Anda di halaman 1dari 13

Tugas Perkembangan Peserta Didik

VARIASI DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

OLEH :

KELOMPOK 3

ASWIKA/160101080

RISKI HANDAYANI/18010107005

PIDYA RIRIN RIJAYANTI/18010107012

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KENDARI
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah membimbing kita dari jaman gelap gulita hingga ke jaman yang terang
benerang.
Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho Allah SWT. dan tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, saya telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menerima saran dan usul, guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun pendengar.

Kendari, 23 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDHULUAN

1. Latar Belakang........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...................................................................................................1
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHSAN

1. Pengertian Peserta Didik........................................................................................3


2. Peran Peserta Didik sebagai Makhluk Individual...................................................3
3. Perbedaan Individu Peserta Didik..........................................................................4
4. Karakteristik Individu dan Implikasinya dalam Pembelajaran...............................6

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan.............................................................................................................8
2. Saran.......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Pasal 3 UU No 23 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Rumusan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional ini menjadi paradigma baru dalam dunia pendidikan
nasional. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka
penyempurnaan kurikulum pendidikan di Indonesia. Sejalan dengan itu Permendikbud No.
59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA menyatakan bahwa pembelajaran yang
dilakukan hendaklah bertujuan mengembangkan kompetensi pengetahuan, kompetensi
sikap, dan kompetensi keterampilan peserta didik.
Meskipun selama ini pemerintah di Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam
meningkatkan mutu pendidikan namun ternyata hal ini masih menjadi problem utama
yang hingga saat ini belum bisa dituntaskan. Sebagaimana diungkapkan Suryadi dan
Budimansyahbahwa upaya peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah
Indonesia pada semua jenis dan jenjang pendidikan, paling tidal sejak awal periode
pembangunan nasional jangka panjang pertama, telah mengeluarkan biaya yang besar,
tenaga yang banyak, dan waktu yang cukup panjang. Namun demikian, selama itu pula
dan sampai sekarang, mutu pendidikan masih tetap dirasakan sebagai tantangan yang
cukup berat, mungkin tidak berbeda jauh dengan tantangan yang dirasakan masyarakat
Indonesia 40 tahun yang lalu (Suryadi dan Budimansyah, 2009:127).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini yaitu :
1. Apa Pengertian Peserta Didik ?
2. Apa Peran Peserta Didik sebagai Makhluk Hidup ?
3. Bagaimana Perbedaan Individu Peserta Didik ?
4. Bagaimana Karakteristik Individu dan Implikasinya dalam Pembelajaran ?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Pengertian Dari Pesesrta Didik.
2. Memahami Peran Peserta Didik Sebagai Makhluk Individual.
3. Bagaimana Perbedaan Individu Peserta Didik.
4. Bagaimana Karakteristik Individu dan Implikasinya dalam Pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik

Dalam proses pendidikan peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi yang paling sentral. Peserta didik menjadi pokok persoalan dan
tumpuhan perhatian dalam semua proses transformasi yang disebut pendidikan.

Dalam definisi peserta didik ini banyak berbagai penyebutan bahwa peserta didik
banyak memiliki berbagai karakteristik,diantaranya :

a. Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik yang khas, sehingga ia
merupakan insane yang unik. Potensi-potensi yang dimilikinya perlu dikembangkan
dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf perkembangan yang optimal.
b. Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya peserta didik telah
mengalami perubahan didalam dirinya secara wajar, baik yang ditunjukkan pada diri
sendiri maupun maupun yang diarahkan pada penyesuain dengan lingkungannya.
c. Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi. Sebagai individu yang sedang berkembang, maka proses pemberian
bantuan dan bimbingan perlu mengacu kepada proses perkembangannya.
d. Peserta didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam
perkembangannya peserta didik mimiliki kemampuan berkembang kearah dewasa.
Disamping itu, dalam diri peserta didik juga dapat kecenderungan untuk melepaskan
diri dari ketergantungan pada pihak lain. Oleh karena itu, setahap demi setahap orang
tua ataupun pendidik harus memberikan kesempatan pada pserta didik untuk mandiri
dan bertanggung jawab sesuai kepribadiannya sendiri.
B. Peserta Didik sebagai Makhluk Individual
Sebagai organisme yang sedang tumbuh dan berkembang, peserta didik dipandang
sebagai individu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam kaitannya dengan
kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat
makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai
makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya
di akhirat.

3
Sifat-sifat dan ciri-clri tersebut merupakan hal yang secara mutlak disandang oleh
manusia sehingga setiap manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh.
lndividu berarti tidak dapat dibagi (undivided) dan tidak dapat dipisahkan keberadaannya
sebagai makhluk yang pilah, tunggal, dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain
karena ciri-cirinya yang khusus tersebut (Webster’s: 743). Menurut kamus Echols &
Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan,
oknum (Echols, 1975: 519).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang
dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa
perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaaan dan sikap-sikapnya.
Oleh karena itu, anak dibantu oleh guru, orangtua, dan orang dewasa lainnya untuk
memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang diinginkan.
Bukti-bukti telah jelas bahwa seorang anak tidak dilahirkan dengan perlengkapan
yang sudah sempurna. Dengan sendirinya, poIa-pola berjalan, berbicara, merasakan,
berpikir, atau pembentukan pengalaman harus di pelajari. Barangkali, tidak ada minat
yang bersifat alami, tetapi dorongan-dorongan potensi tertentu atau impuls-impuls tertentu
membentuk dasar-dasar dari minat apa saja yang dikembangkan anak di lingkungan
tempat ia tumbuh dan berkembang.
Sejak lahir, bahkan sejak masih di dalam kandungan ibunya, manusia merupakan
kesatuan psikofisis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut merupakan sifat kodrat manusia
yang harus mendapat perhatian secara saksama. Untuk memberi gambaran bahwa makna
pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan, secara singkat disajikan yaitu bahwa
istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif
mengenai fisik atau biologis dan istilah perkembangan digunakan untuk perubahan-
perubahan kualitatif mengenai aspek atau rohani dan aspek sosial.
C. Perbedaan Individu Peserta Didik
Setiap anak adalah unik. Ketika kita memperhatikan anak-anak dalam kelas, kita aka
melihat perbedaan individual yang sangat banyak. Bahkan anak-anak dengan latar
belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan, kemampuan, tempramen,
minat dan sikap yang sangat beragam. Dalam kajian Psikologi, masalah individu
mendapatkan perhatian yang sangat besar, sehingga melahirkan suatu cabang psikologi
yang dikenal dengan Individual psychology, atau differential Psychology, yang

4
memberikan perhatian besar terhadap penelitian tentang perbedaan antar individu. Ini
didasarkan atas kenyataan bahwa didunia ini tidak ada dua orang yang persis sama.
Bahkan anak kembarpun ditemukan beberapa dimensi perbedaan antara keduanya.
Secara umum, perbedaan individu dibagi menjadi dua, yaitu perbedaan secara vertikal
dan perbedaan secara horizontal. Perbedaan vertikal adalah perbedaan individu dalam
aspek jasmaniah, seperti bentuk, berat, kekuatan, dan sebagainya. Sedangkan dalam aspek
horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental seperti tingkat kecerdasan,
bakat, mianat, ingatan, emosi,tempramen, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa aspek
perbedaan individual peserta didik
o Perkembangan intelegensi, kemampuan belajar terutama memahami dan menggali
materi dan informasi masing-masing peserta didik tentu tidak sama, ada siswa yang
cepat belajar dan mampu memahami materi ada juga siswa yang lambat dan perlu
dibimbing secara bertahap dalam belajar.
o Kemampuan berbahasa, lebih tepatnya lagi komunikasi. Komunikasi atau berbahasa
disini bukan hanya hubungan interaksi antara guru dengan murid saja namun juga
komunikasi peserta didik dengan materi dan informasi pelajaran, bahan ajar, media
pembelajaran serta komponen-komponen pembelajaran yang terlibat lainnya.
o Latar belakang pengalaman, siswa atau peserta didik yang pernah mendapatkan
informasi yang relevan terhadap suatu materi akan lebih cepat memahaminya, bukan
hanya dalam hal materi namun juga gaya belajar, metode pengajaran serta hal-hal lain
yang diperlukan dalam pembelajaran.
o Gaya belajar, peserta didik satu tentu memiliki gaya dan kebiasaan belajar favorit dan
mampu mempercepat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Bukan hanya dalam
kebiasaan namun juga dalam kondisi tertentu misalnya seorang siswa lebih mampu
belajar dalam keadaan yang tenang dan hening sehingga mampu mempercepat
pemahaman materi.
o Bakat dan minat, bakat dan minat ini berasal dalam diri masing-masing siswa dan
sangat penting untuk digali dan ditemukan sehingga mampu dioptimalkan sebagai
kemampuan yang dapat dikembangkan. Misal seorang siswa lebih mampu untuk
mempelajari pelajaran matematika ina adalah bakat, atau siswa sangat menyukai
pelajaran praktik fisika ini adalah minat.
o Kepribadian, merupakan reaksi atau tanggapan terhadap sikap dan cara-cara mengajar
yang dilakukan guru. Kepribadian ini juga sangat terkait dengan sifat dasar masing-

