Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Konstruksi

SISTEM INFORMASI MONITORING KEMAJUAN PEKERJAAN PROYEK


PEMBANGUNAN SABO DAM GUNUNG MERAPI
(054K)

Nectaria Putri Pramesti

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta
Email: n.putri.pramesti@gmail.com

ABSTRAK
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian penting dari sistem informasi
manajemen proyek. Progress/kemajuan pekerjaan proyek menjadi indikator dalam monitoring untuk
menilai perkembangan pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan rencana.
Berdasarkan proses ini, muncul gagasan untuk membuat Sistem Informasi Monitoring Kemajuan
Pekerjaan pada Proyek Pembangunan Sabo Dam Gunung Merapi. Aplikasi ini dibuat dengan
menggunakan Microsoft Access 2007 dan Microsoft Visual Basic. Sistem ini juga terintegerasi
dengan aplikasi GIS dan Database Sabo Dam yang telah ada sebelumnya di Proyek Pengendalian
Lahar Gunung Merapi. GIS memberikan informasi peta lokasi pekerjaan, sedangkan Database Sabo
Dam merupakan kumpulan data seluruh bangunan sabo dam yang sudah diregistrasi.
Hasil dari Sistem Informasi Monitoring Progress Pekerjaan ini memberikan informasi kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang di update setiap minggu melalui input data akurat oleh kontraktor.
Sistem ini dirancang untuk mudah digunakan (user interface) oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek yaitu pemilik proyek, konsultan pengawas dan kontraktor. Data-data yang tersimpan selama
pelaksanaan proyek akan melengkapi Database Sabo Dam sebelumnya, sangat berguna sebagai
acuan perencanaan, perbaikan dan pelaksanaan pekerjaan di masa mendatang.
Kata kunci: sistem informasi, manajemen proyek, monitoring, kemajuan pekerjaan, terintegrasi

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia bahkan di dunia. Erupsi gunung
Merapi yang mengeluarkan material batu dan pasir, mengalir melalui sungai-sungai dapat membahayakan
keselamatan warga dan asetnya khususnya yang tinggal di daerah hilir sekitar sungai-sungai yang bermuara di
gunung Merapi. Untuk mencegah potensi banjir lahar dingin tersebut pemerintah Indonesia diwakili oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Gunung Merapi melalui Proyek Pengendalian Lahar Gunung Merapi telah membangun
sarana sabo dam untuk mengamankan daerah sekitar lereng gunung terhadap bencana aliran lahar sejak tahun 1969.
Hingga saat ini bangunan sabo dam yang berada di lereng gunung Merapi berjumlah ± 250 sabo dam.
Sehingga setiap tahun anggaran dilaksanakan pekerjaan fisik baik pembangunan sabo dam baru maupun perbaikan
bangunan lama. Pembangunan sabo dam dikerjakan melalui paket pekerjaan yang terdiri dari beberapa lokasi yang
tersebar si sungai-sungai sepanjang lereng gunung Merapi. Pelaksanaan pekerjaan melibatkan banyak pihak yaitu
owner, kontraktor dan konsultan. Ditambah dengan lokasi pekerjaan yang tersebar,maka diperlukan suatu koordinasi
dan komunikasi yang berkesinambungan antar pihak- pihak yang terlibat dalam suatu proyek untuk monitoring
pelaksanaan pekerjaan. Sistem database informasi yang terintegrasi dan mudah diakses dapat dikembangkan untuk
menyimpan semua informasi proyek yang diperlukan. Dengan perkembangan teknologi yang ada sistem informasi
ini dapat dengan mudah diakses karena menggunakan tampilan yang user interface.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian penting dari sistem informasi manajemen proyek.
Progress/kemajuan pekerjaan proyek menjadi indikator dalam monitoring untuk menilai perkembangan pelaksanaan
pekerjaan dibandingkan dengan rencana. Evaluasi perlu dilakukan terutama bila pekerjaan mengalami
keterlambatan. Kemajuan pekerjaan di lapangan ditunjukkan melalui laporan mingguan yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui owner/pemilik pekerjaan serta konsultan pengawas. Proyek Pembangunan Sabo Dam yang
berada dalam naungan Proyek Pengendalian Lahar Gunung Merapi, merupakan paket pekerjaan dengan banyak
pekerjaan konstruksi sabo dam yang dilaksanakan secara bersamaan tersebar pada banyak lokasi, membutuhkan
sistem monitoring terpadu untuk memudahkan pemilik proyek dalam monitoring pelaksanaan pekerjaan.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 K - 59
Manajemen Konstruksi

