Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Pendidikan Akhlak Muhammad Toriqul Arif, M.Pd.I

ETIKA, MORAL DAN SUSILA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN AKHLAK

Disusun oleh:
Dina Sofia 170102030157
Muhammad Faisal Ansari 170102030664
Rimah 170102030457

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Etika, Moral dan Susila Seta
Hubungannya dengan Akhlak” guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan Nabi kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna.
Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampungnya makalah ini. Khususnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu bapak Muhammad Toriqul Arif, M.Pd.I yang telah memberikan kami kesempatan
untuk membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah
ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi
perbaikan tugas makalah ini kedepannya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan
bemanfaat untuk kita semua.

Banjarmasin, Maret 2020

Kelompok VI

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................................2


A. Akhlak......................................................................................................................2
B. Etika.........................................................................................................................2
C. Moral........................................................................................................................3
D. Susila........................................................................................................................4
E. Persamaan dan Perbedaan Antara Akhlak, Etika, Moral dan Susila.......................5
F. Hubungan Etika, Moral dan Susila Dengan Akhlak................................................6

BAB III: PENUTUP............................................................................................................8


A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sempurna karena dalam Islam sangat
menjunjung tinggi pentingnya akhlak, etika dan moral. Ketiganya adalah hal yang
sangat penting karena telah mencakup segala pengertian tingkahlaku, tabiat, perangai,
karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah
SWT atau dengan sesama makhluk.
Timbulnya kesadaran akan akhlak, etika, moral, dan susila merupakan pola
tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup yang selalu berpegang
teguh pada akhlak, etika, moral dan susila adalah tindakan yang tepat dalam
mewujudkan terhadap kesadaran bertingkah laku dan berucap, sebaliknya hidup yang
tidak sesuai dengan akhlak, etika, moral dan susila yang baik merupakan tindakan
yang menentang kesadaran tersebut. Sebagai generasi penerus kita harus selalu
berakhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang
rukun dan damai. Untuk itu pada makalah ini akan sedikit kami paparkan mengenai
pengertian, persaman dan hubungan akhlak, etika, moral, dan susila

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlaq, etika, moral dan kesusilaan?
2. Apa persamaan dan perbedaan antara akhlaq, etika, moral dan kesusilaan?
3. Apa hubungan antara etika, moral dan kesusilaan dengan akhlaq?

C. Tujuan Masalah
1. Apa pengertian akhlaq, etika, moral dan kesusilaan?
2. Apa persamaan dan perbedaan antara akhlaq, etika, moral dan kesusilaan?
3. Apa hubungan antara etika, moral dan kesusilaan dengan akhlaq?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlaq
Akhlaq adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia;
apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu Akhlaq adalah suatu ilmu-pengetahuan
agama Islam, yang berguna untuk memberkan petunjuk-petunjuk kepada manusia;
bagaiamana cara berbuat kebaikan dan menghindari keburukan. Dalam hal ini, dapat
dikemukakan contohnya:
a. Perbuatan ini baik; ini termasuk akhlaq, karena membicarakan nilai atau criteria
suatu perbuatan;
b. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlaq; ini termasuk ilmunya, karena
membicaraan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu
perbuatan.[ CITATION Mah17 \p 7 \l 1033 ]

B. Etika
Kata “etika” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos”, artinya adat kebiasaan.
Etika merupakan istilah lain dari akhlak atau moral, tetapi memiliki perbedaan yang
substansial karena konsep akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku
manusia sedangkan konsep etika mengenai pandangan tingkah laku manusia dalam
persepektif filsafat. 1
Etika merupakan suatu ilmu yang menjalaskan arti baik dan buruk,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.2
Etika adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip
yang disistematisasi dari hasil pola pikir manusia. Etika sudah sering dibahasa
didalam kajian filsuf. Salah satunya adalah ajaran Epikuros tentang pencarian
kesenangan hidup. Kesenangan hidup merupakan hal paling tinggi nilainya. Makna
kesenangan hidup disini bukan berarti memiliki banyak harta, akan tetapi berarti
kesenangan badaniah dan rohaniah.
Dari pandangan filsafat Epikuros, dapat diambil suatu pemahaman tentang arti
etika, yaitu segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai tindakan manusia yang

1
Juhaya S. Praja, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010) hlm. 26
2
Farid, Ma’ruf, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: Bulan Bintang, 1975) hlm. 3

2
menurut ukuran rasio dinyatakan dan diakui sebagai sesuatu yang substansinya paling
benar. 3
Etika juga dapat diartikan dengan beberapa arti berikut.
1. Pandangan benar dan salah menurut ukuran rasio.
2. Moralitas suatu tindakan yang didasarkan pad aide-ide filsafat.
3. Kebenaran yang sifatnya universal dan eternal.
4. Tindakan yang melahirkan konsekuensi logis yang baik bagi kehidupan manusia.
5. Sistem nilai yang mengabadikan perbuatan manusia dimata manusia lainnya.
6. Tatanan perilaku yang menganut ideology yang diyakini akan membawa manusia
pada kebahagiaan hidup.
7. Simbol-simbol kehidupan yang berasal dari jiwa dalam bentuk tindakan konkret.
8. Pandangan tentang nilai perbuatan baik dan buruk yang bersifat relative dan
bergantung pada situasi dan kondisi.
9. Logika tentang baik dan buruk suatu perbuatan manusia yang bersumber dari
filsafat kehidupan yang dapat diterapkan dalam pergumulan sosial, politik,
kebudayaan, ekonomi, seni, profesionalitas pekerjaan, dan pandangan hidup suatu
bangsa.

Dengan definisi-definisi diatas, etika terus dikembangkan manusia secara


lebih praktis dan normative, sehingga dalam kajian akhlak yang dikaitkan dengan
agama yang dianut umat manusia, ada yang disebut dengan etika Islam, Protestan,
Hindu, dan Buddha. Demikian pula, dalam profesionalitas pekerjaan, dikenal istilah
kode etik kedokteran, pengacara, guru, dan dosen.4
Etika bukan hanya mengetahui pandangan (theory) mengenai baik dan buruk,
etika mempengaruhi dan mendorong kehendak kita, supaya membentuk hidup suci
dan menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan, dan member faedah kepada sesama
manusia. Makanya etika itu ialah suatu hal yang mendorong kehendak untuk berbuat
baik, akan tetapi etika tidak selalu berhasil membuat manusia berbuat baik.5

C. Moral
Akhlak, disamping dikenal dengan istiah etika, juga dikenal dengan istilah
moral. Perkataan “moral” berasal dari bahasa latin mores, kata jama’ dari mos yang

3
S. Praja, Op.Cit., 27
4
Ibid., hlm. 28
5
Ma’ruf, Op.Cit., hlm. 6

3
berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan sebagai susila.
Moral artinya sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia,
yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh umum diterima,
,meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.[ CITATION Mah17 \p 17 \l 1033 ]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan ada tiga pengertian moral.
Yang pertama bahwa yang disebut dengan moral adalah ajaran tentang baik buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya.
Kemudian yang kedua moral disebut sebagai kondisi mental yang membuat orang
tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin dan sebagainya. Selanjutnya yang
ketiga moral disebut sebagai ajaran ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu
cerita. Sedangkan secara istilah, moral berarti suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk. [ CITATION Nat06 \p 95-96 \l
1033 ]
Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia merumuskan moral
dengan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan lekakuan (akhlak, kewajiban, dan
sebagainya). Sementara itu, Bergen dan Cornalia Evans menyebutkan bahwa moral
merupakan sebuah kata sifat yang artinya berkenaan dengan perbuatan baik atau
perbedaan antara baik dan buruk.[ CITATION Mah17 \p 18 \l 1033 ]
Sementara itu, menurut E. Sumaryono, moralitas adalah kualitas yang
tergantung dalam perbuatan manusia, yang dengannya, kita dapat menilai perbuatan
itu bendar atau salah, baik atau jahat. Moralitas dapat bersifat onjektif dan subjektif.
Moralitas objektif adalah moralitas yang diterapkan pada oerbuatan sebagai
perbuatan, terlepas dari modifikasi kehendak pelakunya. Adapun moralitas subjektif
adalah moralitas yang memandang suatu perbuatan ditinjau dari kondisi pengetahuan
dan pusat perhatian pelakunya, latar belakangnya training, stabilitas emosional, serta
perilaku personal lainnya.[ CITATION Mah17 \p 18 \l 1033 ]

D. Kesusilaan
Kesusilaan adalah berasal dari bahasa sansakerta yang terdiri dari kata “su’’
yang berarti lebih baik; dan kata ‘’sila” yang berarti prinsip (dasar) atau aturan
hidup.jadi perkataan kesusilaan adalah dasar-dasar aturan hidup yang lebih baik.
Sedangkan kesopanan, adalah bahasa Indonesia yang berasaldari kata sopan; yang
artinya tenang, beradab, baik dan halus (perkataan) ataupun perbuatan). Kedua
4
perkataan ini, disamakan pengertiannya dalam bahasa Indonesia, untuk
mengungkapkan atau menyatakan perbuatan atau perkataan yang baik dan beradab.
[ CITATION Mah17 \p 8 \l 1033 ]
Istilah moral, kesusilaaan, kesopanan dan akhlaq adalah sama pengertiannya
sebagai suatu norma untuk menyatakan perbuatan manusia. Jadi istilah ini bukan
suatu ilmu, tapi merupakan suatu perbuatan (praktek) manusia. [ CITATION Mah17 \p
9 \l 1033 ]

E. Perbedaan dan Persamaan Antara Akhlaq, Etika, Moral dan Kesusilaan.


Mengenai istilah akhlaq dengan etika, moral, kesusilaan dapat dilihat
perbedaannya bila dipandang dari objeknya; dimana akhlaq menitik beratkan
perbuatan terhadap Tuhan dan sesama manusia; sedangkan moral, kesusilaan dan
kesopanan hanya menitik beratkan perbuatan terhadap sesama manusia saja. Maka
istilah akhlaq sifatnya tiosentris; meskipun akhlaq itu pada yang tertuju ke pada
manusia dan makhluk-makhluk lain, namun tujuan utamanya hanya karena Allah
SWT semata. Tetapi istilah moral kesusilaan dan kesopanan, semata-mata sasaran dan
tujuannya untuk manusia saja. Karena itu, istilah tersebut bersifat antroposentris
(kemanusiaan saja).[ CITATION Mah17 \p 9-10 \l 1033 ]
Ada beberapa persamaan lain antara akhlak, etika, dan moral, yaitu sebaga
berikut. Pertama, akhlak, etika dan moral mengacu pada ajaaran atau gambaran
tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Kedua, akhlak, etika
dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat
dan harkat kemanusiannya. Sekamin tinggi kualiats akhlak, etika, moral, dan susila
seseorang atau sekelompok orang, semakin rendah pula kualitas kemanusiannya.
Ketiga, akhlak, etika dan moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata
merupakan factor keturunan yang bersifat tetap, statis, dan konstan, tetapi merupakan
potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi
potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta
dukungan lingkungan, mulai lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara
terus-menerus dengan tingkat konsistensinya yang tinggi.[ CITATION Anw10 \p 19 \l
1033 ]
Selain persamaan antara akhlak, etika, dan moral, sebagaimana diuraikan di
atas, terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi cirri khas masing-masing.
Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan tersebut. Pertama, akhlak

5
merupakan istilah yang sumbernya dari Al-Quran dan As-Sunnah. Nilai-nilai yang
menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat,
dan perangai dalam akhlak bersifat universa dan bersumber dari ajaran Allah SWT.
Sementara, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan
kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang
mendalam dan renungan filosofi yang pada intinya bersumber dari akal sehat danhati
nurani. Etika bersifat temporer, sangat bergantung pada aliran filosofi yang menjadi
pilihan orang-orang yang menganutnya.
Dengan kata lain perbedaan diantara ketiga istilah itu adalah:
a. Akhlak tolak ukurnya adalah Al-Quran dan As-Sunnah;
b. Etika tolak ukurnya adalah pikiran atau akal;
c. Moral tolak ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat.[ CITATION
Anw10 \p 19-20 \l 1033 ]

F. Hubungan Antara Etika, Moral dan Kesusilaan Dengan Akhlaq


Etika dan akhlak sama-sama membahas masalah baik dan buruk tentang
perilaku manusia. Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia
berdasarkan rasional ataupun hati nurani. Akhlak mengajarkan nilai baik dan buruk
kepada umat manusia berdasarkan wahyu (kitab suci) yang kebenarannya bersifat
mutlak.
Di dalam kehidupan sosial, etika dan agama sama-sama mendukung, etika
membantu manusia untuk menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah.
Etika mendasarkan pada argumentasi rasional, sementara akhlak mendasar pada
wahyu tuhan. Etika dan akhlak di dalam kehidupan sosial sama-sama dipakai untuk
menilai perbuatan manusia, bagaimana cara berperilaku baik dan menghindari
perilaku buruk.
Etika, moral, susila dan akhlak memiliki fungsi dan peran yang sama, yaitu
sebagai penilai dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk dihukumi baik atau
buruknya. Perbedaan antara etika, moral dan susila dengan akhlak adalah terletak
pada sumber yang dijadikan patokan dalam menentukan baik dan buruk. Jika etika,
moral dan susila menilai perbuatan baik dan buruk dengan bersumber pada akal
pikiran manusia dan norma yang berlaku dalam masyarakat, sedangkan akhlak
menilai baik dan buruk bersumber pada al-Quran dan al-Hadits. Artinya bahwa etika

6
moral dan susila berasal dari manusia, sedangkan akhlak berasal dari ajaran Allah
yang sumbernya dari al-Quran dan Sunnah dari Rasulullah SAW.
Etika, moral dan susila yang berasal dari pemikiran Barat terkadang memiliki
kesesuaian dengan ajaran akhlak dalam islam, dan banyak pula yang tidak sesuai.
Akan tetapi islam menganjurkan kita untuk mengambil sesuatu yang dapat memberi
manfaat dan meninggalkan yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu kita boleh
mengambil ajaran dari etika, moral dan susila yang dapat memberikan manfaat bagi
kita, dan menjauhi yang dapat menimbulkan kerusakan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak bertujuan hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi
dan membedakan dengan makhluk makhluk yang lain. Etika dan moral memiliki
perbedaan, yaitu etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk
menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam pembicaran moral
tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang berkembang dan berfungsi di
masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada
dalam dataran konsep-konsep. Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan
objektif, yaitu suatu perbuatan yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat.
Etika, moral, susila dan akhlak sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu
perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah
tersebut sama sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur,
aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriahnya.

B. Saran
Sebagai sesuatu pastilah ada plus dan minusnya, termasuk makalah ini. Jadi,
kami selaku penulis berharap kepada pembaca agar dapat memberikan saran dan
masukkan terkait makalah ini agar kedepannya bisa dikembangkan lagi dan lebih baik
lagi. Semoga kita semua mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, R. (2010). Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia.


Mahjuddin. (2017). Akhlak Tasawuf 1 Mu'jizat Nabi Karamah Wali & Ma'rifat Sufi. Jakarta:
Kalam Mulia.
Nata, A. (2006). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

S. Praja, Juhaya. (2010). Ilmu Akhlak. Bandung, Indonesia: CV Pustaka Setia.


Ma’ruf, Farid. (1975). Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta, Indonesia: Bulan Bintang.

Anda mungkin juga menyukai