PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Kegagalan
bahwa penyakit ginjal kronis pada tahun 2015 menyebabkan 1,2 juta
mempengaruhi 753 juta orang secara global, termasuk 417 juta wanita dan
gagal ginjal kronik di Maluku meningkat dari 2,0% per 1000 penduduk
1
Menurut data Indonesia Renal Registry (IRR) pada tahun 2016
tercatat jumlah pasien gagal ginjal kronik sebesar 25.446 yang menyatakan
Salah satu pilihan terapi untuk pasien gagal ginjal kronik adalah
pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien dengan penyakit akut
2016).
sosial, pembatasan waktu dan tempat bekerja, lamanya proses dialisis serta
2
faktor ekonomi. Hal ini diperparah dengan adanya penyakit serta
luas. Terdapat dukungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan
2016). Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik berkaitan erat dengan
terapi hemodialisis dua sampai tiga kali seminggu selama tiga sampai
3
empat jam dan pembatasan asupan cairan sering menghilangkan semangat
yang dilakukan oleh Sri Wahyuni, 2015, tentang “Hubungan Antara Lama
RS Gatoel Mojokerto.
tahun 2018 berjumlah 87 pasien, dan pada tahun 2019 bulan januari
4
bahwa semenjak di diagnosa dan menjalani terapi hemodialisa, pasien
merasa bahwa ada harapan untuk bertahan hidup serta pasien mau
sering merasa menjadi beban bagi keluarganya serta merasa bahwa dirinya
pun mengatakan sudah merasa terbiasa dengan keadaan seperti ini selama
bertahun-tahun.
5
Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di ruang Hemodialisa RSUD
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
6
c. Untuk mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi responden
7
c. Bagi peneliti
d. Peneliti Selanjutnya
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu
2016).
9
masih ada tidak mampu lagi mempertahankan lingkungan internal
2015).
lainnya 13,65% .
10
3. Patofisiologi
11
bawah 15% terjadi gejala dan komplikasi yang serius, pada tahap ini
(Sudoyo, 2014):
sebagainya.
sampai koma.
12
a. Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam
c. Deteksi komplikasi
terapi pengganti ginjal. Ada berbagai macam bentuk dari terapi ini
13
antara lain,hemodialisis, Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
a. Penyakit tulang
b. Penyakit kardiovaskuler
c. Anemia, dan
d. Disfungsi seksual.
1. Pengertian Hemodialisa
14
melalui membran semi permeabel (membran dialisis). Tetapi pada
dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh
hemodialisa paling sedikit tiga sampai empat jam tiap sekali tindakan
adalah proses dimana terjadi difusi partikel terlarut (solut) dan air
15
2. Indikasi Hemodialisa
1. Keperawatan ginjal
g) ensefalopati uremikum
h) Neuropati/miopati uremikum
i) Pericarditis uremikum
k) Hipertermia
membran dialisis.
16
Hemodialisa kronik adalah hemodialisis yang dikerjakan
muntah
3. Proses Hemodialisa
kreatini dan zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh.
17
komposisi elektrolit mirip serum normal. Selanjutnya darah dan cairan
zat sisa seperti urea, kreatinin dan kelebihan cairan dari dalam darah.
manfaat dari proses hemodialisis yang dijalani oleh pasien gagal ginjal.
4. Penatalaksanaan Hemodialisa
18
Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani
kematian.
b. Pembatasa Garam
5. Komplikasi Hemodialisa
19
dapat dicegah dengan melakukan evaluasi berat badan kering dan
(Suhardjono, 2014).
kategori yaitu :
20
uremik seperti, hipertensi, hiperlipidemi, kalsifikasi vaskuler akibat
sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang
(Sutini, 2018).
keluarga adalah dukungan verbal dan non verbal, saran, bantuan yang
nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab
21
dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau
dukungan dari suami dan istri atau dukungan dari saudara kandung
22
1) Dukungan emosional
memberikan perhatian.
2) Dukungan informasional
3) Dukungan instrumental
sehari-hari.
23
4) Dukungan penghargaan
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda beda dalam
berfungsi bersamaan.
24
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga
a. Faktor internal
1) tahap perkembangan
3) Faktor emosi
25
dilakukan dengan cara mengkhawatirkan bahwa penyakit
4) Spiritual
b. Faktor eksternal
1) Praktik di keluarga
2) Faktor sosio-ekonomi
26
lingkungan kerja. Seseorang biasanya akan mencari dukungan
27
ginjalyang sebelumnya melakukan terapi hemodialisis dalam waktu
kualitas hidup, namun ada beberapa aspek lain yang juga dapat
individu terhadap efek fisik, mental dan sosial dari suatu penyakit pada
sebuah konsep yang mencakup aspek aspek kualitas hidup yang dapat
28
Health Related Quality Of Life (HRQOL) mencakup faktor resiko
kualitas hidup terdiri dari 4 bidang. Keempat bidang dari The World
kapasitas kerja.
29
3) Hubungan sosial terdiri dari hubungan personal, aktivitas seksual
1) Usia
30
itu kebanyakan pasien yang berusia lanjut memiliki motivasi yang
31
pernah dialami. Akibat perubahan fisik yang semakin melemah,
keakuratan.
2) Jenis kelamin
32
depresi karena berbagai alasan yang terjadi dalam kehidupannya,
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
5) Ekonomi
33
ekonominya rendah akan mengalami kesulitandidalam memenuhi
7) Penatalaksanaan medis
8) Dukungan keluarga
34
status kesehatannya. Memberikan perawatan kesehatan kepada
pasien.
9) Kesehatan fisik
kualitas hidup.
35
F. Kerangka konsep
suatu uraian dan visulitas hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lain, atau antara variabel yang satu dengan variabel
Support system
keluarga Kualitas hidup pasien
gagal gingal kronik
Lama menjalani
hemodialisa
Gambar 2.1
Keterangan
: Variabel Independent
: variabel Dependen
36
G. Hipotesis
1. Ha (Hipotesis Alternative)
2. H0 (Hipotesis Nol)
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Ambon.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
38
ginjal kronikyang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD
2. Sampel
non probality sampling yaitu sampel jenuh atau sering disebut total
a. Kriteria inklusi
adalah:
b. Kriteria eksklusi
39
Ukuran Sampel
n= N/N(d)2+1
Keterangan :
n : sampel
N : Populasi
Jumlah populasi adalah 84, dan tingkat kesalahan adalah 5%, maka
n = 84/84(0.05)2 + 1 = 69.
D. Variabel Penelitian
subjek ke subjek lainnya. Ada dua jenis variabel yaitu variabel independen
40
(Sugiyono, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
ginjal kronik.
E. Defenisi Operasional
41
hemodialis telah dilakukan 2. Lebih dari 1
a oleh pasien gagal tahun
ginjal kronik
Dependen/
Terikat
Kualitas Kualitas hidup Lembar 1. Baik jika Ordinal
hidup adalah istilah kuesioner skor >6
pasien yang digunakan 2. Kurang baik
gagal untuk jika skor ≤ 6
gingal menggambarkan
kronik rasa
kesejahteraan,
termasuk aspek
kebahagiaan,
kepuasan hidup,
dan sebagainya
pada pasien gagal
ginjal kronik.
F. Instrument Penelitian
G. Pengumpulan Data
42
Pengumpulan data dimulai dengan prosedur administrasi dan
H. Pengolahan Data
1. Editing
kuesioner.
2. Coading
3. Tabulating
43
Adalah mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau
I. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
hidup pasien gagal ginjal kronik. Uji statistic yang digunakan dalam
44
0,05%, dengan ketentuan bila p < 0,05% maka Ho ditolakdan Ha
J. Etika penelitian
3) Kerahasiaan (Confidentiality)
45
46