Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH TINJAUAN PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN

Akuntansi 14B

Disusun oleh :

Kelompok 10

Prima Dwi Hapsari 14.0102.0073

Febri Nurdian Cahya 14.0102.0094

Mentari Ashri P.S 14.0102.0096

Universitas Muhammadiyah Magelang


Jl. Tidar No. 21 Magelang 56126
Telp. (0293) 362082 Fax (0293) 361004
A. PENDAHULUAN

Pemahaman mengenai lingkungan pelaporan keuangan perlu disertai


pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan
perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan
laporan arus kas. Pengetahuan ini akan membantu dalam melihat posisi keuangan
yang sesungguhnya dan kinerja perusahaan yang lebih baik. Pada bab ini akan
dibahas lingkungan pelaporan keuangan. Kemudian akan dibahas tujuan
pelaporan keuangan—bagaimana tujuan tersebut menentukan baik kualitas
informasi keuangan dan prinsip serta konvensi yang mendasari aturan-aturan
akuntansi.
B. PEMBAHASAN

I. PEMBAHASAN MATERI

LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan


yang paling penting. Informasi dilaporan keuangan dinilai relative berdasarkan:
kebutuhan informasi dari pengguna dan sumber informasi alternatif seperti data
ekonomi, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela manager.

Laporan Keuangan Wajib

Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses


pelaporan akuntansi. Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu : laporan keuangan,
pengumuman laba, dan laporan wajib lainnya.

Laporan Keuangan

Laporan ini sering digunakan untuk memplubikasikan produk, jasa, dan


pencapaian perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC mewajibkan
perusahaan untuk mengisi form 10-Q setiap kuaratal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Dalam menganalisis informasi kuartalan perlu diperhatikan
dua hal berikut:

1. Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan


dampak dari musim.
2. Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan
sering membuat penyesuaian.

Pengumuman Laba

Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui


publikasi keuangan seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi
memberikan ringkasan informasi pernting mengenai posisi keuangan dan kinerja
perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan. Untuk menghindari
kejutan negatif yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja yang
buruk maka banayak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.

Laporan Wajib Lainnya

Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang


diwajibkan SEC.

Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib

Informasi akuntansi keuangan merupakan komponen utama laporan


keuangan dan bebagai laporan wajib. Manajer dan mekanisme pelaksanaan yang
memastikan kualitas dan intergeritas laporan merupakan pihak lain yang
menentukan selain GAAP.

Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (GAAP).

1. Definisi GAAP. Merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat,


interprestasi, dan panduan praktik. Dari sudut analisis , jenis aturan dan
panduan akuntansi yang penting yaitu:
1) Standar akuntansi keuangan
2) Opini badan prinsip akuntansi
3) Bulletin penelitian akuntansi
4) Pengumuman pendahuluan
5) Bulletin EITF yaitu bulletin yang dipublikasikan oleh tim satuan kerja
FASB.
6) Praktik industry.
2. Penetapan Standar Akuntansi. Penetapan standar akuntansi di Amerika
Serikat (berbeda dengan banyak Negara lain) merupakan tanggung jawab
dari pihak swasta bersama dengan profesi akuntansi. Penetapan standar
oleh FASB merupakan satu proses politik, dengan partisipas pengguna
laporan keuangan yang makin meningkat.
3. Peran Securities and Exchange Commission (SEC). badan pengawas
pasar modal AS, SEC, merupakan badan independen, separuh berbentuk
badan pemerintah yang mengeluarkan undang-undang pasar modal tahun
1933 dan 1934.
4. International Financing Reporting Standard. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (International Financing Reporting Standard)
merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standards Boards (IASB).

Manajer

Manajer yaitu pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan
yang wajar dan akurat. Disini manajer mempunyai control utama atas intergritas
atas sistem akuntansi dan catatan yang digunakan untuk membuat laporan
keuangan. Penilaian atau judgement diperlukan dalam penentuan angka pada
laporan keuangan.

Manajer merupakan kekuatan utama dalam menentukan standar akuntansi


dan memiliki penyeimbang dari keinginan para pemakai laporan keuangan dalam
menetapkan standar. Biasanya manajer akan melihat biaya dan akan menolak
standar yang mengurangi laba yang dilaporkan, meningkatkan fluktasi laba, dan
mengunkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana
tertentu.

Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan

Kendala dan intergritas laporan keuangan dapat dipastikan oleh


mekanisme pelaksanaan dan pengawas. Beberapa diantaranya seperti SEC,
ditetapkan oleh undang-undang. Mekanisme lain seperti audit berkembang
sepanjang waktu. Audit merupakan mekanisme penting untuk membantu
terjaminnya keandalan dan kualitas laporan keuangan. Semua laporan keuangan
harus diaudit oleh seorang akuntan publik yang independen.

Tuntutan hukum yaitu hal penting lainnya sehubunan dengan pengawasan


manajer dan auditor, kerugian yang dibayarkan oleh manajer, perusahaan, dan
auditor sehubungan dengan masalah akuntansi yang luar biasa sejak decade
terakhir yang mencapi miliaran dollar.

Sumber informasi alternatif

Laporan keuangan telah tersaingi oleh laporan alternatif. Sumber lainnya


adalah berita utama mengenai kondisi ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada
beberapa informasi alternatif antara lain:

1. Informasi Ekonomi, Industri, Dan Perusahaan. Informasi ekonomi


dan industri untuk mempengaruhi ramalan perusahaan digunakan oleh
investor.
2. Pengungkapan Sukarela. Pengungkapan sukarela oleh manajer
merupakan sumber informasi yang semakin penting . aturan ini
memberikan proteksi hokum ats kesalahan manajer yang tidak disengaja
dalam memberikan pengungkapan sukarela.
3. Perantara Informasi. Perantara informasi memainkan peranan penting
dan unik dalampelaporan keuangan. Oleh karenannya para pembuat
standar biasanya merespon permintaan analisis serta merespon ancaman
yang mereka miliki sebagai sumber informasi saingan. Berikut fungsi dari
perantara informasi :
1) Pengumpulan informasi.
2) Interpretasi informasi.
3) Analisis prospektif
4) Rekomendasi

SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN

Relevan yaitu kapasitas informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan


dan merupakan kualitas primer pertama atas informasi akuntansi. Andal yaitu
karateristik penting dalam informasi keuangan , untuk menjadi andal informasi
harus disajikan dengan jujur, dapat diferivikasi, dan netral

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting


1. Akuntansi akrual. Berdasarkan akuntansi akrual , pendapatan diakui saat
dihasilkan dan beban saat terjadi.
2. Biaya Historis dan Penilaian Wajar. Nilai dari transaksi aktual
perusahaan dimasa lalu, sehingga akuntansi biaya historis disebut juga
dengan akuntansi berdasarkan transaksi
3. Materialitas. Sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi dengan memperhatikan situasi.
4. Konservatisme. Terkait dengan melaporkan pandangan yang paling
penting tidak optimis saat menghadapi ketidak pastian pengukuran.

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi


Relevansi Informasi Akuntansi Keuangan

Relevansi merupakan aktivitas usaha tidak sempurna dan memiliki


keterbatasan. Mudah untuk melihat ketidaksempurnaan dan tetap menjadi satu-
satunya sistem yang relevan dan andal untuk mencatat.

Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan

Ada 3 keunggulan dari sumber alternatif ini yaitu :

1. Tepat waktu. Laporan keuangan biasanya disusun paling sering setiap


kuartal dan biasanya dipublikasikan tiga sampai enam pekan setelah
akhir kuartal.
2. Frekuensi. Flaporan keuangan biasanya dibuat secara berkala tiap
kuartal.
3. Orientasi kemasa depan. Digunakannya informasi yang beroriantasi
kemasa depan khususnya laporan dan ramalan analisis.

AKRUAL—FONDASI AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi Akrual

Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan


tidak sempurna menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan
informasi mengenai arus kas. Akuntansi akrual merupakan pengalih pehatian,
gangguan, yang merusak distribusi informasi ungkapan ini mrupakan kritik yang
paling ekstrem.

Konsep Akuntansi Akrual


Konsep Akrual

Konsep akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai


mengenai kosekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas prusahaan dimasa depan
secepat mungkin dengan tingkat kepastian yan layak. Akrual dan arus kas sebelim
milihat hubungan keduanya lita harus mengenali beberapa jenis arus kas
antaralain yaitu: Arus kas bebas yaitu mencermikan dampak tambahan investasi
dan divestasi terhadap aset operasional, keunggulannya yaitu dapat digunakan
dengan bebas untuk membayar kewajiban.

1. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian
yang membuat laba bersih berbeda dari arus kas bersih.penyesuaian ini
mencakup penyesuaian yang mempengaruhi laba saat tidak terdapat
dampak arus kas.
2. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan
Pengaitan. Akuntansi akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun
pengaitan yang selalu terdapat pda akuntansi kas. Masalah tepat waktu
mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan
aktivitas usahayang menghasilkan kas tersebut.
3. Proses Akrual— Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses
akrual sampai pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua
prinsip dasar sampai pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh
maupun saat direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan,
proses ini berbeda untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal
dari produksi atau jasa dan diakui saat produk dan jasa diserahkan.
4. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek
mengacu pada perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual
jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi.

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

Relevansi akrual menyajikan penilaian kritis atas dampak akuntansi akrual


terhadap laporan keuangan.

Relevansi Akuntansi Akrual

Relevansi akuntansi akrual yang mepunyai keunggulan konseptual


akuntansi akrual dbandingkan arus kas yaitu dikrenakan laporan laba rugi berbasis
akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan
kas saat ini dan masa mendatang. Seperti penjelasan dibawah ini:

1. Relevansi Akrual Jangka Pendek yaitu diperbaikinya relevansi akuntansi


dengan cara mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya
2. Relevansi Akrual Jangka Panjang yaitu melihat penggunaan akrual jangka
panjang bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi
jangka panjang dari arus kas operasi.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan,
dijelaskan sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya


menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan.
2. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih
merefleksi secara akurat sumber daya yang teredia bagisatu perusahaan
untuk menghasilkan arus kas masa depan.
3. Prediksi arus kas masa depan. Memprediksikan arus kas masa depan
dari pada memprediksikan arus kan padamasa sekrang karena adanya dua
alasan antara lain mengakui pendapatan yang mencerminkan kosekuensi
arus kas masa depan, dan kedua mengkaitkan arus kas masuk dan
pelanggannya.

Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan
aktivitas usaha, laba akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat.

Mitos dan Fakta mengenai Akrual dan Arus Kas

Mitos akrual dan Arus kas. Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman
mengenai akuntansi akrual,laba, dan arus kas :

1. Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan,
hanya arus kas kni yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai
perusahan hanya tergantung dari arus kas masa depan, tidak ada alasan
untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa depan.
2. Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang
tidak memengaruhi nilai perusahaan—misalnya, kas dari pelunasan
piutang pelanggan.
3. Mitos : semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
4. Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya
salah, bahakan arus kas lebih mudah dimanipulasi dibandingkan dengan
laba. Misalnya, arus kas dapat ditingkatkan dengan menunda pengeluaran
modal atau pembayaran beban.
5. Mitos : semua laba dimanipulasi.
6. Mitos : tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk
jangka waktu yang panjang.

Fakta Akrual dan Arus Kas

1. Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik
secara konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan
arus kas dalam menguukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam
penilaian.
2. Fakta : arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan
menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas
akrual.
3. Fakta : angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
4. Fakta : nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.

Haruskah Kita Mengganti Akrual dengan Arus Kas?

Akuntansi akrual memang tidak sempurna, banyak aturan yang berubah-


ubah, kesalahan estimasi dan adanya manajemen laba yang mendistorsi
kegunaanya. Meskipun memiliki kelemahan, akrual berguna dan penting untuk
analisis keuangan.

KONSEP LABA

Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan


hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam
istilah keuangan. Pada konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik
pengukuran perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun
mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai sejauh mana perusahaan dapat
menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian kepada pemegang
sahamnya. Secara khusus, perannya yang kedua yakni sebagai indikator
profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu
dalam mengestimasi potensi laba dimasa depan yang tidak diragukan lagi
merupakan satu dari tugas yang terpenting dalam analisis usaha.

KONSEP LABA EKONOMI

1. Laba Ekonomi

Laba ekonomi (economic income) biasanya ditentukan dengan cara arus


kas ditambah dengan nilai sekrang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usah bersih.
Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena
itu, laba ekonomi berguna jia tujuan analisis adalah menentukan tingkat
pengembalian yang tepat kepada pemegang saham untuk eriode tertentu.

2. Laba Permanen

Laba permanen (permanent income)—disebut juga dengan laba


berkelanjutan (sustainable) atau laba yang berulang (recurring)—merupakan rata-
rata stabil yang ditaksir dapat diperoeh perusahaan sepanjang umurnya, dengan
kondisi usaha masa sekarang.

