6 Metode Heun
Metode heun merupakan modifikasi dari metode euler. Modifikasi dilakukan dalam
kemiringan ∅. Metode ini memperkirakan dua turunan pada interval, yaitu pada ujung awal
and akhir. Kedua turunan tersebut kemudian diratakan untuk mendapatkan perkiraan
kemiringan yang lebih baik (gambar 7.4).
Berdasarkan metode euler, kemiringan pada ujung awal pada interval adalah :
Kedua kemiringan yang diberikan oleh persamaan (7.13) dan (7.15) kemudian
diratakan untuk memperoleh kemiringan rerata pada interval,yaitu:
f ( x 1 , yi )+ f (xi+1 , yi 0+ 1)
Yi+1=yi ∆x
2
(7.16)
Metode heun ini disebut juga metode predictor-korektor. Persamaan (7.14) disebut
dengan persamaan predictor, sedang persamaan (7.16) disebut dengan persamaan korektor.
Contoh 3
dy
=f ( t , y ) =− y 2
dt
Y(0)=1
Penyelesaian
1
Penyelesaian eksak dari persamaan diatas adalah : y
1+ t
y 1= y o − y 20 ∆ t
y 01=1−1x0,1=0,9
Kemiringan rerata :
y 2= y 1− y 21 ∆ t
f ( t 1 , y 1 ) =− y 21=−¿
Kemiringan rerata :
Hitungan selanjutnya dilakukan dengan prosedur diatas dan hasil nya diberikan
dalam tabel 7.2.
ti y eksak y perkiraan ε t (% )
0,00 1,000000 1,00000 -
0,10 0,909090 0,90950 0,05
0,20 0,833333 0,83396 0,08
0,30 0,769231 0,76997 0,1
0,40 0,714289 0,71507 0,11
0,50 0,666666 0,66746 0,12
Program 7.2. adalah program untuk menghitung persamaan difrensial biasa dengan
menggunakan metode heun. Program tersebut digunakan untuk menyelesaikan soal dalam
contoh 1. Karena persamaan yang diselesaikan adalah sama maka dapat dibandingkan hasil
hitungan dengan menggunakan metode euler dan heun. Hitungan dilakukan untuk ∆ x=0,5.
Hasil hitungan dengan metode heun (program 7.2) dan metode euler (program 7.1)
menunjukan bahwa metode heun memberikan hasil yang lebih baik.
1 ∆x
y i + = y i+ f (x i , y i )
2 2
1 1 1
y ' i+ =f (x i + , y i+ ) (7.17)
2 2 2
Kemiringan tersebut merupakan perkiraan dari kemiringan rerata pada
interval,yang kemudian digunakan untukekstrapolasi linier dari x i ke x i+1
1 1
y i +1= y i + f ( x i+ , y i + ) ∆ x (7.18)
2 2
Contoh 4
dy
f ( x , y )=e x (1)
dt
y(0)=1 (2)
penyelesaian
y i +1= y i + f ( xi , y i ) ∆ x= y i +e xi ∆ x (3)
1 ∆x 0,1
y = y 0+ e0 =1+1 X =1,05
2 2 2
1 1 1
( 0.05
)
y ‘ =f x , y =e =1,051271
2 2 2
Prosedur hitungan tersebut di atas di ulangi lagi untuk langkah-langkah berikutnya, dan
hasilnya diberikan dalam tabel 7.3.