Anda di halaman 1dari 29

WORKSHOP NUTRISI BAYI PREMATUR

PELAJARAN 2

CAIRAN

UKK NEONATOLOGI
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 1
TUJUAN
1. Mengetahui homeostasis cairan bayi
prematur
2. Mengetahui kebutuhan cairan bayi
prematur
3. Mengetahui morbiditas yang
mempengaruhi pemberian cairan
4. Mengetahui pengaturan cairan
2
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
merupakan masalah pada neonatus, terutama
bayi prematur
- Pada awal- awal kehidupan terjadi masa transisi
dari lingkungan intrauterin aquatik menjadi ekstra
uterin yang kering

(Chawla, 2008) 3
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR

- Transisi meliputi
1. Perpindahan cairan dari kompartemen
tubuh
2. Fungsi ginjal
3. Proses kehilangan cairan

(Chawla, 2008) 4
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
1. Perpindahan cairan
• Terjadi perpindahan cairan dari intrasel  ekstrasel
↓BB pada 1 minggu pertama .
Lebih banyak terjadi pada prematur
karena cairan ekstraseluler lebih banyak
Jumlah cairan menuju ginjal bertambah
 salt water diuresis dalam 48 – 72 jam
(Modi, 2012; Bell, 1999) 5
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
Perubahan cairan tubuh 1. Perpindahan cairan

Cairan CES (%) CIS (%) Kehilangan


total (%) BB (%)
Dewasa 60 20 40
Term 75 40 35 5 - 10
Prematur 90 60 30 5 - 15
90 % komposisi tubuh janin mulai usia 24 minggu
adalah cairan ekstraselular CES: Cairan Ekstra Selular
(Fusch dan Jochum, 2014)
CIS: Cairan Intra Selular 6
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
2. Fungsi ginjal
• Kemampuan terbatas utk ekskresi urin
 osm 300- 400 mmol/l ~ urin 2-3 ml/kg/hr
• Kemampuan terbatas fungsi tubulus untuk re
sorbsi natrium
 kehilangan natrium dari urin besar

(Modi, 2012; Bell, 1999) 7


1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
2. Fungsi ginjal
- Terjadi salt water diuresis 48-72 jam pertama
 Na tidak diberikan pada hari pertama.
- Pemberian dilakukan setelah dipastikan
adanya diuresis atau terjadi penurunan Na
serum atau kehilangan setidaknya 5-6% BB

(Modi, 2012; Bell, 1999) 8


1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
2. Fungsi ginjal
Tahapan fungsi diuresis pascalahir
1. Pradiuresis (24-48 jam)
Jumlah urine output rendah. Pemberian cairan harus
Hati-hati untuk mencegah overload
2. Diuresis (2-4 hari)
Jumlah urine output tinggi. Terjadi gangguan keseimba
ngan cairan dan elektrolit
(Fusch dan Jochum, 2014; Lee dan Jain, 2000) 9
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
2. Fungsi ginjal
Tahapan fungsi diuresis pascalahir
3. Pascadiuresis (sampai minggu kedua )
Terjadi perubahan komposisi cairan. Peningkatan prose
ntase volume intraselular  peningkatan massa sel

(Fusch dan Jochum, 2014; Lee dan Jain, 2000) 10


1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
3. Proses kehilangan cairan
Sensible water loss (ginjal dan saluran cerna)
Insensible water loss (IWL)
70% evaporasi , 30% respirasi
Pada prematur >> krn belum terjadi keratinisasi epidermis
 Pengendalian kondisi lingkungan diperlukan untuk
mencegah kehilangan IWL yang berlebih
(Modi, 2012; Bell, 1999) 11
1. HOMEOSTASIS CAIRAN BAYI PREMATUR
IWL hari pertama kehidupan berdasar BB
BB IWL
(ml/kg/hari )
<1000 g 60-80
1000-1500 g 40-60
>1500 g 20

(Bell, 1999) 12
2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Perhitungan kebutuhan cairan
• Perhitungan berdasar pada IWL dan produksi urin
• Faktor berpengaruh :
1. Usia kehamilan
Prematur  keratinisasi belum terjadi  IWL tinggi
2. Kondisi klinis
3. Penyakit yang mendasari

(Gaylord, 2001; Kim, 2010) 13


2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Kondisi berpengaruh terhadap IWL
Meningkatkan IWL
Peningkatan laju napas Kerusakan pada struktur kulit
Peningkatan suhu tubuh Malformasi bedah (omphalokel,
gastroschizis )
Penggunaan pemancar pana Penurunan kelembaban
s atau fototerapi lingkungan
Peningkatan aktifitas motorik: menangis
(Modi, 2012; Bell, 1999) 14
2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Kondisi berpengaruh terhadap IWL
Menurunkan IWL
Penggunaan inkubator Penggunaan gas dengan
kelembaban
Penggunaan pelindung Peningkatan kelembaban
panas lingkungan
Penggunaan barier plastik
(Modi, 2012; Bell, 1999) 15
2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Pemantauan kecukupan cairan
1. Berat badan
- Aterm: penurunan 1-3% berat lahir/hari,
total 5- 10% pada minggu I
- Prematur: penurunan 2-3% berat lahir/hari,
total 15- 20% pd minggu I
2. Pemeriksaan klinis  sulit dinilai
- Dehidrasi 10%: mata cowong , ubun-ubun cekung
- Dehidrasi ≥15 %: tanda syok (+)
(Chawla et al., 2008) 16
2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Pemantauan kecukupan cairan
3. Biokimiawi serum
4. Jumlah, berat jenis dan osmolaritas urin
- Diuresis normal: 1- 3 ml/kg/jam, BJ 1,005-1,012
5. Fraksi ekskresi natrium  indikator fungsi normal
tubulus
6. BUN/kreatinin serum  pemantauan fungsi ginjal

(Chawla et al., 2008) 17


2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Tujuan pemberian cairan
Fase : Pradiuresis
Tujuan : Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Strategi: Jumlah cairan = IWL+diuresis minimal 1 ml/kg/jam

Fase : Diuresis
Tujuan : Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Strategi: Mempertahankan diuresis 1- 3 ml/kg/jam
(Oh et al. 2005) 18
2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Tujuan pemberian cairan
Fase : Pascadiuresis
Tujuan : Mencegah kehilangan cairan ekstraselular
Mencapai pertumbuhan optimal intrauterin
Strategi: Peningkatan 10-20 ml/kg/hari diberikan sampai
140-160 ml/kg dalam 1 minggu, maksimal
200 ml/kg/hari pada usia 2 minggu

(Oh et al. 2005) 19


2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Rekomendasi ESPGHAN
Berat badan lahir
Tahap Jenis nutrisi
<1500 g ≥1500 g
Mulai nutrisi Parenteral 80-90 ml/kg/hari 60-80 ml/kg/hari
Kenaikan 10-20 ml/kg/hari 10-20 ml/kg/hari
Maksimal pa Parenteral 160-180 ml/kg/ 140- 160 ml/kg/
da 1 minggu atau enteral hari hari
Maksimal pa Enteral 135-200 ml/kg/ 135- 200 ml/kg/
da 2 minggu Hari hari
(Koletzko et al. 2005) 20
2. KEBUTUHAN CAIRAN BAYI PREMATUR
Contoh kebutuhan cairan harian
Berat Hari
lahir 1 2 3 4 5 6 7
<1000 80 100 120 130 140 150 160
1000 –
80 95 110 120 130 140 150
1500
>1500 60 75 90 105 120 135 150
(Chawla, 2008) 21
3. MORBIDITAS YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN
CAIRAN
Pemberian cairan: RESTRIKSI VS LIBERAL
Reviu sistematik

Pemberian cairan tidak berlebih ( cukup memenuhi ke


butuhan fisiologis tanpa dehidrasi )
• Menurunkan risiko: PDA, BPD, EKN, Perdarahan Intra
kranial

(Bell dan Acarregui,.2014) 22


3. MORBIDITAS YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN
CAIRAN
Pemberian cairan: RESTRIKSI VS LIBERAL
Reviu sistematik
- Tidak ada perbedaan kejadian EKN, intolerasi minum
dan infeksi antara pemberian cairan liberal dibanding
restriksi
- Pertambahan pemberian cairan secara enteral >24 ml
/kg/hari meningkatkan risiko kematian (RR: 2,13; 1,02
-4,47 )
(Morgan et al., 2015) 23
4. PENGATURAN CAIRAN
Penyesuaian cairan (Chawla, 2008)

Kriteria Cairan dinaikkan Cairan diturunkan


Berat badan Penurunan BB >3% <1% per hari
/hari atau >20%
Na serum >145 meq/dl <130 meq/dl
BJ urin >1,020 atau <1,005 atau
osmolaritas >400 Osmolaritas <100 m
mosm/l osm/l
Diuresis < 1 ml/kg/jam > 3 ml/kg/ jam 24
4. PENGATURAN CAIRAN
Kondisi klinis khusus
Bayi <28 minggu
• Sindrom distres respirasi
- terjadi ↑ sekresi aldosterone + ADH  retensi cairan
• Asfiksia dan brain injury
- sekresi ADH tidak adekuat  SIADH

(Chawla, 2008) 25
4. PENGATURAN CAIRAN
Kondisi klinis khusus (Chawla, 2008)

• Asfiksia dan brain injury


- restriksi hanya dilakukan bila ada hipo Na  diberikan
sampai 2/3 rumatan  sampai kadar Na normal
- Bila terjadi nekrosis tubular akut  restriksi cairan
dengan penggantian IWL + metabolic water
requirement (40 ml/kg ) + kehilangan cairan lain (urin,
sekresi lambung )
• Diare : on going loss dikoreksi tiap 6-8 jam 26
REKOMENDASI
1. Pemberian cairan secara hati-hati tanpa menyebab
kan dehidrasi.
2. Kecukupan cairan
a. Parenteral:
 BB <1500 gram: mulai dengan 80-90 cc/kgBB/hari
naik bertahap 10-20 mL/kgBB/hari pada hari
berikutnya sampai jumlah maksimum 160-180 cc/
kgBB/hari
27
REKOMENDASI
1. Pemberian cairan secara hati-hati tanpa menyebab
kan dehidrasi yang signifikan.
2. Kecukupan cairan
a. parenteral
- BB 1500 gram: mulai dengan 60-80 cc/kgBB/
hari naik bertahap 1020 mL/kgBB/hari pada
hari berikutnya sampai jumlah maksimum
140-160 cc/kgBB/hari
28
TERIMA KASIH
29

Anda mungkin juga menyukai