Anda di halaman 1dari 6

Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Vol 2 No 2 – Agustus 2016


ISSN 2460-0164 (print), ISSN 2442-2576 (online)
Tersedia online di
Septishelya, http://jurnal.ugm.ac.id/mkgi
dkk: Kadar kelarutan uor...
DOI: http://dx.doi.org/10.22146/majkedgiind.11257
ARTIKEL PENELITIAN

Kadar kelarutan uor Glass Ionomer Cement setelah perendaman air sungai dan
akuades

Phradina Fili Septishelya*, Muhammad Yanuar Ichrom Nahzi**, Nurdiana Dewi***


*Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan,
Indonesia
**Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
***Bagian Biologi Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
*Jl Veteran 128B, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia; e-mail: shelyli@gmail.com

Submisi: 26 April 2016; Penerimaan: 26 Mei 2016

ABSTRAK
Glass Ionomer Cement (GIC) merupakan bahan restorasi yang memiliki sifat adhesif, sewarna dengan gigi dan memiliki
kemampuan pelepasan ion uor yang dipengaruhi derajat keasaman (pH). Air sungai Desa Anjir Pasar memiliki sifat
yang asam dengan pH 3. Derajat keasaman (pH) asam dapat meningkatkan kadar kelarutan ion uor pada GIC. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar kelarutan ion uor pada GIC setelah perendaman dalam air sungai
Desa Anjir Pasar dan akuades. Penelitian ini menggunakan sampel GIC dengan diameter 5 mm dan ketebalan 2 mm.
Masing-masing kelompok direndam dalam air sungai dan akuades selama 7 hari kemudian dihitung kadar kelarutan
ion uornya. Data diuji menggunakan analisis parametrik Independent T-Test 95% (α=0,05) dan didapatkan p=0,002
(p<0,05). Dari hasil tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kadar kelarutan ion uor setelah
perendaman air sungai dengan kadar kelarutan ion uor setelah perendaman akuades. Disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signikan antara kadar kelarutan ion uor pada GIC setelah perendaman dalam air sungai Desa Anjir
Pasar Barito Kuala yang lebih tinggi daripada setelah perendaman dalam akuades.

Kata kunci: akuades, air sungai, GIC, kadar kelarutan ion uor

ABSTRACT: The Level of Fluor Solubility of Glass Ionomer Cement after submergence in the river water and
aquadest GIC (GIC) is a restoration material that has a number of adhesive characteristics, tooth-coloured, and can
release uoride ion inuenced by pH. The river water of Anjir Pasar village has acidic nature with pH as low 3. Acid pH
can increase Fluor ion solubility in GIC. The aim of the study was to nd difference of uor ion solubility of GIC after
submergence in the river water and aquadest. This study used GIC samples with the diameter of 5 mm and thickness of
2 mm. One group was soaked in river water and another group was soaked in aquadest for 7 days before conducting the
measurement of the uor ion solubility. The data were analysed by parametric Independent T-Test 95% (α=0.05) and it
was found p value = 0.002 (p<0.05). The result indicated a signicant difference of uor ion solubility between GIC after
submergence in river water and aquadest. It can be concluded that there is a signicant difference of uor ion solubility
of GIC in which submergence in the river water was found higher than that of aquadest.

Keywords: aquadest, GIC, uor ion solubility, river water

PENDAHULUAN dan merestorasi struktur gigi yang rusak.2 Bahan


Kesehatan gigi dan mulut secara tidak langsung yang sering digunakan untuk merestorasi baik gigi
menjadi bagian penting dan tidak dapat dipisahkan sulung maupun gigi tetap dalam praktek kedokteran
dari kesehatan tubuh secara umum sehingga gigi adalah bahan restorasi adhesif sewarna gigi.
merupakan investasi seumur hidup. Penyakit Bahan restorasi sewarna gigi yang banyak beredar
gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan di di pasaran salah satunya adalah Glass Ionomer
masyarakat luas yaitu karies gigi, karies tidak hanya Cement (GIC).3
terjadi pada orang dewasa tetapi dapat pula terjadi Bahan GIC yang pertama kali diperkenalkan
pada anak.1 Salah satu cara penanggulangan pada bidang kedokteran gigi oleh Wilson dan Kent
karies adalah dengan membuang jaringan karies tahun 1972.4 Mereka menggabungkan keunggulan
dan menumpatnya dengan bahan restorasi. sifat translusen dan pelepasan ion uor dari semen
Bahan restorasi berfungsi untuk memperbaiki silikat serta biokompatibilitas dan sifat adhesif dari

95
Maj Ked Gi Ind. Agustus 2016; 2(2): 95 - 100
ISSN 2460-0164 (print)
ISSN 2442-2576 (online)

semen polikarboksilat. GIC pada awalnya hanya gugus email menjadi uorapatit yang lebih tahan
diindikasikan untuk restorasi karies servikal atau lesi terhadap asam.12 Pelepasan ion uor dari bahan
abrasi karena tekanan mekanis yang rendah. GIC restorasi dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor
terus mengalami perbaikan dalam beberapa sifat ekstrinsik, salah satu dari faktor ekstrinsiknya
sik dan mekanik dalam upaya untuk memperluas adalah pH.13
aplikasi GIC dalam bidang kedokteran gigi.5 Terdapat
Pada penelitian Kiran, didapatkan GIC pada
beberapa jenis GIC berdasarkan penggunaannya,
perendaman dalam air yang bersifat asam (pH
tipe I untuk material perekat, tipe II untuk material
rendah) melepas ion uor lebih banyak daripada
restorasi dan tipe III untuk basis atau pelapis. GIC
perendaman dalam air dengan pH netral.14 Kondisi
tipe II secara umum mempunyai sifat lebih keras
air sungai di Barito Kuala kebanyakan memiliki
dan kuat dibandingkan tipe I, karena mempunyai
sifat yang asam. Hasil dari analisa pemeriksaan
rasio bubuk terhadap cairan lebih tinggi. Material ini
sampel air oleh Laboratorium Instalasi Pengolahan
amat berguna dalam merawat pasien gigi anak yang
Air Minum PDAM Bandarmasin, air sungai yang
mempunyai risiko karies tinggi karena melepas uor
terdapat di daerah Desa Anjir Pasar, Kabupaten
dan estetik dapat diterima, juga untuk restorasi kelas
Barito Kuala memiliki kondisi yang cukup asam yaitu
III dan V pada dewasa.6
dengan pH 4,00.15 Pada penelitian Permatasari,
Bahan GIC terdiri dari bubuk dan cairan. Bubuk didapatkan pH air sungai Desa Anjir Pasar Barito
pada GIC adalah kaca calcium uoroaluminosilicate Kuala yaitu 4,07. Masyarakat di Kalimantan Selatan
terdiri dari Silica (SiO2), Alumina (Al2O3), Aluminium masih banyak yang menggunakan air sungai
Fluoride (AlF3), Calcium Fluoride (CaF2), Natrium sebagai sumber air bersih khususnya air sungai
Fluoride (NaF), dan Aluminium Fosfat (AlPO4) yang yang berada di Barito Kuala.16 Data yang didapatkan
larut dalam cairan asam. Lanthanum, stronsium, dari Riskesdas tahun 2008, air-air yang mengalir
barium, dan oksida seng ditambahkan untuk di Kabupaten Barito Kuala, seperti di Desa Anjir
mendapatkan sifat radioopak. Cairan GIC adalah Pasar, Kalimantan Selatan kondisinya paling keruh,
cairan dari asam poliakrilat dengan konsentrasi 40- berasa, berbau, dan berwarna daripada kabupaten
50%.7 lainnya.17 Berdasarkan laporan program pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang didapatkan dari
Bahan GIC memiliki sifat adhesif dan mampu
puskesmas Anjir Pasar, masyarakat Desa Anjir
melepaskan ion uor.8 Pada GIC terdapat 10
Pasar masih banyak yang mengalami karies gigi
hingga 23% ion uor.9 Ion uor terletak di dalam
dan umumnya dilakukan restorasi menggunakan
matriks yang dilepaskan dari bubuk kaca pada
bahan GIC.
saat pencampuran bubuk dan cairan. Bubuk dan
cairan dari GIC bercampur, reaksi setting dimulai Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin
dengan pelepasan ion uor dari bubuk dengan ion mengetahui perbedaan kadar kelarutan ion uor
kalsium dan aluminium untuk membangun matriks pada GIC setelah perendaman air sungai Desa
semen sebagai ion, garam dan gel. Pada GIC yang Anjir Pasar Barito Kuala dan akuades. Penelitian ini
baru saja setting memiliki kandungan uor lebih diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
banyak daripada kandungan uor di gigi. Hal ini pengaruh air sungai Desa Anjir Pasar Barito Kuala
menyebabkan terjadinya difusi ion uor dari GIC ke terhadap kadar kelarutan ion uor pada GIC dan
gigi dengan membentuk kristal uoroapatite untuk dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi dokter
membantu gigi melawan proses terjadinya karies gigi dalam penggunaan GIC sebagai bahan tambal.
gigi.10 Bahan restoratif yang memiliki kemampuan
pelepasan ion uor dapat mengurangi terjadinya
METODE PENELITIAN
demineralisasi gigi di sekitar restorasi. Bahan
restorasi GIC menunjukkan efektivitas yang lebih Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus
besar daripada bahan restorasi berbasis resin.11 2015 di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran
Ion uor mampu mengurangi demineralisasi Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
email dengan mengubah hidroksiapatit dalam Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental

96
Septishelya, dkk: Kadar kelarutan uor...

murni (true experimental) dengan rancangan larutan buffer dengan volume yang sama kemudian
posttest only with control group design. Penelitian elektroda dimasukan ke dalam larutan ini dan
menggunakan simple random sampling terdiri diperoleh hasil yang dapat dibaca pada instrumen.
dari 3 kelompok yaitu kelompok tanpa dilakukan Hasil konsentrasi uor dikonversi dari satuan
perendaman, kelompok dengan perendaman air milivolt ke ppm sehingga setiap hasil konsentrasi
sungai Desa Anjir Pasar Barito Kuala pH 3 dan ion uor dihitung dalam satuan ppm.
kelompok dengan perendaman akuades. Cara
Data yang didapat dari penelitian ini berupa
menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini
data kuantitatif kadar kelarutan ion uor yang
menggunakan rumus Lemeshow.
dihitung pada kelompok sampel tanpa perendaman
Penelitian ini diawali dengan pengambilan dikurangi dengan kadar ion uor pada kelompok
sampel air sungai menggunakan water sampler sampel yang dilakukan perendaman akuades dan air
di bagian tengah air sungai (½ dari lebar dan sungai. Hasilnya didapatkan 2 kelompok kelarutan
kedalaman sungai), kemudian disimpan dalam ion uor yang terdiri dari kelompok kelarutan ion
botol. Air sungai dihitung pH-nya menggunakan alat uor setelah perendaman akuades dan kelompok
pH meter. Setelah itu, pembuatan bahan sampel kelarutan ion uor setelah perendaman air sungai.
GIC. Proses diawali dengan pencampuran bubuk Setelah didapatkan hasil kuantitatif kemudian
dan cairan sesuai aturan pabrik dan dimasukkan ke dilakukan tabulasi, coding dan editing data yang
dalam cetakan. Cetakan diberi alas celluloid strip selanjutnya akan dilakukan uji data statistik.
yang diletakkan di atas glass lab. Agar permukaan
Distribusi data dievaluasi secara statistik
bahan rata dan halus, ditutup dengan celluloid strip
dengan melakukan uji normalitas Shapiro-Wilk test
selama sepuluh menit. Setelah mengeras celluloid
dan data keragaman dilakukan uji homogenitas
strip dilepas dari permukaan bahan tersebut.
Levene’s test. Selanjutnya jika data terdistribusi
Selanjutnya kelebihan GIC dapat dikurangi
normal dan homogen maka dilakukan analisis data
menggunakan scalpel dan sampel dikeluarkan dari
uji parametrik dengan menggunakan uji hipotesis
cetakan. Sampel disimpan dalam cawan petri dan
Independent t-test. Tingkat kepercayaan sebesar
diletakkan dalam inkubator 37 oC selama 24 jam
95% (α=0,05).
agar terjadi reaksi setting yang sempurna.
Setelah sampel GIC setting, sampel
HASIL PENELITIAN
dikeluarkan dari inkubator. Pada sampel tanpa
perendaman dilakukan pengukuran kadar ion uor Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
secara langsung sedangkan pada sampel perlakuan rata-rata kadar kelarutan ion uor pada GIC setelah
dimasukkan ke dalam gelas beker berisi air sungai perendaman air sungai dan akuades dapat dilihat
dan sebagian ke dalam gelas beker berisi akuades. pada Gambar 1.
Sampel disimpan di dalam inkubator dengan suhu
37 oC selama 7 hari. Setelah 7 hari perendaman,
sampel dikeluarkan dengan pinset. Sampel digerus
menggunakan mortar hingga halus dan dimasukan
ke dalam 100 mL gelas kimia kemudian diencerkan
10 mL akuades dan 10 mL buffer natrium uorida.
Setelah itu, dilakukan pengukuran kadar ion uor
dengan cara merendam elektroda ke dalam larutan
sampel selama 3 menit menggunakan alat pH meter
(Lutron pH-208). Alat pH meter yang digunakan
memiliki skala milivolt untuk mengetahui kekuatan
ionik dari sampel menggunakan elektroda ion
Gambar 1. Kadar kelarutan ion uor pada GIC setelah
selektif. Elektroda dikalibrasi menggunakan larutan
perendaman air sungai Desa Anjir Pasar dan akuades
standar uoride 5 ml, 10 ml, 20 ml yang dicampur

