun dikehidupan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai