Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TRANSMISI MANUAL
A. MENGIDENTIFIKASI TRANSMISI MANUAL
DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
1. Pengertian Transmisi
1
Konsep kerja transmisi manual dapat dijelaskan melalui berikut:
Pada jalan yang mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar
sehingga harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubahan momen.
2
Pada saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup sekedar untuk
menggerakan mobil.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi
gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan
kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tersebut ke roda – roda. Bila
kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke
roda-roda.
2. Fungsi Transmisi
Untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin dengan putaran
poros yang keluar dari transmisi (melalui unit kopling) agar kendaraan mampu
bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan, serta bergerak maju
maupun mundur.
3
b. Roda gigi
Pengaturan momen putar dan putaran didasarkan pada prinsip kerja pasangan
roda gigi, seperti yang digambarkan di bawah ini.
Sama
Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah ini, arah putaran
dari input shaft (A : Sisi mesin dengan input shaft) akan berbalik arah pada output
shaft ( B : Sisi output shaft dengan propeller shaft ).
4
Soal:
Bila diketahui jumlah gigi roda gigi A=18 buah dan roda gigi B=30 buah,
Hitunglah perbandingan roda giginya? (kunci:1,67)
Dalam transmisi ini dua pasang roda gigi dikombinasikan seperti pada
gambar di bawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input
shaft. Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan
sebagai berikut.
Perbandingan roda gigi =
Soal:
Bila diketahui jumlah gigi roda gigi A=18 buah, B=30 buah, C=20 buah,
dan D=34 buah. Hitunglah perbandingan roda giginya? (kunci: 2,83)
Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan,
roda gigi idle E dipasang diantara roda gigi C dan D seperti pada gambar di bawah ini,
untuk menggerakan kendaraan ke arah mundur.
Soal:
Bila diketahui jumlah gigi roda gigi A=30 buah, B=34 buah, C=20 buah,
D=24 buah, dan E=10 buah. Hitunglah perbandingan roda giginya?
(kunci: 1,36)
Roda gigi E disebut reverse idler gear, dan digunakan untuk mundur dengan
merubah arah putaran. Perbandingan roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda
gigi idle. Roda gigi transmisi disebut roda gigi kesatu, roda gigi kedua, roda gigi
ketiga, dan lain – lain. Roda gigi pertama (rendah) mempunyai perbandingan roda
5
gigi yang besar. Roda gigi yang menghubungkan langsung mesin dengan propeller
shaft tanpa reduksi disebut roda gigi ketiga atau roda gigi keempat (tinggi), roda gigi
yang mempunyai perbandingan roda gigi yang lebih kecil dari satu sehingga
kecepatan yang dihasilkan oleh propeller shaft lebih cepat dari pada mesin disebut
roda gigi over drive.
6. Macam-macam Transmisi
a. Dilihat dari jumlah poros:
1). Transmisi Dua Poros
2). Transmisi Tiga Poros
6
1). Tipe gigi geser (Slidingmesh)
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja
dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input
dan output-nya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai
kekurangan–kekurangan :
1. Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan
waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
2. Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3. Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.
Posisi gigi 1
Posisi gigi 2
7
2). Tipe gigi tetap (Constant mesh)
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara
kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar
terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros output. Transmisi
jenis constant mesh antara roda gigi input dan output nya selalu
berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros output
transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros output melalui mekanisme
kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan
roda gigi lebih dari satu jenis.
Posisi gigi 1
8
Posisi gigi 2
9
synchromesh
Key spring
1. Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga
apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
2. Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub,
sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve
berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui
synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
3. Synchromesh, terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk
menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan
pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan)
oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
4. Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada synchromesh
dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk
meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke synchromesh
agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan
synchromesh).
5. Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap
tertekan kearah hub sleeve.
Posisi Netral.
Saat posisi netral mekanisme synchromesh tidak berhubungan dengan salah
satu gigi tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke
mekanisme synchromesh yang berati poros out put tidak berputar (bebas).
Posisi Pengereman.
Jika hub sleeve digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman,
sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah
sesuai (sinkron) maka akan segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan
mekanisme synchromesh.
10
Posisi Menghubung.
Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat
dengan mekanisme synchromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat
dihubungkan ke poros output transmisi melalui mekanisme synchromesh.
Posisi 1
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan
unit synchromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan
menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
11
Posisi 2
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran
poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.
Posisi 3
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan
unit synchromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan
menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.
12
Posisi 4
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran
poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.
Posisi 5
Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima
kecepatanya paling tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put
paling kecil.
13
Posisi R
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda gigi R (Reverse/mundur). Antara roda
gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear) yang
menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros output.