97
Maj Ked Gi Ind. Agustus 2016; 2(2): 95 - 100
ISSN 2460-0164 (print)
ISSN 2442-2576 (online)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat dalam struktur dari bahan restorasi secara difusi.
bahwa kadar kelarutan ion uor pada GIC setelah Penyerapan air dapat meningkatkan volume bahan
perendaman air sungai memiliki nilai yang lebih restorasi, menyebabkan kerusakan struktur matriks
tinggi yaitu (9,241±0,101) ppm dibandingkan kadar dan kelarutan komponen dari bahan restorasi.19
kelarutan ion uor setelah perendaman akuades
Pada hasil pengukuran rata-rata kadar
dengan nilai (8,641±0,275) ppm. Analisis data
kelarutan ion uor pada GIC setelah dilakukan
dimulai dari uji normalitas Shapiro-Wilk. Hasil yang
perendaman dalam air sungai mengalami kelarutan
didapatkan dari uji normalitas pada kelarutan ion
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar
uor pada kelompok kelarutan ion uor setelah
kelarutan ion uor setelah dilakukan perendaman
perendaman air sungai, didapatkan data dengan
dalam akuades. Hal ini kemungkinan disebabkan
nilai p=0,928. Pada kelompok kelarutan ion uor
oleh pH asam yang dimiliki pada air sungai yaitu
setelah perendaman akuades, didapatkan data
pH 3. Air sungai mengandung besi dan sulfur yang
dengan nilai p=0,325. Hasil uji normalitas pada
akan membentuk besi-sulda (FeS). Besi sulda
kelompok kelarutan ion uor setelah perendaman
akan bereaksi dengan elemen sulfur menjadi (FeS2)
air sungai dan akuades memiliki nilai p>0,05. Hal ini
yang disebut pirit. Pirit dalam keadaan aerob akan
berarti kedua data terdistribusi normal. Analisis data
teroksidasi menghasilkan ion hidrogen dan ion
dilanjutkan dengan menggunakan Levene’s test
sulfat. Setiap molekul pirit yang teroksidasi akan
untuk mengetahui homogenitas data. Berdasarkan
membebaskan 4 molekul ion hidrogen. Oksidasi pirit
uji homogenitas pada kelarutan ion uor didapatkan
inilah yang akan menyebabkan air sungai bersifat
p=0,86 (p>0,05) sehingga data homogen.
asam.20 Ketika suatu asam berada dalam air, maka
Setelah didapatkan data normal dan homogen ion hidrogen yang terdapat di dalam air sungai ini
maka untuk mengetahui perbedaan yang bermakna terionisasi sehingga akan banyak ion hidrogen yang
dari hasil penelitian ini, dilanjutkan analisis terbebas.21 Ion hidrogen (H+) bebas yang terdapat
data menggunakan uji parametrik Independent dalam cairan asam akan memutuskan ikatan ikatan
T-test. Hasil dari analisis data Independent ion dan menyebabkan terjadinya kelarutan dalam
t-test didapatkan p=0,002 (p<0,05) sehingga Ho bahan restorasi.16 Mulanya air dan ion hidrogen
ditolak. Hasil penelitian mengindikasikan terdapat berdifusi masuk ke dalam bahan restorasi GIC,
perbedaan yang bermakna antara kadar kelarutan hal ini menyebabkan terjadinya pelepasan ion
ion uor pada GIC setelah perendaman dalam air uor di dalam bahan restorasi, kemudian ion uor
sungai Desa Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala berdifusi keluar dari bahan restorasi GIC dan ikut
dibandingkan dengan akuades. terlarut dalam air.22 GIC melepaskan ion uor lebih
banyak pada lingkungan pH rendah, sehingga
menghasilkan jumlah ion uor lebih besar yang
PEMBAHASAN
dibutuhkan untuk mencegah karies sekunder.14
Pada hasil pengukuran, ion uor pada GIC
mengalami kelarutan setelah perendaman dalam
KESIMPULAN
akuades dan air sungai. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh sifat sensititas air yang dimiliki Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
GIC. Sifat sensititas GIC terhadap air yang dapat terdapat perbedaan yang signikan antara kadar
mempengaruhi struktur mikro, kelarutan serta daya kelarutan ion uor pada GIC setelah perendaman
adhesi pada bahan restorasi dengan permukaan dalam air sungai Desa Anjir Pasar Barito Kuala
gigi akan menurun. GIC mengandung silica yang lebih tinggi daripada setelah perendaman
hidrogel yang terbentuk di sekitar partikel kaca dalam akuades. Saran yang dapat diberikan
saat proses setting berlangsung yang memiliki setelah dilakukannya penelitian ini adalah perlunya
sifat hidrolik yaitu mudah berikatan atau terserap penelitian lebih lanjut mengenai kadar kelarutan ion
oleh air.18 Penyerapan air ke dalam bahan restorasi lain selain uor pada GIC dilakukan perendaman
GIC melibatkan penetrasi molekul cairan ke dalam air sungai Desa Anjir Pasar serta kandungan

