Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL

Dosen Pengampu :

Nasrullah, S.Pd., M.Pd.

Sutamrin, S. Si., M. Pd.

Disusun oleh :

Masyita Balqis

1711441007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA ICP

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) beberapa tahun
terakhir, sangat berkembang dengan pesat. Hal ini merubah paradigma masyarakat
dalam mencari informasi yang tidak hanya terbatas pada surat kabar, radio, dan
televisi, tetapi juga dari sumber dunia maya (internet). Salah satu dampak yang sangat
berarti dalam perkembangan TIK adalah dalam bidang pendidikan, dimana TIK
berperan sebagai media komunikasi dan informasi dari guru kepada siswa yang
berisikan informasi pendidikan, selain itu juga media merupakan sarana penyajian ide
dan gagasan dari guru dalam menyampaikan materi pendidikan.Teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) menawarkan berbagai kemungkinan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. TIK dapat dimanfaatkan untuk peningkatan dan
pengembangan kemampuan profesional dosen/guru, sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran, sebagai alat bantu interaksi pembelajaran, dan sebagai wadah
pembelajaran (Depdiknas, 2004).
Dalam pembelajaran matematika, siswa akan lebih tertarik apabila media
yang disampaikan bisa interaktif dengan mereka. Penyajian grafik ataupun contoh-
contoh soal yang diberi animasi akan membuat minat belajar siswa meningkat. Tugas
seorang disainer pembelajaranlah bagaimana cara menyajikan media pembelajaran
khususnya matematika layaknya seperti pemainan games, sehingga siswa akan terus
berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan games tersebut.
Dalam pembelajaran matematika, siswa akan lebih tertarik apabila media
yang disampaikan bisa interaktif dengan mereka. Penyajian grafik ataupun contoh-
contoh soal yang diberi animasi akan membuat minat belajar siswa meningkat. Tugas
seorang disainer pembelajaranlah bagaimana cara menyajikan media pembelajaran
khususnya matematika layaknya seperti pemainan games, sehingga siswa akan terus
berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan games tersebut.
Sebelum mendesain media pembelajaran virtual, maka guru perlu
mengetahui konsep dari media pembelajaran virtual itu sendiri. Berdasarkan hal
tersebut, dibuatlah makalah yang membahas konsep media pembelajaran virtual ini
agar memudahkan guru ketika mendesain media pembelajaran virtual.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu media pembelajaran berbasis virtual?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran berbasis virtual?
3. Bagaimana kondisi yang baik untuk menerapkan media pembelajaran berbasis
virtual?
4. Apa kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis virtual?
5. Bagaimana strategi dalam menerapkan media pembelajaran berbasis virtual?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis virtual
2. Menjelaskan jenis-jenis media pembelajaran berbasis virtual
3. Menggambarkan kondisi yang baik untuk menerapkan media pembelajaran
berbasis virtual
4. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis virtual
5. Menjelaskan strategi dalam menerapkan pembelajaran berbasis virtual
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Virtual


Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas
maya yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet (Pannen, 1999).
Karakteristik dari pembelajaran jarak jauh adalah adanya keterpisahan, baik
keterpisahan secara fisik, psikologis maupun komunikasi, antara pengajar dan peserta
belajarnya, sebagaimana yang dikemukakan Moore (1983).
Penerapan virtual learning ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan
ruang dan waktu antara peserta didik dan pengajar melalui media komputer. Peserta
didik dapat memperoleh bahan belajar yang sudah dirancang dalam paket-paket
pembelajaran yang tersedia dalam situs Internet. Dengan menerapkan virtual learning,
peserta didik dapat mempelajari bahan belajar sendiri atau jika diperlukan siswa
meminta bantuan dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh komputer, seperti
belajar berbantuan computer (computer-based learning/CAL) atau interactive web
pages, belajar berbantuan pengajar atau tutor secara synchronous (dalam titik waktu
yang sama) dan asynchronous (dalam titik waktu yang berbeda), atau belajar
berbantuan sumber belajar lain seperti dengan peserta didik lain atau pakar, e-mail,
dan sebagainya. Penilaian juga dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan
terbuka. Melalui penerapan sistem penilaian terbuka, peserta didik dapat mengikuti
penilaian kapan saja peserta didik siap untuk dinilai.
Media pembelajaran berbasis virtual adalah salah satu alat yang didesain
untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan metode pembelajaran dengan
menggunakan internet. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam proses
pembelajaran.
Secara filosofis, dapat dijelaskan:
1. Virtual learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,pendidikan,
pelatihan secara online;
2. Virtual learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai
belajar secara konvensional, sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan
globalisasi;
3. Virtual learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam
kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten dan
pengembangan teknologi pendidikan;
Media pembelajaran online virtual merupakan pengembangan dari
pembelajaran berbasis komputer dan sekolah virtual, yakni pembelajaran melalui
media komputer berupa program pembelajaran yang menyajikan materi-materi
pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada sekolah. Program pembelajaran
ini dapat meliputi aspek penyajian materi pelajaran, praktik dan latihan, tutorial,
simulasi, dan permainan, yang dapat dipelajari oleh peserta didik kapan dan dimana
saja tanpa menggunakan jaringan internet. Konsep virtual learning dikembangkan
bukan untuk menggantikan pembelajaran tatap muka. Penggabungan pembelajaran
tatap muka dengan konsep virtual learning akan memungkinkan terjadinya
peningkatan kualitas pembelajaran, di samping peningkatan efektivitas dan efisiensi
pendidikan. Media pembelajaran online virtual dikembangkan untuk menunjang
pembelajaran tatap muka. Media ini dapat diterapkan sebagai salah satu sarana yang
menunjang proses belajar dalam pendidikan jarak jauh atau digabungkan dengan
pembelajaran langsung (tatap muka di kelas).
Karakteristik utama dari media pembelajaran online virtual yakni media
berupa kelas maya dan bersifat fleksibel dengan memanfaatkan multimedia interaktif
online dan sistem respon dilakukan secara otomatis. Sehingga dengan adanya media
pembelajaran berbasis online virtual ini, peserta didik mampu belajar tanpa harus
bertatap muka, melainkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada mereka diberi
kebebasan untuk mempelajari materi yang ingin dipelajari. Dengan demikian,
pembelajaran dilakukan dengan lebih fleksibel.
Penggunaan media pembelajaran berbasis online virtual dalam proses
pembelajaran jarak jauh di era teknologi saat ini dirasakan lebih memberikan
kemudahan belajar bagi peserta didik dan mempengaruhi sisi efisiensi dan
penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh serta berpengaruh dalam
mentransformasikan bentuk pembelajaran jarak jauh menjadi bentuk budaya
pembelajaran yang baru bagi pengelola, tenaga pengajar maupun peserta didik.

B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Berbasis Virtual


1. Belajar berbantuan komputer
Berbantu komputer disini maksudnya media tersebut membutuhkan
perangkat komputer sebagai sumber belajar siswa, misalkan :
a. Slidesnacks
Slidesnack adalah pilihan yang relatif baru dan dasar untuk membuat
slideshow dan slidecasts (presentasi + voice). Mulailah dengan meng-upload
dokumen Anda (Powerpoint, Keynote, Word) sebagai PDF, kemudian
merancang sebuah slideshow dari template yang tersedia. Anda juga dapat
merekam komentar untuk sulih suara. Slidecasts kemudian dapat didownload
sebagai video dan diunggah ke YouTube, Vimeo atau layanan video sharing
lainnya. Adapun sharing, presentasi Anda dapat tertanam di blog atau website
untuk seluruh dunia untuk melihat.
b. PowerPoint
2. Belajar berbantuan pengajar
Belajar berbantuan pengajar artinya dalam pembelajaran tersebut
memerlukan seorang tentor atau guru dalam membimbing dan menunjang media
online virtual. Seolah-olah menggambarkan suasana kelas yang nyata dengan
arahan dari seorang tentor atau guru, sistem pembelajarannya juga hampir sama
seperti di kelas. Tentor memberikan materi, memberikan tugas, melakukan
penilaian dengan menggunakan penilaian terbuka, dan masih banyak lagi.
Misalnya saja Schoology, yang merupakan jejaring sosial berbasis web khusus
untuk K-12 (sekolah dan lembaga pendidikan tinggi) yang difokuskan pada
kerjasama, untuk memungkinkan pengguna membuat, mengelola, dan saling
berinteraksi serta berbagi konten akademis. E-learning ini juga memberikan akses
pada guru dan siswa untuk presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media
sumber belajar yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan
akses pada orang tua untuk memantau perkembangan belajar siswa di sekolah.
3. Belajar berbantuan sumber
Media online virtual yang tujuannya tidak lebih dari memberikan
manfaat berupa sumber informasi yang di butuhkan oleh pengguna, baik itu
kegunaanya dalam hal belajar maupun dalam hal yang lain. Informasi yang
diberikan dapat memberikan kecukupan pengetahuan bagi pencari informasi, baik
berupa gambar, teks, maupun video. Contoh dari media online virtual berbantuan
sumber adalah :
a. Kompas.com
Kompas.com adalah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel daring di
Indonesia. Kompas.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di
Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya,
Kompas.com hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan
dari bidang iklan. Meskipun begitu, Kompas.com merupakan yang terdepan
dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tahun 1995, Kompas.com
menjadi bagian dari Kompas Gramedia.
b. Brainly
Brainly atau sebuah website yang memungkinkan penggunanya menanyakan
dan menjawab pertanyaan terkait pelajaran di sekolah secara terbuka ke
pengguna lain. Penggunaan layanan ini cukup mudah. Setelah mendaftar, Anda
bisa langsung mengajukan dan/atau menjawab pertanyaan. Brainly
menyediakan tiga kategori tingkat pendidikan, yaitu SD, SMP, dan SMA.
Jumlah pilihan mata pelajaran yang disediakan Brainly juga cukup lengkap,
mulai dari matematika hingga bahasa asing dan bahkan seni.