Output shaft
Counter gear
and shaft
14
a. Poros Input (input shaft).
Poros input transmisi berfungsi meneruskan tenaga putar dari kopling ke
transmisi.
15
8. Konstruksi Transmisi Kendaraan Penggerak Belakang
Bentuk dan susunan dari transmisi bermacam-macam tergantung pada jenis
kendaraannya. Pada umumnya transmisi terdiri bagian – bagian sebagai berikut :
1) Clucth housing,
2) Transmission case,
3) Input shaft,
4) Counter shaft dan Counter gear,
5) Output shaft dan gear,
6) Reverse gear,
7) Gear shift mechanism dan Extension housing.
Seperti di perlihatkan pada gambar transmisi di bawah, adalah saat poros dan
roda gigi dikeluarkan dari transmission case. Ujung depan input shaft di tahan oleh
bantalan pada ujung belakang poros engkol. Oleh karena itu poros engkol, input shaft
dan output shaft tersusun segaris, pada jenis transmisi penggerak belakang (FR).
Umumnya tenaga kombinasi roda gigi dipindahkan dari input shaft ke poros gigi
counter, dan roda gigi counter berkaitan tetap dengan roda gigi pasangannya pada
output shaft.
16
Keterangan gambar :
1. Release fork & bearing
2. Clutch housing
3. Transmision case
4. Case cover assy
5. Extension housing
Keterangan gambar :
1. Input shaft 4. Counter gear & shaft
2. Output shaft 5. Idle gear & shaft
3. Gigi percepatan 6. Mekanisme synchromesh (hub assy)
17
Keterangan gambar :
1. Shift level shaft 9. Interlock pin
2. Shift & selec level 10. Spring & looc ball
3. Lock ball 11. 1st & 2st shift fork & shaft
4. Reverse shift arm & pivot 12. Slotted pin
5. Spring & lock ball 13. Interlock pin
6. Reverse shift head & shift fork 14. Spring & lock ball
shaft 15. 3rd & 4 rd shift fork &
7. Oring, washer &pivot lock nut shaft
8. Slotted pin 16. Slotted pin
No Komponen Fungsi
1 Transmission input shaft/ meneruskan tenaga putar dari kopling ke transmisi
Poros input transmisi
2 Transmission gear/Gigi menentukan gear ratio yang berhubungan dengan perubahan
transmisi percepatan atau momen, konstruksi pemasangan bebas
berputar pada poros output shaft
3 Counter gear/ roda gigi bantu Memindahkan tenaga putar dari input shaft ke gigi-gigi
percepatan sesuai dengan penggunaan gigi atau sikap
4 Reverse idle gear/ roda gigi Merubah arah putaran output shaft sehingga berlawanan dengan
balik (mundur) putaran input shaft (posisi mundur)
5 Synchroniser/ Gigi penyesuai Komponen yang memungkinkan pemindahan gigi pada saat
mesin bekerja/hidup
6 Shift fork/Garpu pemindah Batang untuk memindah gigi atau synchroniser pada porosnya
sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/ dipindah
7 Shift lingkage/Tuas Batang/tuas yang menghubungkan tuas persneling dengan shift
penghubung fork.
8 Gear shift lever/Tuas Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
pemindah presnelling
9 Transmission case/ Bak Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta
transmisi sebagai wadah oli/ minyak transmisi
18
10 Output shaft/Poros output Meneruskan tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft
11 Bearing/Bantalan/laker Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di
dalam sistem transmisi
12 Extension housing/ Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli
Pemanjangan bak belakang. Juga menyokong poros output.
19
Mekanisme bagian dalam transmisi tipe penggerak depan ( FF ) hampir sama
seperti transmisi penggerak belakang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Transmisi penggerak depan tidak mempunyai poros roda gigi counter dan poros
outputnya langsung menggerakan differential. Tidak seperti halnya transmisi
penggerak belakang, bagian ujung poros input tidak dihubungkan melalui bantalan ke
ujung belakang daripada poros engkol
11. Mekanisme Pengontrol Pemindah Roda Gigi
Mekanisme pengontrol roda gigi ada dua tipe :
a. Tipe remote control
b. Tipe direct control.
20
2) Tipe Floor shift
Umumnya digunakan pada kendaraan penggerak roda depan motor
melintang. Tuas pemindah roda gigi terletak di atas lantai kendaraan dan
dihubungkan ke transmisi melalui tangkai dan kabel – kabel baja.
Cara kerja :
Lengan pemindah pendorong dan menarik tuas.
Garpu menggerakkan kopling geser pada posisi gigi yang diinginkan.
