Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
 1.1 Latar belakang
Setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel, yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan
sel. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert hooke pada tahun 1665 yangmengamati
jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsionalmakhluk hidup.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.Karena itulah sel dapat
berfungsi secarqa autimon asalkan seluruh kebutuhanhidupnya terpenuhi Sel
merupakan sturuktural terkecil dari suatu organisme hidup,karena ukurannya sangat
kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan matatelanjang akan tetapi bisa
dilihat dengan bantuan alat optic berupa mikroskop. Selbekerja pada bidangnya
masing-masing sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Seltumbuhan dan hewan
memiliki beberapa perbedaan tetapi banyak mempunyaipersamaan. Untuk
mengetahui bentuk dari sel tersebut maka harus dilakukanpengamatan mengenai sel.
  Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantupara
ahli dalam kegiatan penyelidikan. Kali ini Robert Hooke dengan memanfaatkan mikr
oskop telah berhasil sebagai orang yang pertama melihat ruang-ruang kecilyang
dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-timbuhan. Jaringan–jaringan itudilihatnya
bagaikan tersusun dari banyak ruang kecil yang dibatasi dinding-dindingtipis. Ruang-
ruang kecil ini dinamakan sel (Sutrian, 1992:12).
Hanung(2004: 196) menyimpulkan bahwa “Teori sel yang dikemukakan Scheidendan
Schwan berbunyi sebagai berikut ‘Sel merupakan unit terkecil atau
unit dasarmakhluk hidup baik secara structural maupun fungsional”.Pada tahun 1671
Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanyatentang jaringan
tumbuhan. Pada tahun 1880 Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan
protoplasma dalam sel. Pada tahun 1831 Robert Brown menemukan nucleus dalam
epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihat perbedaan antara protoplasma dan
cairan sel pada tahun 1864 dan pada tahun 1862Kolliker memperkenalkan istilah
sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan selama abad20 penelitian sel berkembang amat
pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atausitologi(Hidayat, 1995: 8).Sejarah
penelitian sel dibagi menjadi empat periode. Selengkapnya periode-periode tersebut
dapat dikemukakan sebagai berikut:
Periode pertama:
sejarah penelitian tentang sel semenjak pertengahan abad XIX ,semenjak Robert
Hooke menemukan irisan-irisan dari jaringan dari jaringan tumbuhan yang
disebutnya sel sampai diketemukan alat dan teknik baru dalam mengembangkan teori
sel (Sutrian, 1992: 14).
Perode kedua:
sejarah penelitian tentang sel melalui berbagai kegiatan percobaan.Periode ini
melahirkan pengetahuan tentang factor-faktor turunan atau gen yang dapat diketahui
dari nukleus atau inti sel (Sutrian, 1992 :14).
 Periode ketiga:
sejarah penelitian tentang sel melalui pemakaian alat-alat baru dan zat-zat kimia baru.
Alat baru yang ditemukan yaitu mikroskop fase kontras oleh Firzt Zernieke (1935)
dengan alat ini dapat dilihat sel hidup dengan lebih jelas,karena mikroskop ini
susunan optiknya lebih komleks(Sutrian, 1992: 15).
Periode keempat:
penemuan alat yang paling canggih ialah mikroskop electron yangdapat
menghasilkan gambar foto dengan skala penglihatan sejuta kali ukuran benda yang
sesungguhnya (Sutrian: 1992: 15)

         
1.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah :
1. melihat mengamati bagian-bagian sel hidup dan sel mati
2. mengetahui bentuk irisan melintang dan membujur pada sampel percobaan
1.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. dalam praktikum botani kali ini kita mengindentifikasi sel dalam mikroskop.
2. adapun tujuan dari praktikum kali ini ialah melihat bagian-bagian sel yang hidup d
an yang mati seperti,nucleus,sitoplasma,plastisida,dindingsel,selmati dan sel hidup.

Anda mungkin juga menyukai