Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI FORENSIK DAN EKSAMINASI FRAUD CA

UJIAN TENGAH SEMESTER

Dosen Pengampu : Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D.,Ak.,CA.

Disusun Oleh:
Steven Gilbert Parningotan
175020307111032

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1. Just about everyone can be dishonest
Lingkungan yang baik adalah dimana pada individu dan pekerja bersikap jujur
sehingga mereka tidak akan melakukan tindakan kecurangan. Sayangnya, banyak
orang yang tidak mampu untuk melakukan sebuah tindakan kejujuran sehingga
mereka memilih untuk tidak jujur, dan orang-orang tersebut, biasanya terpacu untuk
melakukan tersebut karena lingkungannya. Disaat kita ditempatkan pada lingkungan
dengan integritas yang rendah , pengawasan yang buruk , dan juga tekanan pekerjaan
yang tinggi, individu akan lebih terpacu untuk melakukan kegiatan kecurangan, dan
begitu pula sebaliknya. Namun, meskipun dengan keadaan lingkungan yang positif,
siapapun juga tetap akan bisa melakukan tindak kecurangan disaat mereka memiliki
akses dan kesempatan. Pelaku kecurangan terdapat disemua kalangan mulai dari
karyawan biasa, low managers ataupun top managers. Kemungkinan kecurangan pada
karyawan lebih mudah terjadi jika atasan mereka juga melakukan kecurangan. Hal
tersebut dikarenakan seorang manager, akan memberikan sebuah contoh kepada
bawahannya. Meskipun begitu, kecurangan setidaknya dapat dihindari yaitu dengan
menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan , dan pengawasan dan juga memberikan
pandangan tentang bagaimana pelaku penipuan atau kecurangan akan mendapatkan
konsekuensi hukuman.

2. a.) What is Fraud?


Fraud adalah tindak curang yang dilakukan sedemikian rupa , sehingga
menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain ( perseorangan, perusahaan
atau institusi). Dalam arti lain, Penipuan adalah penggunaan yang disengaja dari
informasi yang salah atau menyesatkan dalam upaya untuk secara ilegal merampas
orang atau entitas lain dari uang, properti, atau hak hukum. Untuk melakukan
penipuan, pihak yang membuat pernyataan palsu harus tahu atau percaya bahwa itu
tidak benar atau salah dan dimaksudkan untuk menipu pihak lain. Penipuan berbeda
dengan kesalahan yang tidak disengaja. Contohnya , ketika seseorang tidak sengana
dengan salah memasukkan angka pada financial statement, hal tersebut tidak bisa
dinyatakan sebagai penipuan karena hal tersebut dilakukan tanpa niatan atau maksud
untuk mendapatkan sebuah keuntungan dengan melakukan hal tersebut.
b.) What is fraud triangle, and why is it important?

Fraud triangle adalah kerangka kerja yang biasa digunakan dalam audit untuk
menjelaskan motivasi di balik keputusan individu untuk melakukan penipuan.
Segitiga penipuan menguraikan tiga komponen yang berkontribusi dalam
meningkatkan risiko penipuan: (1) peluang, (2) insentif, dan (3) rasionalisasi.
Fraud triangle penting karena dengan mengetahui Fraud triangle, perusahaan dapat
mengetahui model tentang faktor mengapa seseorang melakukan kecurangan atau
penipuan sehingga perusahaan dapa meninjau kebijakan bisnis untuk mencegah
penipuan atau melindungi perusahaan. Fraud triangle memiliki beberapa jenis
berdasarkan objek penipuanya, yakni: skimming, mencuri data elektronik keuangan
perusahaan, biaya penggantian, biaya pemeriksaan dan pemeliharaan asset, biaya
tagihan perusahaan, korupsi, penggajian karyawan, pencairan keuangan,
penyalahgunaan sumber daya perusahaan. Fraud triangle ini biasanya dikaitkan
dengan pihak internal dan eksternal. Pihak internal adalah orang dalam perusahaan
yang berbuat curang dengan memanfaatkan kekayaan perusahaan untuk kepentingan
diri sendiri secara ilegal. Sementara faktor eksternal adalah pihak-pihak vendor terkait
yang menyediakan layanan dan jasa yang digunakan untuk operasional perusahaan.

