(a) Sirkuit pneumatik Sistem kontrol pneumatik dapat dirancang dalam bentuk
sirkuit pneumatik. Sirkuit pneumatik dibentuk oleh berbagai komponen
pneumatik, seperti silinder, katup kontrol arah, katup kontrol aliran, dll.
Sirkuit pneumatik memiliki fungsi berikut:
1. Untuk mengontrol injeksi dan pelepasan udara terkompresi dalam silinder.
2. Untuk menggunakan satu katup untuk mengendalikan
katup lain.
(B) diagram rangkaian Pneumatik Sebuah diagram sirkuit pneumatik menggunakan
simbol pneumatik untuk menggambarkan desainnya. Beberapa aturan dasar harus
diikuti ketika menggambar diagram pneumatik
2. Simbol pneumatik katup kontrol arah dibentuk oleh satu atau lebih kotak.
Saluran masuk dan knalpot ditarik di bawah alun-alun, sedangkan outlet ditarik
di atas. Setiap fungsi katup (posisi katup) harus diwakili oleh persegi. Jika
ada dua atau lebih fungsi, kotak harus diatur
secara horizontal (Gbr. 16).
3. Panah "↓ ↖" digunakan untuk menunjukkan arah aliran arus udara. Jika port
eksternal tidak terhubung ke bagian internal, simbol "┬" digunakan. Simbol
“⊙” di bawah kotak mewakili input udara, sedangkan simbol “▽” mewakili
knalpot. Gambar. 17 menunjukkan contoh katup pneumatik yang khas.
5. Garis-garis tekanan sinyal operasi pneumatik harus ditarik pada satu sisi
kuadrat, sementara segitiga digunakan untuk mewakili arah aliran udara (Gbr.
20).
3. Tekanan udara ada di sepanjang garis ini karena terhubung ke sumber udara
terkompresi.
4. Karena rongga silinder dan batang piston ini berada di bawah pengaruh
tekanan, batang piston dalam posisi dipulihkan.
5. Cavity silinder belakang dan jalur ini terhubung ke knalpot, di mana udara
dilepaskan.
Pengaturan diagram sirkuit
c) Fungsi Memori
Memori adalah fungsi dasar yang umum. Dapat menyimpan komponen pada keadaan
tertentu secara permanen sampai ada perubahan sinyal. Gambar. 25 menunjukkan
rangkaian fungsi memori. Ketika katup kontrol dioperasikan sesaat (yaitu,
ditekan untuk waktu yang singkat), sinyal output dari 5/2 directional control
valve akan diatur ke ON. Sinyal akan tetap seperti itu sampai katup kontrol
dioperasikan sesaat dan menghasilkan sinyal lain untuk menggantikannya,
menyebabkannya tetap secara pe
rmanen di OFF.
d) Fungsi tunda
Sirkuit penundaan pneumatik dapat menunda waktu pengoperasian katup kontrol
berikutnya. Prinsip operasinya melibatkan penggunaan orifice untuk
memperlambat aliran udara dan mengontrol waktu operasi pneumatik. Fungsi tunda
dapat dibagi menjadi dua kelas: Tunda sinyal-ON dan delay OFFSignal.
(e) Kontrol silinder kerja tunggal Silinder akting tunggal dapat dikontrol
secara manual. Namun, mereka juga dapat dikendalikan oleh dua atau lebih
katup. Ini disebut kontrol logika. Contoh kontrol logika mencakup fungsi
‘ATAU’, fungsi ‘AND’, fungsi ‘NOT’, dll