0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Dokumen ini berisi tentang tugas PAI tentang IPTEK dan seni dalam Islam. Terdiri dari 3 poin pembahasan yaitu konsep Islam terhadap IPTEK dan seni, hubungan antara hukum fisik dan hukum spiritual, serta upaya umat Islam agar tidak tertinggal dalam perkembangan IPTEK.
Deskripsi Asli:
tugas pai tentang hubungan Islam dan perkembangan iptek seni
Dokumen ini berisi tentang tugas PAI tentang IPTEK dan seni dalam Islam. Terdiri dari 3 poin pembahasan yaitu konsep Islam terhadap IPTEK dan seni, hubungan antara hukum fisik dan hukum spiritual, serta upaya umat Islam agar tidak tertinggal dalam perkembangan IPTEK.
Dokumen ini berisi tentang tugas PAI tentang IPTEK dan seni dalam Islam. Terdiri dari 3 poin pembahasan yaitu konsep Islam terhadap IPTEK dan seni, hubungan antara hukum fisik dan hukum spiritual, serta upaya umat Islam agar tidak tertinggal dalam perkembangan IPTEK.
Islam sebagai agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu dan keindahan berperan sangat penting dalam perkembangan teknologi dan kesenian sampai sekarang. Dalam bidang IPTEK, Allah SWT terlah menunjukkan pada manusia melalui Al-Qur’an mengenai kewajiban setiap muslim untuk menuntut ilmu. Ilmu yang semakin berkembang jika dipelajari terus menerus dapat menghasilkan sesuatu yang berguna di masyarakat. Hal ini telah ditunjukkan pada jaman dahulu yaitu sebagai contoh Ibnu Sinna (Avicenna) yag membuat buku kedokteran yang menjadi acuan para dokter Eropa selama berabad-abad, Al- Khawarizmi berperan dalam bidang matematika dengan penemuannya yaitu aljabar, algoritma, liner, notasi kuadrat, hingga sistem penomoran bilangan desimal di dunia Barat pada abad ke-12. Penemuannya dipakai hingga saat ini. Selain itu ada Abu Jabir yang berperan dalam bidang kimia, antara lain reaksi kimia penguapan, sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Masih banyak tokoh-tokoh Ilmuwan Muslim yang menjadi contoh hubungan konsep Islam dan seni lainnya. Islam juga berpengaruh terhadap perkembangan seni. Sudah sejak lama, arsitektur- arsitektur muslim membangun masjid sebagai tempat ibadah dengan ukiran dan bentuk bangunan yang indah. Karena sesungguhnya Allah mencintai keindahan. Selain itu, banyak juga seni yang dikenal bernafaskan Islam. Sebagai contoh yaitu Tilawah, kaligrafi, dll. Seni juga berpengaruh pada penyebaran Islam di Inodnesia. Sunan Kalijaga misalnya. Beliau memadukan wayang kulit dengan memasukkan bumbu-bumbu Islami agar masyarakat tergerak untuk memeluk Islam. 2. Hubungan antara Physical Law (ayat Kontekstual) dan Spiritual Law (ayat Tekstual) Seperti yang kita tahu, spiritual law merupakan suatu ucapan yg berisi perintah, larangan, maupun informasi dari Tuhan. Ucapan yang berisi perintah, larangan, dan informasi ini dikenal oleh umat manusia sebagai wahyu yang diturunkan Tuhan pada rasul-Nya sebagai pembawa pesan bagi manusia dan segala makhluk di bumi ini.Wahyu yang diturunkan akan dibukukan berupa kitab suci yang setiap agama memilikinya dan dianggap suci. Sedengkan physical law berupa pengetahuan-pengetahuan yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini dapat berupa ilmu-ilmu dunia, seperti ilmu fisika, kimia, biologi, ilmu sosial kemasyarakatan dan lain-lain. Hubungan antara physical dan spiritual law yaitu, keduanya merupakan ilmu yang penting dan harus dipelajari setiap Muslimin dan Muslimat. Mempelajari kedua ilmu ini harus seimbang dan tidak berat sebelah, sehingga terjadi keselarasan antara mengejar dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur’an-sebagai spiritual law-dijelaskan bahwa kita harus selalu menuntut ilmu karena ilmu akan mengantarkan kita menuju surga. Mempelajari ilmu kontekstual juga merupakan suatu pengamalan perintah pada spiritual law yang mana kita akan menyadari keagungan Allah SWT melalui ciptaan dan semua kejadian yang terjadi pada alam semesta ini. 3. Upaya umat Islam 4.0 agar tidak tertinggal IPTEK Banyak upaya yang bisa dilakukan. Mengingat pada era sekarang ini IPTEK merupakan suatu barang yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kita dapat tetap mengikuti perkembangan jaman, namun dengan tetap memasang filter untuk menyaring dampak-dampak buruk perkembangan IPTEK yang beredar di masyarakat. Dengan menyaring sesuatu yang masuk di sekitar kita, kita akan tetap mendapatkan manfaat, namun tetap sesuai dengan syariat Islam yang harus kita jalani.