5
masing peserta didik, siswa yang pemalu misalnya biasanya akan lebih pasif untuk
terlibat dalam interaksi dengan komponen-komponen pembelajaran terutama dengan
guru.
Pembelajaran individual atau privat dimana satu peserta didik dengan peserta didik
lainnya tentu memiliki perbedaan karakter yang signifikan. Perlakuan khusus sangat perlu
untuk diberikan dan diterapkan pada masing-masing peserta didik dengan perlakuan yang
berbeda pada tiap proses pembelajaran individual. Guru atau pengajar atau mentor tentu
harus membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang berbeda antara
pembelajaran pada individu satu dengan pembelajaran pada individu lainnya. Perbedaan-
perbedaan yang sudah disebutkan diatas sangat perlu untuk diperhatikan sehingga guru
mampu mengelola dan melaksanakan pembelajaran individual maupun kelompok dengan
tepat dan sesuai dengan sistem pendidikan yang dipakai dan diterapkan.
D. Karakteristik Individu dan Implikasinya dalam Pendidikan.
Karaktarteris individu adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada
individu sebagai hasil pembawaan dan lingkungannya. Untuk menjelaskan karakteristik-
karakteristik individu, baik dalam hal fisik, mental dan emosiaonal, ini biasanya
digunakan istilah nature dan nurture. Nature (alam, sifat dasar) adalah karakteristik
individu dan sifat khas seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang diwarisi sebagai sifat
bawaan, sedangkan nurture (pemeliharaan, pengasuhan) adalah faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi individu sejak dari masa pembuahan sampai selanjutnya.
Jadi intinya kedua faktor tersebut sama-sama sangat mempengaruhi perkembangan
individu dari masa pembuahan sampai berkelanjutan terus yang pada akhirnya akan
membentuk karakteristik individu yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Perbedaan individu menarik perhatian para ilmuwan. Termaksud DePetter dan
Hearchi. Ia menjelaskan berbagai tipe orang dalam belajar, setiap orang memiliki metode
dan cara belajarnya sendiri. Ada yang lebih senag belajar sendiri, belajar kelompok,
belajar dengan melihat, mendengr atau mengerjakan sesuatu agar dapat diingat dan
dipahami dengan baik. Untuk memaksimalmalkan potensi yang ada dalam diri kita, tentu
ada baiknya untuk terlebih dahulu mengerti dan mangetahui bagaimana tipe belajar kita
sendiri.
Menurut DePetter dan Hearchi, 2003, tipe belajar merupakan gaya belajar yang
dimiliki oleh setiap individu yang merupaka cara termudah dalam menyerap, mengatur
dan mengelola informasi. Susanto, 2006 membagi tipe belajar seseorang menjadi 3 hal :

