TEMA :
“MEMBANGUN EKSISTENSI HMI KOMISARIAT STIE WIDYA PRAJA MENJADI
KADER YANG BERKUALITAS INSAN CITA YANG DI RIDHOI OLEH ALLAH SWT”
,
A. DASAR PEMIKIRAN`
Sejarah mencatat pada tahun 1963 muncul tekanan dan konfrontasi dari berbagai pihak untuk membubarkan
HMI dengan alasan bahwa HMI selalu bersikap aneh, tukang kritik dan liberal, namun bagi anggota HMI hal
tersebut bukanlah sebuah masalah jurtru menjadi tantangan yang membuat HMI lebih dinamis. Sebagai kader
bangsa HMI harus menempatkan diri sebagai ujung tombak revolusi meski terus ditekan oleh kekuatan yang
berhaluan komunis pada saat itu.
Menjawab tantangan-tantangan yang ingin membubarkan HMI. Maka para anggota HMI pun melakukan
demonstrasi di depan istana Negara Jakarta pada tanggal 13 sebtember 1965. Dalam barisan demonstran tersebut
HMI membawa sebuah poster yang bertuliskan “langkahi mayatku sebelum ganyang HMI” tilisan tersebut adalah
bukti militansi kader HMI untuk melawan kebatilan. Akhirnya soekarno sebagai presiden pada saat itu mengambil
kebijakan untuk tidak membubarkan HMI dengan mengatakan ‘go ahead HMI’ atau HMI jalan terus. (hal 14 HMI
candradimuka mahasiswa)
Sepenggal sejarah diatas sebagai bahan refleksi bagi anggota HMI sekarang ini. Dimana para kader
terdahulu dengan semangat juang yang tak pernah gentar melawan para antek-antek komuis yang ingin
membubarkan HMI. Hingga HMI kini masih terus berjalan ditengah-tengah kita untuk terus memperjuangkan
terciptanya masyarakat adil dan makmur yang diridohi ALLAH SWT.
Kini HMI telah berusia 72 tahun sejak awal berdirinya pada tanggal 5 februari 1947, diprakarsai oleh
seorang mahasiswa dengan pandangan visioner bernama Prof. Dr Lafran Pane atau sering juga dikatakan ayahanda
lafran pane. Di usia yang sudah tidak muda lagi HMI memiliki tanggung jawab cukup besar sebagai mana
tercantum dalam pasal 4 anggaran dasar yaitu : “terbinanya insan akademi pencipta, pengabdi, yang bernafaskan
islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT”. Cita-cita yang
begitu mulia.
Cita-cita mulia diatas dapat diwujudkan dengan konsisten dan militansi kader untuk terus
memperjuangkannya. Militansi kader adalah modal fundamental memudahkan langkah-langkah organisasi
mencapai tujuan. memang untuk mewujutkan cita-cita luhur diatas tidaklah mudah, maka dari itu kader diharapan
terus belajar untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya.
Itelektual yang dimaksud bukanlah yang difahami selama ini hanya sebatas kecerdasan akal atau mereka
yang sedang duduk di bangku perkuliahan. Tetapi intelektual yang dimaksud adalah mereka yang terpanggil untuk
memperbaiki masyarakatnya, menegkap aspirasi mereka kemudian merumuskannya dalam bahasa yang mudah
dipahami dan menawarkan strategi dan alternative pemecahan masalah. (Ali Sariati)
HMI yang diibaratkan sebagai kawah candradimuka yaitu tempat Jabang Tetuka, putra Sang Bima ditempa
dan digembleng menjadi gathutkaca yang perkasa. Begitulah ibaratnya HMI, dituntut untuk menjadi wadah tempat
para mahasiswa untuk mengasah kreativitas, menambah pengetahuan dan tempat untuk mahasiswa menjadi kader-
kader pemimpin bangsa yang dapat bertanggung jawab atas terbinanya masyarakat yang adil dan makmur.
Sebagai orgaisasasi pengkaderan ada periode tertentu melakukan regenerasi kepengurusan yang merupakan
indikator kontinyuitas roda organisasi. Maka setiap tahunnya HMI komisariat STIE WP mangadakan Rapat
Anggota
Komsariat (RAK) sebagai sarana mengambil keputusan yang strategis melaluai sering ide yang kritis dan
soluktif sehingga dapat mengagkat citra HMI pada umumnya dan komisariat pada khususnya serta melahirkan
kader-kader pelanjut tongkat estafet yang mengemban amanah organisasi.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama RAK (Rapat Anggota Komisariat) ke-V Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat STIE
Widya Praja Tana Grogot
“MEMBANGUN EKSISTENSI HMI KOMISARIAT STIE WIDYA PRAJA MENJADI KADER YANG
BERKUALITAS INSAN CITA YANG DI RIDHOI OLEH ALLAH SWT”
C. LANDASAN KEGIATAN
1. Kondisi objektif organisasi
2. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HMI
D. TUJUAN KEGIATAN
1. Meminta laporan pertanggunjawaban pengurus HMI komisariat STIE WIDY PRAJA
2. Menetapkan program kerja komisariat
3. Memilih pengurus yang baru sebagai penerus tongkat estafet organisasi.
F. ANGGARAN BIAYA
Terlampir
G. SUMBER DANA
1. Kas komisariat
2. Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
3. Instansi negri dan swasta
4. Donatur dan simpatisan
5. Sumberdana yang halal dan tidak mengikat
H. PENUTUP
Demikian proposal ini di buat untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi semua pihak yang ikhlas dan bersedia
membantu pelaksanaan kegiatan “RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT (RAK)” Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat STIE WP ,Yang tentunya rencana ini tidak akan sukses tanpa dukungan, bantuan dan partisipasi aktif
dari semua pihak agar rencana mulia ini dapat terwujud dengan baik dan semoga niat baik kita semua mendapat
ridho Alla SWT. Amin
Billahitaufiq walhidayah
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
YULI AGUSTIN
NURHAMIDAH SEKRETARIS PANITIA
KETUA
MM PANITIA
Mengetahui,
PENGURUS KOMISARIAT
STIE WDYA PRAJA
Lampiran I
SUSUNAN KEPANITIAAN
DINA NOVITA
KETUA UMUM KOMISARIAT
PENANGGUNG JAWAB : Dina Novita
(Ketua Umum Komisariat STIE Widya Praja)
STEERING COMMITTEE
Koordinator : Dina Novita
Anggota : Sardana
: Nurhamidah
SEKSI ACARA
Koordinator
: SAHRUL
Choirul
: Yunitianingsih
Lampiran II
Total Rp 200.000
C. Konsumsi
No Kebutuhan Harga satuan Jumlah Total
1 Snack peserta + panitia Rp.10.000 100 orang Rp 1.000.000
2 Makan Panitia Rp. 25.000 30 orang Rp 700.000
3 Air Mineral botol Rp 50.000 2 Dus Rp 100.000
Total Rp 1.800.000
JUMLAH KESELURUHAN
Administrasi dan Kesekretariatan Rp 165.000
Perlengkapan Rp 200.000
Komsumsi Rp 1.800.000
Total Rp 2.165.000
BENDAHARA PANITIA RAK V
STIE WDYA PRAJA
RADA PARIDA