Anda di halaman 1dari 7

Tugas Agama Hindu

Sapta Timira

Tahun Ajaran
2019/2020
Daftar Isi
1. I Nyoman Abi Arya Putra (01)
2. I Kadek Adistyo Balaputra Ari Purnama (02)
3. I Komang Agus Rama Nugraha (04)
4. Anak Agung Gede Danendra Warshana Karang (12)
5. Tjokorde Gede Agung Raditya Putra (26)
6. I Nyoman Ramacita Surya Krisnha (28)

Pengertian Sapta Timira


Kata Sapta Timira Berasal dari bahasa Sansekerta dari kata “Sapta” yang berarti
tujuh, dan kata “Timira” yang  berarti gelap, suram, awidya.  Jadi Sapta Timira 
berarti “tujuh kegelapan”. Yang dimaksud tujuh kegelapan adalah tujuh unsur  atau
sifat yang menyebabkan pikiran orang menjadi gelap/mabuk.

Bagian-Bagian Sapta Timira


1. Surupa
Surupa artinya gelap karena kecantikan atau ketampanan , kecantikan atau
ketampanan dibawa semenjak kita lahir dan merupakan anugrah Hyang Widhi
Wasa. Bagi yang mendapat anugrah wajah cantik dan tampan harus bersyukur atas
anugrah tersebut. Namun, tidak semestinya takabur, apalagi dimanfaat untuk
kepentingan Adharma.
Contoh perilaku Surupa:
a. Melakukan operasi plastik karena tidak puas akan wajah yang dimilikinya.
b. Melecehkan atau menghina orang yang memiliki wajahnya lebih jelek dari kita.
c. Suka membanggakan diri kepada orang karena merasa cantik atau tampan
d. Menggunakan kecantikan dan ketampanannya untuk melakukan penipuan.
Dampak positif
Kecantikan semestinya diimbangi dengan budi pekerti yang baik. Seseorang
yang dapat mengimbangi kecantikannya dengan moral yang baik.
Dampak Negatif
Diatas sudah di jelaskan, bagi yang mendapat anugrah wajah cantik dan
tampan harus bersyukur atas anugrah tersebut. Namun, tidak semestinya takabur,
apalagi dimanfaat untuk kepentingan Adharma.

2. Dhana
Dhana berarti gelap karena memiliki kekayaan. Kekayaan sungguh banyak
gunanya . Untuk itu, semua orang berhak memperoleh kekayaan, menyiapkan
ketrampilan, disiplin, dan rajin sembahyang merupakan salah satu untuk
memperolehnya.
Contoh perilaku Dhana:
a. Mengambil uang yang tidak menjadi haknya korupsi.
b. Mengambil bagian orang lain, sehingga orang tersebut mengalami penderitaan.
c. Bekerja siang malam tanpa menghiraukan yang lain demi mendapatkan uang
lebih.
d. Suka berfoya-foya atau menghambur-hamburkan uang.
Dampak Positif
Jika membicarakan dampak positif dari Dhana, nah, inilah salah satunya. Jika
seseorang di anugrahi kekayaan oleh tuhan, alangkah baiknya jika jika sebagian
dari hartanya di sumbangkan kepada fakir miskin. Meskipun jumlahnya sedikit,
tetapi maknanya sangat besar bagi penerimanya.
Dampak Negatif
Kekayaan memang sangat berarti bagi semua orang, tetapi dalam
memperolehnya, jangan memakai cara yang melawan Dharma (Adharma). Seperti
Gayus, yang menghalalkan segala cara untuk mendapat kekayaan.
3. Guna
Guna artinya gelap karena kepandaian. Kepandaian bagaikan pisau bermata
dua, jika berada pada yang baik mental dan moralnya akan menjadi suatu yang
amat berguna, dan jika berada pada orang yang bermoral brobok  maka hancurlah
dunia dan segala isinya.
Contoh perilaku Guna:
a. Memiliki kepandaian membuat bom dan untuk mengebom orang yang baik.
b. Mencuri data orang lain dengan keahliannya meretas komputer orang dan
digunakan untuk kejahatan.
c. Menggunakan kepandaiannya untuk menipu atau mengelabui orang lain.
d. Menggunakan kepandaiannya untuk mencari-cari alasan yang tidak benar agar
dirinya terbebas dari sanksi.
Dampak Positif
Gambar disamping adalah salah satu contoh dampak positif dari Guna atau
kepandaian. Beliau adalah Enstein, yaitu seorang penemu yang penemuannya
sudah diakui, dan sangat bermanfaat bagi dunia. Ini adalah suatu bentuk dimana
Guna atau kepandaian disertai dengan moral yang baik.
Dampak Negatif
Bom atom yang di jatuhkan di Hiroshima dan Nagashaki adalah salah satu
contoh dampak negatif Guna. Ini merupakan dampak jika Kepandian(Guna)
disertai dengan budi pekerti yang kurang. Sama seperti yang sudah di jelaskan
diatas bahwa Guna atau kepandaian jika berada pada orang yang bermoral brobok 
maka hancurlah dunia dan segala isinya.

