Anda di halaman 1dari 45

MODUL MEMELIHARA/SERVIS

TRANSMISI MANUAL
A. MENGIDENTIFIKASI TRANSMISI MANUAL
DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

1. Pengertian Transmisi

Transmisi manual dan komponen- komponennya merupakan bagian dari


sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, y a n g berfungsi mengatur
tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin)
ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari u n i t kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara posisi transmisi
manual dan komponennya terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari
sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Posisi transmisi manual pada
kendaraan secara skema dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke


sistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (clutch) diteruskan ke
transmisi (gear box) ke propeller shaft dan ke roda melalui diferensial (final
drive).

1
Konsep kerja transmisi manual dapat dijelaskan melalui berikut:

Berdasarkan gambar di atas , dapat dilihat perbedaan antara keduanya.


Gambar pertama seseorang mendorong mobil ditanjakan secara langsung,
sementara gambar kedua menggunakan tongkat pengungkit. Melihat kondisi
tersebut, manakah diantara keduanya yang lebih ringan?. Jawabnya tentu
dia yang menggunakan pengungkit lebih ringan sebab pada posisi pertama
gaya dorong secara langsung, sementara posisi kedua menggunakan transfer
momen melalui tongkat. Semakin panjang lengan, maka tenaga yang dikeluarkan
untuk mendorong kendaraan akan semakin ringan.
Konsep dasar di atas kemudian dipergunakan dalam membuat desain
transmisi, dimana lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda
gigi. Transmisi kendaraan juga disebut dengan gear box atau kotak roda gigi,
karena komponen utama transmisi adalah roda gigi.
Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga
bertambah sesuai dengan putaran mesin. Bagaimanapun juga kendaraan
memerlukan momen yang besar untuk mulai berjalan atau menempuh jalan yang
mendaki seperti pada gambar di bawah ini.

Pada jalan yang mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar
sehingga harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubahan momen.

Sesuai gambar di atas, putaran roda berkurang tetapi momen bertambah.


Momen yang besar tidak diperlukan selama kecapatan tinggi pada saat roda
membutuhkan putaran yang cepat.

2
Pada saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup sekedar untuk
menggerakan mobil.

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi
gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan
kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tersebut ke roda – roda. Bila
kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke
roda-roda.

2. Fungsi Transmisi
Untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin dengan putaran
poros yang keluar dari transmisi (melalui unit kopling) agar kendaraan mampu
bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan, serta bergerak maju
maupun mundur.

3. Prinsip Kerja Transmisi


a. Lengan
Pengaturan momen putar dan putaran didasarkan pada prinsip lengan ungkit,
seperti yang digambarkan di bawah ini.

Dengan lengan pengungkit yang panjang memungkinkan pemindahan beban


yang berat dengan tenaga yang kecil.

3
b. Roda gigi
Pengaturan momen putar dan putaran didasarkan pada prinsip kerja pasangan
roda gigi, seperti yang digambarkan di bawah ini.

Pemindahan Putaran Pemindahan Moment Putar

Pada roda gigi kecil:


- Putaran cepat
- Momen putar kecil
Pada roda gigi besar:
- Putaran lambat
- Momen putar besar

4. Kombinasi Roda Gigi (Gear Combination)


Kombinasi dasar untuk roda gigi parallel:
a. Roda gigi penggerak (drive gear)
b. Roda gigi yang digerakkan (driven gear)

Sama

Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah ini, arah putaran
dari input shaft (A : Sisi mesin dengan input shaft) akan berbalik arah pada output
shaft ( B : Sisi output shaft dengan propeller shaft ).

B ( Jumlah gigi dari roda gigi yang digerakkan )


Perbandingan roda gigi =
A ( Jumlah gigi dari roda gigi penggerak)

4
Soal:
Bila diketahui jumlah gigi roda gigi A=18 buah dan roda gigi B=30 buah,
Hitunglah perbandingan roda giginya? (kunci:1,67)

Dalam transmisi ini dua pasang roda gigi dikombinasikan seperti pada
gambar di bawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input
shaft. Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan
sebagai berikut.
Perbandingan roda gigi =

Soal:
Bila diketahui jumlah gigi roda gigi A=18 buah, B=30 buah, C=20 buah,
dan D=34 buah. Hitunglah perbandingan roda giginya? (kunci: 2,83)

Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan,
roda gigi idle E dipasang diantara roda gigi C dan D seperti pada gambar di bawah ini,
untuk menggerakan kendaraan ke arah mundur.

Perbandingan roda gigi =

Soal:
Bila diketahui jumlah gigi roda gigi A=30 buah, B=34 buah, C=20 buah,
D=24 buah, dan E=10 buah. Hitunglah perbandingan roda giginya?
(kunci: 1,36)

Roda gigi E disebut reverse idler gear, dan digunakan untuk mundur dengan
merubah arah putaran. Perbandingan roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda
gigi idle. Roda gigi transmisi disebut roda gigi kesatu, roda gigi kedua, roda gigi
ketiga, dan lain – lain. Roda gigi pertama (rendah) mempunyai perbandingan roda

5
gigi yang besar. Roda gigi yang menghubungkan langsung mesin dengan propeller
shaft tanpa reduksi disebut roda gigi ketiga atau roda gigi keempat (tinggi), roda gigi
yang mempunyai perbandingan roda gigi yang lebih kecil dari satu sehingga
kecepatan yang dihasilkan oleh propeller shaft lebih cepat dari pada mesin disebut
roda gigi over drive.

