Anda di halaman 1dari 3

EMPAT HAL PENGHALANG RIZKI wa sallam, juga kepada para sahabat, para tabi’in, serta para

ِ ‫وذُ بِالل‬
‫ه‬ ْ ‫ع‬
ُ َ ‫ون‬ َ ُ‫ْف ُره‬ِ ‫ستَغ‬ ْ َ ‫ون‬َ ‫ه‬ ُ ُ ‫عيْن‬ ِ َ ‫ست‬ْ َ ‫ون‬َ ُ‫مدُه‬ َ ‫ح‬ ْ َ‫ه ن‬ ِ ‫مدَِ لل‬ ْ ‫ح‬ َ ْ ‫ن ال‬ّ ِ‫إ‬ ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.
 
َ ‫فال‬َ ‫ه‬ َ َ
ُ ْ ‫ر أن‬
ُ ‫ه الل‬ ِ ‫د‬ِ ‫ه‬ْ َ‫ن ي‬
ْ ‫م‬َ ‫مالِنَا‬ َ ‫ع‬ ْ ‫اتأ‬ ِ َ ‫سيّئ‬ َ ‫و‬ َ ‫سنَا‬ ِ ‫ف‬ ِ ‫و‬
ْ ‫ش ُر‬ ُ ‫ن‬ ْ ‫م‬ ِ Pertama
‫ه‬ ّ َ َ َ
ْ ‫هأ‬ َ َ َ ‫ل‬ْ ِ ‫ضل‬ َ ّ ‫ض‬
ُ ‫ه إِال الل‬ َ ‫نال إِل‬ ْ ‫هد ُ أ‬َ ‫ش‬ ُ ‫يل‬ َ ‫ها ِد‬ َ ‫فال‬ ْ ُ‫ن ي‬ ْ ‫م‬ َ ‫و‬َ ‫ه‬ ُ ‫لل‬ ِ ‫م‬ ُ Kenapa sampai tidur pagi bisa jadi penghambat datangnya
‫ه‬ ُ َ ْ ‫وأ‬َ
ُ ‫ول‬ ْ ‫س‬ ُ ‫و َر‬ َ ُ‫عبْدُه‬ َ ‫مدًا‬ ّ ‫ح‬ َ ‫م‬ ُ ‫ن‬ ّ ‫هد ُ أ‬ َ ‫ش‬ َ rezeki?
َ
ْ ّ ‫سل‬ ّ ُ‫اَلله‬
Karena waktu pagi adalah waktu penuh berkah.
ِ‫حابِه‬َ ‫ص‬ْ ‫مدٍ َوعَلى آلِهِ وِأ‬ ّ ‫ح‬ َ ‫م‬ُ ‫م عَلى‬ َ ‫ل َو‬ ّ ‫ص‬ َ ‫م‬ Dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu ‘anhu,
.‫ان إِلَىيَوْم ِ الدّيْن‬ ٍ ‫س‬ َ ‫ح‬ ْ ِ ‫م بِإ‬ ْ ُ‫ن تَبِعَه‬ ْ ‫م‬ َ َ‫و‬ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُ ْ ‫اللَّهم بَار‬
َ ‫متِى فِى بُكُورِهَا‬
َّ ‫ك أل‬ِ َّ ُ
ّ ‫نإِال‬ ّ ُ ‫موْت‬ُ َ ‫حقّ تُقَاتِهِ َوال َ ت‬ َ ‫ه‬ َ ‫منُوْا اتّقُوا الل‬ َ ‫نآ‬ َ ْ ‫يَاأيّهَا الّذ َي‬ “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
‫ن‬ َ
َ ْ‫مو‬ ُ ِ ‫سل‬ ْ ‫م‬ ُ ‫م‬ ْ ُ ‫وَأنْت‬ Apabila Nabi shallallahu mengirim peleton pasukan, beliau

،ً‫علْما‬ ْ َّ ‫ما عَل‬ ْ ِّ ‫م عَل‬َّ ُ‫اللّه‬


shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Sahabat
ِ ‫ وَزِدْنَا‬،‫متَنَا‬ َ ِ ‫ وَان ْ َفعَنَا ب‬،‫ما يَن ْ َفعُنَا‬ َ ‫منَا‬ Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini, pen) adalah
ً ‫لبَاطِال‬ َ ِ ‫ َوأ َ َرنَا البَاط‬،‫ه‬ ْ َ‫حقّا ً و‬
ُ َ‫ار ُزقْنَا اتِّبَاع‬ َ َّ‫حق‬ َ ‫وَأ َرنَا ال‬
َ seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya
ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak
‫ه‬
ُ َ ‫جتِنَاب‬ْ ‫ار ُزقْنَا ا‬ ْ َ‫و‬ harta. Abu Daud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin
Wada’ah. (HR. Abu Daud, no. 2606. Hadits ini dishahihkan oleh
  Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam Syaikh Al-Albani)
nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Allah Sedangkan di antara kita memanfaatkan waktu Shubuh dan pagi
untuk:
masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang. Juga lebih
 Malas dan enggan bangun shubuh
dari itu, kita masih diberikan nikmat iman dan Islam.  Kalau tidak bangun Shubuh, bangun paginya jam 6 saat
matahari telah terbit
Apa pun nikmat yang Allah berikan patut kita syukuri walau itu  Setelah Shubuh tidak rutinkan dzikir pagi atau baca Al-
sedikit. Qur’an, malah kembali lagi ke tempat tidur. Kalau
menunggu pun bada Shalat Shubuh di masjid sampai
َ ِ ‫م يَشْ كُرِ الْكَث‬
‫ير‬ ْ َ‫ل ل‬
َ ‫م يَشْ كُرِ ال ْ َقلِي‬
ْ َ‫ن ل‬
ْ ‫م‬
َ matahari meninggi (kira-kira 15 menit setelah matahari
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia sulit terbit) lalu mengerjakan Shalat Isyraq dua raka’at akan
untuk mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4: 278. mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna,
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sempurna dan sempurna.
sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667) Dan ini bahayanya jika meninggalkan shalat Shubuh, maka akan
Semoga kita menjadi hamba Allah yang bersyukur dan dapat lepas dari jaminan Allah.
memanfaatkan nikmat yang ada dalam ketaatan dan ketakwaan Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
pada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan
suri tauladan kita, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi
ُ َّ ‫م الل‬
‫ه‬ ُ ُ ‫مةِ اللَّهِ فَال َ يَطْلُبَنَّك‬ َّ ِ‫ح فَهُوَ فِى ذ‬ ُّ ‫صلَّى ال‬
َ ْ ‫صب‬ َ ‫ن‬ ْ ‫م‬َ Ketiga
Bermalas-malasan juga jadi sebab rezeki sulit datang. Karena
‫م‬
َ َّ ‫جهَن‬
َ ِ‫ه فِى نَار‬ ُ َّ ‫ه فَيَكُب‬
ُ َ ‫ىءٍ فَيُدْرِك‬ ْ َ‫متِهِ بِش‬
َّ ِ‫ن ذ‬ْ ‫م‬ ِ seorang muslim dituntut kerja dan tawakkal pada Allah.
“Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Contohilah burung seperti yang disebutkan dalam hadits berikut.
َ
Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat
Shubuh tanpa jalan yang benar.  Jika tidak, Allah akan
ْ ُ ‫حقَّ تَوَكُّلِهِ ل َ ُرزِقْت‬
َ َ‫مك‬
‫ما‬ َ ِ‫ن ع َلَى اللَّه‬َ ‫م تَوَكَّلُو‬ ْ ُ ‫لَوْ أنَّك‬
ْ ُ ‫م كُنْت‬
menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya ‫ح بِطَانًا‬
ُ ‫صا وَت َ ُرو‬
ً ‫ما‬
َ ‫خ‬ِ ‫ت ُ ْر َزقُ الطَّي ْ ُر تَغْدُو‬
dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim, no. 657) “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu
Bahkan yang sering tidak shalat Shubuh termasuk orang munafik. kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia
ْ ‫صالَةِ ال َف‬ ُ ‫ل عَلَى ال‬ َ ‫صالَةٌ أث ْ َق‬ َ ْ ‫لَي‬
pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore
ِ ‫جر‬ َ ‫ن‬ ْ ‫م‬ِ ‫ين‬
َ ‫منَافِ ِق‬ َ ‫س‬ hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi, no. 2344; Ibnu
ً ‫حبْوا‬َ ْ‫ وَلَو‬P‫ما‬ َ
َ ُ‫ما ألتَوْه‬
َ ِ‫ما فِيه‬َ ‫ن‬ ُ َ ‫ وَلَوْ يَعْل‬، Pِ‫وَالعِشَ اء‬
َ ‫مو‬ Majah, no. 4164; Ahmad, 1:30. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari
shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu bahwa sanad hadits ini hasan)
keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka Imam Ahmad pernah ditanya mengenai seseorang yang cuma
akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari, no. mau duduk-duduk saja di rumahnya atau hanya berdiam di
657) masjid, dan ia berkata, “Aku tidak mau bekerja sedikit pun dan
hanya mau menunggu sampai rezekiku datang.” Imam Ahmad
 Kedua
pun berkata, “Orang ini benar-benar bodoh. Padahal
Sedikit shalat berarti kurang ketakwaan, padahal takwa itulah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda – sebagaimana hadits
pembuka pintu rezeki. Allah berfirman dalam ayat,
burung di atas – bahwa burung saja bekerja dengan berangkat
‫ث‬
ُ ْ ‫حي‬ َ ‫ن‬ ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ ُ ْ‫) وَي َ ْر ُزق‬2( ‫جا‬
ً ‫ْر‬
َ ‫مخ‬ َ ‫ه‬ُ َ‫ل ل‬ ْ َ‫جع‬ ْ َ‫ه ي‬َ َّ ‫ق الل‬
ِ َّ ‫ن يَت‬ ْ ‫م‬ َ َ‫و‬ pada pagi hari. Para sahabat Nabi yang mulia pun berdagang dan

َ َّ ‫ن الل‬ َ َ‫ل عَلَى اللَّهِ فَهُو‬ ْ َّ ‫ن يَتَوَك‬ ْ َ ‫اَل ي‬


bekerja dengan hasil kurma mereka. Merekalah sebaik-baik
‫ه‬ َّ ِ ‫ه إ‬
ُ ُ ‫سب‬
ْ ‫ح‬ ْ ‫م‬َ ‫ب َو‬ ُ ‫س‬ ِ َ ‫حت‬ teladan.” (Fath Al-Bari, 11:306)
َ
)3( ‫يءٍ قَد ْ ًرا‬ ْ َ‫ل ش‬ ِّ ُ ‫ه لِك‬ُ َّ ‫ل الل‬
َ َ‫جع‬ َ ْ ‫مرِهِ قَد‬ ْ ‫بَالِغُ أ‬ Jadi tidaklah boleh beralasan karena sibuk ibadah dan
berdakwah, sampai malas bekerja.
Ibnu ‘Allan mengatakan bahwa As-Suyuthi berkata, “Al-Baihaqi
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengatakan dalam Syu’ab Al-Iman,  “Hadits ini bukanlah dalil
mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki untuk duduk-duduk santai, enggan melakukan usaha untuk
dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang memperoleh rezeki. Bahkan hadits ini merupakan dalil yang
bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan memerintahkan untuk mencari rezeki karena burung tersebut
(keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang pergi pada pagi hari untuk mencari rezeki.” (Dalil Al-Falihin,
(dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan 1:335)
ketentuan bagi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3) Inilah keutamaan bagi seseorang yang rajin mencari nafkah
untuk keluarganya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ُ ‫ن فَيَقُو‬ ِ َ ‫ملَك‬
ِ َ ‫ان يَنْزِال‬ َ َّ ‫ح الْعِبَاد ُ فِيهِ إِال‬
akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah, no.
‫ل‬ ُ ِ ‫صب‬ْ ُ ‫ن يَوْم ٍ ي‬ْ ‫م‬ِ ‫ما‬َ 2414. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
َ َ
َّ ُ‫َر اللَّه‬
‫م‬ ُ ‫ل اآلخ‬ ُ ‫ َويَقُو‬، ‫من ْ ِفقًا خَلَفًا‬ ُ ‫ط‬ِ ْ‫م أع‬ َّ ُ‫ما اللَّه‬َ ُ‫حدُه‬
َ ‫أ‬ Demikian khutbah pertama ini.

ً َ ‫سكًا تَل‬
‫ف‬ ِ ‫م‬ْ ‫م‬
ُ ‫ط‬ ِ ْ‫أع‬
َ ِ‫سائِر‬ ْ ُ ‫ه لِي َولَك‬
َ ِ ‫م وَل‬ َ ‫ستَغْ ِف ُر الل‬ْ ‫ل قَوْلِي هَذ َاَ وَا‬ ُ ْ‫أَقُو‬
“Tidaklah para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada ‫م‬
ُ ْ ‫ميْعُ العَلِي‬
ِ ‫س‬ َ ‫ه هُوَ ال‬ ُ َّ ‫ن إِن‬
َ ْ ‫مي‬
ِ ِ ‫سل‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ال‬
dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, “Ya Allah,
berilah ganti kepada orang yang senang berinfak.” Yang lain
mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang
pelit.” (HR. Bukhari, no. 1442 dan Muslim, no. 1010).
 Keempat
Tidak amanah, ini juga jadi sebab orang sulit percaya. Kalau yang
lain sulit percaya, bagaimana ia mudah mendapatkan pekerjaan,
mendapatkan tanggungjawab sehingga mendapatkan rezeki
dengan mudah?
Ketahuilah bahwa orang yang berkhianat terhadap amanat pun
menyandang salah satu sifat munafik. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
َ َ ‫ وَإِذ َا َوعَد َ أَخْل‬، ‫َب‬
،‫ف‬ َ ‫ث كَذ‬
َ َّ ‫حد‬ ٌ َ ‫ق ثَال‬
َ ‫ث إِذ َا‬ ِ ِ‫منَاف‬ ُ ْ ‫ة ال‬
ُ َ ‫آي‬
‫ن‬
َ ‫ن خَا‬ َ ‫م‬ِ ُ ‫وَإِذ َا اؤْت‬
“Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia
mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkar.” (HR.
Bukhari, no. 33 dan Muslim, no. 59).

Termasuk di sini pula adalah tidak amanah dalam melunasi utang.


Ingatlah bahwa utang akan menyusahkan seseorang di akhirat
kelak. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ‫من مات وعَلَيه دين‬
ِ‫سنَاتِه‬
َ ‫ح‬
َ ‫ن‬
ْ ‫م‬
ِ ‫ى‬
َ ‫ض‬ ِ ُ‫م ق‬ ٌ َ‫ار أوْ دِ ْره‬ٌ َ ِ ِ ْ َ َ َ ْ َ
ٌ َ‫ار َوال َ دِ ْره‬
‫م‬ ٌ َ ‫م دِين‬ َ ْ ‫لَي‬
َّ َ ‫س ث‬
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang
satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi
dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di

Anda mungkin juga menyukai