Mata kuliah
Keperawatan Dasar 1
Dosen Pengampu
Disusun Oleh
Kelompok 1 (A 2017 1)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri”. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Dasar 1 pada Semester ganjil (I) Fakultas Keperawatan, jurusan
IlmuKeperawatan tahun ajaran 2071/2018.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
2
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1STEP I...................................................................................................................5
2.2 STEP II.................................................................................................................5
2.3 STEP III................................................................................................................6
2.4 STEP IV...............................................................................................................9
2.5 STEP V...............................................................................................................10
2.6 STEP VI.............................................................................................................10
2.7STEP VII.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
4
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STEP I
Skenario
“Anji Malu….”
Anji adalah seorang laki laki yang berusia 18 tahun di rawat diruang rawat bedah karena
mengalami fraktur pada kaki kiri. Saat ini Anji baru saja dilakukan pemasangan traksi pada
kaki kirinya yang menyebabkan Anji tidak dapat turun dari tempat tidur. Pada saat perawat
melakukan pengkajian didapat kulit nampak kotor dan berminyak. Terdapat tinea corporis
pada bagian bokong dan punggung. Selain itu kulit nampak berminyak dan terdapat banyak
sebeum. Pada rambut ditemukan peduculosis dan terdapat banyak ketombe. Anji mengatakan
bahwa kulitnya terasa gatal dan perih. Kondisi ini menyebabkan Anji malu untuk bertemu
dengan orang lain. Perawat melakukan penilaian terhadap skala pemenuhan kebutuhan dasar
didapat skor 4. Perawat kemudian berencana untuk melakukan morning care kepada Anji.
2.2 STEP II
1. Fraktur : Patah tulang yang biasanya disebabkan trauma
atau tenaga fisik.
2. Traksi : Tahanan yang dipakai dengan berat atau alat
lain untuk menangani kerusakan atau gangguan
pada tulang dan otot.
3. Tinea corporis : penyakit infeksi pada kulit tubuh yang
disebabkan oleh jamur. Jamur kulit ini tumbuh
pada kulit bagian kulit yang terluar, bentuknya
khas seperti bentuk lingkaran-lingkaran
berwarna merah.
4. Sebum : kelenjar mikroskopik yang berada tepat di
bawah kulit yang mengeluarkan minyak.
5. Peduculosis : Infeksi kulit kepala pada manusia yang
disebabkan oleh parasit pediculus atau kutu.
6. Morning care : Perawatan kebersihan yang dilakukan perawat
pada pasien di pagi hari.
4
2. Jawaban :
a. Jenis fraktur: patah tulang tertutup (sederhana), patah tulang terbuka
(gabungan), fraktur greenstick, fraktur lembut, fraktur kompleks, fraktur
kominuta, fraktur avulasi, fraktur kompresi.
b. Jika pasien memerlukan pemasangan traksi skeletal maka pasien di rawat di
ruang rawat bedah, sesuai makna dari traksi skeletal yaitu traksi yang di
lakukan dengan pembedahan.
c. Penyebab fraktur: aktivitas,cidera seperti kecelakaan olahraga dan jatuh,
trauma, proses penyakit seperti kanker tulang.
d. Mempersiapkan alat, membantu dokter, memeriksa infus dan suhu tubuh,
memenuhi kebutuhan dasar pasien dan mengatur posisi pasien.
e. Otot bengkak dan sakit, perih dan kejang otot.
f. Pembidaian yaitu memberikan papan dan diikat dengan kain.
g. Mempercepat penyembuhan, menghilangkan rasa sakit, menurunkan nyeri,
meminimalkan nyeri pada otot.
6
2.4 STEP IV
SKEMA
Kondisi ini menyebabkan dia malu untuk bertemu dengan orang lain
2.5 STEP V
1. Apa definisi pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawtan diri
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri?
3. Bagaimana bentuk-bentuk dan manfaat dari pemenuhan kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
4. Bagaimana dampak positif dan negatif jika kebutuhan kebersihan tidak terpenuhi
5. Apa saja organ tubuh yang terkait pada kebersihan diri
6. Bagaimana proses keperawatan dalam pemenuhan kebersihan pasien
a. STEP VI
MANDIRI
b. STEP VII
1. Definisi kebersihan dan perawatan diri
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Menurut beberapa ahli :
a. Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin.
1979 (dalam Basyar.2005)
b. Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)
c. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
9
d. Nurjannah
Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas mandi,
berhias,makan, toileting)
e. Poter Perry
Menurut Poter Perry (2005), Personal hygiene adalah suatutindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 )
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal
jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supayapersonal hygiennya
dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dankerapian sangat penting dan diperlukan
agar seseorang disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan
diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
a. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat
mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan
berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana
memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat
pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra
untuk meningkatkan hygiene.
b. Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
c. Status sosio-ekonomi
10
sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-
bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga
harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari
kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan
hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam
mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan
yang perlu.
e. kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan
diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di
Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya
sekali dalam seminggu.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda
(mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan
hygiene pribadi.
h. Agama
Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
sehari – hari. Agama islam misalnya, umat islam diperintahkan untuk selalu menjaga
kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan
mendorong individu untuk meningkatkan pentingnya kebersihan diri bagi
kelangsungan hidup.
3) Sabuni seluruh tubuh, terutama area lipatan kulit seperti sela – sela jari, ketiak,
belakang telinga, dll.
13
5) Segera keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan, badan,
hingga kaki.
b. Kuku
Kuku merupakan pelengkap kulit. Kuku terdiri atas jaringan epitel. Badan kuku
adalah bagian yang tampak di sebelah luar, sedangkan akarnya terdapat didalam lekuk
kuku tempat kuku tumbuh dan mendapat makanan. Kuku sehat berwarna merah muda.
2) Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput kulit dan kulit
disekitar kuku.
3) Jangan membersihkan kotoran di balik kuku dengan benda tajam, sebab akan
merusak jaringan di bawah kuku.
5) Khusus untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah mandi atau direndam
dengan air hangat terlebih dahulu.
c. Rambut
Rambut merupakan struktur kulit. Rambut terdiri atas tangkai rambut yang tumbuh
melalui dermis. Rambut yang sehat terlihat mengkilap, tidak berminyak, tidak kering, atau
mudah patah. Pertumbuhan rambut bergantung pada keadaan umum tubuh/ normalnya,
rambut tumbuh karena mendapat suplai darah dari pembuluh – pembuluh darah disekitar
rambut. Bila rambut kotor dan tidak dibersihkan lama kelamaan akan menjadi sarang kutu
kepala.
14
2) Pangkas rambut agar terlihat rapi. Gunakan sisir yang bergerigi besar untuk
merapikan rambut keriting dan olesi rambut dengan minyak.
3) Jangan gunakan sisir yang bergerigi tajam karena bisa melukai kulit kepala.
4) Pijat – pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan
rambut.
5) Pada jenis rambut ikal dan keriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung hingga ke
pangkal dengan pelan dan hati – hati.
Mulut merupakan bagian pertama dari system perncernaan dan merupakan bagian
tambahan dari system pernafasan. Dalam rongga mulut terdapat gigi dan lidah yang
berperan penting dalam proses pencernaan awal. Selain gigi dan lidah, ada pula saliva
yang penting untuk membersihkan mulut secara mekanis. Mulut merupakan rongga tidak
bersih sehingga harus selalu dibersihkan. Salah satu tujuan perawatan gigi dan mulut
adalah untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misal : tifus,
hepatitis) mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh (Adam,
syam sunir, 1994).
2) Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda keras. (misal :
membuka tutup botol).
5) Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, kecil sehingga dapat menjangkau
bagian dalam gigi.
15
6) Meletakkan sikat pada sudut 450 di pertemuan antara gigi dan gusi dan sikat
menghadap kearah yang sama dengan gusi.
e. Mata
Mata yang sehat akan tampak jernih dan bersih dari kotoran. Kotoran dapat menempel
pada bulu mata dan sudut mata.
Cara merawat mata antara lain :
1) Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam ke bagian luar.
2) Saat mengusap mata, gunakanlah kain yang paling bersih dan lembut.
f. Hidung
2) Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam lubang hidung, sebab nantinya dapat
terhisap dan menyumbat jalan nafas serta menyebabkan luka pada membran
mukosa.
3) Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara perlahan dengan
membiarkan kedua lubang hidung tetap terbuka.
4) Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan menggunakan jari karena
dapat mengiritasi mukosa hidung.
16
g. Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar hendaklah kita tetap memperhatikan telinga
bagian dalam.
Cara – cara merawat telinga adalah sebagai berikut :
1) Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara perlahan dengan
menggunakan penyedot telinga.
2) Bila menggunakan air yang disemprotkan, lakukan dengan hati – hati agar tidak
menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air yang berlebih.
3) Aliran air yang masuk hendaklah dialirkan ke saluran telinga dan bukan langsung ke
gendang telinga.
4) Jangan gunakan peniti atau jepit rambut untuk membersihkan kotoran telinga karena
dapat menusuk gendang telinga.
h. Perineum
Tujuan dari perawatan perineum adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi,
mencegah kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan, serta mempertahankan kebersihan
diri (Poter & Perry, 2000).
2) Pemeriksaan Fisik
17
Pada pemeriksaan fisik, kaji personal hygiene individu, mulai dari ekstremitas atas
sampai bawah:
a) Rambut : Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kualitas), apakah tampak kusam?
Apakah ditemukan kerontokan?
c) Mata : Amati adanya tanda-tanda ikterus., konjungtiva pucat, sekret pada kelopak
mata, kemerahan dan gatal-gatal pada kelopak mata.
e) Mulut : Amati kondisi mulut dan amati kelembabannya. Perhatikan adanya lesi,
tanda-tanda radang gusi atau sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
f) Gigi : Amati kondisi dan kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-tanda karang
gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap atau gigi palsu.
g) Telinga : Amati kondisi dan kebersihan telinga. Perhatikan adanya serumen atau
kotoran pada telinga, lesi, infeksi, atau perubahan pada daya pendengaran.
k) Personal hygiene secara umum : Amati kondisi dan kebersihan kulit secara
umum. Perhatikan adanya kelainan kulit atau bentuk tubuh.
b) Kuku tajam, cincin yang dapat membuat luka kecil perlu dihindari
c) Hindarkan penggunaan handuk yang kasar serta menggosok badan secara kasar
yg dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
e) Anjurkan klien setelah mandi kulit dikeringkan secara hati-hati terutama di area
bawah payudara, ketiak, sela paha diantara jari kaki.
2) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobility, gangguan sirkulasi vena dan
arteri.
Intervensi :
a) Anjurkan klien untuk memakai lotion setelah mandi
b) Anjurkan klien untuk miring kanan miring kiri saat tidur untuk menghindari
gangguan integritas kulit berlebih.
c) Jika klien merasa gatal-gatal, anjurkan klien agar tidak menggaruk secara
berlebihan untuk mengurangi luka berlebih.
3) Gangguan Body Image berhubungan dengan penampilan fisik. halitosis, tidak adanya
gigi.
Intervensi :
a) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang ganguan body image
saat ini.
c) Anjurkan klien untuk memakai gigi palsu untuk meningkatkan body image klien.
d) Berikan pengertian pada klien bahwa keaadan tersebut sangat fisiologis dan
semua orang akan mengalami hal tersebut
19
c) Pilihlah sikat gigi yang lunak untuk menghindari luka pada daerah mulut
BAB III
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personalyang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene adalah
perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi
hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari.
6.2 Saran
22
23
DAFTAR PUSTAKA