Anda di halaman 1dari 8

 

MATERI KULIAH
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASONAL

MENGUKUR EXPOSURE TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR

NAMA : ROBERTHO INURI

NPM : MA/17/1869

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSA MEGARKENCANA

YOGYAKARTA

2020
MENGUKUR EXPOSURE TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR

 
Apakah resiko nilai tukar relavan?
Sejumlah kritikus mungkin menyatakan bahwa exposure sebuah perusahaan terhadap resiko nilai tukar tidak
relevan dan dengan demikian perusahaan-perusahaan tidak perlu mengukur dan mengelola exposure mereka.
Salah satu alasannya adalah menurut teori paritas daya beli (purchasing power parity, PPP), penggerakan
nilai tukar akan diimbangi oleh pergerakan harga.
 
Para kritikus berpendapat bahwa keberadaan dampak yang saling mengimbangi ini membat resiko nilai tukar
tidak elevan. Namun teori PPP tidak selau eksis dalam dunia nyata. Sangat mungkin bahwa nilai tukar tidak
akan berubah dalam persentase yang sama dengan selisih inflasi antara dua negara. Karena dampak saling
meghilangkan tidak muncul, kababilitas persaingan perusahaan bisa di pengaruhi oleh pergerakan nilai tukar.
Sekalipun PPP eksis dalam jangka sangat panjang, perusahaan-perusahaan yang berfokus pada jangka waktu
2 hingga 5 tahun ke depan tentu harus selalu peduli terhadap fluktuasi nilai tukar.
 
Alas kedua adalah investor (yaitu para pemegang saham) dalam perusahaan multinasional memiliki pilihan
untuk meng-hedge resiko nilai tukar yang mereka hadapi.
 
Mengapa resiko nilai tukar relevan?
Bhwa para investor memiliki informasi yang lengkap mengenai exposure korporasi terhadap resiko nilai
tukar serta memiliki kemampuan untuk mengisolasi exposure individual mereka secara tepat. Sejauh investor
lebih suka jika korporasi yang melakukan hedging bagi mereka, exposure nilai tukar adalah sesuatu yang
relevan bagi korporasi.
Nilai tukar tidak dapat diramalkan dengan akurasi yang sempurna, tetapi perusahaan paling tidak dapat
mengukur exposure terhadap fluktuasi nilai tukar. Perusahaan sangat terekspos terhadap fluktuasi nilai tukar,
perusahaan dapat mengimplementasikan theknik-tehnik yang dapat merugikan exposure tersebut. Tehnik-
tehnik semacan itu akan dijelaskan dalam bab selanjutnya. Sebelum memilih tehnik-tehnik tersebut,
perusahaan harus terlebih dahulu mengukur tingkat exposurenya.
 
Exposue terhadap fluktuasi nilai tukar memiliki 3 bentuk:
1. Exposure transaksi
2. Exposure ekonomi
3. Exposure translasi
 
Exposure Transaksi
Exposure transaksi adalah sebarapa besar nila dari transaksi-transaksi kas dimasa depan dipengaruhi oleh
fluktuasi nilai tukar.
Dua langkah yang dilakukan dalam mengukur exposure transaksi adalah:
1. Memprekdisi jumlah neto dalam tiap mata uang
2. Mengukur potensi dampak dari eksposure mata uang tersebut.
 
Exposure Transaksi dari Arus Kas Netto
Arus kas-arus kas masuk masa depan dalam suatu valuta setelah dikurangi denan arus kas-arus kas keluar
masa depan dalam nilai tukar. Pengukuran exposure transaksi memerlukan proyeksi atas arus kas masuk dan
keluar dari semua nak perusahaan (arus kas konsolidasi), dan digolongkan menurut masing-masing valuta.
Anak perusahaan X mungkin memiliki arus kas kasuk netto $ 500.000, sementara anak perusahaan Y
mungkin memiliki arus kas keluar netto $ 600.000. sehingga arus kas masuk konsolidasi adalah -$ 100.000.
 
Exposure Transaksi Berbasis Variabilitas Valuta
Angka standar deviasi merupakan salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengukur segnifikansi
pergerakan nilai masing-masing valuta. Untuk menunjukkan pemakain standar deviasi, pertimbangan sebuah
perushaan multinasional AS yang tengah mencoba nilai pergerakan beberapa valuta.
 
Perusahaan multinasional ini dapat mengevaluasi variabilitas hostoris dari masing-masing valuta berbasis
angka standar deviasi. Dari gambar jelas terlihat bahwa sejumlah valuta memiliki fluktuasi lebih tinggi dari
valuta-valuta yang lain.
 
Variabilitas Valuta Sepanjang Waktu
Variabilitas suatu valuta belum tentu tetap dari suatu periode waktu ke periodw waktu yang lain. Karena
tingkat variabilitas valuta berubah setiap saat, penilaian variabilitas suatu valuta dimasa depan yang
dilakukan oleh sebuah MNC tidak akan sempurna keakuratannya jika periode waktu sebelumnya digunakan
sebagai indikator. Namun MNC dapat memeroleh manfaat dari informasi seperti yang terdapat dalam
gambar. Walaupun MNC tidak mampu meramalkan variabilitas valuta dimasa depan dengan akurasi yang
sempurna, MNC dapat mengidentifikasi valuta-valuta yang nilainya besar kemungkinan akan stabil atau
sebaliknya sangat bergejolak dimasa depan.
 
Exposure Transaksi Berdasarkan Korelasi Valuta
Meskipun analsis diatas dapat membuat MNC mengukur exposure transaknya, kerelasi antara valuta juga
harus dinalai.
Pengaru korelasi terhadap valuta korelasi pergerakan valuta ditunjukkan oleh koefisien korelasi. Koefisian
korelasi mengindikasikan sejauh mana dua valuta bergerak dalam hubunganya dengan yang lain. Jadi,
perusahaan-perusahaan multinasional dapat menggunakan informasi semacam ini untuk mementukan tingkat
exposure transaksi mereka.
 
Korelasi Valuta Sepanjang Waktu
Korelasi waktu merupakan pengukur hubungan pergerakan antara dua valuta. Jika korelasi tidak konstan
setiap saat MNC tidak bisa menggunakan korelasi masa lalu untuk memprediksi korelasi-korelasi masa
depan dengan keakuratan sempurna, Namun ada sejumlah pasangan valuta yang korelasinya cukup stabil
sepanjang waktu. Pergerakan aktual penting dari sejumlah valuta penting terhadap dolar AS.
 
Menilai eksposure transaksi: sebuah contoh Konsep korelasi valuta dapat diaplikasikan terhadap contoh kita
sebelumnya, Yaitu eksprosure transaksi miami company. Jika valuta eropa sepeti mark jerman, frans prancis
dan frans swiss memiliki korelasi yang sangat tinggi, maka eksprosure terhadap arus kas masuk atau keluar
dalam valuta- valuta ini akan saling menghilangkan, paling tidak secara parsial.
 
Jika siklus depresiasi dolar terjadi, perushaan akan dirugikan oleh eksprosure terhadap mark jerman dan frans
swiss, tetapi diuntungkan oleh eksprosure frans prancis. Selama siklus apresiasi- dolar, eksprosure frans
prancis akan merugikan dan eksprosure mark jerman dan franc swiss akan menguntungkan. Dalam kedua
kondisi ini yang akan menjadi fokus kekhawatiran perusahaan adalah dolar kanada.
 
2. Exposure Ekonomi
Sejauh mana present value dari arus kas-arus kas masa depan sebuah perusahaan dapt dipengaruhi oleh
fluktuasi nilai tukar. Exposure transaksi merupakan bagian dari exposure ekonomi. Namun pengaruh
fluktuasi nilai tukar atas arus kash sebuah perusahaan tidak selalu disebabkan oleh transaksi valuta. Sejumlah
variabel umumnya, yang mewakili arus kas seuah perusahaan multinational yang merupakan subyek
exposure ekonomi.
 
Exposure Ekonomi Terhadap Apresiasi Valuta Lokal
Berkenaan dengan arus kas masuk, penjualan lokal perusahaan (dalam negara asal), diperkirakan akan
menurun jika valuta lokal mengalami apresiasi. Hal ini desebabkan karena meningkatnya dayas saing pesaing
asing, yaitu konsume lokal dapat membeli produk-produk substitusi luar negeri dengan harga lebih murah.
Besarnya penurunan penjualan lokal akan tergantung pada seberapa besar peningkatan daya saing
perusahaan-perusahaan asing dalam pasar lokal.
 
Arus kas dari ekspor-ekspor yang didominasi dalam valuta lokal juga diperkirakan akan menurun jika valuta
lokal mengalami apresiasi. Alasannya adalah bahwa impotir-impotir asing akan membutuhkan lebih banyak
valuta mereka sendiri untuk membayar produk-produk tersebut. Ekspor yang didenominasi dalam valuta
asing barangkali juga akan berkurang nilainya, tetapi kerana alasan yang berbeda. Permintaan atas produk
perusahaan atas impotir-impotir asing tidak akan berubah, karena mereka bisa menggunakan valuta meraka
sendiri untuk melakukan bembelian, tidak perlu menggunakan valuta negara asal dari MNC yang dimaksud.
 