21
Gigi 1
Batang pendorong di geser ke kiri
hingga dudukan bola pembatas
Gigi 2
Batang pendorong digeser ke kanan
hingga bola pembatas
Catatan :
Tanpa pengunci gigi dapat terjadi 2 posisi gigi masuk secara bersamaan.
Karena perbandingan 2 gigi tersebut tidak sama maka akan menyebabkan kemacetan
dan kerusakan pada transmisi tersebut.
22
B. MEMELIHARA TRANSMISI MANUAL DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
23
End play Reverse idler Bongkar & ganti shim
gear
End play Pinion shaft Bongkar & ganti shim
Keausan Roda gigi Bongkar & ganti
transmisi shim
24
2. Data Sfesifikasi Pengencangan Mur-Baut
25
C. MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN
TRANSMISI/TRANSAXLE MANUAL
PRAKTIK 1
MELEPAS DAN MEMASANG TRANSMISI PADA MOBIL
(Contoh Kijang)
3. Keselamatan Kerja
Hati-hati pada saat mengangangkat dan menyangga kendaraan
Jangan bekerja pada kendaraan yang tidak disanggah dengan baik
Hati-hati pada saat melepas Transmisi, jangan sampai jatuh
Hindarkan tumpahan oli pada lantai
4. Informasi Tambahan
Jaga kebersihan benda kerja dan tempat kerja
Kendaraan praktek harus siap operasional kembali setelah selesai dipakai
praktik
Lembar Kerja
Langkah Kerja
1. Pembongkaran
Lepaskan terminal negatif pada baterai
Angkat mobil dengan dongkrak dan pasang penyangga dengan baik (ingat
keselamatan kerja)
Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi Transmisi
Lepaskan tongkat pemindah gigi transmisi (kendorkan baut pengikat dan
angkat tongkat pemindah)
2. Pemeriksaan
Pada saat melakukan latihan pelepasan dan pemasangan Transmisi pada
kendaraan sekaligus dilakukan langkah pemeriksaan kebocoran oli pelumas.
Kebocoran pelumas pada sil
poros input Transmisi, bila
terdapat bocor ganti sil baru
27
3. Pemasangan
Hal ini perlu diperhatikan pada langkah pemasangan adalah sebagai berikut :
Pasang Transmisi pada posisi datar
atau segaris dengan motor
Dorong Transmisi kedepan untuk
menghubungkan Transmisi dengan
motor, hanya enggunakan kekuatan
tangan.
4. Pengontrolan
Pengontrol disini pada dasarnya adalah mengontrol kerja kopling setelah
kabel kopling di lepas dan dipsang kembali langkah-langkah yang benar lihat
materi kopling
28
PRAKTIK 2
PEMBONGKARAN TRANSMISI
JENIS PEMBAGIAN RUMAH MEMANJANG
3. Keselamatan Kerja
Pada saat melepas roda gigi jangan dipukul dengan palu besi
Perhatikan pasak pengunci dan bola penahan, jangan sampai hilang berserakan
Melepas unit Sinkromesh harus bersama-sama
4. Informasi Tambahan
Masukan semua komponen yang telah dibongkar pada bak untuk menghindari
kehilangan terutama bagian-bagian kecil.
Lembar Kerja
1. Melepas Tutup Transmisi
29
2. Melepas poros-poros Transmisi
Keluarkan poros bantu (counter shaft)
3. Melepas Garpu-garpu
Lepaskan pegas dan bola penahan
Tarik tuas garpu satu persatu,
mulai tuas garpu gigi mundur, tuas
garpu gigi 3 dan kemudian terakhir
tuas garpu untuk gigi 1 dan 3
30
4. Melepas roda-roda gigi
1.1 Poros Input
Bagian depan
Lepas ring pengunci
Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi 3
Bagian belakang
Lepaskan roda gigi speedometer (2)
Lepaskan mur (3), perhatikan pengunci mur
Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi mundur
Awas……….! Bola pengunci jangan sampai rusak atau hilang
Lepaskan bantalan dengan traker (dipres pada alat pres) jangan
bersama-sama dengan roda gigi (peluru akan rusak)
Keluarkan roda gigi 1 dan unit sinkromesh juga roda gigi 2
Bersihkan semua komponen transmisi
31
PRAKTIK 3
PEMERIKSAAN KOMPONEN TRANSMISI
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi ini diharapkan peserta didik dapat
:
Memeriksa bagian-bagian transmisi dengan prosedur dan alat yang benar dan
tepat.
3. Keselamatan Kerja
Hati-hati dengan alat-alat ukur, jangan sampai rusak
Perhatikan langkah-langkah pengukuran dan toleransi yang diizinkan
4. Informasi Tambahan
Ukuran (spesifikasi) yang tepat untuk masing-masing Transmisi dapat dilihat pada
buku manual.
Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Pemeriksaan poros Input
32
Dudukan bantalan pilot poros input C
Diameter dudukan roda gigi 2 dan 3 A
Tebal pembatas B
Toleransi 0,03 mm
34
PRAKTIK 4
PEMASANGAN / PERAKITAN TRANSMISI
JENIS PEMBAGIAN RUMAH MEMANJANG
3. Keselamatan Kerja
Jangan memaksa roda gigi masuk pada poros dengan cara memukul dengan
palu besi
Perhatikan letak roda gigi, pasak penahan dan bantalan pengunci
Lumasi semua bagian Transmisi sebelum dipasang
4. Informasi Tambahan
Pemasangan hakekatnya adalah langkah kebalikan dari pembongkaran, jadi jika
pada saat membongkar kita perhatikan, maka pada saat pemasangan pasti tiada
kesulitan yang berarti.
Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Pemasangan unit Sinkromesh
Siapkan roda-roda gigi sinkromesh
perhatikan posisinya menghadap ke
depan
Pada bagian belakang kopling geser
sinkromesh terdapat coakan yang sama
Catatan :
1. Kopling geser sinkromesh
2. Pengunci dan 3 pegas pengunci
35
2. Pemeriksaan Poros Utama
2.1 Pemasangan gigi 1 dan 2
Susunan pemasangan
1. Roda gigi Sinkromesh 6. Roda gigi 1
2. Cincin Sinkromesh 7. Bantalan rol
3. Gigi Sinkromesh (clutch hub) dan 8. Busing gigi 1
kopling 9. Bantalan poros output
4. Bola pengunci
5. Cincin Sinkromesh
Perhatikan !
Pemasangan pengunci pada gigi sinkromesh
dan kopling geser terhadap cincin sinkromesh
36
Susunan pemasangan
10. Bola pengunci 15. Penahan (spacer) gigi mundur
11. Busing gigi mundur 16. Busing penahan
12. Bantalan rol 17. Sim (ring)
13. Roda gigi mundur 18. Mur pengunci
14. Gigi dan kopling geser Sinkromesh
37
4. Pemeriksaan roda-roda Gigi dan unit Sinkromesh
Pasang tuas no. 1 dan garpu (A) untuk
gigi 1 dan 2 pada dudukan terbawah
Masukan pasak pengunci dari tanda
panah
Pasang poros kedua dan garpu (B) untuk gigi 3 dan 4 pada dudukan kedua (di
tengah)
Masukan pasak pengunci kedua
Pasang poros ketiga dan garpu ( C ) untuk gigi mundur
Pasang poros-poros pada rumah transmisi mulai dengan poros input dan output
berikut poros bantu
38
Keraskan baut-baut dengan kunci moment 30 – 40 Nm (lihat manual)
Awas….!
Perhatikan pemasangan cincin penahan (3, 4 dan 5)
Pengerasan baut harus merata
39
PRAKTIK 5
MEMBONGKAR DAN MEMASANG
TRANSMISI RUMAH UTUH
4. Informasi Tambahan
Gunakan bak untuk penampung semua komponen yang di bongkar
Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Melepas
Lepaskan bagian-bagian sesuai nomer di bawah ini
2. Memasang
Mempersiapkan unit sinkromesh
(Perhatikan perbedaan dan arah pemasangannya)
41
Perhatikan perbedaan cincin
sinkromesh untuk gigi 1 dan 2
42
PRAKTIK 6
MEMBONGKAR DAN MEMASANG
TRANSMISI PLAT PERAKITAN
3. Keselamatan Kerja
Hati-hati pada saat membongkar dan memasang roda gigi jangan dipukul
paksa dengan palu besi
Perhatikan pasak dan bola-bola pengunci jangan sampai hilang
4. Informasi Tambahan
Kumpulkan semua komponen yang dibongkar dalam bak
Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Melepas
Lepaskan bagian-bagian berikut ini:
- Rumah kopling dan switch lampu
- Lengan pemindah gigi dan rumah belakang
- Tutup bantalan poros depan dan cincin pengunci (snap ring)
- Keluarkan plat antara ke belakang bersama poros-poros
Lepaskan :
Poros gigi balik
Tuas-tuas garpu pemindah
(Perhatikan pasak pengunci dan bola pembatas)
Lepaskan poros-poros dari plat antara
Lepaskan roda-roda gigi dari poros output
43
2. Pemasangan
Persiapkan unit penghubung sinkromesh
Pasang poros output dan poros bantu pada plat perakitan (Perhatikan
ring-ring dan roda gigi speedometer)
44