Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rizky Putri Supuasari

Nim : 18441574
Prodi : S1 Akuntansi – 4B

Akuntansi Syariah dan Riba


 Sistem ekonomi islam
 Sistem ekonomi islam adalah sistem yang penerapannya tidak lepas dari Al-Qur’an, Al
Hadist, dan Itjima ulama. Dimulai sejak masa Rasulullah sampai akhir zaman. Sistem
ekonimi islam merupakan sistem yang eternal muamalah karena dinamakan thawabit wa
mutagoyyirat ( prinsip & variabel ) dalam islam.
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensiaonal
 Ekonomi syariah : islam mengatur tentang aspek dan nilai dari profesi akuntan. Islam
ingin mengantarkan semua pihak manajemen , karyawan, investor, analis dan akuntan
menuju keselamatan dunia dan akhirat.
1. Filosofi : Tauhid Uluhiyah, Tauhid Rububiyah, Khilafah, Tazkiyah, Alfalah
2. Konsep / Prinsip : tertuang dalam Al-Qur’an & Hadist yang diimplementasikan oleh
Rasulullah SAW.
 Ekonomi konvensional : sistem yang diredusir dari sistem kapitalis, sosialis, sistem
sosial. Bersifat sekuler dan tidak mempercayai yang ghaib. Kebenaran dari sistem dinilai
dari rasionalismen, empiris dan pengalaman.
1. Filosofi : keuntungan yang sebesar - besarnya tanpa bersentuhan dengan nilai agama.
2. Konsep : kesejahteraan material yang bersifat liberal dan tidak berhubugan dengan
agama.
 Riba
 Riba adalah pengambilan tamhana dalam transaksi pinjam meminjam dan jual beli yang
dilakukan secara batil.
 Riba diharamkan dalam agama islam tetapi disahkan bahkan dianjurkan dalam sistem
ekonomi lain.
 Macam – macam riba
1. Riba akibat utang piutang
a. Riba Qardh : tambahan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berutang
b. Riba Jahiliyyah : utang yang dibayar lebih dari pokoknya karena tidak membayar
tepat waktu
2. Riba akibat jual beli
a. Riba Fadhi : pertukaran barang sejenis dengan takaran berbeda dan barang yang
dipertukarkan termasuk jenis barang yang ribawi.
b. Riba Nasi’ah : pengangguhan atas penyeraan/penerimaan jenis barang ribawi
yang dipertukarkan dengan jenis barg ribawi lainnya. Riba Nasi’ah terjadi karena
perbedaa, perubahan dan tambahan antara yang diserahkan saa ini dan kemudian.
Akuntansi Syariah vs Akuntansi Konvensional
 Akuntansi Kapitalis
Dibuat untuk memberikan informasi oleh para pemegang saham dan digunakan untuk
menentukan kebijakan ekonomi mengenai sumber kekayaan yang dikuasai.
Laporan keuangan didesain sesuai dengan keentingan individu / institusi pemegang
saham termasuk standard an prinsip penyusunannya.
 Isu akuntansi konvensional yang banyak ditentang
1. Metode penilaian historical cost, yang dianggap tidak relevan bagi investor terutama
saat inflasi.
2. Sistem alokasi yang dinilai subyektif dan abritree
3. Konsep konsevatisme yang dianggap menguntungkan investor dan merugikan pihak
lain
4. Perbedaan standard an perlakuan mencatat transaksi
5. Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan biaya
 Keterbatasan laporan keuangan
 Laporan keuangan bersifat historis karena bukan satu satunya sumber informasi
 Laporan keuangan bersifat umum dan bukan untuk memenuhi kebutuhan pihak
tertentu
 Proses penyusunan laporan keuangan menggunkan taksiran dan berbagai
pertimbangan
 Akuntansi hanya melaporkan informasi bersifat material
 Laporan keuangan bersifat knservatif dalam menghadapi ketidakpastian
 Laporan keuangn lebih menekankan pada makna ekonomis suatu transaksi
 Laporan keuangan disusun berdasarkan istilah istilah teknis
 Adanya alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber dan tingkat kesuksesan
 Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang dikuantitatifkan
 Perubahan daya beli tidak tercermin dalam laporan keuangan
 Keterbatasan akuntansi konvensional
 Tidak dapat menciptakan kesejahteraan sosial
 Ikut bertanggung jawab terhadap kebobrokan sosial saat ini
 Ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi akibat promosi
perusahaan
 Didasarkan pada filsafat barat yang berbeda dengan filsafat islam
 Krisis akuntansi ditandai dengan :
 Pengurangan jasa akuntan dan auditing
 Kehilangan monopoli atas jasa informasi akuntansi
 Kecurangan dalam lingkungan akuntansi ang dilakukan oleh korporasi dan akuntan
 Lebel tukang angka bagi akuntan yang bisa menentukan jumlah laba rugi perusahaan
 Tugas akuntansi digantikan dengan software
 Hasil proses ilmu pengetahuan dan akademik tidak selarasa dengan dunia praktek
 Konsep akuntansi syariah
Ideologi islam (Tauhid) – sistem sosial islam – sistem ekonomi islam – konsep & sistem
akuntansi islam
 Prinsip akuntansi syariah (Al-Baqarah :282)
 Prinsip pertanggung jawaban / akuntanbilitas
 Prinsip keadilan
 Prinsip kebenaran
 Tujuan akuntansi syariah
 Memberikan informasi tentang kesesuaian kegiatan perusahaan dan syariah
 Memberikan informasi tentang ;
a. Memelihara dan meningkatkan nilai perusahaan
b. Perlindungan terhadap hak-hak semua pihak yang terlibat dalam bisnis
c. Perlindungan hak-hak masyarakat dan tanggung jawab sosial
d. Sistem pencegahan dini terhadap berbagai bentuk dosa dan kerugian
e. Informasi yang dibutuhkan lembaga lain seperti bank, pemerintah,pasar modal
f. Informasi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas
g. Informasi tentang pegawai, SDM, dan sebagainya
h. Peranan perusahaan/lembaga dalam mendorong pelaksanaan syariah atau dakwah
 Menentukan hak dan kewajiban semua pihak sesuai syariah
 Efisiensi
 Produktivitas
 Informasi yang berguna lainnya
 Menentukan zakat
 Memprediksi masa depan perusahaan
 Tanggung jawab sosial perusahaan
 Menjamin dana, investasi, dan sebagainya
 Sifat akuntansi syariah
1. Penentuan laba rugi yang tepat
2. Mempromosikan dan menilai efisiensi kepemimpinan
3. Ketaatan kepada hukum syariah
4. Keterikatan pada keadilan
5. Melaporkan dengan baik
6. Perubahan dalam praktek akuntansi
 Standar akuntansi lembaga keuangan syariah
Dari seluruh sektor yang menggunakan akuntansi syariah, sektor perbankan adalah yang
paling maju.
Secara internasional : yang menyusun standar akuntansi perbankan syariah adalah
AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions)
Secara nasional : yang menyusun standar akuntansi perbankan syariah adalah Dewan
Standar Akuntansi Keuangan IAI

1. Kerangaka dasar penyusunan dan peyajian laporan keuangan (KDPPLK) Bank syariah
 Kerangka yang menyajiakan konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bank syariah
 Apabila tidak diatur secara spesifik dalam kerangka ini maka berlaku kerangka dasar
akuntansi umum selama tidak bertentangan
 Ketentuan penting dalam KDPPLK:
a. Kegiatan bank syariah merupakan implementasi prinsip ekonomi islam antara lain:
 Mengelola investasi dana nasabah dengan menggunakan akad mudharabah
 Mengelola investasi dana nasabah sesuai dengan prinsip syariah dan membagi
hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati
 Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran seperti bank non-syariah
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
 Pengelola fungsi sosial berupa pengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah,
serta pinjaman kebajikan (qhardul hasan) sesuai dengan ketentuan prinsip
yang berlaku
b. Bank Syariah menghimpun dana menggunakan:
 Prinsip wadi’ah
 Prinsip mudharabah
 prinsip lain yang sesuai dengan syariah
Dalam penyaluran dana Bank Syariah menggunakan
 Prinsip musyarakah atau mudharabah untuk investasi atau penyertaan
 Prinsip murabahah, salam, dan atau istishna untuk jual beli
 Prinsip ijarah dan atau ijarah muntahiyah,bittamlik untuk sewa menyewa
c. Laporan Bank Syariah meliputi :
 Laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan bank syariah sebagai investor
beserta hak dan kewajibannya
 Laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang
dikelola oleh bank syariah
 Laporan keuangan yang mencerminkan peran bank syariah sebagai pemegang
amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah
 Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional
 Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi
 Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan
keuangan
 Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal
 Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang
 Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost
(biaya)
 Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan
 Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.
 Perbedaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional
a. Penentuan nilai/harga untuk melindungi modal pokok belum sepakat,begitu juga
dengan modal pokok (kapital)
Konsep Islam : penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku (untuk melindungi
modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa depan)
b. Pada Akuntansi konvensional, Modal dibagi 2 : modal tetap (aktiva tetap) dan modal
yang beredar (aktiva lancar)
Konsep Islam, barang-barang pokok : harta berupa uang (cash) dan harta berupa
barang (stock)
c. Dalam konsep Islam, mata uang bukanlah tujuan dari segalanya, hanya perantara
untuk penentuan nilai
d. Konsep konvensional ada teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua
kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin
sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai
atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan
untuk kemungkinan bahaya dan resiko
e. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang,
modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram
sedangkan konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang
berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib
menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari
serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih.
Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan
pada pokok modal
f. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya
jual-beli
konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan
dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum.