Maksud dan Tujuan Penelitian


Untuk memudahkan memonitoring pelaksanaan pekerjaan muncul gagasan untuk membuat Sistem Informasi
Monitoring Kemajuan Pekerjaan pada Proyek Pembangunan Sabo Dam Gunung Merapi. Sistem ini juga
terintegerasi dengan aplikasi GIS (Sistem Informasi Geografis) dan Database Sabo Dam yang telah ada sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi Database Sabo Dam yang merupakan kumpulan data seluruh
bangunan sabo dam yang sudah teregistrasi, menyediakan informasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang sedang
berjalan dan menyediakan form monitoring yang dapat dicetak sebagai laporan tertulis

Manfaat Penelitian
Diharapkan data-data yang tersimpan selama pelaksanaan proyek akan melengkapi Database Sabo Dam sebelumnya
dan sangat berguna sebagai acuan perencanaan, perbaikan dan pelaksanaan pekerjaan di masa mendatang. Serta
menambah pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan sebuah proyek khususnya di
bidang konstruksi.

Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada proses monitoring Proyek Civil Works Package No. 3 Construction Of Sabo Dams And
Training Dykes In Mt. Merapi Area yang dilaksanakan tahun 2009 -2011. Data monitoring kemajuan pekerjaan
bersumber pada laporan mingguan, time schedule dan kurva S serta foto-foto pelaksanaan.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Proyek
Definisi proyek dapat diartikan gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan
modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. (Husen,
2009).
Menurut PMBOK Guide (2004), proyek memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu :
1. Temporer : setiap proyek selalu memiliki jadwal yang jelas kapan dimulai dan kapan diselesaikan.
2. Unik : setiap proyek menghasilkan suatu produk, solusi, service atau output tertentu yang berbeda-beda satu sama
lain.
3. Progressive elaboration : kerakteristik proyek yang berhubungan dengan dua konsep sebelumnya yaitu sementara
dan unik. Setiap proyek terdiri dari langkah-langkah yang terus berkembang dan berlanjut sampai proyek
berakhir. Setiap langkah semakin memperjelas tujuan proyek.

Monitoring Pekerjaan
Untuk dapat mencapai suatu rencana jadwal dapat tepat dengan pelaksanaan dilapangan dibutuhkan suatu
perencanaan yang amat cermat dan didukung oleh faktor luar (alam), supaya hal tersebut dapat dicapai. Penandaan
prestasi pekerjaan dalam alat pengendalian (schedule) dilanjutkan dengan penyesuaian urutan kegiatan disebut
updating. Kegiatan ini didukung oleh piranti komputer dikarenakan proses ini cukup rumit dan membutuhkan
ketelitian serta kesinambungan secara berkala. (Ervianto, 2004).