Exposure Ekonomi Terhadap Depresiasi Valuta Lokal
Jika valuta lokal mengalami depresiasi dampak yang timbul berbeda terbalik dengan dampak yang
ditimbulkan oleh apresiasi valuta lokal. Penjualan lokal akan meningkat karena menuruny daya saing dari
pesaing-pesaing asing (karena harga-harga lebih mahal bagi konsumen lokal). Ekspor perusahaan yang
didenominasi dalam valuta lokal akan tampak lebih murah bagi para impotir asing, sehingga permintaan akan
ekspor aka meningkat.
 
Secara umum, depresiasi valuta lokal akan menyebabkan peningkatan dalam arus kas masuk maupun arus
kas keluar. Karena terdapat dampak yang saling menghilangkan, maka sulit untuk mengambil kesimpulan
umum mengenai apakah arus kas netto akan meningkat atau menurun akibat depresiasi valuta lokal. Hasil
akhir tergantung pada apakah variabel-variabel arus kas masuk dipengaruhi lebih kuat dari pada variabel-
variabel arus kas keluar atau malah sebaliknya.
 
Exposure Ekonomi Tidak Langsung
Dampak dari berubahnya nilai valuta lokal atas variabel-variabel arus kas masuk dan keluar kadang-kadang
tidak langsung, dan dengan demikian, berbeda dari apa yang diperkirakan. Sebagai contoh sebuah perusahaa
AS mengimpor kayu dari Kanada dan medenominasiimpornya dalam dolar AS. Jika dolar AS mengalami
depresiasi, perusahaan AS tersebut tidak dipengaruhi secara langsung, karena pembayaran dilakukan dalam
dolar AS sehingga tidak perlu membeli dolar kanada. Namun ekspotir Kanada, setelah menerima
pembayaran dolar AS dari perusahaan AS, mungkin mengkonversikannya ke dalam dolar Kanada.
 
Exposure Ekonomi Perusahaa Domestik Muri
Walaupun fokus kita disini berada pada manajemen keuangan perusahaan multinational, perusahaan-
perusahaa domestik murni juga dipengaruhi oleh exposure ekonomi. Contohnya, pertimbagkan sebuah
produsen baja lokal yang membali semua bahan baku dari pasar lokal dan menjual baja juga dalam pasar
domestik. Karena trasaksi-transaksi perusahaan semuanyaterjadi dalam valuta lokal, perusahaan bukan
merupakan subyek exposure transaksi.
 
Exposure Ekonomi Perusahaan Multinational
Tingkat exposure ekonomi terhadap fluktuasi nilai tukar yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang
terlibat dalam bisnis internasional akan lebih besar daripada perusahaan domestik murni. Contoh mengenai
exposure ekonomi perusahaan multinational, General Corporation menjual perangkar lunak kepada
konsumen meksiko kemudian didevaluasi sekitar 40% terhadap dolar, sehingga meningkatkan harga yang
haus dibayarkan konsumen meksiko terGeneral Corporation konsukensinya, penjualan GM di meksiko
menurun.
 
Dampak pergerakan dolar AS atas berbagai perusahaan multinational yang berbasih di AS bervariasi karena
perbedaan karateristik aperasi meraka. Bahkan perusahaan-perusahaan multinational AS yang penjualannya
sangat tergabtung pada bagaimana pesaing-pesaing mereka bereaksi terhadap pergerkan nilai tukar.
 
Dampak pergerakan nilai tukar atas perusahaan-perusahaan multinational bisa berbeda-beda menurut valuta,
karena nilai tukar berubah dengan tingkat yang berbeda-beda.
Beberapa contoh yang terta diatas mengilustrasikan bahwa:
1. Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja MNC
2. Dampak pergerakan tersebut kadang-kadang menguntungkan dan kadang-kadang merugikan
3. Dampaknya tergantung pada tingkat exposure MNCterhadap valuta yang bersangkutan
 
Mengukur Exposure Ekonomi
Walapun exposure ekonomi bisa menghasilakan dampak yang menguntungkan atau merugikan atas sebuah
perusahaan, adalah penting bagi sebuah perusahaan untuk menilai tingkat exposure yang ada, dan kemudian
menetukan perlu tidaknya melindungi diri exposure tersebut. Penilain exposure ekonomi dari sebuah
perusahaan multinational yang memiiliki anak perusahaan dari berbagai tempat di dunia tidaklah mudah,
akibat adanya interaksi antara arus kas yang di didenominasi dalam berbagai valuta, baik yang masuk
maupun yang keluar, dalam perusahaan multinational.
 
Sensitivitas laba terhadap nilai tukar. Salah satu metode pengukuran exposure ekonomi sebuah MNC adalah
dengan mengklasifikasikan arus kas ke dalam item-item yang berbeda dalam laporan laba rugi dan kemudian
secara secara subyektif memprediksi setiap item laporan laba rugi berbasis nilai tukar hasil peramalan.
Sensitivitas arus kas terhadap nilai tukar. Metode lain yang dapat digunakan untuk menilai exposure ekonomi
sebuah perusahaan terhadap fluktuasi valuta adalah dengan meregresikan data-data arus kas dan nilai tukar
historis memakai persamaan berikut:
 
PCFt = a0 + a1 et + µt
 
Keterangan:
PCFt = presentase perubahan dalam arus kas yang telah disesuaikan dengan inflasi, yang diukur dalam
valuta asal perubahan, selama periode t
et = persentase perubahan nilai tukar selama periode t
µt = random error term
a0 = konstanta
a1 = koefisien slope
 
Koefiesnsi regresi a1, yang diestimasikan oleh analisis regresi, mengindikasikan sensitivitas dari PCFt
terhadap et. Jika perusahaan memperkirakan tidak akan ada penyusaian penting dalam struktur operasi, maka
sensitivitas ini tidak akan banyak berubah dari waktu ke waktu.
Exposure laporan keuangan konsolidasi perusahaan multinasional terhadap fluktuasi nilai tukar. Contohnya
jika aktiva atau kewajiban dari anak-anak perusahaan MNC ditranslasikan memakai kurs selain kurs historis,
neraca akan selalu dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Selain itu laba anak perusahaan yang ditranslasikan
ke dalam valuta pelaporan perusahaan induk dalam pelaporan laba-rugi konsolidasi juga akan dipengaruhi
oleh fluktuasi nilai tukar.
 
Apakah Exposure Translasi Relevan?
Translasi laporan keuangan untuk tujuan konsolidasi tidak mempengaruhi arus kas perusahaan multinasional.
Untuk, itu sejumlah analisi menyatakan bahwa exposure translasi tidak relevan. Analisis-analisis yang lain
berpendapat bahwa karena laporan keuangan konsolidasi mencerninkan kinerja sebuah perusahaan
multinasional, exposure translasi menjadi relevan.
Faktor-Faktor Penentu Exposure Translasi
Exposure translasi tergatung pada:
1. Tingkat keterlibatan anak perusahaan dalam bisnis di luar negeri
Semakin tinggi persentase bisnis sebuah MNC dilakukan oleh anak perusahaan luar negerinya, semakin
tinggi pula kerentanan suatu item laporan keuangan tertentu terhadap exposure translasi.
2. Lokasi anak perusahaan
Lokasi dari anak perusahaan juga dapat mempengaruhi exposure translasi, karena item-item laporan
keuangan dri tiap anak perusahaan biasanya diukur dalam valuta lokal tempat anak perusahaan beroperasi.
3. Metode-metode akuntansi
 
Tingkat exposure akuntansi sebuah perusahaan multinasional sangat dipengaruhi oleh prosuder-prosuder
akuntansi yang digunakan untuk mentranslasikan data-data laporan keuangan anak perusahaan. Setelah
finacial accounting standard board No. 52 (FASB-52) deikeluarkan pada bulan desember 1981, aturan-aturan
konsolidasi dan translasi bigi perusahaan-perusahaan multinasional AS berubah secara dramatis. Berikut
adalah sejumlah hal penting yang terkandung dalam FASB-52:
1. Valuta fungsional dari sebuah entitas adalah valuta dari lingkungan ekonomi tempat entitas tersebut
beroperasi
2. Nilai tukar berjalan pada tanggal pelaporan digunakan untuk mentranslasikan aktiva dan kewajiban dari
entitas luar negri, dari valuta fungsionalnya ke dalam valuta pelaporan
3. Nilai tukar rata-rata tertimbang digunakan untuk mentraslasikan pendapatan, beban, dan keuntungan dan
kerugian dari entitas luar negeri, dari valuta fungsionalnya ke dalam valuta pelaporan.
4. Kentungan dan kerugian akibat translasi yang muncul karena perubahan nilai valuta asing tidak diakui
dalam laba bersih periode berjalan, tetapi dilaporkan sebagai komponen kedua dari ekuitas pemegang saham;
pengencualian dari aturan ini beralaku bagi entitas luar negeri yang berlokasi dalam negara yang memiliki
inflasi tinggi.
5. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari transaksi-tansaksi valuta asing diakui dalam laba bersih
periode berjalan , walapun terdapat sejumlah pengecualian.
 

Anda mungkin juga menyukai