5. Macam-Macam Bentuk Roda Gigi


a. Roda Gigi Jenis Spur (lurus).
Roda gigi jenis spur/lurus banyak digunakan pada transmisi jenis roda gigi geser
(sliding mesh), dipasang sebagai gigi idel (pembalik putaran). Kontak permukaan
antar gigi yang kecil menyebabkan suara yang keras saat terjadi kontak gigi .

b. Roda Gigi Jenis Helical (miring).


Roda gigi jenis helical (miring) banyak digunakan pada transmisi jenis roda gigi
tetap (konstant mesh dan synchromesh). Kontak permukaan antar gigi yang
besar akan menimbulkan suara yang halus .

6. Macam-macam Transmisi
a. Dilihat dari jumlah poros:
1). Transmisi Dua Poros
2). Transmisi Tiga Poros

b. Dilihat dari penggunaan sinkromesh:


1). Transmisi tanpa sinkromesh
2). Transmisi dengan sinkromesh

c. Dilihat dari Roda yang digerakkan:


1). Transmisi penggerak Roda depan
2). Transmisi penggerak Roda belakang

d. Dilihat dari cara perpindahan gigi:


1). Tipe gigi geser (Sliding mesh)
2). Tipe gigi tetap (Constant mesh)
3). Tipe gigi penyamaan (Synchromesh)

6
1). Tipe gigi geser (Slidingmesh)
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja
dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input
dan output-nya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai
kekurangan–kekurangan :
1. Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan
waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
2. Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3. Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

Gigi 1 : Roda gigi A – D dihubungkan, B – C lepas (putaran output


rendah/lambat)
Gigi 2 : Roda gigi B – C dihubungkan, A – D lepas (putaran output
tinggi/cepat)

Cara kerja perpindahan gigi tipe sliding mesh

Posisi gigi netral

Posisi gigi 1

Posisi gigi 2

7
2). Tipe gigi tetap (Constant mesh)

Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara
kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar
terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros output. Transmisi
jenis constant mesh antara roda gigi input dan output nya selalu
berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros output
transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros output melalui mekanisme
kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan
roda gigi lebih dari satu jenis.

Posisi Gigi 1 : Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D


(Putaran out put rendah/lambat)
Posisi Gigi 2 : Kopling geser dihubungkan keroda gigi C
(Putaran out put tinggi/cepat)

Cara kerja perpindahan gigi tipe constan mesh

Posisi gigi netral

Posisi gigi 1

8
Posisi gigi 2

3). Tipe Synchromesh


Fungsi synchromesh adalah mensinkronisasikan/menyamakan putaran
antara roda gigi tingkat dengan poros output, sehingga memungkinkan
terhubungnya gigi transmisi dengan mudah dan halus.
Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis synchromesh yaitu :
1. Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa menunggu
waktu yang lama.
2. Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
3. Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi.

Synchromesh berarti menyinkronkan atau menyamakan. Synchromesh terdiri dari


berbagai komponen yang menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran
antara roda gigi input dan output pada transmisi.

9
synchromesh

Key spring

Mekanisme synchromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan


memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi
percepatan. Mekanisme synchromesh terdiri dari lima bagian, yaitu:

1. Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga
apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
2. Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub,
sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve
berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui
synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
3. Synchromesh, terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk
menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan
pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan)
oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
4. Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada synchromesh
dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk
meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke synchromesh
agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan
synchromesh).
5. Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap
tertekan kearah hub sleeve.

Cara Kerja Synchromesh

Posisi Netral.
Saat posisi netral mekanisme synchromesh tidak berhubungan dengan salah
satu gigi tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke
mekanisme synchromesh yang berati poros out put tidak berputar (bebas).

Posisi Pengereman.
Jika hub sleeve digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman,
sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah
sesuai (sinkron) maka akan segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan
mekanisme synchromesh.

10
Posisi Menghubung.
Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat
dengan mekanisme synchromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat
dihubungkan ke poros output transmisi melalui mekanisme synchromesh.

Cara Kerja Transmisi Manual (Tipe Synchromesh 5 Kecepatan)


Posisi Netral (N)
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros output, karena
synchromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi
tingkat.

Posisi 1
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan
unit synchromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan
menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.

11
Posisi 2
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran
poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.

Posisi 3
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan
unit synchromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan
menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.

12
Posisi 4
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran
poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.

Posisi 5
Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima
kecepatanya paling tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put
paling kecil.

13
Posisi R
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit
synchromesh berhubungan dengan roda gigi R (Reverse/mundur). Antara roda
gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear) yang
menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros output.

