Menurut SPO RSUP Dr. Karyadi (2012) cuci tangan adalah suatu prosedur/tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).
B. Tujuan mencuci tangan
Menurut SPO RSUP Dr. Karyadi (2012) tujuan mencuci tangan, yaitu untuk menghilangkan kotoran dan menghambat atau membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan serta mencegah penyebaran mikrooragnisme penyebab infeksi yang ditularkan melalui tangan. Menurut Wirawan (2013), tujuan mencuci tangan antara lain sebagai berikut : a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai 50%. b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain- lain. c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59%. d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun. e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit. C. Karakteristik Air bersih Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Ciri-ciri air bersih, yaitu 4T (Tidak berbau, Tidak berwarna, Tidak berasa, dan Tidak keruh).
D. Alasan mencuci tangan menggunakan sabun/cairan handrub
Menggunakan sabun saat mencuci tangan diketahui sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit dan penularan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan merupakan agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak tidak langsung maupun kontak langsung (Kemenkes RI, 2013). Kebiasaan dalam cuci tangan menggunakan air saja tidak akan melindungi setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat di dalam ruangan. Terlebih jika mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. Apalagi kebiasaan menggunakan dan berbagi wadah cuci tangan hal itu sama saja saling berbagi kuman dan tetap membiarkan kuman menempel pada tangan. Kebiasaan itu harus ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih baik dengan standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan sabun (Kemenkes RI, 2014).
E. Alasan mencuci tangan menggunakan air mengalir
Mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada wastafelnya, sebaiknya cuci tangan di wastafel walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja anda.
F. Perbedaan mencuci tangan menggunakan sabun dan cairan handrub
Adapun perbedaan mencuci tangan menggunakan sabun dan cairan handrub (alcohol 60-90%), yaitu : 1. Mencuci tangan menggunakan sabun dilakukan jika tangan secara kasat mata nampak kotor dan terpapar cairan tubuh/bahan infeksius, sedangkan mencuci tangan menggunakan cairan handrub dilakukan jika tangan secara kasat mata tidak nampak kotor dan tidak terpapar cairan tubuh/bahan infeksius 2. Mencuci tangan menggunakan sabun dilakukan 40-60 menit, sedangkan cuci tangan menggunakan cairan handrub dilakukan 20-30 menit 3. Mencuci tangan menggunakan sabun diperlukan sabun sebanyak 1 ml, sedangkan cuci tangan menggunakan cairan handrub diperlukan cairan 2-3 ml 4. Sebelum mencuci tangan menggunakan sabun, tangan dialiri air terlebih dahulu, sedangkan sebelum cuci tangan menggunakan cairan handrub tangan tidak dialiri air terlebih dahulu (PPI Prof.Dr. Margono Soekerjo Purwokerto, 2018)
G. Langkah mencuci tangan yang benar
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan secara efektif : Langkah I 1. Melepas semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin atau jam tangan 2. Menaruh cairan Hand rub (alkohol 60-90%) sebanyak 3cc (sebelumnya tidak dibasuh dengan air) atau cairan antiseptik untuk handwash sebanyak 1 cc (sebelumnya dibasuh dengan air) Langkah II Teknik gerakan TEPUNG SELACI PUPUT: 1. Menggosok kedua telapak tangan dengan arah ke ibu jari 2. Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan atau sebaliknya 3. Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari 4. Menggosok dengan posisi jari-jari dalam saling mengunci 5. Menggosok ibu jari kiri berputar kearah luar dalam genggaman tangan dan sebaliknya 6. Menggosok ujung-ujung jari tangan kanan dengan cara berputar ke telapak tangan yang kiri dan sebaliknya Langkah III 1. Membilas menggunakan air mengalir (jika dengan cairan antiseptik untuk handwash) dengan dengan mengulang teknik nomer 2-7 2. Mengeringkan dengan handuk sekali pakai/tissue 3. Menutup kran dengan menggunakan handuk sekali pakai/tissue (PPI Prof.Dr. Margono Soekerjo Purwokerto, 2018)
H. Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun
Menurut Ana (2015) waktu yang tepat untuk mencuci tangan menggunakan sabun, yaitu : 1. Sebelum dan sesudah makan Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh kita. 2. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makan Kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak. Namun. masalahnya bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang menempel pada tangan ketika mengolah bahan mentah. 3. Sebelum dan sesudah mengganti popok Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman – kuman berbahaya yang dapat menginfeksi, maka disarankan untuk mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah mengganti popok bayi. 4. Setelah buang air besar dan buang air kecil Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah menempel pada tangan, dan setelah bab maupun bak harus dibersihkan. 5. Setelah bersin/batuk Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau batuk, itu artinya sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung. Refleksnya pasti menutup mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel pada tangan. 6. Sebelum dan sesudah menggunakan lensa kontak Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika menempelkan lensa kontak pada mata. 7. Setelah menyentuh binatang Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga diwajibkan mencuci tangan setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu tebal. 8. Setelah menyentuh sampah Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah. 9. Sebelum mengenai luka Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap bakteri dan kuman. Apabila tidak mencuci tangan sebelum menangani luka, maka kemungkinan terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi semakin tinggi. 10. Setelah memegang beda umum Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda umum memiliki kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib anda bersihkan.