PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih menghadapi masalah Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI). GAKI merupakan masalah serius, karena diperkirakan pada saat ini terdapat
sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang lingkungannya miskin iodium. GAKI adalah
sekumpulan gejala yang timbul, karena tubuh seseorang kekurangan unsur iodium secara terus menerus
dalam jangka waktu cukup lama. GAKI dapat menyerang siapa saja baik perempuan, pria, anak-anak,
dewasa maupun orangtua yang tinggal di daerah kekurangan iodium. GAKI mempunyai dampak serius
terhadap kesehatan manusia di antaranya keguguran pada ibu hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada
janin, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja dan yang paling banyak terjadi
adalah pembesaran kelenjar tiroid (gondok). Iodium adalah salah satu mineral yang terdapat di alam,
baik di tanah maupun di air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Iodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan
tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan, sejak janin hingga dewasa. Bahan makanan
yang kaya iodium di antaranya terdapat pada ikan laut, kerang dan kepiting. Selain itu, kebutuhan
iodium dapat diperoleh dari garam yang telah disuplementasi dengan iodium.
Di Indonesia, remaja mempunyai risiko tinggi terhadap defisiensi energi-protein, zat gizi besi, vitamin A
dan zat gizi mikro lainnya yang dapat mempengaruh metabolisme iodium.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
Apakah Pengertian Metabolisme dan Zat Gizi (Iodium) ?
Untuk mengetahui pengertian metabolisme dan zat gizi (Iodium) dalam tubuh.
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan karena
isi atau pembahasan dalam makalah ini didapatkan dari berbagai sumber, sehingga penjelasannya lebih
terperinci. Selain itu, bahan atau materi pembahasan juga diperoleh dari internet yang menjadi bahan
tambahan dalam membuat isi atau pembahasannya.
PEMBAHASAN
Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi atau
untuk pembentukan struktur tubuh. Suatu rentetan reaksi kimia dari awal hingga akhir yang terjadi
dalam metabolisme dinamakan jalur metabolisme. Jalur metabolisme terdiri atas reaksi-reaksi
anabolisme dan katabolisme.
Reaksi anabolisme adalah reaksi membangun dari ikatan sederhana ke ikatan lebih besar dan kompleks
misalnya glukosa diubah menjadi glikogen, asam lemak dan gliserol menjadi trigliserida, serta asam
amino menjadi protein. Proses anabolisme memerlukan energi (Almatsier, 2004).
Reaksi katabolisme adalah reaksi yang memecah ikatan kompleks menjadi ikatan lebih sederhana.
Reaksi katabolisme biasanya melepaskan energi. Jadi pengertian metabolisme secara umum dapat
dibagi dua yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses dari metabolism yang
membangun ikatan zat-zat, sedangkan katabolisme memecahkan zat-zat sehingga zat-zat tersebut bisa
di serap oleh tubuh.
Pengertian Zat gizi – Secara umum zat gizi kita kenal ialah : karbohidrat atau hidrat arang, protein, atau
zat putih telur, lemak vitamin-vitaimin dan mineral. Ada kelompok ahli yang menambahkan air oksigen
dengan alasan ini belum diterima oleh semua ahli. Penjelasan singkat kelima zat gizi tersebut adalah:
Lemak
Vitamin
Mineral
Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa,
membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral
digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh kurang dari
100 mg sehari. Dalam jumlah kecil beberapa mineral dibutuhkan tubuh untuk menjaga agar organ tubuh
berfungsi secara normal. Di antaranya berfungsi sebagai koenzim, dan antioksidan. Berdasarkan tingkat
asupannya, kelompok mineral ini dibedakan menjadi mineral mayor dan mineral minor. Senyawa yang
termasuk mineral mayor dan mineral minor, yaitu :
Mineral mayor : kalsium, fosfor, kalium, natrium, klorida, magnesium, dan sulfur.
Mineral minor : boron, kromium, kobalt, copper, fluorida, iodin, besi, mangan, molybdenum, selenium,
silikon, vanadium, dan seng.
Seperti halnya vitamin, mineral dibutuhkan tubuh untuk mendukung fungsi metabolisme. Beberapa
mineral berperan dalam :
Pada kebutuhan sehari‐hari, mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil (traceelement) dan diserap dari
makanan dalam bentuk senyawa organik yang aman bagi tubuh salah satunya adalah Iodium. Iodium
merupakan salah satu mineral yang diperhitungkan jumlahnya untuk memenuhi asupan gizi dalam
tubuh. Dalam kimia dinyatakan dengan simbol I+.
Laut merupakan sumber utama yodium. Oleh karena itu makanan laut yaitu, udang, dan kerang serta
ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di daerah pantai, air dan tanah mengandug banyak
yodium sehingga tanaman yang tumbuh didaerah pantai mengandung cukup banyak yodium. Semakin
jauh tanaman itu dari pantai semakin sedikit pula kandungan yodiumnya. Salah satu cara penanggulanan
yodium adalah melalui fortifikasi garam dapur dengan yodium.
Kekurangan dan kelebihan Iodium dapat sama-sama mengakibatkan penyakit gondok. Penyakit
gondok adalah penyakit yang disebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
1. Kekurangan Iodium
Pengertian tentang Iodine Deficiensi Disorder (IDD) atau Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
adalah sekumpulan gejala akibat tubuh sesorang kekurang yodium secara terus menerus dalam jangka
waktu lama. Akibat GAKY yang lazim dikenal masyarakat adalah munculnya kelenjar tiroid atau gondok.
Munculnya gondok disebabkan konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon perangsang tiroid/TSH
meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap banyak yodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar
tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan yodium oleh kelenjar tersebut.
2. Kelebihan Iodium
Konsumsi iodium yang sangat tinggi dan berkembang akan mengakibatkan munculnya ancaman
hipertiroidi (induced iodine hyperthyroidi, IIH), yang dapat bermanifestasi pembesaran kelenjar tiroid.
Hipertiroidi dapat menurunkan pelepasan hormon tiroid (T4 dan T3) sehingga konsentrasi hormon tirod
dalam serum menurun dan menstimulasi tirotropin (TSH), dengan menurunnya hormon tiroid akan
membuat aktivitas metabolisme iodium menurun, sehingga banyak iodium tidak terombak dan hanya
menumpuk.
Suplementasi vitamin A dilaporkan meningkatkan efikasi iodium. Defisiensi selenium merupakan bagian
tak terpisahkan pada enzim glutation peroksidase (GSH-Px) yang berpengaruh pada deiodinasi T4
menjadi T3.(20,21). Zat gizi besi (Fe) berkaitan dengan iodium. Walaupun mekanisme molekuler peran
Fe dengan iodium belum begitu jelas, namun beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara kedua
mineral tersebut. Defisiensi Fe diduga berperan dalam metabolisme iodium dalam sel tiroid dan
defisiensi Fe juga menurunkan efikasi profilaksis iodium. Sintesa hormon tiroid membutuhkan kehadiran
Fe dan katalisa enzim tiroperoksiadse (TPO). Anemia zat gizi besi (AGB) menurunkan konsentrasi tiroksin
dalam plasma. Di samping itu, penanggulangan defisiensi gizi besi dilaporkan meningkatkan efikasi
iodium.
Tahap pertama pembentukan hormon thyroid adalah pemindahan yodida dari cairan ekstrasel ke sel
kelenjar thyroid dan kemudian ke folikel. Membran sel mempunyai kemampuan khas mentransport
yodida secara aktif ke bagian dalam folikel. Hal ini dinamakan pompa yodida atau iodine trapping. Pada
kelenjar normal, pompa yodida dapat memekatkan ion yodida sekitar 40 kali konsentrasi yodida dalam
darah. Akan tetapi bila kelenjar thyroid menjadi aktif sepenuhnya, rasio konsentrasi dapat meningkat
sampai beberapa kali lipat.
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan oleh sel-sel
thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin, dan tirosin merupakan
substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk membentuk hormon thyroid dimana hormon ini
dibentuk dalam molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida adalah langkah penting dalam pembentukan
hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium teroksidasi yang kemudian mampu
berikatan langsung dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase
dan hidrogen peroksida yang menyertainya. Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin dinamai
organifikasi tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat langsung
tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang btelah teroksidasi disertai
dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit.
Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang penting yaitu tiroksin
dan triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi monoyodotironin dan diyodotironin. Dua
molekul diyodotironin bergabung membentuk tiroksin (T4), dan satu molekul diyodotironin bergabung
dengan satu molekul monoyodotironin membentuk triyodotironin (T3).
Setelah sintesis hormon thyroid berlangsung, setiap molekul tiroglobulin mengandung 5 sampai 6
molekul tiroksin, dengan rata-rata datu molekul triyodotironin untuk setiap tiga sampai empat molekul
tiroglobulin dan sekitar 18 molekul tiroksin untuk setiap satu molekul triyodotironin. Dalam bentuk ini,
hormon thyroid sering disimpan dalam folikel selama beberapa bulan. Ternyata jumlah total yang
disimpan cukup untuk mensuplai tubuh dengan kebutuhan normal akan hormon thyroid selama satu
sampai tiga bulan. Oleh karena itu, walaupun sintesis hormon thyroid berhenti seluruhnya, efek
defisiensi mungkin tidak ditemukan selama berbulan-bulan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iodium adalah salah satu mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air dan merupakan zat
gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Iodium diperlukan
untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan, sejak janin hingga dewasa Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam
organisme hidup
Remaja mempunyai risiko tinggi terhadap defisiensi energi-protein, zat gizi besi, vitamin A dan zat gizi
mikro lainnya yang dapat mempengaruh metabolisme iodium.
Lemak
Vitamin
Mineral
Iodium merupakan salah satu mineral yang diperhitungkan jumlahnya untuk memenuhi asupan gizi
dalam tubuh. Dalam kimia dinyatakan dengan simbol I+.
Mineral mayor : kalsium, fosfor, kalium, natrium, klorida, magnesium, dan sulfur.
Mineral minor : boron, kromium, kobalt, copper, fluorida, iodin, besi, mangan, molybdenum, selenium,
silikon, vanadium, dan seng.
Tahap pertama pembentukan hormon thyroid adalah pemindahan yodida dari cairan ekstrasel ke sel
kelenjar thyroid dan kemudian ke folikel.
3.2 Saran
Peranan metabolisme zat gizi dalam tubuh sangat penting untuk itu manusia hendaknya lebih menjaga
kesehatan. Dan kami penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Selain itu sebagai mahasiswa, kita juga harus lebih banyak mengetahui hal hal penting yang
berhubungan dengan organisme.
DAFTAR PUSTAKA
Martoharsono, Soeharsono. 1978. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Anonim.2014.http://artykel-kebidanan.blogspot.com/2009/05/kelainan-pada metabolisme-
karbohidrat.html. Diakses pada tanggal 18 April 2014.
Dedy M.1995. Metabolismme Zat Gizi I.Sumber, Fungsi dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Pustaka
Sinar Harapan