4. Kulina
Kulina berarti gelap karena keturunan. Keturunan di dalam beberapa
masyarakat dunia memegang peranan penting, karena dari keturunan ia akan
dikenal siapa sebenarnya dia itu. Orang dari keturunan keluarga terhormat, seperti
putra raja, artis, orang-orang berjasa, berbudi baik dll. Karena banyak cucunya,
sampai anak cucunya menerima pengahargaan itu.
Contoh perilaku Kulina:
a. Merasa diri anak orang kaya sehingga suka berfoya-foya.
b. Merasa diri anak pejabat sehingga suka melanggar aturan.
c. Merasa diri anak seorang terpandang sehingga sering mengganggu ketenteraman
orang.

Dampak Positif
Dampak positif dari Kulina atau keturunan adalah dari keturunan ia akan
dikenal siapa sebenarnya dia itu. Seperti gambar berikut. Ini adalah gambar
presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Ia sangat terkenal dan sangat dihormati
di seluruh dunia. Karena Obama memiliki banyak saudara, mungkin Saudaranya
itu juga mendapatkan gelar kehormatan (sebagai saudara Obama) 
Dampak Negatif
Mabuk karena keturunan adalah langkah yang menyesatkan diri sendiri
karena akan tertanam sifat yang sombong, angkuh, dan merendahkan orang lain.

5. Yohana
Yohana artinya gelap karena masa remaja/muda. Masa ini penuh gejolak,
kreativitas, kekuatan, kecerdasan, dan keindahan yang sangat hebat.
Contoh perilaku Yohana:
a. Merasa diri selalu awet muda sehingga lupa akan tata krama hidup.
b. Suka berkelahi karena mudah tersinggung karena merasa diri muda.
c. Suka bermalas-malasan karena merasa masih muda dan belum memiliki
tanggung jawab keluarga.
Dampak Positif
Masa remaja(Yohana) adalah masa dimana seseorang sangat rentan terhadap
pengaruh buruk dari luar. Alangkah baiknya masa remaja ini diisi dengan  kegiatan
yang positif seperti gambar disamping. Ini adalah gambar Sekaa Teruna Teruni
yang sedang ngayah. Kegiatan seperti ini sangat  bagus untuk meningkatkan moral
anak remaja.
Dampak Negatif
Masa remaja adalah masa terindah, untuk itu jangan mabuk ketika memasuki
masa ini. Yang dianggap mabuk pada masa ini antara lain kebut-kebutan, merokok,
bermalas-malasan, berkelahi dll. Akibatnya yaitu menjadi pemuda yang tak
berguna dan hanya menjadi beban orang tua.

6. Sura
Sura artinya gelap karena minuman keras. Dalam upacara Hindu, minuman
keras diperuntukan bagi Bhuta Kala, seperti tuak dan brem. Selain minuman
tersebut beredar juga minuman keras lain, seperti bir, whiskey, brendy dll. Yang
berakibab buruk bagi kesehatan tubuh.
Contoh perilaku Sura:
a. Suka minum minuman keras di jalanan hingga mabuk.
b. Menggunakan obat-obat terlarang atau narkoba.
c. Suka mabuk-mabukan sehingga sering melakukan hal-hal negatif.

Dampak Positif
Dalam agama Hindu, minuman keras banyak digunakan untuk upacara agama
seperti, Tuak, Arak, Brem dll. Yang peruntukan untuk Bhuta Kala.
 Dampak Negatif
Minuman keras atau alkohol sangat bertentangan dengan nilai kesucian hidup.
Akibat mabuk kesehatan menjadi terganggu, mengacau masyarakat, tabrakan,
pemerkosaan, bahkan ada yang sampai membunuh karena mabuk.

 7. Kasuran
Kasuran artinya gelap karena berani. Setiap orang perlu mempunyai
keberanian, tanpa keberanian hidup cenderung menderita.
Contoh perilaku Kasuran:
a. Menggunakan kekuatannya atau kesaktiannya untuk merusak fasilitas umum.
b. Suka melawan orang lain karena merasa diri paling sakti.
c. Suka berkelahi dengan orang lain karena merasa diri paling hebat, kuat dan
tangguh.
d. Suka mengganggu orang lain dengan menggunakan kekuatannya.
Dampak Positif
Ini adalah salah satu dampak positif dari Kasuran atau keberanian yaitu,
prajurit perang yang berani mati untuk membela negaranya.
Dampak Negatif
Keberanian yang melanggar Dharma adalah mabuk keberanian, sebagai
contoh seseorang berani bertarung mati-matian hanya karena merebutkan hal yang
sepele.

Upaya Mengendalikan Sapta Timira


Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk mngendalikan Sapta Timira
antara lain:
1. Menjalankan ajaran Panca Yama Bratha. Panca Yama Bratha adalah lima cara
untuk mengendalikan diri antara lain :
1. Ahimsa: tidak menyiksa
2. Brahma cari: tidaj melakukan hubungan badan selama masa menuntut ilmu
3. Satya: menepati janji
4. Awyawaharika:melakukan usaha berdasarkan ketulusan
5. Astenya, tidak mencuri milik orang lain.

2. Menjalankan ajaran Panca Nyama Bratha. Panca Nyama Brata artinya Lima
macam pengendalian diri pada tingkat rohani kita . Adapun bagian-bagiannya:
1. Akroda, tidak marah
2. Guru susrusa, hormat taat dan tekun melaksanakan ajaran-ajaran dari guru
3. Sauca, suci lahir batin
4. Aharalagawa, memilih makan yang baik bagi tubuh kita dan makan, minum
secara teratur untuk mencapai kesucian lahir batin.
5. Apramada, tidak sombong angkuh.

3. Menjalankan ajaran Dasa Yama Bratha. Dasa Yama Bratha adalah sepuluh
macam pengendalian diri, yaitu :
1. Anresangsya atau Arimbawa artinya tidak mementingkan diri sendiri
2. Ksama artinya suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan.
3. Satya artinya setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang.
4. Ahimsa artinya tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain.
5. Dama artinya dapat menasehati diri sendiri.
6. Arjawa artinya jujur dan mempertahankan kebenaran.
7. Priti artinya cinta kasih sayang terhadap sesama makhluk.
8. Prasada artinya berpikir dan berhati suci dan tanpa pamrih.
9. Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun.
10. Mardhawa artinya rendah hati, tidak sombong dan berpikir halus.

Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang dapat kami ambil dari Sapta Timira ini adalah bahwa
setiap manusia memiliki Sapta Timira dalam dirinya. Sekarang tergantung manusia
itu sendiri apakah akan mengambil dampak positif atau dampak negatif Sapta
Timira. Atau mencoba untuk mengontrolnya dengan cara menjalankan ajaran
Panca Yama Bratha, Panca Nyama Bratha, dan Dasa Yama Bratha

Anda mungkin juga menyukai