Sistem Informasi Manajemen Proyek


Dalam proyek sistem informasi manajemen dikenal sebagai sistem informasi manajemen proyek (SIMP). Sistem ini
direkayasa sedemikian rupa sehingga lebih memperhatikan lingkungan oraganisasi yang bersangkutan dan
memenuhi fungsi manajemen proyek pada umumnya, khususnya aspek perencanaan dan pengendalian. J. Tuman
memberikan definisi yang lebih spesifik “Sistem manajemen proyek adalah kombinasi personil, kebijakan, prosedur
dan sistem (manual atau dengan komputer), yang memungkinkan terlaksananya kegiatan-kegiatan merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan biaya, jadwal, mutu dan kinerja proyek”. SIMP akan terwujud dan
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan bilamana tersedia peralatan yang dapat menunjangnya. Peralatan tersebut
adalah komputer dan perangkat lunaknya. (Soeharto, 1995).

3. METODOLOGI
Metode dan proses penelitian didasarkan pada tujuan penelitian ini yaitu tersedianya database proyek yang dapat
menyimpan data dan informasi proyek, yang memberi kemudahan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proyek, maka untuk memenuhi tujuan tersebut akan dibuat sebuah rancangan sistem informasi monitoring kemajuan
pekerjaan dengan metode sebagai berikut.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


K - 60 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi

MULAI

PENGUMPULAN DATA
Data Primer dan Data Sekunder

PENGOLAHAN DATA

Alat Bantu :
PERANCANGAN SIM KEMAJUAN PEKERJAAN Perangkat Keras : PC
Perangkat Lunak : Ms. Access, ArcGIS,dll

IMPLEMENTASI 1 (satu) lokasi konstruksi


SISTEM pembangunan sabo dam

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 1. Metode dan Proses Penelitian

Pengumpulan Data
Penelitian ini mengambil obyek pada Proyek Civil Works Package No. 3 Construction Of Sabo Dams And Training
Dykes In Mt. Merapi Area. Data-data penunjang diperoleh dari PPK Pengendalian Lahar Gunung Merapi yang
merupakan Owner dan Shimizu-Wijaya Karya JO selaku Kontraktor.
a. Data primer
Data-data primer meliputi Weekly Progress Report (Laporan Kemajuan Mingguan), Time Schedule dan Foto-
foto pelaksanaan.
b. Data sekunder
Data-data sekunder terdiri dari Database Sabo Dam, Construction Drawing (Gambar-gambar Pelaksanaan) dan
Bill of Quantity (Daftar Volume Pekerjaan)

Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini adalah :
1. Menentukan lokasi pekerjaan
Proyek Civil Works Package No. 3 Construction Of Sabo Dams And Training Dykes In Mt. Merapi Area
merupakan pekerjaan dengan sistem paket yang terdiri dari pembangunan 23 sabo dam di sepanjang lereng
Gunung Merapi. Untuk implementasi sistem informasi kemajuan pekerjaan ini dipilih 1 lokasi yaitu
pembangunan sabo dam TR-RD1.
2. Menyusun data progess kemajuan mingguan
Data Weekly Progress Report sesuai lokasi yang dipilih, disusun kembali dalam bentuk tabel progress mingguan
yang terdiri dari week, date to, weekly schedule, accumulative schedule, weekly progress, accumulative progress
dan deviation, mulai dari minggu pertama hingga selesai pekerjaan.
3. Ploting kurva S
Untuk mendapatkan kurva S maka masing-masing data accumulative schedule dan accumulative progress diplot
dalam bentuk grafik garis pada time schedule dengan warna yang berbeda. Garis biru menunjukkan schedule
sedangkan garis merah menggambarkan progress.
4. Memilih foto-foto pelaksanaan

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 K - 61
Manajemen Konstruksi

Foto pelaksanaan untuk lokasi terpilih diambil 1 foto setiap minggu yang menunjukkan keseluruhan pekerjaan.
Pengambilan foto dari sudut yang sama akan memberikan gambaran perkembangan fisik pekerjaan dari minggu
ke minggu.

Perancangan Sistem Informasi Ke


Kemajuan Pekerjaan
Keluaran yang dihasilkan pada sistem ini adalah berupa tampilan antar muka ((user
user interface
interface) yang memudahkan
pengguna untuk melihat kemajuan fisik pekerjaan secara cepat ataupun membandingkan jadwal pekerjaan yang
direncanakan dan realisasinya.
Berikut ini adalah gambaran mengenai layout sistem informasi monitoring yang dihasilkan:

Gambar 2. Konfigurasi Sistem


Konfigurasi perangkat keras dan lunak
Dalam melakukan pengolahan data, menggunakan peralatan berupa perangkat keras dan lunak.
Perangkat keras yang digunakan berupa notebook atau personal computer (PC) dengan standard RAM 2gb dengan
kapasitas memory yang besar dikarenakan informasi yang dikumpulkan berupa database dari ±250 sabo dam, hal ini
dirasa sudah cukup memadai.
Perangkat lunak
unak yang digunakan adalah
Tabel 1. Perangkat Lunak
No. Item Nama Perangkat Lunak
1 Sistem Pengoperasian Windows XP or Windows 7
2 GIS ArcGIS 9.3
3 Database Microsoft Access 2002 or 2003
Microsoft Excel

Pengguna
Sistem informasi ini dapat digunakan oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek khususnya PPK
Pengendalian Lahar Gunung Merapi, i, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor. Struktur
Organisasi secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


K - 62 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta
Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi

Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

Sungai A Sungai B Sungai C

Proyek A Proyek B Proyek C Proyek D Proyek F Proyek G

Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan


Perencana Perencana Perencana Perencana Perencana Perencana

Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan


Pengawas Pengawas Pengawas Pengawas Pengawas Pengawas

Kontraktor Kontraktor Kontraktor Kontraktor Kontraktor Kontraktor

Gambar 3. Struktur Organisasi

4. ANALISA DAN PEMBAHAS


PEMBAHASAN
Analisa Implementasi Sistem
Untuk mengimplementasikan sistem ini, diambil salah satu paket pekerjaan pembangunan sabo dam di kali Trising
TR-RD1,
RD1, pembangunan sabo dam ini dimulai 6 Mei 2009 sampai dengan 27 Desember
esember 2009 atau 34 minggu atau
238 hari kalender. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam memonitor kemajuan proyek selama 238 hari
kalender, monitoring dilakukan per minggu, mengartikan bahwa ada lebih kurang 34 laporan mingguan dan 34
kurva S mingguan yang harus diinput dalam sistem ini.

Tampilan antar muka pada sistem ini disusun sedemikan rupa sehingga sistem ini berhubungan langsung dengan
aplikasi GIS,, dapat terlihat lebih atraktif menunjukkan lokasi
lokasi-lokasi
lokasi pembangunan sab
sabo dam dikarenakan lebih
kurang 250 sabo dam yang berada di sepanjang aliran sungai-sungai
sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Hal ini yang
akan memudahkan pengguna, untuk mengetahui lokasi pekerjaan sabo dam, dan monitoring laporan mingguan
pekerjaan pembangunan an sabo dam hanya dengan satu sistem ini. Sistem informasi Geografis (GIS) ini terintegrasi
dalam beberapa layer umum yang menunjukkan lokasi dari sabo dam. Gambaran sistem informasi geografis dan
layernya adalah sebagai berikut.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24
24-26 Oktober 2013 K - 63
Manajemen Konstruksi

Gambar 4. Sistem Informasi Geografis


Tampilan antar muka sistem informasi monitoring ini, mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna, dalam menu
terdapat data atribut yang pengguna umum mengakses informasi yang tersedia. Tampilan menu yang pertama
adalah mengenai beberapaa tombol pilihan, klik “Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan” untuk menginput data, pilih
sungai dan detail monitoring kemudian menginput data progress mingguan TR RD1, selama 34 minggu.
TR-RD1,

Gambar 5. Tampilan Antar Muka ((User Interface) Input Data

Grafik berbentuk kurva S merupakan salah satu alat untuk menggambarkan kinerja dari pelaksanaan pekerjaan fisik
yang membandingkan antara rencana dengan realisasi. Pengguna hanya mengklik link dari setiap progress
mingguan, akan muncul kurva S mingguan yang bisa di digunakan untuk evaluasi mingguan.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