7. Bagian-bagian Utama Transmisi (Tipe Synchromesh)


Transmission Gear
Gear selection fork
Input shaft

Output shaft

Counter gear
and shaft

14
a. Poros Input (input shaft).
Poros input transmisi berfungsi meneruskan tenaga putar dari kopling ke
transmisi.

b. Poros Output (Output Shaft).


Output shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi ke
propeller shaft. Output Shaft sebagai tempat dudukan roda gigi bebas tingkat
dan unit synchromesh. Roda gigi tingkat berputar bebas terhadap output shaft
sementara unit synchromesh berhubungan dengan output shaft.

c. Poros dan Roda Gigi Bantu (Counter Gear).


Poros dan roda gigi bantu berfungsi meneruskan putaran dari roda gigi input ke
roda gigi tingkat. Jumlah roda gigi bantu sama dengan jumlah roda gigi tingkat
tetapi diamaternya berbanding terbalik dengan roda gigi tingkat.

15
8. Konstruksi Transmisi Kendaraan Penggerak Belakang
Bentuk dan susunan dari transmisi bermacam-macam tergantung pada jenis
kendaraannya. Pada umumnya transmisi terdiri bagian – bagian sebagai berikut :
1) Clucth housing,
2) Transmission case,
3) Input shaft,
4) Counter shaft dan Counter gear,
5) Output shaft dan gear,
6) Reverse gear,
7) Gear shift mechanism dan Extension housing.

Seperti di perlihatkan pada gambar transmisi di bawah, adalah saat poros dan
roda gigi dikeluarkan dari transmission case. Ujung depan input shaft di tahan oleh
bantalan pada ujung belakang poros engkol. Oleh karena itu poros engkol, input shaft
dan output shaft tersusun segaris, pada jenis transmisi penggerak belakang (FR).
Umumnya tenaga kombinasi roda gigi dipindahkan dari input shaft ke poros gigi
counter, dan roda gigi counter berkaitan tetap dengan roda gigi pasangannya pada
output shaft.

16
Keterangan gambar :
1. Release fork & bearing
2. Clutch housing
3. Transmision case
4. Case cover assy
5. Extension housing

Keterangan gambar :
1. Input shaft 4. Counter gear & shaft
2. Output shaft 5. Idle gear & shaft
3. Gigi percepatan 6. Mekanisme synchromesh (hub assy)

17
Keterangan gambar :
1. Shift level shaft 9. Interlock pin
2. Shift & selec level 10. Spring & looc ball
3. Lock ball 11. 1st & 2st shift fork & shaft
4. Reverse shift arm & pivot 12. Slotted pin
5. Spring & lock ball 13. Interlock pin
6. Reverse shift head & shift fork 14. Spring & lock ball
shaft 15. 3rd & 4 rd shift fork &
7. Oring, washer &pivot lock nut shaft
8. Slotted pin 16. Slotted pin

9. Fungsi Bagian-Bagian Transmisi

No Komponen Fungsi
1 Transmission input shaft/ meneruskan tenaga putar dari kopling ke transmisi
Poros input transmisi
2 Transmission gear/Gigi menentukan gear ratio yang berhubungan dengan perubahan
transmisi percepatan atau momen, konstruksi pemasangan bebas
berputar pada poros output shaft
3 Counter gear/ roda gigi bantu Memindahkan tenaga putar dari input shaft ke gigi-gigi
percepatan sesuai dengan penggunaan gigi atau sikap
4 Reverse idle gear/ roda gigi Merubah arah putaran output shaft sehingga berlawanan dengan
balik (mundur) putaran input shaft (posisi mundur)
5 Synchroniser/ Gigi penyesuai Komponen yang memungkinkan pemindahan gigi pada saat
mesin bekerja/hidup
6 Shift fork/Garpu pemindah Batang untuk memindah gigi atau synchroniser pada porosnya
sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/ dipindah
7 Shift lingkage/Tuas Batang/tuas yang menghubungkan tuas persneling dengan shift
penghubung fork.

8 Gear shift lever/Tuas Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
pemindah presnelling
9 Transmission case/ Bak Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta
transmisi sebagai wadah oli/ minyak transmisi

18
10 Output shaft/Poros output Meneruskan tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft
11 Bearing/Bantalan/laker Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di
dalam sistem transmisi
12 Extension housing/ Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli
Pemanjangan bak belakang. Juga menyokong poros output.

10. Transmisi Untuk Kendaraan Penggerak Roda Depan


Transmisi jenis ini yang digabung menjadi satu dengan Differential biasa disebut
transaxle mempunyai bagian – bagian utama, sebagai berikut :
1) Transaxle case, 2) Transmision case, 3) Input shaft and gears, 4) Output shaft
and gears, 5) Transmision case cover, 6) Gear shift mecanism dan differentian
asembly.

19
Mekanisme bagian dalam transmisi tipe penggerak depan ( FF ) hampir sama
seperti transmisi penggerak belakang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Transmisi penggerak depan tidak mempunyai poros roda gigi counter dan poros
outputnya langsung menggerakan differential. Tidak seperti halnya transmisi
penggerak belakang, bagian ujung poros input tidak dihubungkan melalui bantalan ke
ujung belakang daripada poros engkol
11. Mekanisme Pengontrol Pemindah Roda Gigi
Mekanisme pengontrol roda gigi ada dua tipe :
a. Tipe remote control
b. Tipe direct control.

a. Tipe remote control


Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah yang dioperasikan oleh
pengemudi. Dua bagian ini dihubungkan oleh tangkai, kabel-kabel dan sebagainya.
Tuas pemindah terletak di steering coloum, pada beberapa kendaraan tipe FR atau
terletak pada lantai terdapat pada kendaraan tipe FF. Untuk mencegah getaran dan
bunyi mesin langsung ke tuas pemindah, maka digunakan insulator-insulator karet.
Ada 2 tipe remote control, yaitu coloum shift dan floor shift.

1) Tipe Coloum shift


Umumnya digunakan pada kendaraan dengan transmisi terletak di belakang sopir

20
2) Tipe Floor shift
Umumnya digunakan pada kendaraan penggerak roda depan motor
melintang. Tuas pemindah roda gigi terletak di atas lantai kendaraan dan
dihubungkan ke transmisi melalui tangkai dan kabel – kabel baja.

b. Tipe Pengontrol Langsung ( Direct Control )


Pada mekanisme pengontrol pemindah gigi tipe ini, tuas pemindah terletak
langsung pada transmisi. Tipe ini umumnya di gunakan pada kendaraan tipe FR
(penggerak roda belakang) dan mempunyai keuntungan jika dibanding tipe remote
control yaitu:
 Posisi pemindah dapat diketahui lebih mudah.
 Pemindah lebih cepat
 Pemindah lebih lembut dengan mudah.

Cara kerja :
 Lengan pemindah pendorong dan menarik tuas.
 Garpu menggerakkan kopling geser pada posisi gigi yang diinginkan.

Pembatas dan pengepas posisi kopling geser

21
Gigi 1
Batang pendorong di geser ke kiri
hingga dudukan bola pembatas

Gigi 2
Batang pendorong digeser ke kanan
hingga bola pembatas

Pengunci Pemindah Gigi


Berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan agar tetap pada salah satu posisi
gigi saja pada saat memasukkan gigi.

Menggerakkan tuas garpu 1


 Tuas garpu 2 kembali netral
 Tuas garpu 1 terdorong ke kiri
 Pasak pengunci terdorong ke
bawah
 Tuas garpu 2 dan 3 terkunci

Menggerakkan tuas garpu 2


 Tuas garpu 3 kembali netral
 Tuas garpu 2 didorong ke kiri
 Kedua pasak pengunci terdorong
ke atas dan ke bawah mengunci
tuas garpu 1 dan 3

Menggerakkan tuas garpu 3


 Tuas garpu di dorong ke kiri
 Pasak pengunci terdorong ke atas
 Tuas garpu 1 dan 2 tidak dapat
didorong/ditarik (terkunci)

Catatan :
Tanpa pengunci gigi dapat terjadi 2 posisi gigi masuk secara bersamaan.
Karena perbandingan 2 gigi tersebut tidak sama maka akan menyebabkan kemacetan
dan kerusakan pada transmisi tersebut.

22
B. MEMELIHARA TRANSMISI MANUAL DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Pemeliharaan dan perawatan transmisi manual, tidak terlalu rumit namun


memerlukan ketelitian.
Pertama, memeriksa kebebasan gerak tuas pemindah. Kebebasan yang
berlebihan disebabkan oleh keausan baut- baut penyambung, kerusakan bushing
sambungan, atau penyetelannya. Secara visual/pengamatan langsung permasalahan
tersebut dapat dilakukan.

Kedua, memeriksa pelumasan transmisi. Pelumasan pada transmisi sangat


penting, mengingat transmisi terdiri dari banyak komponen yang saling
bersentuhan satu dengan yang lainnya. Pelumasan diperlukan untuk
menghindari terjadinya keausan sebagai akibat kontak langsung antar logam
komponen transmisi. Transmisi pada umunya menggunakan minyak pelumas
dengan viscositas SAE 80 atau SAE 90, namun demikian dalam menggunakan
minyak pelumas untuk transmisi perlu melihat manual masing- masing produk
kendaraan. Karena dimungkinkan terdapat perbedaannya. Setiap 1500 km perlu
dikontrol mengenai jumlahnya.

Ketiga, pemeriksaan terhadap gejala-gejala kerusakan. Pemeriksaan ini terkait


dengan kinerja transmisi, yaitu apakah transmisi dapat melakukan fungsinya
dengan baik. Untuk melakukan pemeriksaan ini, berarti kendaraan harus dijalankan
atau sering disebut dengan tes jalan.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi
manual:
(1) Gigi Loncat dari hubungan.
(2) Gigi sulit Masuk.
(3) Suara berisik yang tidak normal.
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan
atau perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Gejala-gejala Penyebab Perawatan Perbaikan


1. Gigi Loncat Shift fork aus Beri pelumas Bongkar & ganti
dari hubungan Shift fork atau synchronizer Periksa pelumas Bongkar & ganti
sleede aus dan ganti
Locating spring lema h Bongkar & ganti
Main shaft aus Periksa minyak Bongkar & ganti
pelumas & ganti
Bearing primary shaft Periksa minyak Bongkar & ganti
atau main shaft aus pelumas & ganti
Circlip-circlip terlepas Bongkar & pasang
2. Gigi Sulit Kopling tidak bebas Stel kebebasan
Masuk pedal Kopling
Konis synchro- mesh aus Bongkar & ganti
Shynchro-mesh splines aus Bongkar & ganti
Mekanik Pemindah aus Bongkar & ganti
3. Suara Jumlah pelumas kurang Periksa mi nyak
berisik yang pelumas & ganti
tidak End play Countershaft Bongkar & ganti shim
Normal gear

23
End play Reverse idler Bongkar & ganti shim
gear
End play Pinion shaft Bongkar & ganti shim
Keausan Roda gigi Bongkar & ganti
transmisi shim

1. Gangguan – gangguan yang terjadi pada transmisi

24
2. Data Sfesifikasi Pengencangan Mur-Baut

25
C. MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN
TRANSMISI/TRANSAXLE MANUAL

PRAKTIK 1
MELEPAS DAN MEMASANG TRANSMISI PADA MOBIL
(Contoh Kijang)

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta belajar dapat :
 Melepaskan Transmisi dari kendaraan
 Memasang Transmisi pada kendaraan

2. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN WAKTU


 Alat pengangkat mobil  Mobil Kijang  Latihan : 4 jam
(dongkrak)
 Penyangga  Vet
 Kotak alat  Kain lap
 Lampu kerja
 Bak oli
 Alat pengisi oli

3. Keselamatan Kerja
 Hati-hati pada saat mengangangkat dan menyangga kendaraan
 Jangan bekerja pada kendaraan yang tidak disanggah dengan baik
 Hati-hati pada saat melepas Transmisi, jangan sampai jatuh
 Hindarkan tumpahan oli pada lantai

4. Informasi Tambahan
 Jaga kebersihan benda kerja dan tempat kerja
 Kendaraan praktek harus siap operasional kembali setelah selesai dipakai
praktik

Lembar Kerja
Langkah Kerja
1. Pembongkaran
 Lepaskan terminal negatif pada baterai
 Angkat mobil dengan dongkrak dan pasang penyangga dengan baik (ingat
keselamatan kerja)
 Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi Transmisi
 Lepaskan tongkat pemindah gigi transmisi (kendorkan baut pengikat dan
angkat tongkat pemindah)

 Lepas motor starter


 Keluarkan oli transmisi melalui baut tap dan tampung pada bak oli (hati-
hati jangan sampai tercecer di lantai)
26
 Lepaskan poros penggerak (lepaskan baut pada Flens Defferensial dengan
terlebih dahulu memberi tanda pada dudukan)

 Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur pada transmisi


 Lepaskan kabel kopling pada tuas pembebas

 Lepaskan pegangan dan gantungan knalpot yang berhubungan dengan


Transmisi
 Lepaskan Moonting/dudukan Transmisi
 Kendorkan dan lepaskan baut-baut antara rumah kopling dan motor
 Tarik transmisi kebelakang dengan posisi datar, agar poros input transmisi
tiga mengait alur gigi plat kopling

Posisi Transmisi Benar Posisi Transmisi Salah

2. Pemeriksaan
Pada saat melakukan latihan pelepasan dan pemasangan Transmisi pada
kendaraan sekaligus dilakukan langkah pemeriksaan kebocoran oli pelumas.
 Kebocoran pelumas pada sil
poros input Transmisi, bila
terdapat bocor ganti sil baru

 Kebocoran pada sil pelumas


pada sil poros Engkol (bila bocor
ganti sil)

27
3. Pemasangan
Hal ini perlu diperhatikan pada langkah pemasangan adalah sebagai berikut :
 Pasang Transmisi pada posisi datar
atau segaris dengan motor
 Dorong Transmisi kedepan untuk
menghubungkan Transmisi dengan
motor, hanya enggunakan kekuatan
tangan.

 Pasang baut pengikat antara rumah Transmisi dengan motor bila


lubang pengepas sudah pas dan keras
 Masukkan kembali oli Transmisi dengan alat pengisi oli

 Pasang dudukan Transmisi


 Pasang poros penggerak
 Pasang kembali tuas pemindah dan karet penutup
 Pasang kabel speedometer dan kabel mundur
 Pasang kabel kopling dan stel (lihat penyetel pada materi kopling)
 Pasang motor stater
 Kontrol kemampuan pemindah gigi pada posisi mesin masih mati
 Turunkan kendaraan dan pasang terminal negatif baterai

Pada dasarnya pemasangan kembali adalah kebalikan dari langkah


pelepasan

4. Pengontrolan
Pengontrol disini pada dasarnya adalah mengontrol kerja kopling setelah
kabel kopling di lepas dan dipsang kembali langkah-langkah yang benar lihat
materi kopling

28
PRAKTIK 2
PEMBONGKARAN TRANSMISI
JENIS PEMBAGIAN RUMAH MEMANJANG

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah mempelajari dan mempraktikan materi ini diharapkan peserta belajar dapat
:
 Membongkar Transmisi jenis rumah memanjang dengan benar
 Membedakan poros-poros yang ada pada Transmisi jenis Rumah Memanjang

2. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN WAKTU


 Kotak alat  Transmisi jenis  Latihan : 4 jam
 Tang snap Ring Rumah Memanjang
 Puller (Traker)  Bak
 Kain lap

3. Keselamatan Kerja
 Pada saat melepas roda gigi jangan dipukul dengan palu besi
 Perhatikan pasak pengunci dan bola penahan, jangan sampai hilang berserakan
 Melepas unit Sinkromesh harus bersama-sama

4. Informasi Tambahan
 Masukan semua komponen yang telah dibongkar pada bak untuk menghindari
kehilangan terutama bagian-bagian kecil.

Lembar Kerja
1. Melepas Tutup Transmisi

 Melepas rumah kopling (1)


 Melepas roda gigi speedometer (2)
 Melepas rumah Belakang, Dudukan tuas pemindah Transmisi (3)
 Melepas rumah Transmisi (Gear Box)
(Bila mereka terlalu kuat dapat dipukul perlahan-lahan dengan palu
plastik)

29
2. Melepas poros-poros Transmisi
 Keluarkan poros bantu (counter shaft)

 Keluarkan poros input dan output bersama-sama

3. Melepas Garpu-garpu
 Lepaskan pegas dan bola penahan
 Tarik tuas garpu satu persatu,
mulai tuas garpu gigi mundur, tuas
garpu gigi 3 dan kemudian terakhir
tuas garpu untuk gigi 1 dan 3

1. Pegas dan peluru pembatas


2. Tuas garpu gigi 3 dan 4
3. Pasak pengunci
4. Tuas garpu gigi mundur
5. Tuas garpu gigi 1 dan 2
6. Lubang alur pasak pengunci

30
4. Melepas roda-roda gigi
1.1 Poros Input

 Lepaskan snap ring dalam


 Keluarkan bantalan pilot

1.2 Poros Output

Bagian depan
 Lepas ring pengunci
 Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi 3
Bagian belakang
 Lepaskan roda gigi speedometer (2)
 Lepaskan mur (3), perhatikan pengunci mur
 Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi mundur
 Awas……….! Bola pengunci jangan sampai rusak atau hilang
 Lepaskan bantalan dengan traker (dipres pada alat pres)  jangan
bersama-sama dengan roda gigi (peluru akan rusak)
 Keluarkan roda gigi 1 dan unit sinkromesh juga roda gigi 2
 Bersihkan semua komponen transmisi

31
PRAKTIK 3
PEMERIKSAAN KOMPONEN TRANSMISI

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi ini diharapkan peserta didik dapat
:
 Memeriksa bagian-bagian transmisi dengan prosedur dan alat yang benar dan
tepat.

2. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN WAKTU


 Fuller Gauge  Transmisi  Latihan : 3 jam
 Dial Indikator
 Blok V
 Micrometer

3. Keselamatan Kerja
 Hati-hati dengan alat-alat ukur, jangan sampai rusak
 Perhatikan langkah-langkah pengukuran dan toleransi yang diizinkan

4. Informasi Tambahan
Ukuran (spesifikasi) yang tepat untuk masing-masing Transmisi dapat dilihat pada
buku manual.

Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Pemeriksaan poros Input

1. Pemeriksaan bantalan poros input


2. Pemeriksaan dudukan bantalan pilot
3. Permukaan gigi dudukan plat kopling
4. Dudukan ring penjamin (snap ring)
5. Dudukan bantalan poros input
6. Permukaan gigi input dan gigi penghubung unit sinkromesh
7. Dudukan
8. Bantalan peluru/rol

2. Pemeriksaan Poros Utama

32
Dudukan bantalan pilot poros input C
Diameter dudukan roda gigi 2 dan 3 A
Tebal pembatas B

3. Pemeriksaan kelurusan Poros

Toleransi 0,03 mm

4. Pemeriksaan roda-roda Gigi dan unit Sinkromesh


 Pemeriksaan roda gigi 1, 2, 3 dan R
mundur terhadap permukaan gigi,
diameter dalam (A) sisi gigi.

 Pemeriksaan gigi cincin penyesuaian


(B) (gigi ini lebih cepat rusak
dibanding dengan gigi lainnya)

Roda gigi Sinkromesh


 Celah cincin sinkromesh dengan gigi
pada saat pengereman 0,8 mm (dapat
diperiksa dengan filter gauge)
 Pemeriksaan permukaan pengereman
dan gigi-gigi penyesuai (sinkromesh)
 Pemeriksaan pengereman cincin
sinkromesh, bila slip harus diganti
dengan yang baru

 Periksa celah garpu dengan


dudukannya (B) lebih kecil dari 1 mm
 Periksa permukaan gigi dalam kopling
geser sinkromesh
33
 Periksa gigi-gigi roda dan dudukan
bantalan poros bantu

 Periksa gigi-gigi roda dan dudukan


bantalan poros bantu
 Periksa keausan/kerusakkan tuas
garpu peluru, pegas dan garpu pada
tanda panah gambar

34
PRAKTIK 4
PEMASANGAN / PERAKITAN TRANSMISI
JENIS PEMBAGIAN RUMAH MEMANJANG

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah selesai mempelajari dan mempraktekkan Materi ini diharapkan peserta
didik dapat :
 Merakit kembali Transmisi jenis rumah memanjang dengan benar dan berfungsi

2. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN WAKTU


 Kotak alat  Transmisi jenis  Latihan : 3 jam
 Tang snap ring rumah memanjang
 Alat pres  Vet
 Kunci moment

3. Keselamatan Kerja
 Jangan memaksa roda gigi masuk pada poros dengan cara memukul dengan
palu besi
 Perhatikan letak roda gigi, pasak penahan dan bantalan pengunci
 Lumasi semua bagian Transmisi sebelum dipasang

4. Informasi Tambahan
Pemasangan hakekatnya adalah langkah kebalikan dari pembongkaran, jadi jika
pada saat membongkar kita perhatikan, maka pada saat pemasangan pasti tiada
kesulitan yang berarti.

Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Pemasangan unit Sinkromesh
 Siapkan roda-roda gigi sinkromesh
perhatikan posisinya menghadap ke
depan
 Pada bagian belakang kopling geser
sinkromesh terdapat coakan yang sama
Catatan :
1. Kopling geser sinkromesh
2. Pengunci dan 3 pegas pengunci

 Memasang pengunci dan pegas harus


seperti gambar

35
2. Pemeriksaan Poros Utama
2.1 Pemasangan gigi 1 dan 2

Susunan pemasangan
1. Roda gigi Sinkromesh 6. Roda gigi 1
2. Cincin Sinkromesh 7. Bantalan rol
3. Gigi Sinkromesh (clutch hub) dan 8. Busing gigi 1
kopling 9. Bantalan poros output
4. Bola pengunci
5. Cincin Sinkromesh

Perhatikan !
Pemasangan pengunci pada gigi sinkromesh
dan kopling geser terhadap cincin sinkromesh

2.2 Berikutnya Pemasangan Gigi Mundur (R)

36
Susunan pemasangan
10. Bola pengunci 15. Penahan (spacer) gigi mundur
11. Busing gigi mundur 16. Busing penahan
12. Bantalan rol 17. Sim (ring)
13. Roda gigi mundur 18. Mur pengunci
14. Gigi dan kopling geser Sinkromesh

Dari depan Urutan Pemasangan :


1. Roda gigi ketiga
2. Cincin Sinkromesh
3. Unit Sinkromesh (kopling hub)
4. Ring penjamin (snap ring)

3. Pemasangan bagian-bagian Poros Input

1. Bantalan poros 4. Bantalan rol di dalam gigi input


2. Ring penjamin (snap ring) (Pasang dengan bantuan vet)
3. Ring penahan 5. Ring penjamin dalam
 Pasang poros input dan output
 Pemasangan poros bantu (counter
shaft)

Urutan pemasangan seperti pada gambar


Awas…………! Bola penahan jangan sampai tidak terpasang

37
4. Pemeriksaan roda-roda Gigi dan unit Sinkromesh
 Pasang tuas no. 1 dan garpu (A) untuk
gigi 1 dan 2 pada dudukan terbawah
 Masukan pasak pengunci dari tanda
panah

 Pasang poros kedua dan garpu (B) untuk gigi 3 dan 4 pada dudukan kedua (di
tengah)
 Masukan pasak pengunci kedua
 Pasang poros ketiga dan garpu ( C ) untuk gigi mundur

 Pasang bola penahan dan pegas


tekan
 Pasang paking dan tutup
 Keraskan baut kunci tutup

 Pasang poros-poros pada rumah transmisi mulai dengan poros input dan output
berikut poros bantu

Awas………..! perhatikan bola pengunci bantalan poros bantu, jangan


sampai tidak terpasang

5. Pemasangan Gigi Mundur Pada Tutup Rumah Transmisi


1. Baut pengunci
2. Poros roda gigi balik
3. Gigi balik

 Pemasangan tutup transmisi dan baut-bautnya


 Pasang kontak lampu dan mundur
 Pasng rumah belakang
 Pasang rumah kopling (depan)
 Pasang roda gigi speedometer (1)

38
 Keraskan baut-baut dengan kunci moment 30 – 40 Nm (lihat manual)
 Awas….!
 Perhatikan pemasangan cincin penahan (3, 4 dan 5)
 Pengerasan baut harus merata

39
PRAKTIK 5
MEMBONGKAR DAN MEMASANG
TRANSMISI RUMAH UTUH

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah mempelajari dan mempraktikan materi ini diharapkan peserta didik dapat
:
 Membongkar Transmisi rumah utuh secara benar
 Memasang/merakit kembali transmisi rumah utuh secara benar hingga
berfungsi kembali
2. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN WAKTU


 Kotak alat  Transmisi jenis  Latihan : 4 jam
 Tang snap ring rumah utuh
 Bak  Kain Lap
 Traker
 Alat Press
3. Keselamatan Kerja
 Hati-hati pada saat membongkar dan memasang roda gigi , jangan dipukul
paksa dengan palu besi
 Perhatikan pasak dan bola-bola pengunci, jangan sampai hilang berserakan

4. Informasi Tambahan
 Gunakan bak untuk penampung semua komponen yang di bongkar

Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Melepas
 Lepaskan bagian-bagian sesuai nomer di bawah ini

1. Baut pembuang Oli


2. Kontak lampumundur
3. Pegas pengembali tuas kopling
4. Pengatur tuas pembebas
5. Tuas pembebas kopling
6. Tutup dan paking rumah Transmisi
7. Roda gigi speedometer
8. Rumah belakang

Perhatikan  Bola dan Pegas jangan sampai hilang


40
 Lepaskan poros dan roda gigi balik (Perhatikan baut pengunci poros
dan cincin Spacer)
 Lepaskan poros bantu (counter shaft) dengan menguarkan poros
pemegang dalam
 Awas Bantalan rol dan sinkromesh jangan sampai rusak/hilang
 Lepaskan tuas dan garpu pemindah (perhatikan pasak pengunci
jangan sampai hilang)
 Keluarkan poros ouput (gunakan traker untuk melepas bantalan)
 Keluarkan poros input dari dalam rumah transmisi
 Lepaskan roda-roda gigi poros output
 Bagian depan Poros ouput, roda-roda gigi dilepas dari depan

 Bagian belakang poros output, roda-roda gigi dilepas dari


belakang

 Beri label/tanda untuk masing-masing cincin sinkromesh agar


tidak tertukar
 Perhatikan bola pengunci (A) dan pasak pengunci (B) untuk gigi
speedometer jangan sampai hilang

2. Memasang
 Mempersiapkan unit sinkromesh
(Perhatikan perbedaan dan arah pemasangannya)

 Pasang poros output seperti gambar

41
Perhatikan perbedaan cincin
sinkromesh untuk gigi 1 dan 2

Dudukan pengunci sinkromesh

Permukaan cincin untuk gigi 1

 Pasang poros input di rumah Transmisi dan tutup bantalan depan


 Masukan poros output sampai ujung poros duduk pada bantalan rol
dalam poros input dan bantalan poros output pada rumah transmisi.
 Pasang Garpu-garpu dan tanda-tanda pemindah
(Perhatikan pemasangan pasak-pasak pengunci)

 Pasang pasak (pin pegas) pengunci pada garpu-garpu


 Pasang poros bantu (counter shaft)
(Kontrol kelonggaran gigi, bila perlu ganti)
 Pasang poros dan roda gigi balik (Perhatikan kebebasan roda gigi)
 Pasang lengan pemindah pada rumah belakang
 Pasang rumah belakang
 Pasang kontak lampu mundur, roda gigi speedometer dan tutup
transmisi

42
PRAKTIK 6
MEMBONGKAR DAN MEMASANG
TRANSMISI PLAT PERAKITAN

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah mempelajari dan mempraktikan materi ini diharapkan peserta belajar
dapat :
 Membongkar Transmisi Plat Perakitan dengan benar
 Memasang/merakit kembali Transmisi Plat perakitan dengan benar, hingga
berfungsi kembali.

2. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN WAKTU


 Kotak alat  Transmisi jenis Plat  Latihan : 4 jam
 Tang snap ring Perakiyan
 Bak  Kain Lap
 Traker
 Alat Press

3. Keselamatan Kerja
 Hati-hati pada saat membongkar dan memasang roda gigi jangan dipukul
paksa dengan palu besi
 Perhatikan pasak dan bola-bola pengunci jangan sampai hilang

4. Informasi Tambahan
 Kumpulkan semua komponen yang dibongkar dalam bak

Lembar Kerja
Langkah kerja
1. Melepas
 Lepaskan bagian-bagian berikut ini:
- Rumah kopling dan switch lampu
- Lengan pemindah gigi dan rumah belakang
- Tutup bantalan poros depan dan cincin pengunci (snap ring)
- Keluarkan plat antara ke belakang bersama poros-poros

Lepaskan :
 Poros gigi balik
 Tuas-tuas garpu pemindah
(Perhatikan pasak pengunci dan bola pembatas)
 Lepaskan poros-poros dari plat antara
 Lepaskan roda-roda gigi dari poros output

43
2. Pemasangan
 Persiapkan unit penghubung sinkromesh

 Pasang roda-roda gigi pada poros output

 Pasang poros output dan poros bantu pada plat perakitan (Perhatikan
ring-ring dan roda gigi speedometer)

 Pasang garpu dan Tuas Pemindah


Perhatikan !
- Posisi Pasak Pengunci
- Bola dan pegas pembatas
- Pasak pegas pengunci Garpu-garpu

 Pasang roda gigi balik


 Stel posisi gigi tengah
 Pasang rumah Transmisi dan Tutupnya
 Pasang Rumah Belakang
 Pasang Rumah Kopling
 Pasang Roda gigi Speedometer
 Pasang Switch Lampu mundur

44

Anda mungkin juga menyukai