6
a. Manusia Visual, dimana ia akan secara optimal menyerap informasi yang
dibacanya/dilihatnya. Adapun beberapa orang dengan tipe belajar visual yaitu :
o Rapi, teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan
o Berbicara dengan cepat
o Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
o Lebih mengingat apa yang dilihat dari apa yang didengar
o Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelpon atau dalam rapat
o Lebih menyukai seni gambar dari pada musik
o Mempunyai masalah untuk mengngat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering
meminta orang lain untu mngulangi ucapannya
o Mengetahui apa yang akan dikatakan, tapi tidap pandai memilih kata-kata yang
tepat.
b. Manusia auditori, dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan
diserap secara optimal. Seseorang yang sangat auditori memiliki ciri-ciri :
o Suka berbicara kepada diri sendiri saat saat bekerja
o Mengerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca
o Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat
o Dapat mengulangi dan menirukan nada, perubahan dan warna suara
o Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
o Berbicara dengan irama yang terpola
c. Manusia kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi
yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain
melakukan hal yang akan dipelajarinya. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik
yaitu :
o Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara
o Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca
o Menghafal dengan cara belajar dan melihat
o Berdiri berdekatan saat berbicaradengan orang
o Berbicara dengan perlahan
o Tidak dapat mengingat geografis, kecuali jika mereka memang telah pernah berada
ditempat itu

7
o Menyukai permainan yang menyibukkan
o Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, suka mengetuk-ngetuk
pena, jari atau kaki saat mendengarkan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini yaitu :
1. Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi. Sebagai individu yang sedang berkembang, maka proses pemberian
bantuan dan bimbingan perlu mengacu kepada proses perkembangannya.
2. Sebagai organisme yang sedang tumbuh dan berkembang, peserta didik dipandang
sebagai individu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam kaitannya dengan
kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat
makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan
sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan
kehidupannya di akhirat.
3. Anak-anak dengan latar belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan,
kemampuan, tempramen, minat dan sikap yang sangat beragam. Dalam kajian
Psikologi, masalah individu mendapatkan perhatian yang sangat besar, sehingga
melahirkan suatu cabang psikologi yang dikenal dengan Individual psychology, atau
differential Psychology, yang memberikan perhatian besar terhadap penelitian tentang
perbedaan antar individu. Ini didasarkan atas kenyataan bahwa didunia ini tidak ada dua
orang yang persis sama. Bahkan anak kembarpun ditemukan beberapa dimensi
perbedaan antara keduanya.
4. Karaktarteris individu adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada
individu sebagai hasil pembawaan dan lingkungannya. Untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu, baik dalam hal fisik, mental dan emosiaonal, ini
biasanya digunakan istilah nature dan nurture. Nature (alam, sifat dasar) adalah
karakteristik individu dan sifat khas seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang
diwarisi sebagai sifat bawaan, sedangkan nurture (pemeliharaan, pengasuhan) adalah
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi individu sejak dari masa pembuahan
sampai selanjutnya.

8
B. Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmu-pendidikan.net/siswa/perbedaan-antar-individu-pada-siswa-html.

Rahayu, Chici, dan Festiyed. 2017. Validitas Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Berbasis
Model Pembelajaran Generatif dengan Pendekatan Open-Ended Problem untuk
Menstimulus Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol
7. No 1.

Pratiwi, Cerianing Putri, dan Suryo Ediyono. 2019. Analisis Keterampilan Guru Sekolah
Dasar dalam Menerapkan Variasi Pembelajaran. Jurnal Sekolah PGSD FIB UNIMED.
Vol 4. No 1.

https://www.academia.edu/11566609/perbedaan_individu_dan_implikasinya_dalam_pembela
jaran-html.

https://www.asikbelajar.com/arti-individu-sebagai-peserta-didik/html.

https://saidnazulfiqar.wordpress.com/2010/12/02/perbedaan-individu-dan-implikasi-dalam-
pembelajaran-html.

10

Anda mungkin juga menyukai