K - 64 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta
Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi

Gambar 6. Tampilan Kurva S


Salah satu fungsi monitoring yang utama adalah monitoring kemajuan pekerjaan terhadap rencana
rencana, Pada proyek
pembangunan Sabo Dam TR-RD1 RD1 ini dari hasil monitoring per minggu dapat dilihat keterl
keterlambatan yang signifikan
dimulai pada minggu ke 9.

Gambar 7. Keterlambatan Minggu

Pada minggu ke 13 dapat dilihat rencana mingguan sebesar 4,979%% kemudian realisasi mingguan sebesar 66,049%,
hal ini menunjukkan bahwa progress proyek mengejar keterlambatan.

Gambar 8. Prosentase Realisasi

Proyek dapat diselesaikan tepat waktu meskipun pada kurva S terlihat tidak mencapai 100%
100%, hanya 98,578%. Hal
ini dikarenakan adanya pengurangan volume realisasi dari volume rencana.

Gambar 9. Kurva S Realisasi dan Rencana

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24
24-26 Oktober 2013 K - 65
Manajemen Konstruksi

Selain melakukan pengisian data, pengguna juga dapat melakukan pencetakan hasil untuk memudahkan dalam
evaluasi dan pengambilan keputusan.

Gambar 10. Hasil Cetak Monitoring Kemajuan Pekerjaan

Pembahasan
Melalui sistem informasi monitoring
nitoring ini memudahkan pengguna atau pengambil keputusan dalam memonitor
memonitoring dan
mengevaluasi proyek dari minggu ke minggu bukan hanya dari satu lokasi saja tetapi bisa dari berbagai lokasi yang
terintegrasi dalam satu database sistem monitoring. Monitoringg dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan merupakan
bagian penting dari sistem informasi manajemen proyek. Progress/kemajuan
/kemajuan pekerjaan proyek menjadi indikator
dalam monitoring untuk menilai perkembangan pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan perencanaan. Ev Evaluasi
perlu dilakukan terutama bila pekerjaan mengalami keterlambatan.

5. KESIMPULAN
Dari hasil perancangan dan implementasi sistem ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama proses perancangan dan implementasi sistem informasi berbasis database ini masukan dari pengguna
sangatlah diharapkan sehingga kebutuhan sistem informasi bagi pengguna dapat terpenuhi.
2. Implementasi Sistem Informasi Monitoring Kemajuan Pekerjaan pada pelaksanaan pekerjaan sabo dam TR TR-
RD1 ini berisikan 34 laporan mingguan dan kurva S, akan memudahkan pengguna dalam memonitoring
pelaksanaan pekerjaan.
3. Sistem ini memudahkan pengguna untuk memonitoring pekerjaan pembangunan sabo dam di lokasi lainnya,
karena proyek ini memiliki lebih dari satu paket pekerjaan dengan lebih kurang 10 10-20
-20 sabo dam yang akan
dikerjakan secara serentak.
4. Kesiapan infrastruktur baik dari segi peralatan dan sumber daya manusia sangatlah berpengaruh besar pada
pelaksanaan sistem ini.

DAFTAR PUSTAKA
Husen, Abrar. (2009). “Manajemen
Manajemen Proyek; Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek Proyek”. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Ervianto, Wulfram I. (2004). “Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi
Konstruksi”.. Penerbit Andi
Andi, Yogyakarta.
Soeharto, Imam, (1995). “Manajemen
Manajemen Proyek: dari Konseptual sampai Operasional
Operasional”. Penerbit Erlangga
Erlangga, Jakarta.
Project Management Institute (2004). “AA Guide to Project Mangement Body of Knowledge (PMBOK
Guide)”. USA.

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)


K - 66 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta
Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai