Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. TOPIK : Anemia

2. Sub Topik : Anemia pada Wanita Usia Subur

3. SASARAN / TARGET : Remaja dan Wanita Usia Subur

4. WAKTU :
a) Hari/Tanggal : Kamis / 15 Agustus 2019
b) Jam : 14.00 WIB - selesai

5. TEMPAT : Mushalla

6. TUJUAN :
a. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Anemia pada wanita usia subur
diharapkan peserta dapat mengetahui tentang Anemia dan dapat memilih makanan
untuk mencegah Anemia
b. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Anemia peserta dapat :
1. Memahami dan menyebutkan pengertian Anemia
2. Memahami dan mengetahui faktor penyebab anemia
3. Memahami dan menyebutkan ciri-ciri Anemia
4. Memahami dan menyebutkan dampak dan akibat Anemia
5. Memahami dan menyebutkan cara memilih makanan pencegah Anemia

7. MATERI : Terlampir
a. Pengertian Anemia
b. Faktor penyebab Anemia
c. Ciri-ciri Anemia
d. Macam-macam Anemia
e. Dampak dan akibat Anemia
f. Makanan pencegah Anemia

8. MEDIA :
a. Poster
b. Leaflet
c. Makanan asli

9. METODE :
a. Ceramah : suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau
pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi
tentang kesehatan.
b. Tanya-jawab : adanya interaksi antara penyuluh dan audience.

10. SETTING TEMPAT :

Moderator Penyuluhan
Audien

Fasilisator Fasilisator

11. PENGORGANISASIAN DAN PEMBAGIAN TUGAS :

No Penyuluh Peran
.
1 Rezi Perdana Pembuat SAP
2 Semua anggota penyuluhan Perlengkapan
3 Rima Pertiwi Moderator
4 Septia Yusmini Penyaji
5 Demitra Fadilla Asman Obsever
12. KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluh Audiens Waktu


.
1 Pendahuluan 1. Memberikan salam Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan anggota dan memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan penyaji.
4. Menyebutkan materi / pokok
bahasan yang akan
disampaikan
5. Kontrak waktu
2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan Pengertian Mendengarkan 20 menit
Anemia materi dari penyaji.
2. Menjelaskan Ciri-ciri
Anemia
3. Menjelaskan faktor
penyebab Anemia
4. Menjelaskan dampak dan
akibat Anemia.
5. Menjelaskan Cara memilih
makanan sehat pencegah
Anemia
6. Menyebutkan Contoh
makanan sehat

3. Penutup 1. Moderator memberikan Bertanya , ikut 15 menit


evaluasi (Tanya-jawab). bersam
2. Penyaji menyimpulkan materi menyimpulkan
yang telah disampaikan. materi dan
3. Penyaji memberikan salam menjawab salam.
penutup.
4. Moderator menutup acara.
13. RENCANA EVALUASI
a. Tujuan evaluasi
 Mengetahui perubahan pengetahuan dan partisipasi sasaran yang hadir.
b. Cara evaluasi
1) Evaluasi struktur
 Sasaran sudah siap ditempat yang sudah ditentukan.
 Media dan alat penyuluhan telah disetujui oleh pembimbing.
 Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah poster, brosur/leaflet,
dan makanan asli.
2) Evaluasi proses
 Kesiapan penyuluh sesuai dengan perencanaan
 Ketepatan waktu sesuai yang sudah direncanakan
 Peserta yang aktif dalam kegiatan penyuluhan
 Peserta yang tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3) Evaluasi hasil
a. Diadakan tanya jawab seputar materi secara lisan, Observasi
 Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah
diam/menjawab.
 Peserta antusias/tidak.
 Peserta mengajukan pertanyaan/tidak.
c. Instrumen evaluasi
Instrumen evaluasi berupa pertanyaan
Pertanyaan lisan :
1. Apa Anemia?
2. Ciri-ciri Orang yang menderita anemia?
3. Contoh makanan pencegah anemia?

14. RENCANA ANGGARAN BIAYA

No Keperluan Harga satuan Jumlah harga


1 Poster @3 lembar Rp 15.000,- Rp 45.000,-
2 Leaflet @30 lembar Rp 1.500,- Rp 45.000,-
5 Roti @1 buah Rp 1.000,- Rp 1.000,-
6 Snack @35 kotak Rp 5.000,- Rp 175.000,-
7 Biaya print dan foto copy Rp 10.000,- Rp 10.000,-
8 Biaya untuk makanan peraga Rp 20.000 Rp 20.000
Total Rp. 296.000

15. MATERI
ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR

A. Pengertian Anemia
Anemia oleh orang awam dikenal sebagai kurang darah adalah suatu penyakit
dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal dan anemia
berbeda dengan tekanan darah rendah. Sebagian besar anemia di Indonesia
disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang
merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut
Anemia Gizi Besi.

B. Penyebab Anemia

Anemia zat besi biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total di bawah
nilai normal (hipokromia) dan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal
(mikrositosis). Tandatanda ini biasanya akan menggangu metabolisme energi yang
dapat menurunkan produktivitas.

Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti :

1. kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit


ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi.
2. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau
cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan penyakit hati.

C. Tanda-tanda dan Gejala

 Penderita anemia biasanya ditandai dengan :


 mudah lemah,
 letih,
 lesu,
 nafas pendek,
 muka pucat,
 susah berkonsentrasi serta
 fatique atau rasa lelah yang berlebihan. Gejala ini disebabkan karena otak
dan jantung mengalami kekurangan distribusi oksigen dari dalam darah.
 Denyut jantung penderita anemia biasanya lebih cepat karena berusaha
mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat.
Akibatnya kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun. Jika kondisi ini
berlangsung lama, kerja jantung menjadi berat dan bisa menyebabkan gagal
jantung kongestif.
 Anemia zat besi juga bisa menyebabkan menurunya daya tahan tubuh
sehingga tubuh mudah terinfeksi. Gejala anemia defisiensi dapat
digolongkan menjadi 3 golongan besar berikut ini:

D. Gejala Umum Anemia

Gejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada anemia
defisiensi jika kadar hemoglobin turun dibawah 78g/dl. Gejala ini berupa:

a. badan lemah, lesu,


b. cepat lelah,
c. mata berkunangkunang, serta 
d. telinga mendenging.

Pada anemia defisiensi besi, karena terjadi penurunan kadar hemoglobin secara
perlahanlahan. Gejala khas akibat defisiensi besi Gejala yang khas dijumpai pada
difisiensi besi adalah sebagai berikut :

1. Koilorikia : kuku sendok (spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergarisgaris vertical,
dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.

2. Atrofi papila lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah
menghilang.

3. Stomatitis angularis : adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak


sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
4. Disfagia : nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.

5. Atropi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida. Gejala penyakit dasar Pada
anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejalagejala penyakit yang menjadi penyebab
anemia defisiensi. Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing tambang dijumpai
dyspepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan berwarna kuning.

D. Pencegahan Anemia

1. Diet Tinggi Zat Besi Anemia dapat dicegah dengan menjalani pola makan sehat dan
bervariasi.

2. Pilih bahan pangan yang tinggi akan zat besi, folat, vitamin B12 dan vitamin C.
Vitamin B12 bermanfaat untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu
pembentukan sel darah merah. Sedangkan vitamin C penting dikonsumsi penderita
karena dapat membantu penyerapan zat besi.

3. Selain diet tinggi zat besi, pemulihan anemia biasanya diperlukan tambahan
suplemen folat, vitamin B12 serta zat besi.

3. Pemulihan terapi diet yang disertai pemberian suplemen penderita anemia biasanya
akan pulih setelah 6 bulan menjalani terapi.

5. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi.

a) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani
(daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua,
kacangkacangan, tempe).

b) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun


katuk, daun singkong, bayam,  jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.

c) Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah

E. Dampak dari anemia adalah :


 Terganggunya pertumbuhan dan perkembangan
 Kelelahan
 Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh
yang menurun
 Menurunkan fungsi dan daya tahan tubuh
 Lebih rentan terhadap keracunan
 Terganggunya fungsi kognitif

Kekurangan zat besi atau anemia yang berlanjut sampai dewasa dan hingga perempuan
tersebut hamil, dapat menimbulkan risiko terhadap bayinya. Remaja perempuan yang sudah
hamil dan menderita anemia dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan melahirkan
bayi dengan berat badan rendah.

Oleh karena itu, remaja perempuan disarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi
sebelum hamil. Suplemen zat besi ini membantu memenuhi kebutuhan zat besi yang makin
tinggi saat kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Media Jaya.
Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar: Instalasi
Gizi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu
Tersedia online pada : https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/anemia-pada-remaja-
perempuan-tak-boleh-dibiarkan/
Tersedia online pada : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t12779.pdf. Diakses pada tanggal 30
September 2015
Alua Tangah, Agustus 2019
Kepala Jorong Penyuluh,

………………………………. (Rezi Perdana)

Anda mungkin juga menyukai