Indikasi : Bronkospasme akut, bronkospasme berat akut
(Medscape, 2019). Kontra indikasi : Hipersensitifitas (Medscape, 2019). Mekanisme kerja : Melemaskan otot polos saluran pernapasan dan menekan respons saluran udara terhadap rangsangan (Medscape, 2019). Farmakokinetik : Absorpsi secara sepat dan sempurna (oral) (sebagai teofilin) waktu untuk mencapai puncak konsentrasi plasma 1-2 jam (oral), 30 menit (IV). Distribusi melintasi plasenta dan CSF (Cerebrospinal Fluid) dengan bebas, memasuki ASI. Volume distribusi 0,45 L/kg. Metabolisme : dengan mudah membebaskan teofilin dalam tubuh dan kemudian dimetabolisme sekitar (90%) dihati melalui N-demethylation oleh enzim CYP1A2 dan hidroksilasi oleh CYP2E1 ke metabolit aktif kafein dan 3-metilxantin. Ekskresi melalui urin (10%) tidak berubah (MIMS, 2019). Efek samping : Mual, muntah, sakit kepala, hypokalemia, insomnia. Pusing, vertigo, tremor, kardiak aritmia (MIMS, 2019). Perhatian : Pasien yang mengalami kelainan SSP, dilaporkan (jarang) mengalami status epileptikus nonkonpulsif. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan hipertiroidisme, gangguan kejang, tukak lambung, atau penyakit kardiovaskular (Medscape, 2019). Interaksi obat : Peningkatan klearens, bersama amino glutethiamide, carbamazepine, moracizine, phenytoin, rifampicin sulfinpyrazone, dan barbiturate. Penurunan clereance bersama allopurional, carbimazole, cimetidine, ciprofloxacin, diltiazem, disulfiram (MIMS, 2019).