C. Kondisi yang Baik untuk Menerapkan Media Pembelajaran Berbasis Virtual


Dengan memperhatikan kelebihan dan keterbatasan dari penerapan media
online virtual dalam pembelajaran, dapat diketahui bahwa keberhasilan
pengintegrasian media pembelajaran berbasis online virtual ke dalam pembelajaran
tatap muka sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Agar pengintegrasian
pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology) ke dalam
pembelajaran tatap muka berlangsung efektif, diperlukan kondisi-kondisi sebagai
berikut.
1. Perubahan Paradigma Belajar
Pembelajaran berbasis ICT akan berhasil apabila paradigma yang
berorientasi pada guru diubah menjadi paradigma yang berorientasi pada siswa.
Dengan menerapkan ICT dalam pembelajaran, guru yang semula mengambil peran
seutuhnya di kelas menjadi pendamping siswa di kelas. Dalam pembelajaran tatap
muka, biasanya guru menyajikan semua materi pelajaran kepada siswa. Dengan
menerapkan paradigma yang berpusat pada siswa, pembelajaran tidak lagi
tergantung pada guru tetapi siswa memiliki tanggung jawab terhadap proses
belajarnya. Siswa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber
belajar yang tersedia. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi.
Dalam pembelajaran yang menerapakan ICT, guru dituntut untuk
berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa. Dengan melakukan virtual
learning siswa memiliki akses informasi secara luas dengan memanfaatkan world
wide web (www) maupun aplikasi edmodo. Siswa dapat memperoleh apapun yang
diinginkan, di mana pun diinginkannya, dan kapan pun menginginkannya. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa memiliki sumber belajar yang tidak terbatas untuk
melakukan proses belajar. Perubahan paradigma yang terjadi dengan penggunaan
ICT dalam pembelajaran adalah perubahan dari penyajian pembelajaran dan mata
pelajaran, belajar pasif, serta persaingan atau kompetisi menuju pada penciptaan
lingkungan belajar, belajar aktif, dan kerjasama.
2. Perubahan Sistem Operasional Kerja dan Struktur Organisasi
Dalam sistem pembelajaran tatap muka, segala kegiatan mulai dari
merancang, melaksanakan, dan mengevaluai proses belajar siswa dilakukan oleh
seorang guru. Hal ini tidak berlaku dalam pembelajaran menggunakan media
berbasis online virtual. Dalam penerapan media berbasis online virtual,
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dilakukan oleh orang yang
berbeda-beda. Ahli materi akan menentukan materi yang perlu disajikan dalam
bentuk online. Perancang pembelajaran akan merancang penyajian materi dan ahli
teknisi akan mengembangkan materi dalam bentuk online. Guru akan berhadapan
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara online. Karena guru tidak
terlalu banyak terlibat dalam pengembangan bahan belajar, waktu yang dimiliki
guru digunakan untuk berinteraksi dengan siswa yang belajar secara individual.
Dalam penerapannya, siswa dituntut untuk belajar mandiri. Untuk
membantu siswa berhasil dalam belajar mandiri, lembaga penyelenggara
pendidikan hendaknya menyediakan layanan siswa. Layanan tersebut disediakan
untuk mendukung keberhasilan belajar siswa seperti penyediaan katalog, jadwal,
registrasi, toko buku, pengumuman nilai, transkrip nilai, bimbingan konseling,
tutorial, laboratorium, perpustakaan, dan lain sebagainya. Layanan ini disediakan
oleh media berbasis online virtual melalui beberapa bentuk, misalnya saja
Edmodo.
Dengan adanya penggunaan sumber daya internal dan eksternal,
diperlukan adanya prosedur administrasi yang baru atau bahkan perlu
dikembangkan struktur organisasi yang baru. Terdapat lima faktor lainnya yang
perlu dipertimbangkan dalam merancang program belajar jarak jauh melalui
online. Kelima faktor tersebut adalah visi dan perencanaan, kurikulum, pelatihan
dan dukungan staf, layanan siswa, pelatihan dan dukungan siswa, serta hak cipta
dan kepemilikan intelektual.
3. Melek Teknologi Informasi dan Komunikasi
Keberhasilan penerapan media berbasis online virtual dalam
pembelajaran sangat tergantung pada disiplin diri dan tanggung jawab siswa
terhadap proses belajarnya. Untuk itu, siswa diharapkan memiliki keterampilan
kognitif tinggi seperti negosiasi makna, belajar sepanjang hayat, analisis refleksi,
dan meta kognisi. Di samping itu, siswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan
dasar, seperti penggunaan teknologi komputer, keterampilan sosial online, etika
online, navigasi web, dan penelusuran web. Keterampilan tersebut dinamakan
networked information and communication literacy skills (NICLS). NICLS
merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa agar berhasil dalam belajar
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. NICLS terdiri atas
keterampilan komunikasi dengan menggunakan komputer dan keterampilan
informasi. Keterampilan CMC berkaitan dengan interaksi siswa dengan
masyarakat belajar. Sementara itu, keterampilan informasi berkaitan dengan
