Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian mencuci tangan


Menurut SPO RSUP Dr. Karyadi (2012) cuci tangan adalah suatu
prosedur/tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air
yang mengalir atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol).
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis
dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara
(Dahlan dan Umrah, 2013).

B. Tujuan mencuci tangan


Menurut SPO RSUP Dr. Karyadi (2012) tujuan mencuci tangan, yaitu
untuk menghilangkan kotoran dan menghambat atau membunuh
mikroorganisme yang ada di kulit tangan serta mencegah penyebaran
mikrooragnisme penyebab infeksi yang ditularkan melalui tangan.
Menurut Wirawan (2013), tujuan mencuci tangan antara lain sebagai
berikut :
a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai
50%.
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-
lain.
c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai
59%.
d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa
ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun.
e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.
C. Karakteristik Air bersih
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum setelah dimasak. Ciri-ciri air bersih, yaitu 4T (Tidak berbau, Tidak
berwarna, Tidak berasa, dan Tidak keruh).

D. Alasan mencuci tangan menggunakan sabun/cairan handrub


Menggunakan sabun saat mencuci tangan diketahui sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit dan penularan penyakit. Hal ini dilakukan karena
tangan merupakan agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak tidak langsung
maupun kontak langsung (Kemenkes RI, 2013).
Kebiasaan dalam cuci tangan menggunakan air saja tidak akan
melindungi setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat di dalam
ruangan. Terlebih jika mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. Apalagi
kebiasaan menggunakan dan berbagi wadah cuci tangan hal itu sama saja
saling berbagi kuman dan tetap membiarkan kuman menempel pada tangan.
Kebiasaan itu harus ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih baik dengan
standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan sabun (Kemenkes RI,
2014).

E. Alasan mencuci tangan menggunakan air mengalir


Mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh
terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di
warung makan yang ada wastafelnya, sebaiknya cuci tangan di wastafel
walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja anda.

F. Perbedaan mencuci tangan menggunakan sabun dan cairan handrub


Adapun perbedaan mencuci tangan menggunakan sabun dan cairan
handrub (alcohol 60-90%), yaitu :
1. Mencuci tangan menggunakan sabun dilakukan jika tangan secara kasat
mata nampak kotor dan terpapar cairan tubuh/bahan infeksius,
sedangkan mencuci tangan menggunakan cairan handrub dilakukan jika
tangan secara kasat mata tidak nampak kotor dan tidak terpapar cairan
tubuh/bahan infeksius
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dilakukan 40-60 menit, sedangkan
cuci tangan menggunakan cairan handrub dilakukan 20-30 menit
3. Mencuci tangan menggunakan sabun diperlukan sabun sebanyak 1 ml,
sedangkan cuci tangan menggunakan cairan handrub diperlukan cairan
2-3 ml
4. Sebelum mencuci tangan menggunakan sabun, tangan dialiri air terlebih
dahulu, sedangkan sebelum cuci tangan menggunakan cairan handrub
tangan tidak dialiri air terlebih dahulu
(PPI Prof.Dr. Margono Soekerjo Purwokerto, 2018)

G. Langkah mencuci tangan yang benar


Berikut ini adalah langkah mencuci tangan secara efektif :
Langkah I
1. Melepas semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin
atau jam tangan
2. Menaruh cairan Hand rub (alkohol 60-90%) sebanyak 3cc (sebelumnya
tidak dibasuh dengan air) atau cairan antiseptik untuk handwash sebanyak
1 cc (sebelumnya dibasuh dengan air)
Langkah II
Teknik gerakan TEPUNG SELACI PUPUT:
1. Menggosok kedua telapak tangan dengan arah ke ibu jari
2. Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan atau sebaliknya
3. Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4. Menggosok dengan posisi jari-jari dalam saling mengunci
5. Menggosok ibu jari kiri berputar kearah luar dalam genggaman tangan
dan sebaliknya
6. Menggosok ujung-ujung jari tangan kanan dengan cara berputar ke
telapak tangan yang kiri dan sebaliknya
Langkah III
1. Membilas menggunakan air mengalir (jika dengan cairan antiseptik untuk
handwash) dengan dengan mengulang teknik nomer 2-7
2. Mengeringkan dengan handuk sekali pakai/tissue
3. Menutup kran dengan menggunakan handuk sekali pakai/tissue
(PPI Prof.Dr. Margono Soekerjo Purwokerto, 2018)

H. Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun


Menurut Ana (2015) waktu yang tepat untuk mencuci tangan
menggunakan sabun, yaitu :
1. Sebelum dan sesudah makan
Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya makanan yang
akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya
kuman ke dalam tubuh kita.
2. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makan
Kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak. Namun. masalahnya
bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang
menempel pada tangan ketika mengolah bahan mentah.
3. Sebelum dan sesudah mengganti popok
Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman – kuman berbahaya yang
dapat menginfeksi, maka disarankan untuk mencuci tangan dengan benar
sebelum dan sesudah mengganti popok bayi.
4. Setelah buang air besar dan buang air kecil
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri
akan mudah menempel pada tangan, dan setelah bab maupun bak harus
dibersihkan.
5. Setelah bersin/batuk
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau
batuk, itu artinya sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut
dan hidung. Refleksnya pasti menutup mulut dan hidung dengan tangan,
yang artinya, kuman akan menempel pada tangan.
6. Sebelum dan sesudah menggunakan lensa kontak
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika
menempelkan lensa kontak pada mata.
7. Setelah menyentuh binatang
Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang sangat
besar, sehingga diwajibkan mencuci tangan setelah bersentuhan dengan
binatang, terutama yang berbulu tebal.
8. Setelah menyentuh sampah
Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat
berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya untuk mencuci tangan setelah
menyentuh sampah.
9. Sebelum mengenai luka
Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap
bakteri dan kuman. Apabila tidak mencuci tangan sebelum menangani
luka, maka kemungkinan terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman
akan menjadi semakin tinggi.
10. Setelah memegang beda umum
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda umum
memiliki kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga
wajib anda bersihkan.

Anda mungkin juga menyukai