98
Septishelya, dkk: Kadar kelarutan uor...

air sungainya agar dapat mengetahui faktor lain 9. Garg N, Garg A. Textbook of Operative
yang dapat mempengaruhi kelarutan ion pada GIC, Dentistry 2nd ed. Jaypee Brothers Medical
perlunya penelitian lebih lanjut mengenai kadar Publishers; 2013. 480 – 481.
kelarutan ion uor pada GIC secara in vivo kepada 10. Elizabeta G, John NW, Snezana I, Ian S.
manusia agar hasil dapat sesuai dengan keadaan The potential of uoride-releasing dental
rongga mulut. restoratives to inhibit enamel demineralization:
an sem study. Contributions, Section Biology
DAFTAR PUSTAKA Medical Science, XXX, 2009: 1: 191 – 203.

1. Wala HC, Wicaksono DA, Tambunan E. 11. Dionysopoulos D, Thessaloniki, Greece.


Gambaran status karies gigi anak usia 11-12 The effect of uoride-releasing restorative
tahun pada keluarga pemegang jamkesmas materials on inhibiton of secondary caries
di kelurahan Tumatangtang I kecamatan formation. Research Review Fluoride 2014;
Tomohon Selatan. Jurnal e-Gigi. 2014; 2(1): 3. 47(3): 258 – 265.

2. Hakim R, Lampus B, Wowor VNS. Gambaran 12. Indahyani DE, Sulistyani, Raharjo R. Pengaruh
tumpatan Glass Ionomer Cement pada bahan pit dan ssure silen glass ionomer
mahasiswa akademi keperawatan rumah sakit terhadap dekalsikasi email. Dentika Dental
tingkat III Robert wolter mongonsidi. Jurnal Journal 2004; 9(1): 1 – 5.
e-Gigi. 2013; 1(2): 2. 13. Hegde MN, Susan JJ, Darshana D, Hegde
3. Yuliarti RT, Suwelo IS, Soemartono SH. Nidarsh D. Effect of daily uoride exposure on
Kandungan unsur uor pada email gigi tetap uoride release by high strength glass ionomer
muda dengan tumpatan semen ionomer restorative material used with atraumatic
kaca viskositas tinggi. Indonesian Journal of restorative technique: an in vitro study.
Dentistry. 2008; 15(2): 163 – 168. International Research Journal of Pharmacy.
2012; 3(4): 241 – 246.
4. Iz GS, Ertugrul F, Eden E, Gurhan SI.
Biocompatibility of Glass Ionomer Cement 14. Kiran A, Hegde V. A short comparitive analysis
s with and without chlorhexidine. Europe of uoride release from a newly introduced
Journal Dental. 2013; 7: 89 – 93. GIC in deionised water and lactic acid. Journal
International Oral Health. 2010; 2(2): 71 – 78.
5. AlJamhan AS. In-vitro wear and hardness
of new conventional Glass Ionomer Cement 15. Fatria AA, Sukmana BI, Cholil. Perbandingan
coated with nano-lled resin. Indiana angka karies pada remaja yang mengkonsumsi
University School of Dentistry; 2011. 5 – 7. air sungai dan air pdam di Desa Anjir
Pasar Kota Kabupaten Barito Kuala. Jurnal
6. Meizarini A, Irmawati. Kekerasan permukaan
Kedokteran Gigi Dentino. 2013; 1(2): 238 –
semen ionomer kaca konvensional tipe II
244.
akibat lama penyimpanan. Dental Jurnal.
2005; 38(3): 146 – 150. 16. Permatasari AP. Kekasaran permukaan resin-
modied Glass Ionomer Cement setelah
7. Fitriyana DC, Pangemanan DHC, Juliatri. Uji
perendaman dalam air sungai Desa Anjir
pengaruh saliva buatan terhadap kekuatan
Pasar. Diajukan pada seminar skripsi Fakultas
tekan semen ionomer kaca tipe II yang
Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat,
direndam dalam minuman isotonik. Jurnal
Desember 2014, Banjarmasin. 25
e-GiGi (eG). 2014; 2(2): 1 – 7.
17. Prol kesehatan provinsi kalimantan selatan
8. Mount GJ, Hume WR. Preservation and
tahun 2007. Hasil Riset Kesehatan Dasar
restoration of tooth structures 2nd ed. Australia:
(RISKESDAS) Provinsi Kalimantan Selatan.
Knowledge Books and Software; 2005. 21 –
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
29.
Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008.

99
Maj Ked Gi Ind. Agustus 2016; 2(2): 95 - 100
ISSN 2460-0164 (print)
ISSN 2442-2576 (online)

18. Aviandani MJ, Munadziroh E, Yogiartono M. 21. Anggraini R, Yogyarti S, Harijanto E.


Perbedaan kebocoran tepi tumpatan semen Kekerasan permukaan semen ionomer kaca
ionomer kaca dengan pengadukan secara konvensional dan modikasi resin setelah
mekanik elektrik dan manual. Jurnal PDGI. perendaman dalam minuman cola. Material
2009; 61(3): 81 – 87. Dental Journal. 2011; 2(1): 26 – 30.
19. Dinakaran S. Sorption and solubility 22. Nigam AG, Jaiswal JN, Murthy RC, Pandey
characteristics of compomer, conventional RK. Estimation of uoride release from various
and resin modied glass-ionomer immersed dental material in different media an in vitro
in various media. IOSR Journal of Dental and study. International Scientic Journals from
Medical Sciences. 2014; 13(3): 41 – 45. Jaypee. 2009; 2(1): 1 – 8.
20. Noor M. Pertanian lahan gambut, potensi dan
kendala. Yogyakarta: Kansius; 2001. 74 – 75.

100

Anda mungkin juga menyukai