masalah kecemasan informasi dan beban kerja yang berlebih, serta akses terhadap
sumber belajar. Terdapat tiga fakot utama yang perlu dikuasai siswa berkenaan
dengan penguasaan NICLS. Ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kolaborasi dan kerja sama secara online
b. Mencari dan menemukan kembali informasi
c. Menilai sumber informasi dalam Internet
Untuk membantu siswa berhasil dalam virtual learning menggunakan
media berbasis online virtual, di samping menguasai disiplin ilmu (materi
pelajaran) dan keterampilan-keterampilan teknik, guru atau tutor juga dituntut
untuk menguasai keterampilan ICT untuk mengelola dan memfasilitasi virtual
learning. Terdapat empat peran utama tutor online, yaitu :
a. Pedagogical/intellectual roles
b. Social roles
c. Managerial/organizational roles
d. Technical roles
D. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Virtual
Penerapan media berbasis online virtual dalam pembelajaran memberikan
sumbangan terhadap upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Simonson, dkk. (2003)
mengemukakan beberapa keuntungan penggunaan media online virtual dalam
pembelajaran sebagai berikut.
1. Apabila akses terhadap Internet bukan merupakan masalah, siswa dapat belajar di
mana saja sesuai dengan kecepatan belajar dan kondisi yang dimiliki karena mata
pelajaran akan selalu tersedia dalam jaringan komputer dan Internet. Selain itu,
dengan memafaatkan TIK, siswa memiliki akses yang luas terhadap berbagai
sumber belajar yang tersedia.
2. Belajar dengan memanfaatkan TIK memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berinteraksi dengan siswa lainnya, dengan tutor, dan atau dengan masyarakat
belajar dan sumber belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa virtual learning
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai interaksi dan
berkolaborasi dengan sumber belajar lainnya.
3. Dengan memanfaatkan Internet sebagai sumber belajar, siswa dapat menggunakan
cara yang seragam dan sesuai untuk mengakses sumber yang sangat banyak di
Internet. Di samping siswa menguasai informasi yang disajikan dalam berbagai
sumber belajar dalam Internet, siswa juga akan memiliki keterampilan dalam
menggunakan berbagai sumber belajar tersebut.
4. Materi yang disajikan secara online virtual mudah untuk diperbaharui dan
dimodifikasi. Oleh karena itu, siswa akan selalu memperoleh informasi yang
terkini.
5. Internet mendorong belajar aktif dan memfasilitasi keterlibatan siswa secara
intelektual dengan materi pembelajaran.
6. Penggunaan Asyncronuos Learning Networks menyediakan berbagai pengalaman
belajar dan mengakomodasi gaya belajar siswa yang berbeda.
7. Secara ekonomis, siswa dapat tetap tinggal di rumah tanpa harus mengeluarkan
biaya untuk transportasi dan akomodasi. Selain itu, siswa juga dapat tetap
melakukan kegiatan sehari-hari, sambil menyelesaikan studinya sesuai dengan
kecepatan belajarnya dan waktu yang dimilikinya.
Selain itu, pembelajaran dengan berbasis online virtual akan mendorong
tumbuhnya keterampilan belajar siswa (learning how to learn), keterampilan bernalar
(higher order thinking skills), keterampilan berkomunikasi (lisan dan tertulis),
kemampuan menemukan beragam sumber belajar, meningkatkan keaktifan siswa, serta
meningkatkan keterampilan sosial (Depdiknas, 2004). Anderson (2006)
mengemukakan bahwa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang tersedia melaui Internet,
keterampilan siswa dalam belajar sepanjang hayat akan meningkat dan melalui diskusi
online siswa akan menguasai keterampilan komunikasi yang bertanggung jawab dan
profesional. Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan Jerram (2006)
menunjukkan bahwa siswa yang pendiam di kelas lebih sering merasa nyaman untuk
memberikan sumbangan pemikiran dalam diskusi yang dilakukan secara online.
Di samping janji positif yang ditawarkan, terdapat beberapa keterbatasan media
pembelajaran berbasis online virtual, di antaranya sebagai berikut.
1. Masalah akses terhadap Internet, khususnya di daerah terpencil secara geografis
dan masyarakat dengan tingkat sosial-ekonomi yang rendah.
2. Sulit membuat siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar. Siswa akan
berhasil dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar,
kemampuan untkuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
3. Dalam pembelajaran online, balikan mungkin disampaikan setelah lebih dari satu
jam atau bahkan berhari-hari.
4. Menuntut adanya pelatihan dan bantuan teknis baik bagi guru maupun siswa serta
dukungan rancangan pembelajaran selama pengembangan konsep dan mata
pelajaran yang akan disajikan dalam bentuk online.
5. Tidak ada mekanisme yang mengontrol kualitas untuk meyakinkan bahwa
informasi yang tersedia dalam Internet adalah akurat dan tanpa bias (Simonson,
dkk., 2003).
6. Teknologi informasi tidak dapat menggantikan kehadiran pendidik dalam interaksi
pembimbingan.
7. Penggunaan media berbasis online virtual terlalu efektif untuk keterampilan
produktif dan pengembangan sikap.

