Anda di halaman 1dari 20

Akuntansi keuangan Lanjutan 2

Materi 3 dan 4

1. NERACA KONSOLIDASI: KEPEMILIKAN


PENUH DIBELI PADA NILAI BUKU
2. NERACA KONSOLIDASI: KEPEMILIKAN PENUH
DIBELI DIATAS ATAU DIBAWA NILAI BUKU
R.E BAKER DKK: BUKU 1
CHAPTER 3 DAN 4 DOSEN : NUR ENY P
1. Neraca konsolidasi: Kepemilikan Penuh dibeli pada
Nilai Bukunnya
 Laporan keuangan konsolidasi mencerminkan seakan akan perusahaan yang
dikonsolidasikan adalah perusahaan tunggal
 Harga beli saham PT. Anak sama dengan nilai buku PT. Anak, dan diasumsikan
nilai wajar dari masing-masing aset dan kewajiban PT. Anak sama dengan nilai
bukunya.
 Tidak ada diferensial debit maupun diferensial kredit
Contoh 1: Figur 3.2 (soal di buku)
Jurnal Eliminasi yang diperlukan:
▪ Eliminasi Piutang/Utang antarperusahaan
▪ Eliminasi laba antar perusahaan belum terealisasi yang terdapat dalam
persediaan akhir terhadap saldo laba konsolidasi
▪ Eliminasi investasi dengan ekuitas pemegang saham anak perusahaan
F. 3-2 Kerja Neraca Konsolidasi PT Induk dan Anak
31 Desember 20X1 (dibeli pada nilai buku)
Item PT. Induk PT. Anak Eliminasi (Rp) Konsolidasi
(A) Rp. (B) Rp.
Debit Kredit
Kas 5.000.000 3.000.000 8.000.000
Piutang 84.000.000 30.000.000 (a) 1.000.000 113.000.000
Persediaan 95.000.000 60.000.000 (b) 2.000.000 153.000.000
Aset Tetap 375.000.000 250.000.000 625.000.000
Aset lain-lain 25.000.000 15.000.000 40.000.000
Investasi Saham PT B 300.000.000 (c) 300.000.000
Total Debit 884.000.000 358.000.000 939.000.000
Utang jangka Pendek 60.000.000 5.000.000 (a) 1.000.000 67.000.000

Utang jangka 200.000.000 50.000.000 250.000.000


Panjang
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (c) 200.000.000 500.000.000
Saldo Laba 124.000.000 100.000.000 (c) 100.000.000 122.000.000
(b) 2.000.000
Total Kredit 884.000.000 358.000.000 939.000.000
 Contoh 2: Figur 4.4. (soal dibuku) Kertas Kerja Neraca Konsolidasi 1 Januari 20X1
▪ 1 Januari PT. Induk mencatat akuisisi saham di pembukuannya pada tnggal
penggabungan:
(1) Investasi saham PT. Anak Rp. 300.000.000
Kas Rp.300.000.000

▪ Jurnal Eliminasi yang diperlukan:


▪ Mengeliminasi saldo investasi saham PT. Anak:
E(2) Saham biasa-PT. Anak Rp. 200.000.000
Saldo Laba 100.000.000
Investasi saham PT. Anak Rp. 300.000.000
Item PT. Induk (A) PT. Anak (B) Eliminasi (Rp) Konsolidasi
Rp. Rp.
Debit Kredit

Kas 50.000.000 50.000.000 100.000.000

Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000 125.000.000

Persediaan 100.000.000 60.000.000 160.000.000

Tanah 175.000.000 40.000.000 215.000.000

Bangunan dan Peralatan 800.000.000 600.000.000 1.400.000.000

Investasi pd Saham PT B 300.000.000 (2) 300.000.000

Total Debit 1.500.000.000 800.000.000 2.000.000.000


Akumulasi Penyusutan 400.000.000 300.000.000 700.000.000
Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000 300.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (c) 200.000.000 500.000.000

Saldo Laba 300.000.000 100.000.000 (c) 100.000.000 300.000.000


Total Kredit 1500.000.000 800.000.000 2.000.000.000
2. Neraca konsolidasi: Kepemilikan Penuh dibeli diatas atau
dibawa Nilai Buku

 Dalam banyak kasus, nilai wajar dari aset bersih perusahaan


yang diakuisisi lebih tinggi dari nilai bukunya. Akibatnya, harga
beli lebih tinggi dari Nilai Buku saham yang diakuisisi.
 Prosedur yang digunakan untuk menyusun neraca konsolidasi
menghasilkan pelaporan semua aset dan kewajiban dari
perusahaan yang diakuisisi berdasarkan nilai wajar pada
tanggal akuisisi.
 Penilaian ini dapat dicapai dengan:
1. Aset dan kewajiban anak perusahaan direvaluasi langsung
pada pembukuan anak perusahaan.
2. Dasar akuntansi dari anak perusahaan tetap dipertahankan
dan revaluasi dilakukan tiap periode dalam kertas kerja
konsolidasi
❑ Kepemilikan penuh di beli diatas Nilai Buku

▪ Dalam suatu penggabungan usaha, harga beli harus


dialokasikan ke aset dan kewajiban yang diakuisisi,
sehingga jumlah penuh yang dibayar oleh PT. Induk harus
dialokasikan ke aset dan kewajiban tertentu atau ke
goodwill pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi.

▪ Prosedur kertas kerja untuk lap keuangan konsolidasi


yang dibeli diatas nilai buku, mengikuti pola kepemilikan
kepemilikan yang dibeli pada nilai buku.
 Ayat jurnal pertama yang dibuat adalah eliminasi akun
investasi induk dan tiap akun ekuitas pemegang saham
anak perusahaan.
 Pada saat harga beli lebih tinggi dari nilai buku yang
dieliminasi, jurnal eliminasi yang pertama, termasuk
mendebit kedalam akun kliring untuk menyamakan
antara jumlah debit dan kredit.
 Akun kliring tersebut disebut diferensial pembelian
(purchase diffrential).
 Diferensial merupakan selisih antara biaya perolehan
investasi yang dicatat di pembukuan induk dengan nilai
buku saham yang diakuisisi berdasarkan akun ekuitas
pemegang saham anak perusahaan
 Ada beberapa alasan mengapa harga
beli saham suatu perusahaan lebih tinggi
dari nilai buku saham tersebut:
1. Kesalahan dan penghilangan dari
pembukuan Anak Perusahaan.
2. Selisih lebih Nilai Wajar di Atas Nilai Buku
dari aset Bersih anak perusahaan yang
dapat diidentifikasi.
3. Keberadaan goodwill
 Contoh 3 Figur 4.6 (contoh kasus di buku)
 Situasi kepemilikan:
Biaya (harga) perolehan investasi Rp. 340.000.000
Nilai Buku:
Saham biasa PT. Anak Rp. 200.000.000
Saldo Laba 100.000.000
300.000.000
Bagian PT. Induk 100% (300.000.000)
Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp.40.000.000
 Pada tanggal penggabungan PT. Induk mencatat pembelian
saham PT. anak:
1 Januari 20X1
(3) Investasi pada saham PT. Anak Rp. 340.000.000
Kas Rp. 340.000.000

Jurnal Eliminasi yang diperlukan:


A. Diferensial Debit:
Jika aset dan kewajiban tidak direvaluasi dalam pembukuan PT.
Anak, maka diperluan ayat jurnal untuk merevaluasi aset tersebut
dan mengalokasikn diferensial dalam kertas kerja konsolidasi tiap kali
laporan keuangan konsolidasi disusun, selama aset terkait masih
dimiliki.
E(4) Saham biasa-PT.Anak Rp. 200.000.000
Saldo Laba 100.000.000
Diferensial 40.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp.340.000.000
(mengeliminasi saldo investasi)

Jika asumsikan Nilai wajar tanah PT Anak ditentukan lebih besar Rp.
40.000.000 dari nilai buku dan nilai wajar semua aset dan kewajiban
lain sama dengan nilai bukunya, seluruh jumlah diferensial
dialokasikan ke tanah anak perusahaan. Alokasi diferensial ini dibuat
dalam kertas kerja konsolidasi dengan jurnal sbb:
E (5) Tanah Rp. 40.000.000
Diferensial Rp. 40.000.000
(mengalokasikan diferensil ke tanah)

Jumlah nilai tanah yang dilaporkan dalam neraca konsolidasi senilai


Rp. 255.000.000. Jumlah yang tercatat dalam PT. Induk (Rp.
175.000.000) ditambah dengan jumlah tercatat dalam pembukuan
PT. Anak (Rp. 40.000.000) ditambah diferensial yang mencerminkan
peningkatan nilai tanah PT. Anak (Rp. 40.000.000)
 Keberadaan Goodwill
 Jika pada contoh, PT Induk dan PT Anak nilai wajar aset
dan kewajiban sama dengan nilai wajarnya, dan
diferensial sebesar Rp.40.000.000 dianggap merupakan
pembayaran untuk goodwill, ayatj urnal eliminasi sbb:

E (6) Goodwill Rp. 40.000.000


Diferensial Rp. 40.000.000
(mengalokasikan diferensial ke goodwill)
 Illustrasi Perlakuan Deferensial Debit
 Dalam banyak situasi, diferensial terkait dengan beberapa aset
dan Kewajiban berbeda.
 Asumsikan bahwa nilai buku dan nilai wajar aset dan kewajiban PT
Anak ditunjukka pada Figur 4-7:
 Persediaan dan tanah lebih tinggi dari nilai bukunya,
 Sedangkan nilai wajar bangunan dan peralatan lebih rendah
daripada nilai bukunya.
 Harga obligasi berfluktuasi jika ada perubahan tingkat bunga.Nilai
utang obligasi PT Anak lebih tinggi dari nilai bukunya. Hal ini,
mengindikasikan bahwa tingkat bunga nominal obligasi lebih tinggi
dari tingkat bunga pasar saat ini dan karenanya, investor bersedia
membayar harga lebih tinggi dari nilai nominal obligasi tersebut.
 Asumsikan PT Induk mengakuisisi semua saham biasa PT Anak seharga
Rp.400.000.000 pada tanggal 1 Januari 20x1, dengan mengeluarkan obligasi
dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal Rp.100.000.000 dan membayar tunai
sebesar Rp.300.000.000. Situasi kepemilikan yang terjadi sbb:

Biaya perolehan investasi Rp.400.000.000


Nilai Buku :
SahamBiasa-PT Anak Rp.200.000.000
Saldo laba-PT Anak 100.000.000
Rp.300.000.000
Bagian dari PT induk 100% (300.000.000)
Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp. 100.000.0000
 PT. Induk mencatat Pembelian Saham PT. Anak dengan jurnal :
 (7) Investasi pada saham PT. Anak Rp. 400.000.00
Utang Obligasi Rp. 100.000.000
Kas 300.000.000

 Jurnal Eliminasi:
 E (8) Saham biasa PT Anak Rp. 200.000.000
Salado laba 100.000.000
Diferensial 100.000.000
Investasi pada saham PT. Anak Rp. 400.000.000
(Mengeliminasi Saldo Investasi)
 E (9) Persediaan Rp. 15.000.000
Tanah 60.000.000
Goodwill 70.000.000
Bangunan & peralatan Rp. 10.000.000
Premi utang obligasi 35.000.000
Diferensial 100.000.000
(Mengalokasikan diferensial)

Kertas kerja dapat dilihat pada Figur 4-8


Kertas Kerja Neraca Konsolidasi 1 januari 20X1, tanggal Penggabungan Usaha 100%, Pembelian
di atas Nilai Buku
Item PT. Induk (A) PT. Anak (B) Eliminasi (Rp) Konsolidasi
Rp. Rp.

Debit Kredit
Kas 50.000.000 50.000.000 100.000.000
Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000 125.000.000
Persediaan 100.000.000 60.000.000 (9) 15.000.000 175.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000 (9) 60.000.000 275.000.000
Bangunan & Peralatan 800.000.000 600..000.000 (9) 10.000.000 1.390.000.000
Goodwill (9) 70.000.000 70.000.000
Investasi pd Saham PT B 400.000.000 (8) 400.000.000
Diferensial (8) 100.000.000 (9) 100.000.000
Total Debit 1.800.000.000 800.000.000 2.135.000.000

Akumulasi Penyusutan 400.000.000 300.000.000 700.000.000


Utang Usaha 100.000.000 100.000.000 200.000.000
Utang obligasi 300.000.000 100.000.000 400.000.000
Premium Obligasi (9) 35.000.000 35.000.000
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 (8) 200.000.000 500.000.000
Saldo Laba 300.000.000 100.000.000 (8) 100.000.000 122.000.000
Total Kredit 1.800.000.000 800.000.000 545.000.000 545.000.000 2.135.000.000
❑ Kepemilikan penuh dibelidi bawah Nilai Buku

 Terdapat beberapa alasan timbulnya diferensial negatif atau


diferensial kredit:
1. Kesalahan atau penghilangan dari pembukuan
anakperusahaan.
2. Selisih lebih Nilai Buku diatas Nilai Wajar dari aset neto anak
perusahaan yang dapat diidentifikasi.
3. Berkurangnya nilai goodwill yang dicatat sebelumnya
4. Pembelian Murah (bargain purchase)
Illustrasi Perlakuan diferensial Kredit lihat pada Figur 4-9, dan jurnal
eliminasi 11, 12, dan 13.

Anda mungkin juga menyukai