Akuntan Sebagai Business Leader

Leader adalah orang yang menetapkan arah dengan mengembangkan visi masa depan,
menyelarasakan orang dengan mengkomunikasikan visi dan menginspirasi mereka untuk
mengatasi rintangan.
 Kode etik dan prinsip IAI
a. Tanggung jawab
b. Kepentingan publik
c. Objektivitas
d. Perilaku professional
e. Integritas
f. Kompetensi dan kehati-hatian professional
g. Kerahasiaan
h. Standar teknis
 Peran Akuntan yaitu :
 Meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan
 Mendorong keuangan negara agar semakin tertib,jeas,trasparan,dan akuntable
 Menyiapkan laporan keuangan dengan terpercaya dan dapat diandalkan
 Membangun kultur birokrasi dan bisnis yang kuat,visioner,memegang teguh nilai etika
dan fokus terhadap nilai tambah bagi perekonomian nasional

Mempertegas Posisi Ekonomi Islam di antara Ekonomi Konvensional dan


Fiqh Mu’amalat

Kondisi sistem perbankan yang buruk pada masa orde baru karena kebijakan pemerintah
yang memberikan bantuan likuiditas bank Indonesia kepada bank yang dinilai kurang sehat
ternyata tidak menyelesaikan masalah tetapi malah bartambahn buruk.
Yang mampu bertahan dalam keadaan tersebut hanya satu yaitu Bank Mu’amalat. Sistem
bagi hasil (mudharabah) yang menjadi asas utama dalam transaksi (‘aqad) bank tersebut
ternyata dinilai cukup efektif untuk meminimalisir kerugian kedua belah pihak (pihak bank
dan nasabahnya). Kekuatan bank Mu’amalat ternyata bukan terletak pada besarnya rasio
kecukupan modal yang dimilikinya, tetapi justru terdapat pada sistem lose and profit sharing
(untung dan rugi bagi sama) yang diterapkannya . Dari aspek etos kerja, sistem ini dapat
memacu kedua belah pihak untuk tetap menggunakan modalnya dalam koridor bisinis
produktif dan sedapat mungkin menghindari bisnis konsumtif yang justru dapat mengurangi
modal yang telah dimiliki.
Dari keberhasilan Bank Mu’amalat para ahli mengubah orientasi pemikirannya ke arah
paradigm ekonomi islam yang dianggap lebih meyakinkan dan menjanjikan.
Menyikapi perkembangan ekonomi islam, pihak perguruan tiggi mendirikan jurusan ilmu
ekonomi. Namun ternyata dalam kegiatan pembelajarnnya lebih banyak menekuni teori dan
kurangna praktek dilapangan sedangkan dunia usaha cenderung lebih membutuhkan praktek
ketimbang teoritis.

Problem Epistemologis Ilmu Ekonomi Islam


Ilmu ekonomi islam pada dasarnya merupakan perpaduan antara ilmu ekonomi dan ilmu
agama islam (fiqh mu’amalat). Objek formal ilmu ekonomi Islam adalah seluruh sistem
produksi dan distribusi barang dan jasa yang dilakukan oleh pelaku bisnis baik dari aspek
prediksi tentang laba rugi yang akan dihasilkan maupun dari aspek legalitas sebuah
transaksi. Sedangkan objek materialnya adalah seluruh ilmu yang terkait dengan ilmu
ekonomi Islam.
Dengan mengetahui objek formal dan material sebuah ilmu, maka akan dapat ditelusuri
eksistensinya melalui tiga pendekatan yaitu :
 Pendekatan ontologis dijadikan sebagai acuan untuk menentukan hakikat dari ilmu
ekonomi Islam. Secara ontologis ilmu ekonomi membahas 2 ilmu yaitu ilmu ekonomi
murni dan ilmu fiqh mu’amalat. Persoalannya adalah bagaimana memadukan kedua ilmu
tersebut karena keduanya berbeda. Tolok ukur kebenaran dalam ilmu ekonomi selalu
mengacu kepada tiga teori kebenaran yang dipakai dalam filsafat ilmu yaitu teori
koherensi (kesesuaian dengan teori yang sudah ada), teori korespondensi (kesesuaian
dengan fenomena yang ada), dan teori pragmatisme (kesesuaian dengan kegunaannya) .
Sedangkan teori kebenaran fiqh mu’amalat mengacu secara ketat terhadap wahyu.
 Pendekatan epistemologis dipergunakan untuk melihat prinsip-prinsip dasar, ciri-ciri, dan
cara kerja ilmu ekonomi Islam. Dari sudut pandang epistemology ilmu ekonomi
diperoleh melalui pengamatan (empirisme) terhadap gejala sosial masyarakat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Penalaran yang digunakan bersifat kuantitatif. Sedangkan fiqh
mu’amalat diperoleh melalui penelusuran langsung terhadap Al-Qur’an dan hadist para
fuqaha. Melalui kaedah-kaedah ushuliyah, mereka merumuskan beberapa aturan yang
harus dipraktekkan dalam kehidupan ekonomi umat. Rumusan-rumusan tersebut
didapatkan dari hasil pemikiran (rasionalisme) melalui logika deduktif. fiqh mu’amalat
menggunakan penalaran yang bersifat kualitatif
 Pendekatan aksiologis diperlukan untuk melihat fungsi dan kegunaan ilmu ekonomi
Islam dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Ilmu ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya .Sedangkan fiqh mu’amalat berfungsi untuk mengatur
hukum kontrak (‘aqad) baik yang bersifat sosial maupun komersil. Secara pragmatis ilmu
ekonomi berorientasi materialis sementara fiqh mu’amalat lebih bersifat normatif.
Realitas di lapangan menunjukkan bahwa aspek aksiologis ilmu ekonomi konvensional
dapat saja bertentangan dengan aspek aksiologis fiqh mu’amalat karena sesuatu yang sah
dalam transaksi bisnis belum tentu sah dalam pandangan fiqh mu’amalat.

Konsep ekonomi konvensional versi barat yang perlu diredefinisikan agar sesuai dengan
kebutuhan syariat islam :
a. Konsep uang
b. Konsep bunga dan riba
c. Konsep time value of money
d. Konsep modal
e. Konsep lembaga

Solusi alternative dalam membangun ilmu ekonomi islam

Secara umum, ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam proses integrasi ilmu
pengetahuan yaitu:
1. Analisis terhadap teks/fenomena hingga sampai kepada komponen-komponen
dasarnya, yaitupernyataan-pernyataan/tindakan-tindakan.
2. Pengelompokan pernyataan-pernyataan/tindakan-tindakan sejenis ke dalam satu
kategori
3. Identifikasi peraturan-peraturan yang mengintegrasikan berbagai kategori.
4. Identifikasi aturan-aturan dan tujuan-tujuan umum yang menguasai interaksi dan
interrelasi berbagai kategori.
5. Sistematisasi himpunan aturan yang diperoleh melalui prosedur-prosedur terlebih
dahulu (yaitu dengan cara menghilangkan kontradiksi).
Porsi ilmu ekonomi dan porsi fiqh mu’amalat harus seimbang dan menjadikannya sebagai
mata kuliah inti (mata kuliah keahlian). Tujuannya adalah agar para sarjana yang
dihasilkan menguasai materi ilmu ekonomi secara mapan sekaligus dapat menentukan
justifikasi hukum terhadap prilaku ekonomi yang sedang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai