Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang
dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga bersaing di pasar
ekonomi saat ini. Permasalahan Implementasi Sistem Informasi Manajemen selalu menjadi
kendala dan hambatan dalam pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi masalah yang
ada dapat menjadi perbaikan dalam pengembangan Implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM).
Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai
konsep sistem informasi manajemen suatu perusahaan. berbagai praktek dan pilihan
dipertimbangkan untuk perencanaan dan implementasi. Implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM) PT Pertamina Terkait hal ini, berbagai perusahaan memerlukan suatu
layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi kepada setiap karyawan, manager, dan
pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini telah terwujud dengan baik pada PT Pertamina
sehingga saat ini menjadi salah satu perusahaan yang menguntungkan pemerintah. Hanya saja
terdapat beberapa masalah kecil yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan sistem
informasi PT Pertamina untuk kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan dan memiliki beberapa tujuan yaitu dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen
2. Mengetahui lebih dalam mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam
perusahaan
3. Menggambarkan penerapan sistem manajemen di PT. Pertamina
4. Mengidentifikasi serta manganalisis sumber daya yang digunakan dalam
penerapan sistem informasi manajemen
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari SIM untuk perusahaan, diantaranya:
1. Adanya ketersediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi.
2. Meningkatkan aksesbilitas informasi secara tepat waktu dan secara akurat untuk
para penggunanya, tanpa diperlukan perantara.
3. Dapat berguna untuk mengelola berbagai transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan informasi baru yang dapat menciptakan keuntungan
4. Dapat mengembangkan proses perencanaan yang telah dibuat supaya menjadi
lebih efektif.
5. Dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan keterampilan yang
mendukung sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami berbagai macam konsekuensi ekonomis dari suatu
sistem informasi dan teknologi yang baru
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pemeliharaan maupun pengembangan
sistem informasi.
8. Mendukung untuk pengambilan suatu keputusan manajemen.
A. Bahan Perumusan
Pada makalah ini akan dibahas bagaimana implementasi dari penerapan Sistem
Informasi Manajemen serta pengaruhnya sebagai penunjang keberhasilan perusahaan
dalam pencapaian tujuannya di perusahaan PT Pertamina. Pengaruh yang didapat
akan lebih dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem informasi
manajemen ini diperusahaan tersebut. Setelah itu penulis akan menganalisis kelebihan
dan kelemahan sistem serta rekomendasi untuk perbaikan Sistem yang akan datang.
Tujuan adanya analisis sistem informasi adalah untuk mendesain sistem baru atau
menyempurnakan sistem yang sebelumnya sudah ada.
B. Metode Perumusan
Metode perumusan berupa analisis dari diterapkannya sistem informasi pada
perusahaan pada saat ini dan melihat efeknya secara luas meliputi: pencapaian dari
target perusahaan, ekspansi bisnis, mempertahankan loyalitas konsumen hingga
sistem pendistribusian yang berjalan secara lancar. Selain itu akan dibahas juga
faktor-faktor keberhasilan dengan produk - produk dari PT Pertamina sehingga
perusahaan pemerintah ini merupakan salah satu BUMN yang sukses menaikan
pendapatan negara secara signifikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
D. Produk Informasi
Input
Mesin yang digunakan dalam proses input adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP dan Web P2P.
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses input terdiri atas spesialis
(teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang
digunakan berasal dari purchase requisition dan vendor quotation. Produk
informasi yang dihasilkan dari proses input adalah data vendor
quotation berbagai vendor yang sudah masuk ke dalam SAP.
Proses
Mesin yang digunakan dalam tahap proses adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP dan eProc.
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam tahap proses terdiri atas spesialis
(teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang
digunakan berasal dari vendor quotation dan request for quotation (RFQ).
Produk informasi yang dihasilkan dari tahap ini adalah maintain RFQ di dalam
sistem MySAP untuk vendor pemenang.
Output
Mesin yang digunakan dalam tahap output adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web P2P, dan
eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses output terdiri atas
spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data
yang digunakan berasal dari vendor quotation dan request for
quotation (RFQ). Produk informasi yang dihasilkan dari proses output adalah
terpilihnya vendor yang memiliki penawaran terbaik dan surat penolakan pada
vendor yang tidak sesuai.
Penyimpanan
Mesin yang digunakan dalam tahap penyimpanan adalah PC Work Station,
server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web
P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses penyimpanan
terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user(unit procurement).
Sumber data yang digunakan berasal dari vendor quotation. Produk informasi
yang dihasilkan dari proses penyimpanan adalah referensi vendor di masa
datang.
Pengendalian
Mesin yang digunakan dalam tahap pengendalian adalah PC Work Station,
server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web
P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pengendalian
terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user(unit procurement).
Sumber data yang digunakan berasal dari purchase order. Produk informasi
yang dihasilkan dari proses pengendalian adalah release PO, pencetakan PO,
dan pemberian PO kepada vendor.
Proses dan Change Management, isu-isu fundamental pada proses dan change management
antara lain:
Tidak adanya standardisasi proses
Perubahan yang dilakukan satu unit mengakibatkan masalah lebih rumit
Tidak adanya kepatuhan terhadap proses
SOP diinterpretasikan berbeda-beda tanpa kendali
Sistem, isu-isu fundamental pada sistem antara lain:
Lemahnya kontrol atas proses transaksi sampai tutup buku
Komitmen yang lemah karena kontrol tersebar
Tidak maksimalnya pemanfaatan fungsi-fungsi dan user ID SAP
Sulitnya kontrol terhadap user yang tidak tertib
Selain itu, desentralisasi juga telah menimbulkan deviasi proses yang signifikan dan tidak
adanya standarisasi proses. Ketidakmampuan menerapkan standar menimbulkan adanya
fleknilitas yang tinggi bagi user untuk melakukan deviasi dari berbagai SOP yang ada. Pada
berbagai proses procurement, terdapat isu-isu fundamental yang terjadi, yakni meliputi:
1. Proses purchase requisition (PR) memiliki isu PR tidak selalu dibuat sebagaimana
ditetapkan dalam SOP.
2. Proses RFQ/quotation memiliki isu antara lain penunjukkan langsung dan tidak
menggunakan service master.
3. Proses penerbitan purchase order (PO) memiliki isu pembuatan PO tanpa PR.
4. Proses goods receipt memiliki isu tidak tepat waktu.
5. Proses invoice verification memiliki isu banyak ditemukan kesalahan pada invoice.
6. Proses accounts payable memiliki isu direct FI posting untuk item-item kecil dan
sundry (tanpa PR/PO)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindak
lanjut atas pelaksanaan audit terhadap sistem informasi sumber daya manusia adalah
sebagai berikut :
Hendaknya perusahaan memberikan unit komputer kepada setiap karyawan
yang berhubungan langsung dengan sistem dan menyediakan pelatihan secara
periodik untuk setiap bagian yang ada.
Menyediakan fasilitas pendukung untuk melindungi perusahaan maupun aset
perusahaan berupa arsip atau data-data seperti menyediakan system dry-pipe
automatic sprinkler.
Menambah database agar sistem perusahaan tidak terbebani
input-an password yang salah, misalnya dibatasi sampai 3-5 kali peng-input-an
juga sebaiknya ditambahkan prosedur lock dan password dikombinasikan
dengan huruf dan angka.
Melakukan Pelatihan kepada setiap SDM untuk memahami sistem informasi
perusahaan
Mengembangkan sistem SDM agar mampu menyediakan fungsi peringatan
kepada karyawan.
Memperbaiki desain report dengan menambahkan nama personil yang
bertanggung jawab terhadap pencetakan laporan yang dikeluarkan didalam
laporan, dan membuat prosedur mengenai pelaporan sehingga prosedur
pelaporan menjadi jelas, dan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
BAB VI
Referensi