Anda di halaman 1dari 1

Egi Tanadi

Ilmu Alqur’an dan Tafsir-B


UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Judul: A History of the Arab Peoples

Pengarang: Albert Hourani

Tahun: 1991

Penerbit: The Belknap Press of Harvard University

Hourani mampu melampaui tantangan penulis sejarah masyarakat Arab terdahulu dengan pengantar sederhana: “the
subject is too large or too small” 1 . Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa Arab merupakan gejala yang amat luas untuk
dikaji. Dibutuhkan perhatian khusus serta pendalaman sejarah secara kompleks dalam penulisan sejarah dari perspektif
seorang historis.Maka pantaslah bila karangan Hourani, A History of the Arab Peoples, disebut sebagai tulisan yang cukup
layak dibaca bagi setiap orang yang ingin mempelajari sejarah Arab secara berimbang dan sistematis.

Sebagai tambahan, Huorani bukan seorang muslim, melainkan seorang kristiani. Namun penguasaannya terhadap
bahasa Arab membuat tulisannya terkait Arab menjadi sesuatu yang unik dan berkarakter sehingga mampu mengkaitan
antara sejarah bangsanya dan sejarah Arab secara positif. Tulisan Hourani disebut sebagai literatur yang positif dari sudut
pandang seorang orientalis karena memuat beberapa praduga dalam tulisannya, yakni:

 Pola penulisan Hourani menjawab pola penulisan Ibn Khaldun. Ibn Khaldun melihat corak sejarah melalui
dominasi kekuasaan dari masa ke masa, sebagaimana penulisan The Venture of Islam karya Marshall Hodgson
yang menggambarkan Islam sebagai peradaban adidaya yang berkuasa dalam jangka panjang.2 Hourani membuat
banyak pertimbangan lain seperti bahasa, budaya, ekonomi, dan agama. Faktor ini pula yang membuat tulisan
Hourani terasa lebih berbobot dan berimbang.
 Huorani mengusung konvergensi antar agama dengan sangat baik. Ia menjelaskan runtutan sejarah megenai Arab
(khususnya Islam) sejalan dengan doktrin sejarah yang telah melekat pada masyarakat Islam. Tidak seperti
pernyataan Phillip K. Hitti dalam History of the Arabs, bahwa Ali ibn Abi Thalib dicurangi atas tahta khalifah
setelah kematian Muhammad dan berambisi untuk meraihnya.3 Penjelasan ini tentunya menyimpang jauh dari
pemahaman masyarakat Islam dimana Ali pada dasarnya menolak tahta bahkan setelah kematian Utsman ibn
Affan sebagai khalifah ketiga.
 Hourani hanya menuliskan fakta sejarah kelam dalam Islam, bukan menjelekkan Islam. Terdapat sedikit
perbedaan dari menulis fakta sejarah terkait Islam dan menyimpangkan sejarah Islam ke arah keburukan.
Contohnya, pernyataan para pakar sejarah Barat terhadap bahwa kepemimpinan Utsman dinilai mengandung
unsur nepotisme dengan mengangkat kerabatnya menjadi pemimpin. Hourani menyebutkan fakta terkait
pengangkatan tersebut, namun tidak menjustifikasi Utsman telah berbuat nepotisme dalam kepemimpinannya. Hal
ini dikuatkan dengan tulisan dalam buku Islam karya Albert Guillaume dengan pertimbangan kompetensi kerabat
yang ditunjuk cukup layak sebagai pemimpin. 4

1
Albert Hourani. 1991. A History of the Arab Peoples. United State of America: The Belknap Press of Harvard University. p. xvii
2
Marshall G. S. Hodgson. 1977. The Venture of Islam: The Classical Age of Islam. London: The University of Chicago Press. p. 103
3
Phillip K. Hitti. 1970. History of The Arabs. London: Macmillan Education. p. 179.
4
Alfred Guallaume. 1954. Islam. Great Britain: Penguin Books. p. 84

Anda mungkin juga menyukai