c.) What motivates people to commit fraud


Seseorang termotivasi untuk melakukan penipuan karena kombinasi dari tiga hal yaitu
tekanan, rasionalisasi dan juga peluang.
1. Tekanan = Tekanan ini biasanya datang dari individu yang memang sedang
dilanda tekanan yang membuat dirinya tidak lagi mampu berpikir secara
logika dalam menyelesaikan masalah keuangannya yang rumit. Biasanya
berupa kebutuhan finansial. Biasanya motif seseorang adalah untuk kebutuhan
finansial keluarganya atau juga untuk kepuasan lain seperti tuntutan gaya
hidup.
Contohnya : Seorang karyawan memiliki permasalahan dengan biaya dan malu
untuk meminjam uang kepada orang lain, tidak sanggup membayar tagihan
rumah, kendaraan ataupun kartu kredit, biaya sekolah anak, membantu kebutuhan
orang tua, phk, perceraian, terlibat masalah narkoba, minuman keras, dan lain-lain

2. Rasionalisasi = rasionalisasi adalah sikap seseorang dimana mereka


menanggap bahwa melakukan penipuan adalah sebuah tindakan yang wajar
atau nilai-nilai etis yang memperbolehkan pihak tertentu untuk melakukan
kecurangan.
Contohnya : Seorang berfikiran bahwa ketika ia tidak dibayar dengan jumlah yang
cukup, maka ia pantas untuk mengambil uang perusahaan dengan pemikiran
hanya ingin meminjam)

3. Kesempatan/peluang = kesempatan terjadi ketika pengawasan dari internal


lemah atau tidak ada dan penyalahgunaan wewenang. Hal tersebut
mengakibatkan adanya akses untuk melakukan penipuan. Cara seseorang
dalam memanfaatkan peluang tentu berbeda-beda tergantung tingkat posisi
dan kedudukannya dalam sebuah perusahaan. Sebuah peluang akan hadir
ketika seseorang mampu mengidentifikasi dan kemudian memanfaatkannya
secara ilegal untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Contohnya: Tidak adanya kamera CCTV sehingga seseorang dapat melakukan
tindakan apapun tanpa diawasi, Dapat mengeluarkan cek terhadap vendor
“siluman” yang sebenarnya tidak ada untuk kemudian dia cairkan sendiri untuk
dirinya, melakukan mark up pembelian dengan kwitansi palsu, dan lain-lain.

Ketika seseorang memiliki kepercayaan diri untuk melakukan skema penipuan, maka
kegiatan tersebut memungkinkan untuk menjadi semakin besar sampai akhirnya
ditemukan.
3. Accountants role in a prevention and detection of fraud
Akuntan dapat bertindak sebagai: Auditor, Konsultan, Penasihat Bisnis dan perancang
Sistem Informasi Akuntansi (AIS) untuk bisnis dan berbagai peran ini memberikan
peluang akuntan pada tingkat yang berbeda untuk berdampak positif pada bisnis
sedemikian rupa sehingga pengendalian internal yang berkualitas dipertahankan.
 Accountants as auditors
Tugas utama seorang auditor adalah memberikan kredibilitas pada sepotong informasi.
Auditor di zaman kita sekarang ,memilikinya sebagai bagian dari tanggung jawab
mereka untuk benar-benar mencari penipuan dan kejahatan ekonomi. Itulah sebabnya
banyak badan akuntansi profesional sekarang mendorong anggotanya untuk juga
menjadi anggota profesional tempur penipuan seperti ACFE (Association of certified
fraud examiners) .
 Accountant as consultant
Banyak akuntan sekarang mengambil tugas sebagai konsultan dalam berbagai kapasitas
mereka karena ini akan membantu melayani klien mereka dengan cara mereka
seharusnya melayani mereka. Akuntan dapat membantu mencegah penipuan pajak
terjadi dan membantu mengungkap yang telah terjadi. Karena akuntan adalah salah satu
pekerjaan yang lebih dekat dengan proses bisnis, memberikan mereka pekerjaan sebagai
konsultan akan menanamkan lebih banyak ketakutan pada pelaku penipuan saat ini dan
yang potensial dan tindakan tunggal ini akan sangat membantu dalam mencegah
kejahatan ekonomi dan penipuan. Kehadiran seorang akuntan sebagai konsultan dapat
membuat penipu cukup gugup hingga kehilangan kendali dan melakukan satu atau dua
hal yang akan membuatnya terlibat.
 Accountant as business advisors
Tugas utama penasihat bisnis adalah memberikan saran kepada manajemen tentang
tindakan atau kebijakan terbaik yang perlu dilakukan agar tujuan bisnis dapat tercapai.
Hal ini menjadi alasan untuk memiliki kontrol internal di tempat. Ini kemudian berarti
bahwa akuntan bertindak sebagai penasihat bisnis membantu perusahaan mengatur
kontrol fungsional dan operasional internal untuk membantu bisnis mencapai tujuan
mereka. Analisis bisnis adalah proses menilai dan mengevaluasi risiko dan prospek
perusahaan dan ini termasuk menganalisis lingkungan bisnis perusahaan, strategi, serta
posisi dan kinerja keuangannya. Singkatnya, akuntan membantu mencegah penipuan dan
kejahatan ekonomi dengan melakukan analisis bisnis yang berwawasan luas.
 Accountants as Accounting Information System (AIS) designers
Munculnya AIS mengubah peran tradisional akuntan sebagai pemegang catatan menjadi
spesialis informasi. Pelaku kejahatan ekonomi dan penipuan mencari celah dalam sistem
informasi untuk merencanakan dan meluncurkan serangan mereka. Akuntan / auditor
sebagai ahli kontrol internal tidak mungkin meninggalkan banyak celah bagi pelaku
kejahatan keuangan dan penipuan untuk menyerang. Namun ,AIS hanyalah sebuah
subsistem di atas semua sistem informasi, tetapi, AIS yang dirancang dengan baik akan
sangat membantu dalam mencegah penipuan dan kejahatan ekonomi.

Saya sendiri, setuju dengan dengan pendapat “Akuntan mungkin memiliki peran
sentral dalam pencegahan dan deteksi kecurangan” tersebut. Dikarenakan auditor
internal yang merupakah seorang akuntan bertanggung jawab dalam pencegahan,
pendeteksian dan menginvstigasi perbuatan kecurangan masih menjadi perdebatan
yang berkepanjangan dalam profesi audit, khususnya pada lembaga audit internal. .
Efektivitas peran internal auditor dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan sangat
tergantung pada besar kecilnya status kewenangan yang dimiliki dan mekanisme
pelaporan hasil investigasi kecurangan yang dapat dijalankan, karena belum semua
jajaran direksi mau memberikan kewenangan penuh dalam proses pencegahan,
pendeteksian dan investigasi kecurangan pada internal auditor.

Standar Profesi Audit Internal (1210.2) menyatakan bahwa internal audit harus
memiliki pengetahuan yang memadai untuk dpat mengenali, meneliti, dan menguji
adanya indikasi kecurangan. Sejalan dengan hal tersebut, pernyataan standar internal
audit (SIAS) No. 3 menyatakan bahwa internal audit diwajibkan untuk mewaspadai
kemungkinan terjadinya ketidakwajaran penyajian, keslahan, penyimpangan,
kecurangan, inefficiency, konflik kepentingan dan ketidakefektifan pada suatu
aktivitas perusahaan, pada saat pelaksanaan audit. Audit internal juga diminta untuk
menginformasikan kepada pejabat yang berwenang dalam hal diduga telah terjadi
penyimpangan, dan menindaklanjutinya untuk meyakinkan bahwa tindakan yang tepat
telah dilakukan untuk memperbaiki masalah yang ada.
4. How to deal with fraud
Untuk mencegah terjadinya fraud, mengacu pada Albrecht, Albrecht, Albrecht,dan
Zimbelman (2009:109), salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan
mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal – hal berikut ini:

1. Memiliki sistem pengendalian yang baik


Berkaitan dengan pengendalian internal, Committee of Sponsoring Organizations
(COSO) mengharuskan perusahaan untuk memiliki kerangka pengendalian internal
sebagai berikut ini:
a. Lingkungan pengendalian yang baik
b. penilaian resiko
c. aktivitas pengendalian yang baik
d. arus komunikasi dan informasi yang baik
e. pengawasan

Dari kelima unsur yang disebutkan pada kerangka di atas, Albrecht, Albrecht,
Albrecht, dan Zimbelman (2009:110) terfokus pada:
1.) Lingkungan pengendalian,
Merupakan lingkungan kerja yang diciptakan atau dibentuk oleh perusahaan bagi para
karyawan. Unsur – unsur lingkungan pengendalian meliputi hal – hal berikut:
 Peran dan contoh manajemen
 Komunikasi manajemen
 Perekrutan yang tepat
 Struktur organisasi yang jelas
 Internal audit perusahaan yang efektif

2.) Penaksiran risiko


Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai
tuuannya, membentuk suatu dasar untuk menenetukan bagaimana risiko harus
dikelola. Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut : perubahan dalam
lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau diperbaiki,
teknologi baru, lini produk, produk atau aktivitas baru, operasi luar negeri, standar
akuntansi baru
3.) Aktivitas atau prosedur pengendalian,
Agar perilaku karyawan sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan, dan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan, diperlukan lima prosedur pengendalian yang utama:
 Pemisahan tugas atau pengawasan ganda
 Sistem otorisasi
 Pengecekan independent
 Pengamanan fisik
 Dokumen dan pencatatan

4.) Arus komunikasi dan informasi yang baik (sistem akuntansi),


Setiap fraud pasti meliputi tindakan kecurangan, menyembunyikan kecurangan, dan
konversi. Sistem akuntansi yang baik dapat menyediakan jejak audit yang dapat
membantu fraud ditemukan dan mempersulit penyembunyian. Sistem akuntansi yang
baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat mencakup kriteria berikut:
 Sah
 Diotorisasi dengan benar
 Lengkap
 Diklasifikasikan dengan benar
 Dilaporkan pada periode yang benar
 Dinilai dengan benar
 Diikhtisarkan dengan benar

5.) Pemantauan (Monitoring)


Proses menentukan mutu kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan
mencakup penentuan disain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi.

2. Menghambat terjadinya kolusi


3. Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran telekomunikasi untuk pelaporan
penipuan
4. Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima bila melakukan penipuan
5. Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif.
Auditor secara aktif mencari, mengumpulkan informasi dan menganalisis informasi-
informasi yang diperlukan untuk menemukan kemungkinan adanya kecurangan.

5. Why did you do good deeds


Saya melakukan hal baik karena saya percaya kebaikan adalah sesuatu yang harus di
teruskan bukan dibalas dalam artian kebaikan harus kita lakukan dan berikan terhadap
semua orang termasuk orang yang telah menyakiti kita. Jika kita hanya membalas
kebaikan ,kita akan hanya berbuat baik kepada orang yang telah memberikan
kebaikan kepada kita. Berbuat baik untuk orang lain juga membuat saya merasa lebih
bahagia dan lebih memiliki arti dalam hidup saya. Seperti yang telah saya sampaikan
tentang kebaikan yang harus di teruskan ,hal tersebut juga saya lakukan karena
kepercayaan saya terhadap karma yaitu dimana sesuatu yang saya lakukan atau
berikan, suatu saat akan kembali pada saya dengan cara yang tidak terduga. Dengan
berbuat baik seperti menolong orang lain ataupun berperilaku jujur, dapat membuat
saya lebih bersyukur terhadap apa yang telah Tuhan berikan kepada saya dan itu akan
meningkatkan kebahagiaan saya dan pandangan saya terhadap hidup sehingga saya
dapat menghargai keberadaan saya di dunia sebagai manusia yang baik.

Anda mungkin juga menyukai