3. Laba operasi

Laba operasi (operating income) yang merujuk pada laba yang timbul
dari kegiatan operasi perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap
pengukuran laba ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak (net operating income
after tax—NOPAT ). Fitur kunci dari laba operasi bahwa ia tidak termasuk semua
beban (atau laba) yang timbul dari kegiatan keuangan perusahaan (fungsi
treasury), setiap beban bunga dan laba investasi, yang secara kolektif disebut
dengan laba non operas(nonoperating income).

Konsep Laba Akuntansi

Laba akuntansi atau laba dilaporkan (acounting income or reported


income) ditentukan bderdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba
akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun laba permanen,
namun laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara lansung seperti kedua
laba lainnya. Laba akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga
mengurangi kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi.

Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan

Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan


dan pengaitan beban. Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba.
Dua kondisi wajib untuk dapat diakui adalah bahwa pendapatan :
1. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat
diakui perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal
untuk mendapatkan kas, seperti piutang yang sah.
2. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus mnenyelesaikan seluruh
kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah
selesai.

Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi

Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi atau


permanen, melainkan didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah berulang
selama beberapa periode untuk memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang
saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebeb perbedaan laba akuntansi
dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Konsep laba alternatif. Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan


konsep laba permanen.
2. Biaya historis. Penggunaan biaya historis memengaruhi laba dalam dua
cara : (1) harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin dalam laporan
laba rugi, misalnya jika digunakan metode persediaan FIFO dan (2) tidak
diakuinya keuntungan dan kerugian aset tetap yang belum direalisasi.
3. Basis transaksi. Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak
transaksi . misalnya, kontrak pembelian tidak diakui pada laporan
keuangan sebleum transaksi terjadi.
4. Konservatisme. Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung
kejadian yang menurunklan laba meskipun belum ada transaksi yang
mendasarinya, mislana penurunan nilai persediaan.
5. Manajemen Laba. Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba
akuntansi yang tidak mencerminkan realitas ekonomi.

Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai


Laba akuntansi terdiri atas tiga komponen :
1. Laba Permanen. Komponen laba akuntansi yang permanen (atau berulang)
diharapkan akan terjadi sepanjang waktu. Karakteristik komponen ini seruopa
dengan konsep laba permanen ekonomi. Untuk perusahaan yang masih
berlangsung, tiap dolar dari komponen permanen sama dengan 1/r dolar dari
nilai perusahaan, dimana r adalah biaya modal.
2. Komponen Sementara . Komponen laba akuntansi yang sementara (atau
tidak berulang) tidak diharapkan untuk terjadi lagi –biasanya merupakan
peristiwa yang terjadi satu kali (one time event). Komponen ini memiliki
dampak dolar (dollar -for -dollar) terhadap nilai perusahaan.
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen yang tidak relevan
dengan nilai (value irrelevant component) tidak memiliki konten ekonomi –
komponen ini adalah distorsi akuntansi. Komponen ini timbul karena
ketidaksempurnaan akuntansi.

Penyesuaian Laba Permanen


Misalnya, seorang analis bisa saja mengeluarkan keuntungan dari hasil
penjualan segmen bisnis utama ketikan menentukan komponen permanen dari
laba. Penyesuaian laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh
analis yang bertugas. Menentukan laba inti periode berjalan bermanfaat dalam
teknik penilaian menggunakan kelipatan laba. Menentukan laba inti juga
bermanfaat dalam memberikan langkah awal yang lebih berarti dalam melakukan
prediksi dan dalam membantu memberikan asumsi-asumsi dalam kegiatan
peramalan.

Penyesuaian Laba Ekonomi


Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan
menghitung perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber
bukan pemilik, yang dapat berarti , dengan cara memasukkan semua hal yang
menyangkut perubahan kekayaan bersih pemegang saham.

Penyesuaian Laba Operasi


Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban
yang relevan dengan usaha operasi perusahaan tanpa menghiraukan apakah
komponen tersebut berulan atau tak berulang.

AKUNTANSI PENILAIAN WAJAR


Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju modl
akuntansi penilaian wajar. Meskipum model penilaian akuntansi penilaian wajar
ini hanya diaplikasikan secara terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan
yang signifikan menuju adopsi yang lebih luas. SFAS 157 menediakan pedoman
dasar dalam mengadopsi model akuntansi penilaian wajar dan SFAS 159
merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan kewajiban yang lebih luas.
Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajarmasih terbatas pada aset
kewajiban keuangan—seperti surat berharga atau instrumen utang—terdapat
indikasi bahwa adopsi yang komprehensif dari akuntansi penilaian wajar untuk
semua aset dan kewajiban—termasuk aset dan kewajiban operasi—mungkin
dilakukan dimasa depan.