E. Strategi untuk Menerapkan Media Pembelajaran Virtual


Sedangkan yang dimaksud dengan strategi pembelajaran menurut Gerlach dan
Ely, bahwa cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam
ligkungan pembelajaran tertentu dengan melibatkan sifat, ruang lingkup, dan urutan
kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta
didik disebut strategi pembelajaran.
Ada beberapa cara untuk menerapkan media pembelajaran online virtual diantaranya :
1. Kelas virtual harus dilengkapi dengan sumber belajar yang pada saat diperlukan
telah tersedia dan mudah untuk diakses.
2. Kelas virtual harus dapat memberikan harapan menciptakan lingkungan kondusif
untuk belajar bagi pelajar, dengan cara merumuskan kompetansi yang akan dicapai
secara jelas dan spesifik, menyusun bahan ajar yang memfasilitasi terjadinya
interaksi komunikasi yang efektif.
3. Kelas virtual cepat menyatukan peserta pengajar dengan pihak pengajar untuk
saling bersikap terbuka dalam berbagai informasi dan gagasan
4. Kelas Virtual mampu menyediakan untuk peecobaan dan penerapan. Sama halnya
pembelajaran konvensional dalam kelas virtual diberi kesempatan untuk
melakukan percobaan dan demonstrasi agar peserta didik dapan bertukar hasil
karya, pengalaman, dan informasi yang didapatkan.
5. Kelas Virtual juga harus dapat memberikan penilaian terhadapt kinerja dari peserta
didik. Dalam sistim evaluasinya harus mencakup evaluasi kemajuan belajar siswa
yang dapat dikerjakan secara online,
6. Kelas virtual harus daoat menjadi wahana kebebasan belajar akademik bagi
peserta belajar. Peserta belajar perlu memperoleh kebebasan dalam melakukan
percobaan, dalam membuat asumsi/pendapat dalam melakukan interaksi lain
dengan bebas dan tidak cemas.
7. Kelas Virtual yang efektif merupakan wahana bagi siswa untuk mengekspresikan
diri dengan cara yang tepat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan dan kemajuan teknologi dalam bidang informasi mendorong
munculnya berbagai perubahan di segala bidang termasuk dalam bidang
pendidikan. Untuk mengikuti perubahan yang ada, pembelajaran hendaknya
dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan yang ada. Salah satu penerapan dalam
pembelajaran yakni penggunaan media pembelajaran berbasis online virtual,
dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih mudah karena adanya kemajuan
teknologi dan informasi.
Media pembelajaran berbasis online virtual merupakan suatu alat yang
digunakan dalam pembelajaran, dimana pembelajaran dilakukan dengan lebih
mudah meskipun keterpisahan jarak antara pendidik dan peserta didik yang jauh.
Dengan adanya media ini, siswa diberikan kemudahan dalam mengakses berbagai
informasi yang menunjang proses pembelajaran. Meskipun demikian, tidak
menutup kemungkinan media pembelajaran berbasis online virtual ini memiliki
keterbatasan dimana sulit membuat siswa untuk bertanggung jawab atas proses
belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang
tinggi untuk belajar, kemampuan untuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Untuk itu dalam menggunakan media
pembelajaran berbasis online virtual ini harus dilakukan dengan penuh tanggung
jawab.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya untuk
pengembangan online virtual lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
semoga bermanfaat, yakni:
1. Dalam pemgembangan media pembelajaran online virtual hendaknya dilakukan
evaluasi baik dari segi materi maupun media.
2. Untuk mengoptimalkan media pembelajaran ini, kita perlu memperbaiki dan
meningkatkan fasilitas yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, O. (1993). Sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Trigenda Karya.

Hartanto, A.A. & Purbo, O.W. (2002). eknologi E-Learning Berbasis PHP dan MySql.
Jakarta: Elex Media Komputindo.

Munawaroh, I. (2005). Majalah Ilimah Pembelajaran.(2) Vol 1.

Anda mungkin juga menyukai