Perbandingan Model Biaya Historis jdan Penilaian Wajar


Terdapat perbedaan yang mencolok dalam laporan keuangan yang disusun
dengan dua model ini. Apakah yang menyebabkan perbedaan ini ? Berikut
beberapa perbedaan mendasar antara kedua model yang bertujuan menjawab
pertanyaan diatas :

1. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Dengan akuntansi biaya


historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual
perusahaandi masa lalu, model penilaian tidak menecerminkan kondisi
ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan model penilaian wajarm jmlah aset dan
kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar,
penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
2. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama
ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan
model penilaian wajar didasarkan atas harga pasar (asumsi nilai pasar).
3. Pendekatan laba alternatif. Pendekatan alternatif dalam penentuan lab adari
dua model ini sangat penting untuk analisis. Laba dengan akuntansi biaya
historis merupakan bentuk yang jelas yang berusaha mengukur profitabilitas
periode berjalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
pendapatan yang lebih besar daripada biaya.

Pertimbangan dalam Mengukur Nilai Wajar Mendefinisikan Nilai Wajar

Terminologi nilai wajar dipakai (dan bukannya “nilai pasar”—market


value) karena apabila pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan, dalam rangka
memperoleh harga pasarnya, tidak ditemukan, kita tetap dapat mengestimasi nilai
wajarnya dengan mengambil rujukan pasar turunan (secondary market) atau
menggunakan teknik penilaian. Terdapat lima aspek yang perlu dicatat dari
definisi ini :
1) Tanggal Pengukuran, yaitu tanggal neraca—bukan tanggal ketika
aset tersebut pertama diperoleh (atau saat kewajiban pertama kali
diakui).
2) Transaksi Hipotesis (hypotical transaction). Tidak ada penjualan
aktual aset (maupun transfer kewajiban) yang harus terjadi. Dngan
perkataan lain, nilai wajar ditentukan “jika” aset dijual pada tanggal
pengukuran.
3) Transaksi berurutan (orderly transaction) faham transaksi
“berurutan” menghapus kemungkinanpertukaran yang terjadi dalam
kondisi luar biasa, misalnya dalam situasi kekacauan.
4) Pengukuran dengan pasar (market – based measurement). Penilaian
wajar adalah pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran
spesifik perusahaan (entity- specific measurement).
5) Harga keluaran (exit prices). Nilai wajar aset adalah harga hipotesis
pada saat perusahaandapat menjual aset tersebut (harga keluaran).

Hierarki Input Nilai Wajar

Pada awalnya terdapat dua macam input yang diakui yaitu :

1. Input yang dapat diobsevasi (observable inputs);yaitu ketika harga pasar


dapatdiperoleh dari sumber yang independen terhadap perusahaan yang
membuat laporan.
2. Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inputs), yaitu ketika
harga pasar diperoleh berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau
kewajibannya tidak diperdagangkan.

Berikut tiga langkah hierarki input :

Hirarki Input Nilai Wajar

1. Input tingkat 1. ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau
kewajiban tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal
harga.
2. Input tingkat 2. Input ini diperoleh dari :
1) Kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban
yang mirip, tetapi tidak identik.
2) Kutipan harga untuk aset atau kewajiban yang identik,
tetapi tidak dalam pasar aktif (jarang diperdagangkan).
3. Input tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi
(unobservable inputs) dan digunakan ketia aset atau kewajiban tidak
diperdagangkan atau ketika subtitusi perdagangannya tidak dapat
diidentifikasi.

Teknik Valuasi

Teknik bvaluasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input.


Apabila suatu teknik dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten,
kecuali jika terjadi perubahan keadaan yang mengakibatkan penentuan yang lebih
akurat atas nilai wajar. Tiga pendekatan dasar dari penilaian serbagai berikut :

1. Pendekatan Pasar. Pendekaktan ini langsung maupun tak langsung


menggunakan harga dari transaksi aktual pasar.
2. Pendekatan Laba. Pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan
mendiskontokan perkiraan arus kas arus kas atau laba masa depan pada
masa sekarang.
3. Pendekatan Biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya
penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya penggantian
kapasitas yang tersisa dari suatu aset.

Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar

Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut :

1. Merefleksikan informasi sekarang. Dengan merefleksikan informasi


sekarang, akuntansi penilaian wajar diunguulkan lebih relevan dalam
pengambilan keputusan.
2. Kriteria pengukuran yang konsisten. Kelebihan lain yang dikemukakan
pembuat standar adalah bahwa akuntansi penilaian wajar menyediakan
satu-satunya kriteria pengukuran yang konsisten secara konseptualuntuk
aset dan kewajiban.
3. Komparabilitas (comparability). Karena sifatnya yang konsisten dalam
mengukur aset dan kewajiban, dikatakan bahywa akuntansi penilaianj
wajar akan meningkatkan daya komparatif, yaitu kemampuan untuk
membandingkan laporan keuangan dari berbagai perusahaan.
4. Tidak ada bias konservatif. Akuntansi penilaian wajar diharapakan dapat
menghilangkan bias konservatif yang pada saat ini terjadi dalam
akuntansi.
5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas. Penggunaan biaya historis
yang konservatif menyebabkan kerugian (downside risk) daripada
mengevaluasi potensi keuntungannya (upside potensial).
Kekurangan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut :

1. Objektivitas lebih rendah. Kritikan untama dari akuntansi penilaian


wajar yaitu kurang andal karena kurangnya objektivitas.
2. Rentan terhadap manipulasi. Terdpat kekhawatiran akuntansi penilaian
wajar akan meningkatkan kemampuan manajer memanipulasi laporan
keuangan.
3. Penggunaan input tingkat 3. Karena input 3 kurang objektif, masalah
krusial yang akan menentukan kendala akuntansi penilaian wajar adalah
sampai sejauh mana input tingkat 3 akan digunakan.
4. Tidak adanya unsur konservatif. Pendukung akuntansi konservatif
diingatkan pengunaan model penilaian wajar—dengan tujuan
menghiklangkan bias –akan menyebabkan laporan keuangan dibuat lebih
agresif, sehingga mengurangi manfaatnya untuk kreditor, sebagai salah
satu dari pengguna yang utama dari informasi keuangan.
5. Fluktuasi yang berlebihan. Perubahan nilai wajar dari aset dapat
menyebabkan laba yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini sangat
mungkin menyebabkan perubahan nilai wajar aset dan kewajiban daripada
perubahan dasar tingkat profitabilitas operasi perusahaan, sehingga
ditakutkan laba menjadi kurang berguna untuk dianalisis.

Implikasi Analisis

Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam


menganalisis laporan keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar :

1. Fokus pada neraca. Neraca tidak terlalu informatif karena menggunakan


model nilai historis. Namun dengan akuntansi penilaian wajar, neraca akan
menjadi laporan yang penting—jika tidak dikatakan yang paling penting—
dalam analisis.
2. Menyatakan kembali Laba. Menganalisis dan menyatakan kembali laba
akan menjadi tugas yang krusial bagi analis. Seorang analis harus
menganalisis laba secara hati-hati untuk memisahkan akibat operasi
sekarang dari keuntungan yang belum diakui dan kerugian akibat
perubahan nilai wajar aset dan kewajiban.
3. Menganalisis kegunaan input. Ketika menggunakan analisis laporan
keuangan nilai wajar, analis harus menganalisis tingkat input yang telah
digunakan dalam menentukan nilai aset dan kewajiban.
4. Menganalisis kewajiban finansial. Nilai wajar surat utang menurun
dengan menurunnya kelayakan kredit dari peminjam. Hal ini merupakan
hal yang tidak masuk akal (counterintuitive) sehubungan dengan penilaian
kewajiban keuangan perusahaan (yaitu kewajiban melunasi hutang).

Status Terkini Penerapan Nilai Wajar

Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban


dalam laporan keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar
tidak dapat diaplikasikan pada aset dan kewajiban untuk masa sekarang. Pada saat
sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat diterapkan terutama pada aset dan
kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas.

FASB (dan IASB) saat ini terlibat dalam memeriksa bagaimana penerapan
akuntansi penilaian wajar yang lebih kompeherensif dapat dilaksanakan, termasuk
menggunakan akuntansi penilaian wajar untuk aset dan kewajiban operasi.

PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka


akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi
mencakup evaluasi risiko akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi
kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan
lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis
keuangan.

Kebutuhan akan Analisis Keuangan

Kebutuhan akan analisis keuangan disebabkan 2 alasan yaitu, akuntansi


akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada
waktu yang lebih tepat. Dan, laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis
pemakaian dan kebutuhan informasi. Berikut adalah alasan mengapa periu adanya
analisis laporan keuangan.

Distorsi Akuntansi.

Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang


dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut
adalah alasan mengapa distorsi bisa terjadi :

1. Standar Akuntansi. Ada 3 penyebab standar akuntansi menjadi alasan


terjadinya distorsi pada laporan keuangan. Pertama, standar akuntansi
merupakan hasil proses politik. Berbagai kelompok pemakai melakukan
lobi untuk melindungi kepentingan mereka. Penyebab distorsi yang kedua,
adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam standar akuntansi. Ketiga, adalah
konservatisme. Konservatisme menyebabkan bias pesimis atas laporan
keuangan yang menguntungkan analisis kredit, tetapi bermasalah untuk
analisis ekuitas.
2. Kesalahan Estimasi. Estimasi sering menyebabkan kesalahan yang dapat
mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual.
3. Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi
mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan
terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi
dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan hingga konsekuensinya
arus kas dapat diestimasi dengan layak.
4. Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi
akrual mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi dalam dan
pengalaman mereka untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun
beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka
akuntansi, terutama laba untuk keuntungan pribadi sehingga menyebabkan
terjadinya distorsi pada laporan keuangan.

Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen
dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi
kebutuhan pribadi” (Schipper, 1989).

Strategi Manajemen Laba

Terdapat 3 jenis strategi manajemen laba, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan Laba. Salah satu strategi manajemen laba adalah dengan


meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat
perusahaan dipandang lebih baik. Selain itu, perusahaan dapat melakukan
manajeman untuk meningkatkan laba selama beberapa tahun dan
kemudian membalik akrual sekaligus pada satu saat pembebanan.
Pembebanan satu saat ini sering dilaporkan “di bawah laba bersih” (bellow
the line), sehingga dipandang tidak relevan.
2. Big Bath. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak
mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan
kinerja yang buruk (sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain
juga melaporkan laba yang buruk). Big bath juga sering dilakukan setelah
strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya.
3. Perataan Laba. Pada strategi ini manajer menurunkan atau meningkatkan
laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Insentif utama untuk melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut :

1. Insentif Perjanjian. Misalnya perjanjian kompensasi manajer biasanya


mencakup bonus berdasarkan laba. Perjanjian bonus biasanya memiliki
batas atas dan batas bawah, artinya manajer tidak akan mendapat bonus
jika laba yang diperoleh berada pada batas bawah, dan begitu juga
sebaliknya jika laba berada di batas atas. Hal tersebutlah yang
menyebabkan manajer memiliki insentif untuk memanajemen laba sesuai
dengan keinginannya.
2. Dampak Harga Saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba
untuk menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu
kejadian tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat
berharga, atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi.
3. Insentif Lain. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya
politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk
ketaatan undang-undang antimonopoly dan IRS.

Mekanisme Manajemen Laba

Terdapat 2 metode utama manajemen laba yaitu :

1. Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan


memindahkan laba dari satu period eke periode lainnya. Pemindahan laba
dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan
pendapatan atau beban. Contoh pemindahan laba adalah sebagai berikut :
1) Mempercepat pengakuan pendapat dengan membujuk distributor
atau pedagang untuk membeli kelebihan produksi pada akhir tahun
fiscal.
2) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban dan
mengamortisasi sepanjang periode masa depan.
3) Memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi
metode akuntansi tertentu.
4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu
tertentu misalnya penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi
pada periode antara.
2. Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan
dengan secara khusus mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada
bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba
melalui klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah garis, atau
melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang, sehingga tidak
dianggap penting oleh analis.
Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan

Karena manajemen laba mendistorsi laporan keuangan, identifikasi dan


membuat penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis
laporan keuangan. Sebelum menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan
manajemen laba, seorang analis harus memeriksa hal berikut :

1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan


kecuali jika terdapat insentif bagi manajer.
2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan
integritas manajemen.
3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka
paling bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau
interest coverage.
4. Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha
menentukan sejauh mana manajemen laba dapat dilakukan.

Proses Analisis Akuntansi

Proses analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan pekerjaan yang


saling terkait.

Evaluasi Kualitas Laba

Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki arti berbeda


untuk berbagai pihak. Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai sejauh
mana perusahaaan mengaplikasi konservatisme—perusahaan dengan kualitas laba
tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio) yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Tahap evaluasi
kualitas laba adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting. Apakah


kebijakan tersebut wajar atau agresif ? Apakah kebijakan tersebut sejalan
dengan norma industri ? Apakah dampak dari kebijakan akuntansi pada
angka-angka yang disajikan pada laporan keuangan ?
2. Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat
fleksibilitas yang tersedia pada saar pembuatan laporan keuangan.
3. Tentukan strategi pelaporan. Menentukan strategi pelaporan yang
digunakan oleh perusahaan.
4. Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Tanda bahaya merupakan pos
yang memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah
yang serius. Contoh tanda bahaya adalah :
Kinerja keuangan yang buruk—perusahaan yang putus asa biasanya
melakukan segala cara.
Secara konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih tinggi
dibandingkan arus kas operasi.

II. PEMBAHASAN SOAL

Soal 2-7 (pelaporan keuangan dan kecurangan keuangan)

Perhatikan pandangan seorang pengamat usaha berikut ini :

Pekerjaan seorang akuntan adalah untuk menutupi, bukan menyajikan.


Seorang akuntan tidak diminta untuk memberikan gambaran yang akurat
mengenai apa yang terjadi dalam perusahaan untuk pihak luar. Ia diminta untuk
mengubah gambaran operasi perusahaan sedemikian rupa. Sehingga gambaran
asli tidak mungkin terlihat.

Laporan laba rugi untuk perushaan mainan tidak menyatakan berapa


banyak jenis mainan yang dijual perusahaan, atau siapakah pelanggan yang
terbaik perusahaan. Neraca tidak menceritakan berapa banyak setiap jenis mainan
yang ada dipersediaan, atau berapa banyak utang pelanggan yang terlambat
membayar tagihannya.

Secara umum, apa pun yang digunakan manajer untuk melakukan


pekerjaannya menjadi perhatian beberapa pemegang saham, pelanggan, kreditor,
atau badan pemerintah. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi
keuangan, hanya karena akuntan harus menyembunyikan beberapa fakta dengan
gambaran yang berguna bagi manajer. Akuntan secara sederhana hanya perlu
membuang sebagian besar fakta dan gambaran yang digunakan manajer saat ia
menyusun laporan keuangan bagi pihak luar.

Aturan akuntansi mencerminkan pandangan ini. Meskipun akuntan


berfikir bahwa ia bekerja untuk kebaikan masyarakat, namun ia menyembunyikan
beberapa fakta dalam laporan yang disusunnya. Karena akuntan bekerja untuk
perusahaan, atau untuk manajemen perusahaan, ia menyembunyikan banyak fakta
yang oleh pihak luar ingin diketahui.

Diminta :

a. Diskusikan kesalahan pandangan pengamatan ini mengenai peran akuntan


dalam pelaporan akuntansi keuangan.
b. Diskusikan informasi yang dihilangkan menurut pendapat pengamatan
tersebut

Jawab :

a. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan


menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga
dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para
manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti
pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat
dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Dilihat dari pengertian
apa itu Akuntansi tentu saja apa yang dilakukan oleh akuntan pada
ilustrasi soal diatas adalah hal yang salah. Seorang akuntan tidak
seharusnya menutupi gambaran yang akurat mengenai apa yang terjadi di
perusahaan tapi memang untuk menyajikan gambaran asli apa yang terjadi
diperusahaan. Jadi seorang akuntan tidak boleh menutupi fakta yang
terjadi di perusahaan, karena akan merugikan pemegang saham,
pelanggan, kreditor, atau badan pemerintahan walaupun untuk
meningkatkan pandangan perusahaan.
b. Akuntansi manajemen memang berbeda dengan akuntansi keuangan.
Tetapi bukan untuk menyembunyikan beberapa fakta dan gambaran yang
berguna bagi manajer. Akuntansi Manajemen adalah informasi keuangan
yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen,
yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi. Sedangkan
Akuntansi Keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi
keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen puncak
dan pihak luar organisasi. Jadi Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik
dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip
pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen. Menggunakan
Sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk
menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya.
C. KESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan


yang paling penting. Laporan keuangan harus bersifat relevan dan andal.
Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak
sempurna menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi
mengenai arus kas. Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan
ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam istilah keuangan. Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan
bergerak menuju model akuntansi penilaian wajar. Meskipun model penilaian
akuntansi penilaian wajar ini hanya diaplikasikan secara terbatas sejak 20 tahun
terakhir, terdapat kemajuan yang signifikan menuju adopsi yang lebih luas.
Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi perusahaan dan kualitas
laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang diperlukan
agar laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat
membantu analisis keuangan.
Daftar Pustaka

Subramanyan, KR. Wild, John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :


Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai